Claim Missing Document
Check
Articles

Found 130 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris

A STUDY ON THE PHONOLOGICAL SYSTEMS OF KECICANG ISLAM DIALECT ., Made Arna Jyoti Sistadi; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.8630

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan 1) untuk mengetahui jumlah fonem, termasuk jumlah vokal, diftong, dan konsonan, 2) untuk menyelidiki proses fonologi dalam bahasa tersebut. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti, dan instrument lain yang digunakan adalah alat rekam, daftar kata, dan daftar kalimat. Pada penelitian ini ditemukan 28 fonem termasuk 6 vokal, 3 diftong dan 19 konsonan. Sebagai tambahan, peneliti juga menemukan 2 gugus konsonan dalam dialek yang digunakan di Kecicang Islam. Dari empat tipe proses fonologis berdasarkan teori Schane (1973), ditemukan 2 tipe proses fonologis dalam dilak Kecicang Islam, yaitu penambahan konsonan dan penambahan vokal. Sedangkan berdasarkan Jendra (1976), ditemukan 3 proses fonologis dalam dialek Kecicang Islam, yakni asimilasi regresif, struktur kata, dan variasi bebas.Kata Kunci : dialek, kecicang islam, sistem fonologis This study was a descriptive study which aimed 1) To find out the number of phonemes, including the vowels, diphthong, and consonant in Balinese language used in Kecicang Islam village, 2) To explore the phonological process within the language exists in Balinese language used in Kecicang Islam village. The main instrument was the researcher, and the researcher also used the other instruments namely, recorder, sentence list and word list. The researcher found that there are 28 phonemes, consist of 6 vowels, 3 diphthongs and 19 consonants. The researcher also found 2 consonant clusters in KID. Among the four types of phonological process according to Schane’s theory (1973) there are two types of phonological process found by the researcher in KID, that are consonant insertion and vowel insertion. Meanwhile, according to Jendra, there are three phonological processes found in KID, that are regressive assimilation, syllable structure, and free variation.keyword : dialect, kecicang islam, phonological system
Politeness Strategies Used by the Second-Grade Students at SDN 1 Pemaron ., Pande Ayu Cintya Ningrum; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.12402

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe maksim kesopanan yang digunakan dan mendeskripsikan penggunaan maksim kesopanan oleh siswa-siswi kelas dua di SDN 1 Pemaron. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam tipe maksim kesopanan yang di gunkan oleh siswa-siswi kelas dua di SDN 1 Pemaron. Selanjutnya, tipe maksim kesopanan yang paling sering di gunakan oleh siswa-siswi kelas dua di SDN 1 Pemaron adalah maksim pemufakatan/kecocokan dimana muncul sebanyak 53 kali (35%). Tipe yang kedua adalah maksim kesederhanaan yang muncul sebanyak 40 kali (27%). Tipe maksim yang ketiga adalah maksim kesimpatian yang muncul sebanyak 19 kali (13%). Tipe maksim yang keempat adalah maksim kedermawanan yang muncul sebanyak 18 kali (12%). Tipe maksim yang kelima adalah maksim kebijaksanaan yang muncul sebanyak 12 kali (8%). Tipe maksim yang terakhir adalah maksim penghargaan yang muncul sebanyak 8 kali (5%). Maksim tersebut digunakan untuk memaksimalkan persetujuan dengan lawan bicaranya terlebih dahulu sebelum mengungkapkan perasaan atau opini mereka, menunjukkan rasa rendah hati ketika mereka berbuat kesalahan atau tidak bisa melakukan sesuatu yang di minta, menunjukkan rasa peduli dan simpati, menunjukkan keramahan mereka, untuk membuat teman mereka diam ketika mereka membuat kesalahan atau masalah, dan untuk memuji temannya sebelum mereka meminta bantuan. Kata Kunci : Maksim Kesopanan, Siswa-siswi kelas dua, Strategi Kesopanan. This study aimed at identifying types of politeness maxim use and describe the use of politeness maxim by the second-grade students in SDN 1 Pemaron. This study is descriptive qualitative research. The results of this study reveals that there are six types of politeness maxim used by second-grade students in SDN 1 Pemaron. Then the most frequently used type of politeness maxim by second-grade students in SDN 1 Pemaron was agreement maxim which occurred 53 times (35%). The second type was modesty maxim which occurred 40 times (27%). The third type was sympathy maxim which occurred 19 times (13%). The fourth type was generosity maxim which occurred 18 times (12%). The fifth type was tact maxim which occurred 12 times (8%). The last type was approbation maxim which occurred 8 times (5%). Those maxims use for maximize the agreement between the interlocutor first before revealed their feeling or opinion, dispraise themselves when they make a mistake or cannot do something that have been told, show their care and sympathy, show their friendliness, to make their friends keep silent when they made a mistake or problem and to praise their friends before asked for a help.keyword : Politeness Maxims, Politeness Strategies, Second-grade Students.
