Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

The Relationship Between Knowledge And Drug Compliance In Hypertension Patients Kartiko Utomo, Endrat; Widiastuti, Agung; Nasrul Sani, Fakhrudin; Rahma Soleman, Sitti; Risky Ain, Risky; Che Azmi, Norhaida; Syafiq Darul Redzuan, Ilyas
Proceeding of the International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH) 2024: Proceeding of the 5th International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/icohetech.v5i1.4233

Abstract

Hypertension is one of the most common causes of untimely death worldwide and can result in an increased risk of mortality if left untreated. The treatment of hypertension requires the implementation of long-term therapy, so that in an effort to manage its therapy requires adherence and compliance in carrying out treatment. Knowledge about hypertension is also very important to shape one's awareness and behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and compliance with taking medication in hypertensive patients. Observational research method with cross-sectional design using non-probability sampling technique with purposive sampling approach. The research instrument used the Hypertension Knowledge Level Scale (HK-LS) questionnaire and the Probabilistic Medication Adherence Scale (ProMAS). Data analysis using Pearson correlation test. The results showed that there was a significant relationship between knowledge and medication adherence (p=0.003; r=0.320). Knowledge and compliance are very important in the treatment of hypertension to produce long-term blood pressure control effects and prevention of various complications that can be caused.
PENGARUH POSISI PRONE TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA PNEUMONIA Widiastuti, Agung; Sani, Fakhrudin Nasrul; Salomo, Antonius; Ristanto, Saskia Sefiana
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2025: SIKesNas 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/5r7cd374

Abstract

Latar belakang : Pneumonia merupakan suatu kondisi kegawatdaruratan paru yang dapat menyebabkan gangguan pertukaran gas, penurunan saurasi oksigen dan resiko hipoksemia. Posisi prone merupakan intervensi keperawatan yang direkomendasikan untuk meningkatkan saturasi oksigenasi. Tujuan : Mengetahui pengaruh posisi prone terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien pneumonia. Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre eksperimen dengan pendekatan one group pre dan post test design. Sampel ini terdiri dari 30 responden yang diposisikan prone selama 30 menit. Analisa data menggunakan uji wilcoxon karena data berdistribusi tidak normal. Hasil : Terdapat peningkatan yang signifikan setelah dilakukan posisi prone dengan nilai p-value 0,001. Kesimpulan : Posisi prone efektif dalam meningkatkan saturasi oksigen pada pasien pneumonia. Intervensi ini dapat dijadikan bagian strategi penatalaksanaan non invasive pada pasien pneumonia dalam memperbaiki oksigenasi.
Pemanfaatan Kompres Jahe dalam Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Rematik Widiastuti, Agung; Sani, Fakhrudin Nasrul; Ulkhasanah, Muzaroah Ermawati; Palupi, Dwi Lestari Mukti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 4 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Juli 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i4.6794

Abstract

Rematik merupakan suatu kondisi penyakit yang dapat dikendalikan dengan cara memberikan intervensi yang tepat. Rematik masih menjadi masalah kesehatan bagi lansia. Penderita reumatik mempunyai kualitas hidup yang baik apabila mau mengontrol dan patuh mengatur kesehatannya. Intervensi kompres jahe dianjurkan untuk menangani reumatik. Jahe dikenal memiliki zat yang dapat menghambat pembentukan prostalglandin sebagai mediator nyeri dan memberikan efek hangat yaitu gingerol. Jahe memiliki zat seperti shagol, gingerol dan oleserin. Oleserin mempunyai efek anti peradangan dan mengandung minyak serta air yang susah menguap sehingga dapat dimanfaatkan sebagai enhancer yang bermanfaat untuk meningkatkan permeabilitas oleserin sehingga dapat melewati kulit tanpa mengiritasi bagian kulit atau perifer. Pengabdian ini bertujuan sebagai peningkatan kesehatan khususnya bagi lansia yang menderita reumatik. Diharapkan intensitas nyeri berkurang. Waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan di Di Posyandu Aster VI Grogol Sukoharjo pada bulan Januari 2025 dengan metode demonstrasi atau praktik kompres jahe. Hasil pada pengabdian ini didapatkan perubahan intensitas nyeri dari skala sedang dan berat menjadi skala ringan setelah dilakukan intervensi kompres jahe. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jahe dapat memberikan efek enhancer sebagai penurunan intensitas nyeri.
EFEKTIFITAS PENERAPAN LATIHAN SENAM KAKI DIABETIK MENGGUNAKAN BOLA TENIS TERHADAP SENSITIVITAS KAKI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI Akhirana, Fadira Nindya; Widiastuti, Agung; Witriyani, Witriyani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47817

