Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram Sebagai Media Tanam Organik Pada Budidaya Bunga Gemitir (Tagetes erecta) I Gede Widhiantara; I Wayan Rosiana; Anak Agung Ayu Putri Permatasari
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Paradharma
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.939 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v1i1.213

Abstract

ABSTRAKKelompok Tani Jamur Tiram Mandiri, Desa Luwus, Baturiti, Tabanan merupakan salah satu dari tiga kelompok pembudidaya jamur tiram di Desa Luwus Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Tiap bulannya rata-rata sebanyak 750 kg limbah baglog dihasilkan dari proses budidaya. Limbah baglog memiliki potensi yang besar jika dikelola dan diolah menjadi media tanam. Target luaran program ini adalah: a) Untuk memecahkan masalah pada Mitra agar mengerti dan menerapkan sistem pengelolaan limbah baglog secara benar dan ramah lingkungan. b) Untuk memecahkan masalah pada Mitra agar memahami dan menerapkan beberapa teknik/metode pengolahan limbah baglog sebagai media tanam Gemitir (Tagetes erecta) secara tepat dan benar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, pelatihan dan pendampingan tentang pembuatan media tanam gemitir menggunakan limbah baglog jamur tiram. Kegiatan dilakukan selama 3 bulan dalam dua tahap yakni ceramah serta pelatihan yang diikuti oleh anggota kelompok mitra. Tahap berikutnya adalah tahap pendampingan yang berisikan kegiatan penerapan hasil ceramah dan pelatihan serta pemantauan keberlanjutan budidaya pembibitan. Sebelum dikelola, limbah baglog akan dipisah terlebih dahulu komponen organik dan non organik, yang paling banyak termanfaatkan kembali adalah komponen organik yang berupa serbuk gergaji. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat kelompok mitra memahami dan mampu melakukan pembibitan dan budidaya gemitir dengan menggunakan media tanam organik yang bersumber dari limbah baglog jamur tiram.Kata kunci : Limbah baglog, media tanam, Gemitir (Tagetes erecta)ABSTRACTOyster Mushroom Farmers Group called Mandiri in Luwus Village, Baturiti, Tabanan is one of the three groups of oyster mushroom farmers in the village. Each month, an average of 750 kg baglog waste is generated from the cultivation. Baglog waste has great potential if managed and processed into the planting medium. The target outcomes of this program are: a) to solve the problem of the partner in order to understand and implement waste management systems for the baglog waste correctly and environmentally friendly. b) to solve the problem of the partner in order to understand and apply some of the techniques or methods of waste treatment as a growing medium for Gemitir (Tagetes erecta) appropriately and correctly. The methods used in this activity include lectures, training and mentoring of the planting media making use of waste baglog from oyster mushrooms. Activities carried out for 3 months in two-phase lectures and training followed by members of partner groups. The next stage is the implementation of activities and monitoring the sustainability of breeding. Before managed, baglog waste will be separated first to organic and non-organic components, the most widely utilized back is the organic component from sawdust. The results of this activity are the community partner groups understand and able to breeding and cultivate Gemitir using organic growing media from baglog waste oyster mushrooms.Key words : Baglog waste, growing medium, Gemitir (Tagetes erecta)
Pengembangan Kewirausahaan Peserta Didik Melalui Program Unit Produksi Biofarmasi di SMK Negeri 4 Negara, Jembrana A. A. Ayu Putri Permatasari; I Gede Widhiantara; I Wayan Rosiana; Aulia Iefan Datya
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 2 No. 2 (2018): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.377 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v2i2.656