PHONOLOGICAL SYSTEM OF BALINESE LANGUAGE USED IN KUSAMBA DISTRICT, KLUNGKUNG REGENCY, BALI ., Ni Kadek Meina Andriani; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 3, No 3 (2016):
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang berasal dari Desa Kusamba, Klungkung, Bali. Sampel penelitian berjumlah 42 orang. Subjek diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Orang-orang yang menjadi subjek dalam penelitian ini memiliki karakteristik mampu menggunakan Dialek Kusamba dengan baik. Data dikumpulkan berdasarkan tiga domain yang berbeda yaitu, domain keluarga, domain pertemanan, dan domain tetangga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan sistem fonologi Bahasa Bali Dialek Kusamba. Data dianalisis menggunakan teori Milles dan Huberman. Data-data dikumpulkan melalui teknik observasi dan teknik perekaman. Hasil dari penelitian ini adalah (1) ada 24 fonem yang ditemukan pada Dialek Kusamba. Fonem-fonem tersebut adalah /ʌ/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ǝ/, /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/, /ŋ/, and /ñ/, (2) ada 6 geminate yang ditemukan pada Dialek Kusamba yaitu: /ʌʌ/, /əə/, /oo/, /ii/, /ee/, dan /uu/, (3) ada 10 konsonan kluster yang ditemukan pada Dialek Kusamba, yaitu: /kl/, /pl/, /ml/, /kr/, /bl/, /tr/, /br/, /pr/, /cr/, dan /gr/Kata Kunci : sistem fonologi, dialek kusamba, Fonem The subjects of this study were the people of Kusamba village, Klungkung Bali. The samples of this study were 42 people. The subjects were taken through purposive sampling technique. They who became the subject of this study had characteristic that they could use Kusamba dialect greatly. The data were collected in three different domains i.e., family domain, friendship domain, and neighborhood domain. This kind of research was qualitative descriptive study that describes Kusamba Balinese phonological system. The data were analyzed by using Miles and Huberman, (1984) theory.The data was gathered by conducting observation technique and recording technique. The result of this research were (1) there were 24 phonemes found in Kusamba dialect. Those phonemes were / ʌ /, / i /, / u /, / e /, / o /, / ǝ /, / b /, / c /, / d /, / g /, / h /, / j /, / k /, / l /, / m /, / n /, / p /, / r /, / s /, / t /, / w /, / y /, / ŋ /, and / ñ /, (2) There were 6 geminates found in Kusamba dialect which were : / ʌʌ /, / əə /, / oo /, / ii /, / ee /, and / uu /, (3) there were 10 consonant clusters found in Kusamba dialect which were / kl /, / pl /, / ml /, / kr /, / bl /, / tr /, / br /, / pr /, / cr /, and / gr /keyword : The Phonological System, Kusamba Dialect, Phoneme
AN ANALYSIS OF HESITATION PHENOMENA IN SECONDARY SCHOOL TEACHERS’ SPEECH AT AN INTERNATIONAL SCHOOL IN BADUNG. ., Ni Luh Patma Gita; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., Kadek Sonia Piscayanti, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.16537

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hesitation phenomena (fenomena keragu-raguan) yang digunakan oleh guru sekolah menengah saat mengajar di sekolah internasional, Badung. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi tipe-tipe hesitation yang digunakan guru saat mengajar; (2) mengetahui tipe mana yang paling sering muncul; dan (3) kenapa tipe tersebut yang paling sering muncul saat guru mengajar. Subjek dari penelitian ini adalah tiga guru yang merupakan penutur asli bahasa Inggris (English Native Speaker) dan menggunakan bahasa Inggris dalam mengajar. Obyek daari penelitian ini adalah hesitation yang digunakan oleh guru saat mengajar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode observasi dan interview dalam mengumpulkan data. Data dianalisis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Lacey and Luff (2009) yang terdiri dari 5 tahap yaitu Transcription, Organizing the Data, Familiarization, Coding, dan Themes. Berdasarkan teori hesitation yang dikemukakan oleh Rose (2013), terdapat enam tipe hesitation yang mucul yaitu: Silent Pause (11,4%), Filled Pause (52.1%), False Start (5.9%), Repair (4.2%), Repeat (12.7%), dan Lengthening (13.6%). Tipe hesitation yang paling sering muncul adalah Filled Pause. Para guru paling sering menggunakan Filled Pause karena Filled Pause dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya saat mereka ragu, membuat guru terdengar lebih profesional dan para murid juga tidak akan sadar jika guru ragu-ragu berbicara.Kata Kunci : guru