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 adalah penyakit metabolik yang memiliki manifestasi klinik berupa peningkatan kadar gula darah dikarenakan inuslin yang tidak adekuat serta dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang yang terjadi pada orang dewasa sampai lansia, pasien penderita diabetes melitus mempunyai risiko 5 kali lebih besar mengalami ulkus kaki diabetik, sekitar 15% pasien diabetes melitus mengalami komplikasi berupa ulkus kaki diabetik akibat penurunan sensitivitas kaki. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen, one grub and post test tanpa kelompok kontrol, dengan menggunakan monofilament test  10 gr yang dilakukan selama 3 hari berturut – turut, dengan sampel 2 respoden di bangsal RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Berdasarkan hasil pengkajian, penegakan diagnosa intervesi, implementasi, dan evaluasi yang dilakukan peneliti ditemukan masalah keperawatan yaitu : Ketidakstabilan kadar glukosa darah, peneliti merencanakan manajemen hiperglikemia dengan mengimplementasikan senam kaki diabetes dengan menggunakan bola tenis dan monofilament test yang bertujuan untuk mengetahui senstivitas pada kaki responden, dan didapatkan terdapat peningkatan sejumlah 2 point setelah di lakukan penerapan senam kaki menggunakan bola tenis. Dari hasil penelitian yang di lakukan pada 2 responden menunjukkan bahwa Implementasi senam kaki menggunakan bola tenis dan monofilament test sangat berpengaruh terhadap peningkatan sensitivitas pada kaki penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
PENERAPAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II Nur Kasanah, Nia; Sani, Fakhrudin Nasrul; Widiastuti, Agung
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48032

Abstract

Diabetes tipe 2 adalah diabetes melitus yang tidak tergantung pada insulin (NIDDM), khususnya diabetes yang tidak bergantung pada insulin, akibat berkurangnya sensitivitas insulin (resistensi insulin) atau berkurangnya produksi insulin. Penatalaksanaan atau upaya penanganan ketidakstabilan glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 dapat dilakukan secara nonfarmakologi yaitu dengan progressive muscle relaxation (PMR). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil implementasi dari penerapan progressive muscle relaxation (PMR) terhadap penurunan kadar glukosa darah pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode : Penelitian ini menggunakan one grup pre-test dan post-test. Pengambilan sampel dengan metode quasi eksperiment dengan jumlah 2 pasien diabetes mellitus tipe 2. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu SOP PMR, lembar observasi dan alat glucometer untuk mengukur kadar glukosa darah pasien. Hasil : Berdasarkan hasil penerapan ini didapatkan penurunan kadar glukosa darah setelah dilakukan PMR yang ditunjukkan dengan angka kadar glukosa tinggi menjadi menurun setelah diberikan penerapan PMR sebanyak 2 kali sehari (pagi dan sore) selama 3 hari berturut-turut . Perbandingan sebelum dan sesudah dilakukan penerapan PMR, sebelum diberikan penerapan PMR kadar gula darah tinggi pada klien I (Ny.S) yaitu 337 mg/dl, setelah diberikan penerapan PMR kadar gula darah menjadi 177 mg/dl. Pada klien II (Tn.S) sebelum diberikan penerapan PMR kadar glukosa darah yaitu 276 mg/dl , setelah diberikan penerapan PMR menjadi 183 mg/dl. Kesimpulan : Penerapan progressive muscle relaxation efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah pasien diabetes mellitus tipe 2.
PENERAPAN RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT INDRIATI SOLO BARU dita tiyana, alivia; Widiastuti, Agung; Utomo, Endrat Kartiko
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48035

