Desa Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah merupakan wilayah yang dilalui proyek pelurusan Sungai Bengawan Solo sebagai upaya mitigasi banjir, yang mengakibatkan terbentuknya Ruas Bekas Sungai. Ruas bekas sungai tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air irigasi lahan pertanian, namun saat musim kemarau ketersediaan air pada ruas bekas sungai menurun karena air yang masuk ke ruas bekas sungai yang berasal dari curah hujan, air limpasan dan saluran inlet tidak dapat tertampung secara efesien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air yang terdapat pada ruas bekas sungai.Metode penelitian yang digunakan yaitu survey, pemetaan, dan matematis. Perhitungan ketersediaan air menggunakan Metode Neraca Air dengan parameter yang dibutuhkan presipitasi, evapotranspirasi, air limpasan, dan kapasitas infiltrasi. Hasil penelitian menunjukkan ketersediaan air pada ruas bekas sungai yaitu 897.484,236 m3/tahun. Berdasarkan potensi ketersediaan tersebut menunjukkan kondisi surplus 11 bulan dan defisit 1 bulan, Penurunan ketersediaan air terjadi pada musim kemarau terutama pada bulan Agustus yang menunjukkan kondisi defisit yang dipengaruhi oleh pemanfaatan air untuk lahan pertanian sebelah timur ruas bekas sungai.