sekolah menengah, hesitation, ucapan This research studied about hesitation phenomena occurred in secondary school teachers’ speech at an international school in Badung. The aims of this research were (1) to identify the types of hesitation occurred in the teachers’ speech; (2) to know which type of hesitation that mostly occurred; and (3) to know the reasons why such hesitation occurred. The subjects of the study were three teachers who taught in secondary school. They were English native speakers and used English in teaching the students. The object of the study was the hesitation used by the teacher while teaching the students. The research was a descriptive qualitative research and the data were collected by using observation method and interview method. The data were analyzed by using data analysis proposed by Lacey and Luff (2009) which consisted of five steps: Transcription, Organizing the Data, Familiarization, Coding, and Themes. According to the theory of hesitation proposed by Rose (2013), six types of hesitation were occurred in the teachers’ speech: Silent Pause (11,4%), Filled Pause (52.1%), False Start (5.9%), Repair (4.2%), Repeat (12.7%), and Lengthening (13.6%). The most dominant one was Filled Pause. Filled pause was used frequently because it could connect the teacher’s previous sentence with their following sentence, it was also more professional when using filled pause and the student would not notice or realize that the teacher hesitated.keyword : hesitation, secondary school teacher, speech
Morphological Process in Kei Dialect ., Servasius. Tawurutubun; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., Dr. I Gede Budasi, M.Ed.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.148 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.16991

Abstract

MORPHOLOGICAL PROCESS IN KEI DIALECT A DESCRITIVE STUDY BY SERVASIUS TAWURUTUBUN 1212021132 ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis proses morfologis, awalan dan akhiran, serta bagaimana imbuhan dalam membangun kata-kata dan apa jenis makna afiksasi yang terjadi dalam Dialek Kei. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dua sampel informan dari Dialek Kei dipilih berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Data dikumpulkan berdasarkan dua teknik, yaitu: observasi,mendengarkan, mencatat dan teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga belas kata awalan, dan sepuluh akhiran yang ada di Kei Dialect. Awalannya adalah {naf-}, {nef-}, {nar-}, {ner}, {ha-}, {nga-} {kaf}, {ma-}, {mar-}, {var-}, {nam-} {nat-} {a-} dan Sufiks adalah {-n}, {-an}, {- ang}, {-am}, {im-} {-um], {-ar}, {-he} , {-ir}, {-ab}. Ada enam jenis reduplikasi seperti reduplikasi dasar, reduplikasi variatif dan reduplikasi awalan, reduplikasi sufiks, reduplikasi parsial, dan reduplikasi kuasi dan semuanya ada dalam dialek Kei. Kata Kunci : Kata Kunci: Affiksasi,Morfologi,Kata kata rduplicative,Kei Dialects MORPHOLOGICAL PROCESS IN KEI DIALECT A DESCRITIVE STUDY BY SERVASIUS TAWURUTUBUN 1212021132 ABSTRACT This study aimed at describing kinds of morphological process, prefixes and suffixes ,and how affixes construct the words and what kinds of affixation meaning occur in Kei Dialect. This research was a descriptive qualitative research. Two informant samples of Kei Dialect were chosen based on set criteria. The data were collected based on two techniques, namely: observation,{listening, noting} and interview technique. The results of the study show that there are tweleve prefixes, and ten suffixes which existed in Kei Dialect. The prefixes are {naf-}, {nef-}, {nar-}, {ner}, {ha-}, {nga-} {kaf}, {ma-}, {mar-}, {var-}, {nam-} {nat-} and The suffixes are {-n}, {-an},{-ang}, {-am}, {im-} {-um], {-ar}, {-he}, {-ir}, {-ab}. There were six kinds of reduplication such as base reduplication, variative reduplication and prefix reduplication, suffix reduplication, partial reduplication and quasi reduplication and all of them existed in Kei dialect. . keyword : Keyword: Affixation, Morpholology, reduplicative words,Kei Dialects
Morphological Process in Kei Dialect ., Servasius. Tawurutubun; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., Dr. I Gede Budasi, M.Ed.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2017):
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.66 KB)

Abstract