Abstract

ABSTRAKSMK Negeri 4 Negara merupakan salah satu sekolah yang mendidik lulusannya untuk siap kerja di bidang kesehatan. Namun dalam prakteknya sering kali terdapat kesenjangan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan situasi kerja sesungguhnya. Karena sejauh ini tidak terdapat program yang dikembangkan oleh sekolah dalam melatih keterampilan kewirausahaan siswa. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini dititikberatkan pada pengembangan suasana belajar dan bekerja nyata melalui kegiatan praktek unit produksi biofarmasi di lingkungan SMK Negeri 4 Negara. Program pengabdian ini dilaksanakan selama 5 bulan di SMK Negeri 4 Negara Jembrana, Bali. Tujuan dari program ini yaitu 1. Mengembangkan fasilitas sekolah khususnya laboratorium sebagai unit produksi biofarmasi, 2. Menumbuhkan jiwa wirausaha para guru maupun siswa, 3. Menghasilkan produk biofarmasi berupa sabun mandi dan lulur herbal sehingga dapat dikomersilkan. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini berupa pendampingan dan pelatihan produksi produk biofarmasi, dan starting pemasaran secara online. Target dan luaran dari program pengabdian ini adalah 1). Meningkatkan pengetahuan warga SMK Negeri 4 Negara tentang unit produksi biofarmasi, 2). Meningkatkan keterampilan memproduksi produk biofarmasi seperti sabun dan lulur herbal, 3). Meningkatkan pemahaman serta keterampilan pemasaran produk secara digital. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini berupa peningkatan pemahaman peserta terhadap unit produksi produk biofarmasi serta pemasaran online rata-rata sebesar 41,66 % sedangkan keterampilan meningkat dari kategori kurang menjadi kategori baik.Kata kunci: Unit Produksi Biofarmasi, Pemasaran nonline, SMK N 4 NegaraABSTRACTThe State Vocational School 4 Negara in Jembrana Regency is one of the schools that prepare graduates to work in the health sector upon graduation. However, there is often a gap between what was thought in the school and the practical needs in the real work situation. This happens because the progress in the industry is not in line with the development in education. Therefore, Vocational Schools need to create and develop an atmosphere of practical learning and real work through laboratory activities on biopharmaceutical production units within the School. This service program was carried out for five months at State Vocational School 4 in Jembrana, Bali. The objectives of this program are 1. To develop the school facilities, especially laboratory as biopharmaceutica production unit, 2. To grow the entrepreneurial spirit of teachers and students, 3. To produce biopharmaceuticals product in the form of bath soaps and herbal scrubs for commercial purposes. The methods applied in this activity was as mentoring and training in the production of biopharmaceutical products, and starting online marketing. The target and output of this service program are 1). Increasing knowledge of stakeholders in State Vocational School 4 in Jembrana about biopharmaceutical production units, 2). Improving skills in producing biopharmaceutical products such as herbal soaps and scrubs, 3). Improving understanding and digital product marketing skills. The results achieved in this activity was increasing participants' understanding toward the production unit of biopharmaceutical products and online marketing an average of 41.66%, while production skills increased from less favorable to favorable.Keywords: Biopharmaceutical Production Unit, Online Marketing, sate Vocational School 4 Negara
Program Kemitraan Masyarakat Peneliti Muda Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Negara, Jembrana I Gede Widhiantara; I Wayan Rosiana; A. A. Ayu Putri Permatasari
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 4 No. 1 (2020): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.635 KB)

