Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pemberdayaan POKLAHSAR Dalam Diversifikasi Produk Teh Herbal Mangrove di Ekowisata Mangrove Denpasar: English Putu Angga Wiradana; I Gede Widhiantara; Ni Kadek Yunita Sari; I Wayan Rosiana; Anak Agung Ayu Putri Permatasari; I Made Gde Sudyadnyana Sandhika
Dedikasi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Dedikasi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III DKI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53276/dedikasi.v3i2.200

Abstract

Batu Lumbang Mangrove Ecotourism, located in Pemogan Village, Denpasar City, is one of the natural destinations located in a conservation area. Problems still faced by partners include not understanding the use of non-timber forest products (NTFPs) from mangroves as raw materials for food and traditional medicine and partners still need assistance to develop diversified tea bag products from mangrove leaves. Mentoring activities were carried out for 3 months at the Segara Guna Batu Lumbang Mangrove. The aim of this program is to provide education and training in making tea bags made from jeruju leaves (Acanthus ilicifolius) that are hygienic, in the right dosage, and increase partners' understanding of NTFPs through a pocket book. The method used in this community partnership program is a qualitative approach and observation. The target and output of this program is to increase partners' knowledge and skills in processing herbal drinks made from mangrove leaves and increase partners' understanding of the use of mangrove NTFPs. The results of the activity showed that there was an increase in partners' skills and knowledge of 88.87% after the program took place in processing and making herbal tea bags and utilizing mangrove pocket books.
DINAMIKA POPULASI DAN IDENTIFIKASI MOLEKULER Vibrio spp. PADA AIR PEMELIHARAAN PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) DI Turtle Conservation and Education Center (TCEC) SERANGAN BALI: Bahasa Indonesia Ni Kadek Wini Ewintiani; I Wayan Rosiana; Wiradana, Putu Angga Wiradana; I Gede Widhiantara; Muhammad Khaliim Jati Kusala; Mochammad Aqilah Herdiansyah; Putu Angga
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 13 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.13.2.157–166

Abstract

Salah satu bakteri yang dapat mencemari air kolam penyu yaitu bakteri dari Genus Vibrio yang termasuk dalam patogen oportunistik biota perairan. Penyu lekang yang merupakan hasil penyelamatan di alam liar memiliki kerentanan terinfeksi bakteri patogen karena munculnya perlukaan pada permukaan tubuhnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika populasi dan identifikasi molekuler Vibrio spp pada air pemeliharaan Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) di TCEC Serangan Bali. Pengambilan sampel air dilakukan secara komposit pada tiga kolam yang berbeda. Pengukuran kelimpahan bakteri meliputi total bacaterial count (TBC), Total Vibrio Count (TVC), Total yellow colony (TYC), dan total green colony (TGC) pada mdia pemeliharaan penyu lekang yang dilakukan tiga kali (hari ke-0, 15, dan 30) dengan pengenceran berseri metode cawan sebar untuk dihitung koloni yang tumbuh. Isolat bakteri Vibrio spp. yang berhasil tumbuh dikonfirmasi jenisnya secara molekuler dengan metode PCR. Hasil penelitian menunjukkan nilai TBC pada air kolam pemeliharaan penyu lekang selama penelitian berfluktuasi. TBC tertinggi yaitu 63,02 log CFU/ml pada hari ke-15 di kolam 2 dan TBC terendah yaitu 4,30 log CFU/ml pada hari ke-30 di kolam 3. Nilai TVC tertinggi yaitu 43,27 log CFU/ml pada hari ke-15 di kolam 2 dan terendah yaitu 9,37 log CFU/ ml pada hari ke-0 di kolam 2. Hasil TGC tertinggi yaitu 7,64 log CFU/ml pada kolam 1 hari ke-0 dan terendah yaitu 4,77 log CFU/ ml pada kolam 3 hari ke-30. Hasil TYC tertinggi yaitu 38,08 log CFU/ml pada kolam 2 hari ke-15 dan terendah yaitu 4,39 log CFU/ ml pada kolam 1 hari ke-0. Hasil elektroforesis menunjukkan bahwa gen 16S rRNA pada DNA bakteri Vibrio berhasil diamplifikasi dan ditunjukkan dengan pita yang berukuran kurang lebih 1416 bp. Teridentifikasi satu isolat bakteri Vibrio parahaemolyticus dari hasil penelitian ini.