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah seseorang melebihi batas normal, tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg. Relaksasi autogenik merupakan salah satu teknik relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kata-kata atau kalimat pendek ataupun pikiran yang bisa membuat tentram. Tujuan penelitian ini untuk menerapkan teknik relaksasi autogenik pada pasien hipertensi terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di RS Indriati Solo Baru serta menyusun hasil temuan dalam bentuk karya tulis ilmiah . Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan pre- test dan post-test design. Sampel penelitian sebanyak 2 pasien hipertensi yang dirawat di Rumah Sakit Indriati, penerapan dilakukan selama 3 kali pertemuan dengan durasi 10-15 menit. Hasil pengkajian didapatkan klien I berumur 57 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SD, pekerjaan ibu rumah tangga, terdapat riwayat penyakit hipertensi sejak 1 tahun yang lalu. Sedangkan pada klien II berumur 60 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SD, pekerjaan ibu rumah tangga, terdapat riwayat penyakit hipertensi sejak 4 tahun yang lalu. Sebelum penerapan tekanan darah pada klien I 170/90mmHg dan pada klien II 180/90mmHg. Setelah penerapan tekanan darah pada klien I menurun menjadi 140/80mmHg dan tekanan darah pada klien II menurun menjadi 148/80mmHg atau berada pada rentang hipertensi stadium 1. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya penurunan tekanan darah setelah pemberian terapi relaksasi autogenik pada kedua klien hipertensi di Rumah Sakit Indriati Solo Baru
PENERAPAN FOOT MASSAGE TERHADAP STATUS HEMODINAMIK PADA PASIEN STROKE DI RUANG ICU RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI Prakoso, Adi Buyu; Sari, Anju Puspita; Widiastuti, Agung
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48125

Abstract

Kondisi yang sering terjadi pada pasien yang dirawat di ruang ICU yaitu hemodinamik yang tidak stabil. Yang bisa dilihat dari peningkatan tekanan darah, MAP, nadi cepat, dan pernafasan yang tidak normal. Salah satu penyakit yang sering mengalami ketidakstabilan status hemodinamik yaitu penyakit stroke. Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbesar didunia. Penyakit stroke Stroke termasuk dalam cerebrovaskuler disease yaitu gangguan fungsi otak yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah ke otak. Penanganan stroke dapat dilakukan dengan terapi farmakologi yaitu pemberian obat anti hipertensi dan terapi untuk mendukung yaitu terapi non farmakologi salah satunya degan foot massage. Foot massage merupakan pijatan yang dilakukan dengan tehnik gosokan atau meremas dan urutan lembut pada kaki bagian bawah untuk memberikan dampak pada peningkatan sirkulasi, memperbaiki sifat otot dan memberikan efek relaksasi.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan foot massage terhadap status hemodinamik pasien stroke di ruang ICU RSUD dr.Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan desain pre dan posttest. Desain penelitian adalah studi kasus dengan dua populasi pasien di Ruang ICU. Foot massage yang dilakukan selama 10 menit kemudian dilakukan pengukuran hemodinamik 5 menit kemudian. Hasil penelitian terjadi penurunan status hemodinamik pada parameter tekanan darah, MAP, HR, RR, dan peningkatan SpO2 pada klien 1 (Tn.W) dan teradi penurunan status hemodinamik pada parameter tekanan darah, MAP, HR, RR, dan SpO2 stabil pada klien 2 (Ny.L). Kesimpulan ada perubahan terhadap status hemodinamik pada pasien stroke di ICU RSUD dr.Soediran Mangun Sumarso Wonogiri setelah diberikan foot massage.
IMPLEMENTASI PEMBERIAN PURSED LIPS BREATHING DENGAN POSISI FOWLER TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) Wahyuni, Dini Tri; Widiastuti, Agung; Sani, Fakhrudin Nasrul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48235