Abstract

ABSTRAKSekolah Menengah Atas Negeri 2 Negara merupakan salah satu sekolah menengah umum yang ada di Kota Negara, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali yang mendidik siswanya dengan mempertahankan budaya ilmiah. Ini terbukti dengan diadakannya ekstrakurikuler bidang ilmiah seperti klub peneliti muda. Kendala yang dihadapi oleh klub tersebut antara lain kurangnya pembinaan dalam menulis proposal penelitian sesuai kaidah ilmiah, keterampilan kerja laboratorium, dan penelusuran artikel ilmiah sebagai sumber referensi. Tujuan dari program ini yaitu: 1) menumbuhkan minat para anggota klub untuk menulis karya tulis ilmiah, 2) mengembangkan keterampilan kerja laboratorium untuk riset sains, dan 3) menghasilkan karya tulis yang baik sesuai kaidah penulisan ilmiah. Program pengabdian ini dilaksanakan selama 5 bulan di SMA Negeri 2 Negara Bali. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini berupa pendampingan dan pelatihan menggunakan alat-alat laboratorium, menulis proposal dan hasil penelitian sesuai panduan, menemukan daftar referensi yang terpercaya. Target dan luaran dari program pengabdian ini adalah: 1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota klub peneliti dalam kerja riset khususnya analisis, 2) meningkatkan keterampilan menyusun karya ilmiah sesuai panduan penulisan penyusunan proposal dan hasil penelitian, dan 3) meningkatkan pemahaman serta keterampilan mencari sumber-sumber referensi terpercaya seperti pada google scholar atau memakai reference manajer. Untuk mengukur tingkat keberhasilan program, maka dilakukan pengisian kuisioner pretest dan posttest tentang target luaran kegiatan. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini berupa peningkatan pemahaman peserta dari skor 19,2 % (pretest) menjadi 75,8 % di akhir kegiatan (posttest) sedangkan keterampilan meningkat dari rata-rata kategori 1,6 (buruk) menjadi 4 (baik) pada akhir kegiatan. Kegiatan PKM ini mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan anggota klub peneliti muda SMAN 2 Negara dalam menulis karya ilmiah.Kata kunci: Peneliti Muda, Karya Tulis Ilmiah, Keterampilan Kerja LaboratoriumABSTRACTThe Senior High School Number 2 Negara, Jembrana is one of the public schools in Negara city, District of Negara, Jembrana Regency, Bali, which educates its students while maintaining its scientific culture. This is proven by holding extracurricular scientific fields such as young research clubs. In its development there are several obstacles faced by the club, including the lack of coaching on writing research proposals according to scientific principles, laboratory work skills and tracking scientific articles as sources of reference. The objective to this program are: 1) to grow the interest of club members to write scientific papers; 2) develop laboratory work skills for scientific research, and 3) to write good research paper according to the rules of scientific writing. The program was carried out for 5 months at SMA Negeri 2 Negara Bali. The method applied in this activity was in the form of assistance and training using laboratory equipment, writing proposals and research results according to guidelines, finding a list of reliable references. The targets and outcomes of this dedication program are: 1) to increase the knowledge and skills of research club members in research work especially in analysis 2) to improve the skills of compiling scientific papers according to guidelines for writing proposals and research results, and 3) to increase the understanding and skills in finding reliablereference sources as in google scholar or using the reference manager. The results achieved inthis activity in the form of an increase in participant understanding from a score of 19.2%(pretest) to 75.8% at the end of the activity (posttest) while skills increased from an average of1.6 (bad) to 4 (good) in end of activity. It can be concluded that the PKM activities are able toimprove the understanding and skills of young research club members of SMAN 2 Negara inwriting scientific papers.Keywords: Young researcher, scientific article, laboratory work skill
Produksi Dan Strategi Pemasaran Kunyit Kering di Desa Taro Gianyar I Wayan Rosiana; Ni Kadek Yunita Sari; Natalia Sri Endah K
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 6 No. 2 (2022): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.611 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v6i2.2392

Abstract

ABSTRAKUsaha pengembangan kunyit kering dilakukan oleh salah satu kelompok wanita tani di Desa Taro Gianyar. Selama ini kunyit kering yang dihasilkan masih terbatas diproduksi untuk memenuhi pesanan dari salah satu pengobatan herbal di wilayah Ubud. Produksi dilakukan secara otodidak dan tanpa menggunakan SOP standar pembuatan kunyit kering. Sehingga Tim PKM berencana untuk melakukan pendampingan terhadap kelompok wanita tani di Desa Taro, Gianyar. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu 1) Mitra mampu menerapkan prinsip hyegene sanitasi; 2) Memiliki keterampilan membuat kunyit kering sesuai SOP; Produk kunyit kering memiliki merk dagang dan desain kemasan produk; 3) Memiliki strategi pemasaran online. Metode yang digunakan adalah pelatihan, pendampingan dan penyuluhan kepada mitra terkait prinsip dasar higiene sanitasi, proses produksi produk, pelabelan dan pengemasan produk serta strategi pemasaran. Hasil kegiatan diukur dengan memberikan pre test sebelum pendampingan dan post test setelah pendampingan. Hasil pengabdian menunjukkan 1)Pemahaman mitra terkait personal higiene dan sanitasi lingkungan meningkat 30% setelah pelatihan; 2)Mitra memiliki keterampilan membuat simplisia kunyit sesuai dengan Standar Operasional Kerja (SOP); 3)Mitra memiliki produk kunyit kering dengan kemasan dan label produk; 4) Mitra mampu menentukan harga jual produk dan memiliki strategi pemasaran online dengan memanfaatkan market place facebook.Kata kunci: Desa Taro, kelompok wanita tani, produk kunyit kering
Pendampingan Herbal Dan Pelatihan Senam Jantung Untuk Lansia di Desa Celuk, Sukawati, Gianyar I Gede Widhiantara; I Wayan Rosiana; Putu Angga Wiradana; I Made Gde Sudyadnyana Sandhika; Agung Wahyu Permadi; I Made Jawi
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 6 No. 2 (2022): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.522 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v6i2.2395

