Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan

R.A. KARTINI : EMANSIPATOR INDONESIA AWAL ABAD 20 Hartutik Hartutik
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 2 No 1 (2015): SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.746 KB)

Abstract

Emansipasi ialah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah usaha untuk mendapatkan hak politik maupun persamaan derajat. Dengan demikian emansipasi perempuan bisa diartikan sebagai proses pelepasan diri para perempuan dari kedudukan yang rendah atau dari pengekangan yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan maju. Terkait dengan hal tersebut emansipator merupakan tokoh yang memperjuangkan emansipasi wanita, dalam hal ini tokoh yang dimaksud adalah R.A Kartini. Indonesia pada awal abad ke 20 masih berada dalam penjajahan kolonial dengan kondisi yang sangat memprihatinkan baik jika ditinjau dari segi politik maupun sosial masyarakatnya. Kondisi yang memprihatinkan tersebut juga terjadi pada kaum wanita terutama terkait hak yang melekat pada dirinya. Kondisi wanita pada awal abad ke 20 tersebut merupakan motif perjuangan R.A Kartini yang dilatar belakangi oleh suatu keadaan kaum perempuan yang hanya beraktifitas di sumur, dapur, dan kasur. Wanita hanya berperan sebatas pelayan suami, mengurusi anak, dan mengurus rumah tangga lainnya. Dengan aktifitas yang demikan sehingga muncul keinginan R.A Kartini untuk merubah keadaan wanita Indonesia yang terbelakang pada awal abad ke-20. Dengan pandangannya yang cukup luas, sehingga R.A Kartini sebagai pihak muda yang sudah dididik dengan pengajaran barat turut mempengaruhi arah pemikirannya dalam berusaha untuk memperjuangkan emansipasi wanita.
GERAKAN PROTES PETANI KLATEN Hartutik Hartutik; Sukirno Sukirno
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 5 No 1 (2018): Seuneubok Lada
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.184 KB)

Abstract

Tanah merupakan aset yang sangat berharga bagi masyarakat agraris. Pada masa kolonial aturan tentang tanah mendapat pengaruh dari keluarnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) tahun 1960 sehingga terdapat program landreform yang digalakkan oleh pemerintah. Adanya Landreform memicu gerakan protes petani di daerah Klaten yang merupakan manifestasi dari aksi penolakan terhadap pelaksanaan atas kebijakan-kebijakannya. Gerakan protes petani Klaten yang dipromotori oleh Barisan Tani Indonesia (BTI) disebut dengan aksi sepihak (aksef).
ANALISIS HISTORIS TERHADAP KOMUNISME SEBAGAI SUATU IDEOLOGI POLITIK Asnawi Asnawi; Hartutik Hartutik
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 1 No 2 (2014): Seuneubok Lada
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.933 KB)

Abstract

Komunisme merupakan salah satu contoh dari bermacam-macam jenis ideologi politik yang berkembang diberbagai negara. Akar pemikiran ideologi komunis berasal dari konsep yang diusung oleh Karl Marx dan Frederich Engels yang menjelaskan mengenai salah satu bentuk dari perjuangan kelas proletar terhadap kelas borjuis di Eropa terutama dalam konteks masyarakat industri. Dengan kata lain, ideologi komunis merupakan reaksi terhadap masyarakat kapitalis yang telah berkembang sebelumnya yaitu pada abad 19 yang merupakan produk dari masyarakat liberal. Berangkat dari asumsi bahwa ideologi politik merupakan seperangkat gagasan-gagasan yang mengarah pada suatu tujuan, harapan dan tindakan sebagaimana yang harus dilakukan oleh rakyat beserta aparatur pemerintahan yang terlibat didalamnya. Maka komunisme yang diterapkan sebagai ideologi politik suatu negara menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan derajat diantara warga negaranya, sehingga antara warga negara satu dengan yang lainnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Dengan demikian untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur diperlukan masyarakat tanpa kelas. Disisi lain untuk mewujudkan tujuan tersebut, kepemilikan individu dihapuskan karena diambil alih dan sepenuhnya berada dibawah kontrol negara. Dengan demikian dalam tulisan ini dapat kita analisis permasalahan terkait dengan : prinsip-prinsip pelaksanaan ideologi komunis, strategi atau taktik yang dilakukan komunis, penerapan paham komunis di Eropa dan di Asia (kususnya di Indonesia).
PERKEMBANGAN DAN KEMUNDURAN PERDAGANGAN LADA DI ACEH ABAD 19 Lailatusysyukriyah Lailatusysyukriyah Lailatusysyukriyah; Hartutik Hartutik
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 4 No 1 (2017): SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.486 KB)