MORPHOLOGICAL PROCESS IN KEI DIALECT A DESCRITIVE STUDY BY SERVASIUS TAWURUTUBUN 1212021132 ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis proses morfologis, awalan dan akhiran, serta bagaimana imbuhan dalam membangun kata-kata dan apa jenis makna afiksasi yang terjadi dalam Dialek Kei. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dua sampel informan dari Dialek Kei dipilih berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Data dikumpulkan berdasarkan dua teknik, yaitu: observasi,mendengarkan, mencatat dan teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga belas kata awalan, dan sepuluh akhiran yang ada di Kei Dialect. Awalannya adalah {naf-}, {nef-}, {nar-}, {ner}, {ha-}, {nga-} {kaf}, {ma-}, {mar-}, {var-}, {nam-} {nat-} {a-} dan Sufiks adalah {-n}, {-an}, {- ang}, {-am}, {im-} {-um], {-ar}, {-he} , {-ir}, {-ab}. Ada enam jenis reduplikasi seperti reduplikasi dasar, reduplikasi variatif dan reduplikasi awalan, reduplikasi sufiks, reduplikasi parsial, dan reduplikasi kuasi dan semuanya ada dalam dialek Kei. Kata Kunci : Kata Kunci: Affiksasi,Morfologi,Kata kata rduplicative,Kei Dialects MORPHOLOGICAL PROCESS IN KEI DIALECT A DESCRITIVE STUDY BY SERVASIUS TAWURUTUBUN 1212021132 ABSTRACT This study aimed at describing kinds of morphological process, prefixes and suffixes ,and how affixes construct the words and what kinds of affixation meaning occur in Kei Dialect. This research was a descriptive qualitative research. Two informant samples of Kei Dialect were chosen based on set criteria. The data were collected based on two techniques, namely: observation,{listening, noting} and interview technique. The results of the study show that there are tweleve prefixes, and ten suffixes which existed in Kei Dialect. The prefixes are {naf-}, {nef-}, {nar-}, {ner}, {ha-}, {nga-} {kaf}, {ma-}, {mar-}, {var-}, {nam-} {nat-} and The suffixes are {-n}, {-an},{-ang}, {-am}, {im-} {-um], {-ar}, {-he}, {-ir}, {-ab}. There were six kinds of reduplication such as base reduplication, variative reduplication and prefix reduplication, suffix reduplication, partial reduplication and quasi reduplication and all of them existed in Kei dialect. . keyword : Keyword: Affixation, Morpholology, reduplicative words,Kei Dialects
AN ANALYSIS OF POLITENESS STRATEGIES USED BY SHOPKEEPERS TOWARDS FOREIGNERS AT TANAH LOT TEMPLE TABANAN BALI ., Kadek Praditya Dicky Wijaya; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.17330

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tipe-tipe strategi kesopanan dan mendeskripsikan alasan penggunaan strategi kesopanan yang digunakan oleh pedagang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah 5 pedagang. Penelitian ini dilaksanakan di Tanah Lot Tabanan Bali. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan Interactive Data Analysis Model terdiri dari pengumpulan data, data reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tiga dari empat strategi kesopanan yang muncul ketika pedagang berkomunikasi dengan orang asing sebagai pembeli. Strategi yang sering muncul adalah Bald on Record (53.62%) diikuti oleh Positive Politeness (37.68%), Negative Politeness (7.25%), dan tidak ada munculnya Off Record. Alasan utama pedagang menggunakan strategi kesopanan adalah untuk mendapatkan banyak pembeli dan membuat pembeli merasa nyaman serta dihargai.Kata Kunci : strategi kesopanan, pedagang, tanah lot, pembeli The purpose of this study was to identify the types of politeness and describe the reason the use of politeness strategies used by shopkeepers. This study was a descriptive qualitative. The subjects were 5 shopkeepers. This study was taken place in Tanah Lot Tabanan Bali. The data were collected through observation and interview. The data were analyzed by using Interactive Data Analysis Model consisting of data collection, data reduction, data display, and drawing conclusion and verification. The result of this study shows that three of four politeness strategies is appears when the shopkeepers talk with the foreigners as their buyer. The most appeared strategies is Bald on Record (53.62%) followed by Positive Politeness (37.68%), Negative Politeness (7.25%), and inexistence of Off Record. The main reasons of shopkeepers used politeness strategies are to gain more buyers and to make the buyer comfortable and respectful. keyword : politeness strategies, shopkeepers, tanah lot, buyers
AN ANALYSIS OF LANGUAGE LEARNING STRATEGIES USED BY THE 10th GRADE STUDENTS AT SMK NEGERI 2 SINGARAJA ., Nyoman Suci Triasih; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.12403

