Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Pengaruh Model Quantum Teaching terhadap Efikasi Diri dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Putu Devi Saraswati; I Wayan Kertih; I Nengah Suastika
Media Komunikasi FPIPS Vol. 22 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v22i1.50983

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Quantum Teaching terhadap efikasi diri siswa pada mata pelajaran IPS, pengaruh model Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa dan pengaruh secara simultan model pembelajaran Quantum Teaching terhadap efikasi diri dan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ekperimen semu dengan rancangan posttest-only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Jembatan Budaya yang berjumlah 166 orang siswa yang tersebar dalam tujuh kelas. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik random sampling berjumlah 48 orang siswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Quantum Teaching, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah efikasi diri dan hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan metode tes, sedangkan data efikasi diri siswa dikumpulkan dengan metode kuesioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Manova. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model quantum teaching terhadap efikasi diri siswa pada mata pelajaran. Temuan lainnya adalah terdapat pengaruh yang signifikan model quantum teaching terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dan juga terdapat pengaruh yang simultan model pembelajaran quantum teaching terhadap efikasi diri dan hasil belajar siswa.
KONSTRUKSI HUKUM PIDANA YANG BERKEMANFAATAN DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Made Sugi Hartono; Muhamad Jodi Setianto; I Nengah Suastika
Jurnal Komunikasi Hukum Vol 9 No 1 (2023): Februari, Jurnal Komunikasi Hukum
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jkh.v9i1.55354

Abstract

This paper is intended to analyze the legal ideals in the form of benefits in handling narcotics abuse. The handling of narcotics abuse has received attention because it is implicated in the overcapacity of the Correctional Institution with its derivative problems. Through the juridical-normative method, this research was carried out using a statutory, case, and conceptual approach. Primary, secondary and tertiary legal materials were collected through literature study. Analysis of the legal materials that have been collected, selected, and systematized is carried out qualitatively and This paper is intended to analyze the legal ideals in the form of benefits in handling narcotics abuse. The handling of narcotics abuse has received attention because it is implicated in the overcapacity of the Correctional Institution with its derivative problems. Through the juridical-normative method, this research was carried out using a statutory, case, and conceptual approach. Primary, secondary and tertiary legal materials were collected through literature study. Analysis of the legal materials that have been collected, selected, and systematized is carried out qualitatively and written in a descriptive-prescriptive manner. The results of the study indicate that the handling of narcotics crimes for abusers leads to punishment. In Buleleng Regency based on court decisions for the last three years from 2019-2021 the average number of abusers shows 29 people. This figure contributes to the overcapacity of prisons which reaches 160%. This phenomenon becomes a reference for judges to make decisions according to the subsidiarity nature of criminal law. Criminal as the ultimum remedium when other means have not been able to solve the problem. Punishment is not sufficient to provide specific or general prevention. Meanwhile, prisons whose main task is to repair and reintegrate social actors are not optimal in carrying out their roles. When reintegration is not optimal, stigmatization appears that degrades the rights of perpetrators to access livelihoods. Benefit occurs when the double track system is criminal and actions can be carried out proportionally based on a strong assessment. Through rehabilitation, the negative impact of sentencing can be avoided and minimize over capacity in prisons.
PENGALIHAN PENGGUNAAN UANG KEMBALIAN KONSUMEN YANG DIJADIKAN DONASI OLEH MINI MARKET DI KOTA SINGARAJA DITINJAU BERDASARKAN UU N0 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KOSUMEN Dewa Gede Suardipa Usada Kramas; I Nengah Suastika; Komang Febrinayanti Dantes
Jurnal Komunitas Yustisia Vol. 6 No. 1 (2023): Maret, Jurnal Komunitas Yustisia
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jatayu.v6i1.60301