Abstract

ABSTRAKPopulasi penduduk lansia di Desa Celuk, Sukawati, Gianyar, cukup tinggi dengan rata-rata 200 orang di tiap banjar. Sebagian besar lansia menderita keluhan hipertensi yang merupakan faktor resiko penyakit jantung dan stroke. Hasil wawancara dengan beberapa penduduk Desa Celuk bahwa masyarakat lokal secara empiris masih mempertahankan tradisi pemanfaatan herbal untuk mencegah ataupun mengobati penyakit namun kurang memahami cara pengolahan, dosis dan manfaat yang tepat. Program pengadian ini dilaksanakan selama 5 bulan di Desa Adat Celuk, Sukawati Gianyar. Tujuan dari program ini yaitu mengedukasi manfaat tanaman herbal untuk pencegahan dan terapi keluhan kesehatan lansia, melatih mengolah minuman herbal yang higienis, tepat dosis, meningkatkan kesehatan fisik lansia melalui kombinasi minuman herbal dan aktifitas fisik melalui latihan senam jantung. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini berupa pendampingan dan pelatihan. Target dan luaran dari program pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam mengolah minuman herbal dan meningkatkan kesehatan fisik lansia melalui latihan senam jantung. Hasil kegiatan terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan lansia rata-rata sebesar 50,83 % dalam budidaya dan membuat minuman herbal serta melakukan senam kesehatan jantung.Kata kunci: herbal, latihan fisik, lansia, CelukABSTRACTThe elderly population in Celuk Village, Sukawati, Gianyar, is relatively high, with an average of 200 people in each Banjar. Most of the elderly suffer from hypertension, a risk factor for heart disease and stroke. The results of interviews with several residents of Celuk Village show that the local community empirically still maintains the tradition of using herbs to prevent or treat disease but does not understand how to process them, the proper dosage, and their benefits. This court program was held for 5 months in the Celuk Traditional Village, Sukawati Gianyar. The aim of this program is to educate the benefits of herbal plants for the prevention and treatment of elderly health complaints, train them to process herbal drinks that are hygienic, in the right dosage, improve the physical health of the elderly through a combination of herbal beverages and physical activity through heart exercises. The method applied to this activity is in the form of mentoring and training. The target and outcome of this service program are to increase the knowledge and skills of the elderly in processing herbal drinks and improve their physical health of the elderly through heart exercises. The results of the activity showed an increase in the understanding and skills of the elderly on average by 50.83% in cultivating and making herbal drinks and doing heart health exercises.Keywords: herbs, physical exercise, elderly, Celuk
Pendampingan Pemasaran Kain Tenun Songket Kelompok Tenun Songket Cagcag Jembrana Ni Kadek Dwipayani Lestari; Ni Wayan Deswiniyanti; Nyoman Ngurah Adisanjaya; I Wayan Rosiana; I Made Murna; Gerson Feoh; I Gusti Manik Nugraha
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 7 No. 1 (2023): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jpd.v7i1.2517