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe strategi belajar siswa yang di gunakan oleh siswa laki-laki dan perempuan di kelas 10, dan alasan siswa menggunakan strategi pembelajaran bahasa dalam pembelajaran bahasa inggris. Analisis pada penelitian ini berdasarkan klasifikasi yang disarankan oleh Oxford (1990). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan observasi, SILL kuesioner versi 7.0 yang dikembangkan oleh Oxford (1990), dan wawancara sebagai metode pengambilan data. Subyek pada penelitian ini adalah kelas XAP3 yang terdiri dari tiga puluh lima siswa. Kuisioner diberikan kepada tiga puluh lima siswa dan data diproses dengan menggunakan SPSS untuk menemukan jumlah dan persentase pilihan siswa dalam setiap soal pada kuisioner. Oleh karena itu, ada dua metode digunakan oleh peneliti untuk menemukan tipe-tipe strategi pembelajaran bahasa yang digunakan oleh siswa seperti observasi dan kuisioner. Kemudian, hasil dari penelitian ini menunjukkan siswa di kelas XAP3 menggunakan semua tipe-tipe strategi pembelajaran bahasa tetapi strategi kognitif merupakan strategi yang paling sering dan diikuti oleh strategi sosial, afektif, kompensasi, memory, dan metakognitif. Disisi lain, berdasarkan hasil wawancara, ada beberapa faktor yang membuat siswa menggunakan strategi pembelajaran bahasa seperti gaya belajar, umur, sosial ekonomi, lingkungan, motivasi, waktu belajar dan latar belakang budaya. Kata Kunci : strategi pembelajaran bahasa, jenis kelamin, faktor dalam pemilihan strategi The aims of this study were to investigate the types of language learning strategies used by the 10th grade male and female students, and the reasons of the students used language learning strategy in English learning. The analysis was based on the classification framework suggested by Oxford (1990). This study was qualitative descriptive study which uses observation, SILL questionnaire version 7.0 which is developed by Oxford (1990), and interview as the methods of collecting the data. The subjects of this study were XAP3 class which consists of thirty five students. The questionnaires were administrated to thirty five students and the data were processed by using SPSS to found the number and percentage of students’ choice in each items of the questionnaire. Therefore, there were two methods used by the researcher to find the types of language learning strategies which were used by students like observation and questionnaire. Then, the result of this study showed students in XAP3 class used all types of language learning strategies but cognitive strategy as the most frequently strategy used, and followed by social, affective, compensation, memory, and metacognitive strategy. On the other hand, based on the result of interviews, there were several factors which make students used language learning strategies such as learning styles, age, social economic, environment, motivation, times of learning, and cultural background. keyword : language learning strategies, gender, factors in strategies choice
AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERRORS IN SPEAKING COMMITTED BY THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF UNIT PERJALANAN WISATA (UPW) DEPARTMENT OF SMK NEGERI 1 SINGARAJA IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 ., Ni Nym. Ayu Padmitri; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi jenis – jenis error dan sumber eror yang di dilakukan oleh siswa kelas XI Jurusan Unit Perjalanan Wisata di SMK Negeri 1 Singaraja tahun akademik 2015/2016. Penelitian ini merupakan jenis penelitian descriptif qualitatif. Penelitian ini menggunakan purposive sampling yang mana subjectnya terdiri dari 39 siswa dan 1 guru pengajar tour guiding. Data dikumpulkan melalui rekaman, membagikan kuesioner dan wawancara. Data dianalisis dengan cara mengidentifikasi error, mengklasifikasi error, menghitung error, menganalisis kuesioner dan hasil wawancara, melaporkan hasil analysis dan menarik kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat (4) jenis eror, yakni omission, addition, misformation, misordering. Jumlah keseluruhan error adalah 861 error yang terdiri dari 41.8% omission errors, 30.5% misformation errors, 22.3% addition errors and 5.4% misordering errors. Berdasarkan hasil diskusi findings, wawancara dan kuesioner, sumber error terdiri dari intralingual dan interlingual error.Kata Kunci : errors, grammar, interlingual error