Abstract

Indonesia archipelago is well known by the spice production and maritime trade for many times. The best product of spice from western Indonesia archipelago is pepper that produced from the coastal line of Aceh. There were many ports that connecting international pepper trade. The purpose of research is enriched the historiography study of international spice commerce in Indonesia on the last century that connected by shipping. Spice shipping transportation system is pointing out the great expansion of maritime trade in ancient Indonesia archipelago. History methods of the research are divided by four process, heuristic, sources critics, interpretation, and historiography. The development pepper trade in Aceh on 19th century is simultaneously with the rise of international commerce in the first half 19th marked by expansion of the new networks, the flourishing of pepper production, and connection between Aceh and British Malayan in Penang. The decline pepper trade in Aceh on the last of 19th century is caused by the changing of market demand to the article that discharging of the value. Dutch expansion and military blockade in some pepper ports in Aceh, also influence on the process of decline.
ANALISIS CORAK HISTORIOGRAFI DALAM KARYA SAGIMUN M.D Hartutik Hartutik
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Seuneubok Lada
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.154 KB) | DOI: 10.33059/jsnbl.v7i2.2569

Abstract

In the scope of history, of course the term historiography is no stranger to the historical method. One of the historiography products in history is the work of Sagimun Mulus Dumadi (Sagimun MD) with entitled "Mas Trip: From the Battle Brigade to the Development Brigade". This paper aims to analyze his work, especially in terms of historiographical features, as well as his presentation of the background, some of his works, and the content of Sagimun MD's book entitled "Mas Trip: From the Battle Brigade to the Development Brigade".
Co-Authors A Dzazuli Ahmad Hafidz Alfiansyah Aim Abdulkarim Alifia Imtinatul Fajri Aminuyati Andarweni Astuti Anselmus Djoko Prayitno Anselmus Joko Prayitno Artharini Irsyammawati Asnawi Asnawi Asri Nurul Huda Astuti Andarweni Astuti, Andarweni Aulia, Nabila Nur Bernadeta Yulisa Binti Nur Rohmah Binti Nur Rohmah Bonaventura Omega Kristian Narwastu Damry Damry Dwi Nita Aryani Dyanti, Najwa Putri Eko Widodo Emma Dyelim Wie Lawa, Emma Dyelim Epilia F FR. Wuriningsih Franciska Epilia Franciska Triningsih FX Sugiyana FX.Sugiyana Galuh Arti Setyani Gontramus Jhon Ariyo Putra Gregorius Sitohang H Soetanto H Soetanto, H Hazanah Poespitasari Ndaru Hermanto Hermanto Jaharuddin Jaharuddin Jaharuddin, Jaharuddin Jay, Dewi Ratna K. P. W. Sunu Kokom Komalasari Kusmartono . Kusmartono Kusmartono Kustono (Kustono) Lailatusysyukriyah Lailatusysyukriyah Lailatusysyukriyah Lawa, E. D. W. Lisa Mufida Mustika M. B. Hariyono M. Soejono Maria Margaritha de Lellis Priyati Dua Ploe Marietha Hunyaang Marjuki Marjuki Marjuki Marjuki Marjuki Marjuki Marjuki Marjuki Martinus Kopong Laga Melkianus Jaham Mercurius Dwi Ismarwanto Nana Supriatna Nerita Setiyaningtiyas Nerita Setiyaningtyas Niko Yokubus Nindita Pradnya, Irene Nining Haryuni Nurita Thiasari Oktafiyanti, Kamelia Pentinar Aritonang Petrus Efendi Petrus Laritmas Phusparini, Arum Prabandari C.D Pradnya, Irene Nindita Pradnya, Matilda Stella Pratama, M. Rizqi Zain Priyanto, Agustinus Sugeng Rasyiedah, Aufaa Anjani Rawana Isabella Sitanggang Renny Oktafia Ria Amelia Febriani Hutasoit Riswanti, Novi Rizka Muizzu Aprilia Rohana Rohana Romanus Andus S. Chuzaemi Sabina Kuni Bulu Saparini Saparini Setiyaningsih, Titik Agus Setiyaningtiyas, Nerita Setyaningsih, Mayang Sofia Sunya Sri Andayani Sri Ayu Lestari Sri Wahjuningsih Stella Pradnya, Matilda Sudirman Sudirman Sugiyana Sugiyana Sugiyana, SJ Sukardi Sukardi Sukestiyarno Sukestiyarno Susanti Susanti Syahrir Tandroimano Laia Thomas Aquinas Pakas Timotius Tote Jelahu Timotius Tote Jelahu Wahyuningrum, Paulina Maria Ekasari Whanarian Mukti Cahyo Yakobus Gala Yenny Nur Anggraeny Yenny Nur Anggraeny, Yenny Nur Yongki Saputra Yuanita Nur Arsianty Yuhanna Paridah Yulius Swantoro Yustinus Joko Wahyu Yuniarto Yusup Catur Harjanto