Abstract

Kelompok tenun songket cagcag Yastiti Rupa berasal dari Desa Sangkar Agung KabupatenJembrana. Kelompo tenun ini sudah berdiri sejak tahun 2008 yang diketuai oleh Ibu NengahSulasih. Kelompok ini terdiri dari 12 orang penenenun yang aktif menenun berdasarkanpesanan. Dalam 1 bulan 1 orang penenun dapat menyelesaikan 2-3 kain pesanan. Namunterdapat kendala dalam hal pemasaran yaitu penjualan terbatas dengan hanya menunggupesanan datang atau langsung menjual kepada tengkulak. Untuk meningkatkan omzet penjualanmaka dilakukan pendampingan dalam hal pemasaran. Dimana kegiatan pendampingan ini terdiridari 3 kegiatan yaitu 1) Sosialisasi kegiatan pemasaran online dengan media sosial dan carapenggunaannnya 2) Pemasaran dengan katalog penjualan 3) Pemasaran dengan bekerjasamadengan artshop untuk menunjang keberlanjutan usaha 4)Evaluasi. Luaran dari kegiatan ini yaitu1) ada peningkatan omzet penjualan sebesar 44% 2) Terjalinnya kerjasama antara penenundengan artshop 3) memiliki media sosial 4) Publikasi dalam jurnal ber-ISSN.
Concentrations of Heavy Metals in Three Brown Seaweed (Phaeophyta: Phaeophyceae) Collected from Tourism Area in Sanur Beach, Coast of Denpasar, Bali and Public Health Risk Assessment I Wayan Rosiana; Putu Angga Wiradana; Anak Agung Ayu Putri Permatasari; Yesha Ainensis El G. Pelupessy; Matius Victorino Ola Dame; Agoes Soegianto; Bambang Yulianto; I Gede Widhiantara
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 14 No. 2 (2022): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v14i2.33103

Abstract

Highlight Research Brown seaweed heavy metals content varies between species Risk assessment showed low health risk for heavy metal from intake of the three brown seaweed The three types of brown seaweed did not show carcinogenic properties to metal Arsenic (As) Abstract Marine brown seaweed are known as one of the potential biological agents to be developed as functional food and medicinal sectors. This study aims to examine the concentration of heavy metals (Pb, Cd, Hg, and As) in brown algae (Sargassum aquifolium, Padina australis, and Turbinaria ornata.) and the possible exposure to health risks caused by consumption.  Heavy metal concentrations were determined using Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) on brown seaweed samples obtained from three different sites. The average concentration of heavy metals in the dry weight of brown seaweed remains within the guidelines established by The Food and Drug Supervisory Agency (BPOM) Number 32 of 2019 concerning the Safety and Quality of Traditional Medicines, which is then used to calculate the estimated daily intake (EDI), target hazard quotient (THQ and TTHQ), and target cancer risk (TCR) for arsenic associated with food exposure to potentially toxic metallic elements. Each species of brown seaweed has a THQ and TTHQ level of <1, indicating that one or more toxic metal elements in the same meal provide no significant non-carcinogenic risk. The TCR for arsenic in these seaweeds are all less than 1 x 10-4, indicating no cancer risk. There are no chronic health hazards related with the ingestion of brown seaweed harvested from the coast of Sanur Beach at Denpasar, Bali.
PKM PENDAMPINGAN STANDARISASI BAHANALAMBAGIGURU DAN SISWA SMK KESEHATAN BALI MEDIKA, DENPASAR I Made Gde Sudyadnyana Sandhika; Ni Kadek Yunita Sari; Anak Agung Ayu Putri Permatasari; I Gede Widhiantara; I Wayan Rosiana; Putu Angga Wiradana; I Made Wisnu Adhi Putra; Ni Kadek Dwipayani Lestari; Rahmadi Prasetijo; I Made Murna
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol. 6 (2023): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan dan keterampilan terkait proses standarisasi bahan alamdi SMKKesehatan Bali Medika kurang diperhatikan karena kurikulumnya lebih banyak memuat matapelajaran produktif keperawatan, teknik laboratorium medik dan farmasi. Sebagai salahsatusekolah swasta di Kota Denpasar, sekolah ini masih memiliki alat dan bahan penunjangpraktikum di bidang Sains yang masih sangat terbatas. Konsep dasar standarisasi bahanalam termasuk penting diberikan di Sekolah ini mengingat sekolah ini merupakan sekolahkesehatan dan memiliki jurusan farmasi. Keterampilan standarisasi bahan alamberguna bagisiswa pada saat magang di dunia industri dan pada saat melanjutkan ke jenjang pendidikanyang lebih tinggi. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu: 1)Memberikanwawasan mengenai standarisasi meliputi jenis standarisasi, fungsi standarisasi dan metodestandarisasi pada bahan alam khususnya tanaman obat, 2)Memberikan pengetahuanmengenai teknik-teknik standarisasi baik secara spesifik dan non spesifik pada bahan alamkhususnya tanaman obat, dan 3)Mempraktekan secara langsung dalam membuat sediaanekstrak yang berbahan dasar tanaman obat. Hasil dari Pengabdian Masyarakat ini adalah1)Wawasan mitra terkait standarisasi bahan alam meningkat dari rata-rata nilai 55 menjadi86 setelah posttest, 2)Tingkat pengetahuan mitra meningkat dari tidak tahu menjadi tahuakan teknik-teknik standarisasi dan semua anggota mitra yang mengikuti sosialisasimendapatkan rerata nilai pemahaman 84 pada post-test, 3)Penyampaian materi pembuatansediaan ekstrak bahan alam khususnya tanaman obat meningkat dari rata-rata nilai 45 padapretest menjadi 83 setelah posttest.
Hubungan Kekerabatan Kakatua (Psittaciformes) Berdasarkan Gen Cytochrome C Oxidase Subunit I (COI) secara In-silico Pharmawati, Made; Rosiana, I Wayan
Journal of Natural Sciences Vol 5, No 2 (2024): Journal of Natural Sciences Juli
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jonas.v5i2.467