and intralingual error This study aimed at analyzing the types and sources of errors committed by the eleventh grade students of Unit Perjalanan Wisata (UPW) Department of SMKN 1 Singaraja in academic year 2015/2016. This study is a descriptive qualitative research. This study used purposive sampling in which the subjects consisted of 39 students and 1 tour guiding teacher. The data were collected through recording, distributing questionnaire and interview. The data were analyzed by identifying the errors, classifying the errors, calculating the errors, analyzing the questionnaire and the result of the interview, reporting the result of the analysis and drawing the conclusion. The results of the study show that there are four types of errors committed by the students, namely omission, addition, misformation and misordering. The total numbers of errors are 816 which consist of 41.8% omission errors, 30.5% misformation errors, 22.3% addition errors and 5.4% misordering errors. Based on the discussion of the findings, interviews and questionnaires, the sources of errors are intralingual and interlingual error.keyword : errors, grammar, interlingual error and intralingual error
AN ANALYSIS OF BALINESE SWEAR WORDS AMONG THE NORTHERN BALINESE TEENAGERS IN SERIRIT DISTRICT IN THEIR DAILY CONVERSATION ., Made Arsana; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9714

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahasa kasar yang digunakan oleh remaja di Kecamatan Seririt. Subjek dari penelitian ini adalah remaja di kecamatan Seririt yang melakukan percakapan berdasarkan dua domain yaitu, keluarga dan pertemanan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memberikan gambaran tentang bahasa kasar yang digunaan oleh dua domain di Kecamatan Seririt. Data dikumpulkan melalui teknik observasi. Penelitian ini menggunakan observasi partisipasi dimana peneliti menjadi bagian dari penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dua domain yaitu keluarga dan pertemanan tidak mempengaruhi bahasa kasar yang digunakan oleh remaja. Peneliti menemukan 16 bahasa kasar yang digunakan di Kecamatan Seririt. Bahasa kasar itu di kelompokkan menjadi kata-kata yang berhubungan dengan religi, kata-kata yang berhubungan dengan seks, kata-kata yang berhubungan dengan kotoran, kata-kata yang berhubungan dengan nama-nama binatang, kata-kata yang berhubungan dengan latar belakang pribadi, kata-kata yang berhubungan dengan penyakit mental dan kata-kata yang berhubungan dengan aktivitas seks. Kecamatan Seririt mempunyai kata pirata sebagai kata-kata yang berhubungan dengan religi, 4 kata-kata yang berhubungan dengan seks: naskleng/kleng, peletan, celak, teli, 2 kata-kata yang berhubungan dengan kotoran: sien teli, tai, 2 kata-kata yang berhubungan dengan nama-nama binatang: cicing, bojog, 2 kata-kata yang berhubungan dengan latar belakang pribadi: bencong, sundel, 2 kata-kata yang berhubungan dengan penyakit mental: lengeh, buduh, kata-kata yang berhubungan dengan aktivitas seks: ngangkuk/mekatuk. Kata Kunci : Penelitian deskriptif, bahasa kasar, remaja di kecamatan Seririt. The study aimed at describing the swear words that were used by the teenagers in Seririt district. The subjects of the study were teenagers in Seririt district who conversing in two domains namely family and friendship. This study is descriptive study which gives description of the swear words that were used by two domains in Seririt district. Data were collected through observation technique. This study used participate observation where the researcher was being part of the study. Results of the study showed that two domains did not influence the way teenagers used the swear words. The researcher obtained 16 swear words that were used by teenagers in Seririt district. Those swear words were comprised into words related to religious, words related to sex, words from excrement, words from name of animal, words related to personal background, words from mental illness, words related to sex activities. Seririt district has pirata as words related to religious, 4 words related to sex: naskleng/kleng, peletan, celak, teli, 2 words from excrement: sien teli, tai, 2 words from name of animal: cicing, bojog, 2 words related to personal background: bencong, sundel, 2 words from mental illness: lengeh, buduh, words related to sex activities: ngangkuk/mekatuk.keyword : Descriptive study, swear words, teenagers in Seririt district.