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan pengalihan penggunaan uang kembalian konsumen serta mengkaji pelanggaran atas pengalihan uang kembalian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan sifat penelitian deskriptif. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Buleleng. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara studi dokumen dan wawancara. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah teknik Non Probability Sampling dan penentuan subjek menggunakan teknik Purposive Sampling.Teknik pengolahan dan analisis data secara kualitatif. Adapun hasil penelitian menunjukkan adanya pengalihan uang kembalian menjadi uang donasi memang diarahkan oleh atasan minimarket dan dari pihak minimarket memang benar uang tersebut didonasikan ke yayasan amal yang membutuhkan. Dengan adanya pengalihan uang kembalian terlihat bahwa telah melanggar Pasal 4 huruf b UUPK, yang menekankan bahwa konsumen berhak atas barang atau jasa yang dibelinya harus sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang diperjanjikan. Selain itu pelaku usaha juga bisa dikenai ketentuan Pasal 4 huruf g UUPK tentang hak yang dimiliki konsumen, Pasal 7 huruf a UUPK tentang kewajiban Pelaku Usaha dan Pasal 7 huruf c UUPK tentang kewajiban pelaku usaha yang harus melayani konsumen dengan benar dan jujur.
ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI DEBITUR SEBAGAI KONSUMEN PENGGUNA JASA PERBANKAN TERHADAP RESIKO DALAM PERJANJIAN KREDIT. (STUDI KASUS BANK BRI CABANG HELVETIA MEDAN) Bunga Purnama Sihombing; I Nengah Suastika; Komang Febrinayanti Dantes
Jurnal Komunitas Yustisia Vol. 6 No. 1 (2023): Maret, Jurnal Komunitas Yustisia
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jatayu.v6i1.60312

Abstract

Perjanjian menjadi Instrumen untuk mengakomodir atau mempertemukan kepentingan yang berbeda antara 2 (dua) pihak atau lebih. Asas kebebasan berkontrak yang merupakan ruh dan nafas sebuah kontrak atau perjanjian, secara implisit memberikan panduan bahwa dalam berkontrak pihak-pihak diasumsikan mempunyai kedudukan yang seimbang. Namun demikian dalam praktik masih banyak ditemukan model perjanjian atau kontrak baku yang cenderung dianggap berat sebelah, tidak seimbang, dan tidak adil, salah satunya perjanjian kredit perbankan. Dalam ilmu Hukum, keadaan tersebut dinamakan penyalahgunaan keadaan (misbruik van omstandigheden). Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan hukum bagi pihak yang lemah terutama nasabah kredit perbankan.
TINJAUAN YURIDIS AKIBAT HUKUM DALAM PERBUATAN WANPRESTASI KLAIM ASURANSI PERUSAHAAN ASURANSI JIWA BERSAMA BUMI PUTERA 1912 (PUTUSAN PENGADILAN NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 182/PDT.G/2020/PN YYK) Halim Al Hafizh; Komang Febrinayanti Dantes; I Nengah Suastika
Jurnal Komunitas Yustisia Vol. 6 No. 1 (2023): Maret, Jurnal Komunitas Yustisia
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jatayu.v6i1.60319

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana akibat hukum yang timbul pada penggugat dan tergugat dalam kasus wanprestasi pembayaran klaim pada perjanjian polis asuransi pada putusan nomor 182/Pdt.G/2020/PN Yyk, (2) Bagaimana pelaksanaan ganti rugi terhukum atas putusan pengadilan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normative, dengan jenis pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan cara teknik studi kepustakaan dengan menggunakan bahan hukum yang membahas tentang wanprestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tergugat wanprestasi dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku namun penggugat tidak mendapat jaminan apabila dikemudian hari tergugat memiliki itikad buruk dalam pelaksanaan putusan pengadilan. (2) Pelaksanaan ganti rugi terhukum dapat dimulai pada saat putusan memiliki kekuatan hukum tetap, namun jika terhukum memiliki itikad tidak baik dalam pelaksanakan putusan pengadilan maka pemenang dalam persidangan dapat mengajukan eksekusi kepada pengadilan negeri.
Peranan Ekstrakurikuler KSPAN dalam Menguatkan Nilai-Nilai Karakter Generasi Z Ni Putu Artina Kesuma Dewi; I Nengah Suastika; Anak Agung Istri Dewi Adhi Utami
Journal of Education Action Reseach Vol 8 No 4 (2024): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jear.v8i4.90055