Abstract

Cockatoos are member of the order Psittaciformes. Indonesia have eight endemic species of  Cockatoos including : Black Palm Cockatoo (Probosciger aterrimus), Moluccan Cockatoo (Cacatua moluccensis), Tanimbar Cockatoo (Cacatua goffiniana), White Crested Cockatoo (Cacatua alba), Galerita or Triton Cockatoo (Cacatua galerita), Little Corella Cockatoo (Cacatua sanguinea ), Lesser Cockatoo (Cacatua sulphurea) and Citroon Cockatoo (Cacatua sulphurea citrinocristata). Genetic studies are currently considered an appropriate method for studying species relationships. This research aimed to determine the relationship of endemic Indonesian Cockatoos genus Cacatoa using COI gene in silico. The COI gene sequence for each individual cockatoo was accessed through National Center for Biotechnology (NCBI) data, sequence alignment and phylogenetic tree reconstruction using software mega version 11. The results of the phylogenetic tree reconstruction showed that the Indonesian endemic cockatoogenus Cacatoa were grouped into three clusters. The three clusters were the cluster of C. galerita and C. sulphurea, the cluster of C. goffiniana and C. sanguinea, and the cluster of C. alba and C. moluccensis.
Status, Trends, and Potentials of Turtle Conservation in Bali: A Mini Review Pelupessy, Yesha Ainesis El Gracianita; Wiradana, Putu Angga; Rosiana, I Wayan; Widhiantara, I Gede
Jurnal Medik Veteriner Vol. 4 No. 2 (2021): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol4.iss2.2021.256-268

Abstract

Sea turtles in Bali has been exploited excessively, which caused decrease in population, and this issue has placed sea turtles threatened to extinction. This review article aimed to provide information regarding the status, trends, and potential of sea turtles in Bali. Information given in this article is vital to ensure reliable knowledge not to only understand our current situation, but also to increase efficiency in reliant to the problem sea turtles face. The literature study method is used to write this review paper, namely by accessing a number of research paper published nationally and internationally. It was explained that the status of sea turtles is known to be endangered and law enforcement is not sufficient overcoming the problem. Conservation trends such as nurturing hatchlings have shown to not only help restore the population of sea turtles, but also to bring economic benefits to the conservation sites and the people. Potentials of ecotourism and DNA Barcoding has shown to be effective to benefit the people economically and increase the efficiency of law enforcement and conservation. Solutions and methods of improvement such as ecotourism and DNA Barcoding explained in this article is practical for Bali to adapt, so that sea turtle conservation is capable to overcome its status and incline to its potential.