Co-Authors ., Dewa Gede Rai Bisma Putra ., Dewa Gede Rai Bisma Putra ., Eva Patra Sari ., I Gede Andre Agasi ., I Gede Andre Agasi ., I Kadek Wardita Eka Putra ., I Kadek Wardita Eka Putra ., Kadek Herma Ardianto Giri ., Kadek Herma Ardianto Giri ., Kadek Intan Nirmala Sari ., Kadek Intan Nirmala Sari ., Kadek Praditya Dicky Wijaya ., Kadek Praditya Dicky Wijaya ., Kadek Prajinggo Patrya ., Kadek Prajinggo Patrya ., KETUT ARYATI UTAMI ., KETUT ARYATI UTAMI ., Ketut Asri Primayani ., M. Mas Gustrini Dewi ., Made Arna Jyoti Sistadi ., Made Arna Jyoti Sistadi ., Made Arsana ., Made Eny Andraeni Putri ., Made Sukradana w ., Made Sukradana w ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti ., Ni Kadek Meina Andriani ., Ni Kadek Meina Andriani ., Ni Kadek Sudiartini ., Ni Kadek Sudiartini ., Ni Kadek Winda Arianti ., Ni Kadek Winda Arianti ., Ni Luh Patma Gita ., Ni Luh Patma Gita ., Ni Made Arisani ., Ni Made Arisani ., Ni Made Sariningsih ., Ni Made Sariningsih ., Ni Nengah Intan Sariningsih ., Ni Nengah Intan Sariningsih ., Ni Nym. Ayu Padmitri ., Ni Putu Stefi Anjani Darmarini ., Ni Putu Stefi Anjani Darmarini ., Ni Putu Wahyuni Sri Rahayu Cahyani ., Ni Putu Wahyuni Sri Rahayu Cahyani ., Ni Wayan Paramita Dewi ., Ni Wayan Paramita Dewi ., Ni Wayan Ria Candra ., Ni Wayan Ria Candra ., Nyoman Suci Triasih ., Pande Ayu Cintya Ningrum ., Pande Ayu Cintya Ningrum ., PUTU DIKA PRATIWI ., PUTU DIKA PRATIWI ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., Servasius. Tawurutubun ., Servasius. Tawurutubun ., Siti Umayah ., Siti Umayah ., Wayan Septiana Lusiantari ., Wayan Septiana Lusiantari Adnyani, Ni Luh Putu Sri Adnyayanti, Ni Luh Putu Era Alfillail, Nur Anak Agung Gede Yudha Paramartha Anak Agung Sagung Intan Yashira Dewi ., Anak Agung Sagung Intan Yashira Dewi Anasthasia Carmanita Peu Ubu Ari Puspitayani, Desak Made Ariyanthi, Ketut Eni Budhi Astu Okta Widhi Atmi ., Budhi Astu Okta Widhi Atmi Cahyaningsih, Putu Devi Costa, Yuliana Maria Da Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Komang Tantra Dewa Putu Ramendra Dewi, Kadek Linda Puspita Dewi, Ni Putu Purnama Drs.Gede Batan,MA . Dwitamayanti, Ni Kadek G.A.P. Suprianti Gede Mahendrayana Gusti Ayu Putu Ari Utami Heni Pujiastuti Hitasthana, Made Satya I Dewa Gede Budi Utama I Gede Budasi I Gede Novan Giri Prabawa . I Gede Oka I GEDE SANDYANA . I Gede Tawa Utara Jaya . I GEDE WAYAN SUPARNA . I Gusti Ayu Megantari ., I Gusti Ayu Megantari I GUSTI NGURAH OCTOVA SEVENTILOFA . I Kadek Supriawan Adinatha ., I