Abstract

Kendala keterbatasan waktu dan dana sering dihadapi pembina dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler, sehingga berdampak pada proses pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, mengeksplorasi pelaksanaan ekstrakurikuler KSPAN dan mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan ekstrakurikuler KSPAN pada siswa SMP yang termasuk dalam kategori Gen Z. Jenis penelitian yang digunakan kualitatif, menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sebagai metode pengumpulan data dengan teknik purposive sampling untuk menentukan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrakurikuler KSPAN beroperasi secara terstruktur dengan dukungan pembina dan metode pembelajaran interaktif, seperti diskusi kelompok, bimbingan sebaya, dan partisipasi dalam kompetisi. Kendala dalam pengelolaan waktu pembina juga memberikan implikasi pada perlunya perencanaan jadwal kegiatan yang lebih fleksibel dan terintegrasi dengan agenda sekolah. Dari sisi pendanaan, terbatasnya dukungan dana BOS untuk program ini menunjukkan bahwa sekolah perlu mencari sumber pendanaan tambahan. Kerja sama dengan sponsor atau organisasi eksternal dapat memberikan solusi untuk mendukung keberlanjutan kegiatan serta pengadaan fasilitas pendukung. Perbedaan kemampuan kognitif siswa dalam menyerap materi KSPAN juga menjadi tantangan yang membutuhkan pendekatan pengajaran yang lebih adaptif. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti pembelajaran berbasis proyek, atau media audiovisual interaktif, dapat membantu memastikan seluruh siswa memahami materi dengan baik.
KAJIAN KRIMINOLOGIS INFLUENCER SEBAGAI PELAKU PENYEBAR KONTEN JUDI ONLINE DI KABUPATEN BULELENG Dewa Ayu Mita Anjani; Made Sugi Hartono; I Nengah Suastika
Jurnal Komunitas Yustisia Vol. 6 No. 3 (2023): November, Jurnal Komunitas Yustisia
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jatayu.v6i3.94102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian Kriminologis influencer sebagai pelaku penyebar konten judi online di kabupaten buleleng dan untuk mengetahui hambatan yang didapati kepolisian dalam penegakan hukum bagi influencer yang menyebarkan konten judi online. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif. Penentuan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan bentuk purposive sampling. Teknik pengolahan data dalam penelitian in diolah dan dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa bahwa (1) Faktor filosofis influencer menyebarkan konten judi online adalah Relativisme Moral dan faktor Sosiologis inlfuencer menyebarkan konten judi online yaitu Faktor Ekonomi,Faktor Kurangnya Literasi,Faktor Lingkungan Sosial dan Faktor Pendidikan. (2) Hambatan yang didapati oleh kepolisian dalam penegakan hukum bagi influencer yang menyebarkan konten judi online adalah Klaim Ketidaktahuan Influencer terhadap Konsekuensi Hukum, Pelaku tidak mengakui tindakannya, Rendahnya Partisipasi Publik dalam Pelaporan Kasus dan Kurangnya Kesadaran dan Edukasi Masyarakat
PENERAPAN SANKSI TINDAK PIDANA RINGAN BAGI PELANGGAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK PADA RUMAH SAKIT DI KABUPATEN BULELENG Ida Ayu Gede Narayani; Made Sugi Hartono; I Nengah Suastika
Jurnal Komunitas Yustisia Vol. 6 No. 3 (2023): November, Jurnal Komunitas Yustisia
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jatayu.v6i3.94108