Abstract

PPOK adalah penyakit kronis yang ditandai dengan terbatasnya aliran udara di saluran napas dimana sesak napas merupakan keluhan utama pasien PPOK. Global Initiatives for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) 2023, menyatakan bahwa PPOK juga menjadi salah satu dari tiga penyebab kematian tertinggi di dunia. Prevelensi PPOK secara global sekitar 251 juta angka mortalitas di tahun 2021 di perkirakan sekitar 3,75 orang meninggal akibat penyakit PPOK. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan saturasi oksigen pada pasien PPOK yaitu dengan melakukan intervensi nonfarmakologi pemberian tehnik Pursed Lips Breathing  dengan posisi Fowler merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan saturasi oksigen pada pasien dengan PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan Implementasi Pemberian Pursed Lips Breathing  Dengan Posisi Fowler Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif  Kronik (PPOK). Metode penelitian observasional dengan menggunakan rancangan studi kasus pada dua responden dengan kasus PPOK. Hasil penelitian ini didapatan peningkatan saturasi oksigen pada pasien satu dan pasien dua. Pada pasien satu terdapat peningkatan saturasi oksigen dari 96% menjadi 100%, sedangkan pasien dua terdapat peningkatan saturasi oksigen dari 95% menjadi 98%. Dari hasil penerapan pada dua pasien PPOK, implementasi Pursed Lips Breathing  dengan posisi Fowler efektif dalam meningkatkan saturasi oksigen.
HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA BARU PRODI S1 KEPERAWATAN TERHADAP PENCEGAHAN SEKS PRANIKAH DI UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA Palupi, Dwi Lestari Mukti; Widiastuti, Agung
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2860

Abstract

Pergaulan seks bebas dikalangan remaja Indonesia saat ini sangat memprihatikan. Banyak faktor yang berhubungan dengan pencegahan perilaku seks pranikah pada remaja diantaranya adalah pengetahuan remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan Mahasiswa Baru Prodi S1 Kepereawatan terhadap pencegahan seks pranikah di Universitas Duta Bangsa Surakarta. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa baru prodi S1 Keperawatan di Universitas Duta Bangsa Surakarta yang berjumlah 68 orang dengan teknik Total Sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan sebagian besar responden berpengetahuan kurang tentang pencegahan seks pra nikah, sebagian besar responden bersikap negatif tentang pencegahan seks pra nikah, ada hubungan antara pengetahuan dengan pencegahan seks pranikah mahasiswa baru prodi S1 Keperawatan di Universitas Duta Bangsa Surakarta, dengan p value 0,001, ada hubungan antara pengetahuan dengan pencegahan seks pranikah mahasiswa baru prodi S1 Keperawatan Universitas Duta Bangsa Surakarta dengan p value 0,004. Bagi orang tua diharapkan supaya dapat lebih membimbing dan memonitoring pergaulan remaja putri dan memberikan pengetahuan seputar pendidikan seks kepada anaknya.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI DESA CEMENG SAMBUNGMACAN SRAGEN Salsabila, Syafira; Marni, Marni; Widiastuti, Agung
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2863

Abstract

Diabetes melitus merupakan ancaman serius dalam pembangunan kesehatan karena dapat menimbulkan komplikasi sehingga perlu dilakukan penatalaksanaan salah satunya dengan manajemen diet. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus tipe II di Desa Cemeng Sambungmacan sragen. Metode penenlitian metode kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif korelasi serta menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita diabetes melitus tipe II di wilayah Desa Cemeng Sambugmacan Sragen sebanyak 120 pasien. Jumlah sampel pada penelitian menggunakan rumus slovin yang sudah diketahui populasinya sebanyak 55 pasien. Pengumplan data menggunakan kuesioner. Analisis data uji univariat dan uji bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian pasien dengan tingkat pengetahuan dengan baik dan patuh sebanyak 16 responden dengan presentase (62,5%), pasien yang memiliki tingkat pengetahuan baik dan tidak patuh sebanyak 9 responden dengan presentase (37,5%), sedangkan pasien yang tidak pengetahuannya tetapi patuh sebanyak 13 responden dengan presentase (41,9%), serta pasien yang tidak baik pengetahuannya dan tidak patuh sebanyak 18 responden dengan presentase (58,1%). Hasil Uji chi square yang diperoleh p value 0,130, maka H0 diterima dan Ha ditolak karena p value : 0,130 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus tipe II di Desa Cemeng Sambungmacan Sragen.