Kadek Supriawan Adinatha I Kadek Utama Putra ., I Kadek Utama Putra I MADE DWI JAYA PRADITYA . I Made Ekki Pramana Supardi . I Nengah Suardhana I Putu Eka Adi Sanjaya ., I Putu Eka Adi Sanjaya I Putu Yoga Laksana I Wayan Astu Werdistira . I Wayan Epri Gunadi I WAYAN PUTRAWAN . I Wayan Sandiyasa . I Wayan Suarnajaya Ida Bagus Manuaba Ida Bagus Putu Suryadiputra . Iga Putu Sukasari ., Iga Putu Sukasari Kadek Dhea Paramitha Amara Putri Kadek Diah Cahya Nita ., Kadek Diah Cahya Nita Kadek Sintya Dewi Kadek Sonia Piscayanti Km Adi Nariyana p ., Km Adi Nariyana p KOMANG AGUS OKA SAPUTRA . Laksana, I Putu Yoga Laras Wahyurini . Luh Diah Surya Adnyani Luh Gd Rahayu Budiarta Luh Gede Eka Wahyuni Luh Made Astiti Partama . LUH MEGA SAFITRI . Luh Putu Artini Luh Sri Damayanti ., Luh Sri Damayanti M.L.S ., Dr.Sudirman, M.L.S M.Pd ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd M.Pd Prof. Dr. I Nyoman Sudiana . M.Pd. ., Made Hery Santoso, S.Pd, M.Pd. Made Dewi Suparwati . Made Erwinda Febriyanti Made Hery Santosa Made Ika Sukmadewi Made Satya Hitasthana Mayori, Winda Muhamad Nur Huda Myartawan, Putu Ngurah Wage N M.G. Purnamasari Ni Kadek Ariasih . Ni Kadek Dinda Saraswati Ni Komang Arie Suwastini Ni Luh Dewi Antari ., Ni Luh Dewi Antari Ni Luh Emy Astuti Ni Luh Sutrisna Diyani Ni Made Dwi Dharmayanti Ni Made Gina Purnamasari ., Ni Made Gina Purnamasari Ni Made Lia Kesumayanti . Ni Made Putri Saraswathy . Ni Made Ratminingsih NI MADE TRIANI . Ni Nyoman Padmadewi Ni Nyoman Trisna Utami . Ni Putu Astiti Pratiwi Ni Putu Era Marsakawati Ni Putu Oktaviana Dewi ., Ni Putu Oktaviana Dewi Ni Wayan Surya Mahayanti Ni Wayan Yuni Lisnayanti ., Ni Wayan Yuni Lisnayanti Nora Idiawati Nyoman Karina Wedhanti Nyudak, Dwi Tahamata Paramarta, I Made Suta Peu Ubu, Anasthasia Carmanita Pramilaga, Ni Made PRATAMA, I PUTU SURYA Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . Prof. Dr.I Ketut Seken,MA . Purnamasari, N M.G. Putra, Pande Agus Putu Dharma Putri Rahmayanti Putri, Kadek Dhea Paramitha Amara Putri, Ni Kadek Rai Sintia Putu Adi Krisna Juniarta Putu Dika Pratiwi Putu Kerti Nitiasih Putu Ngurah Wage Myartawan Putu Suarcaya PUTU WIWIN SUPANDENI . Ratih Apriliani Rinawati, Ni Kadek Ayu S.Pd. I G A Lokita P Utami . S.Pd. I Putu Ngurah Wage M . S.Pd. M.Pd. Ni LP. Eka Sulistia Dewi . S.Pd. Putu Eka Dambayana S. . Sahrullah Sahrullah Sang Ayu Putu Sriasih Saputra, I Nyoman Pasek Hadi Sastaparamitha, Ni Nyoman Ayu J. Sri Pithamahayoni . Sukmadewi, Made Ika Swandewi, Komang Sri Virginiya, Putu Tika