Abstract

Penelitian ini bertujuan dalam meneliti dan menganalisis terkait bagaimana penerapan Sanksi Tindak Pidana Ringan bagi pelanggar Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di kawasan rumah sakit serta faktor-faktor penyebab terjadinya pelanggaran merokok di kawasan rumah sakit dan hambatan dalam penegakan Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum empiris dengan sifat penelitian deskriptif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Satpol PP Kabupaten Buleleng dan Pengadilan Negeri Singaraja. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah studi dokumen, observasi serta wawancara. Penentuan sampel mengunakan teknik non probability sampling dengan penentuan subjek melalui teknik purposive sampling. Data yang dikumpul dianalisis secara kualitatif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Masyarakat yang melanggar Peraturan Daerah Tentang Kawasan Tanpa Rokok dapat diberikan sanksi berupa tindakan non-yustisial yaitu pemberian surat peringatan atau surat teguran serta tindakan yustisial yaitu pemberian Sanksi Tindak Pidana Ringan berupa pidana kurungan atau denda. (2) Faktor-faktor internal dan eksternal dari diri masyarakat sendiri yang menyebabkan masyarakat tetap melanggar dengan merokok sembarangan di kawasan rumah sakit serta hambatan atau kendala internal dan eksternal yang dialami oleh Satpol PP dalam penegakan Peraturan Daerah tersebut.
TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN TERNAK DI WILAYAH KEPOLISIAN SEKTOR BANJAR KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG Putu Andi Darmawan; Made Sugi Hartono; I Nengah Suastika
Jurnal Komunitas Yustisia Vol. 7 No. 1 (2024): Maret, Jurnal Komunitas Yustisia
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jatayu.v7i1.94158

Abstract

Fenomena pencurian ternak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menimbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat peternak dan mempengaruhi rasa aman di lingkungan tersebut. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya tindak pidana ini, serta efektivitas upaya penanggulangannya oleh kepolisian setempat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyebab tindak pidana pencurian ternak di wilayah penelitian, menjelaskan modus operandi yang digunakan oleh pelaku pencurian ternak, serta mengevaluasi upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Sektor Banjar dalam mengatasi kasus pencurian ternak. Selain itu dapat memberikan rekomendasi strategi yang efektif untuk mengurangi dan mencegah tindak pidana pencurian ternak di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan para peternak yang menjadi korban, aparat kepolisian, dan pelaku yang telah tertangkap. Selain itu, dilakukan observasi langsung di lokasi kejadian dan analisis dokumen kasus-kasus pencurian ternak yang tercatat di Kepolisian Sektor Banjar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, dan lemahnya sistem keamanan di desa-desa menjadi penyebab utama terjadinya pencurian ternak. Modus operandi yang sering digunakan oleh pelaku antara lain pencurian pada malam hari dengan cara mengendap-endap atau menggunakan kendaraan bermotor untuk membawa ternak curian. Upaya penanggulangan yang dilakukan oleh Kepolisian Sektor Banjar meliputi patroli rutin, sosialisasi kepada masyarakat, dan peningkatan kerjasama dengan lembaga adat setempat. Namun, upaya tersebut masih belum sepenuhnya efektif karena keterbatasan sumber daya dan dukungan dari masyarakat.
Pemanfaatan Media Sosial TikTok dalam Kehidupan Siswa Sekolah Dasar dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Karakter Disiplin Ni Komang Trisna Maharani; I Nengah Suastika; Anak Agung Istri Dewi Adhi Utami
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2025): Februari-Mei 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i1.826

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial TikTok terhadap pembentukan karakter disiplin siswa Sekolah Dasar (SD). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (library research), dengan mengumpulkan dan menganalisis berbagai literatur, jurnal ilmiah, serta penelitian terdahulu yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TikTok memiliki dampak positif dan negatif terhadap kedisiplinan siswa. Secara positif, TikTok dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang membantu siswa mengembangkan manajemen waktu, kepatuhan terhadap aturan, serta konsistensi dalam menyelesaikan tugas. Namun, jika penggunaannya tidak diawasi, TikTok dapat menyebabkan kecanduan media sosial, gangguan terhadap pola belajar, serta menurunnya tingkat konsentrasi siswa. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru sangat penting dalam mengontrol penggunaan TikTok agar siswa dapat mengambil manfaat edukatif dari platform ini tanpa mengabaikan tanggung jawab akademik mereka. Dengan pengawasan yang tepat, TikTok dapat menjadi alat yang mendukung pembentukan karakter disiplin siswa secara optimal.