Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA USIA 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI Anggraini, Sinta Dewi; Palupi, Dwi Lestari Mukti; Widiastuti, Agung
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30984

Abstract

Balita didefinisikan sebagai anak yang berusia antara 12 dan 59 bulan. Usia pada balita dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok usia bayi (0–2 tahun), kelompok usia balita (2–3 tahun), dan kelompok usia prasekolah (>3–5 tahun). Stunting merupakan masalah gizi buruk kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan makanan dalam jangka waktu lama sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada anak yaitu tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Faktor penyebab stunting meliputi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Usia ibu, Riwayat paritas, Asupan gizi yang tidak mencukupi, status ekonomi, pendidikan ibu dan tingkat pengetahuan ibu. Pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Terdapat faktor yang mempengaruhi pola auh orang tua terhadap balita meliputi lingkungan, tingkat pendidikan, budaya, sosial ekonomi, pemberian makan anak. Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap kejadian stunting pada balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Baki. Metode : jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang menggunakan pendekatan cross-sectional serta pengambilan sampling dengan cara total sampling. Pengumpulan data dengan cara membagikan lembar kuisoner yang dibagikan kepada 92 responden. Hasil : pola asuh orang tua yang baik dapat menurunkan tingkat kejadian stunting pada balita. Kesimpulan : ada hubungan pola asuh orang tua terhadap kejadian stunting pada balita usia 1-5 tahun dengan menggunakan uji chi squere sehingga didapatkan hasil p value 0,000.
HUBUNGAN SLEEP HYGIENE DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS CEPOGO DESA JOMBONG, BOYOLALI putri, wahyu clariesta; Widiastuti, Agung; Palupi, Dwi Lestari Mukti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.31795

Abstract

Hipertensi biasanya dikenal dengan tekanan darah tinggi, hipertensi adalah suatu keadaan kronis yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Adanya hubungan antara kualitas tidur dengan sleep hygiene. Salah satunya tindakan dan upaya yang dilakukan lansia untuk mempraktekkan perilaku yang baik dengan mengetahui cara untuk membuat lingkungan nyaman disekitar area tempat tidur agar mereka dapat tidur dengan nyaman yang menjadikan kondisi tubuh menjadi baik. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pada penelitian ini adalah corelation/ studi korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. dengan pendekatan teknik total sampling dengan jumlah responden 123 lansia. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji rank spearman dengan nilai signifikasi 5%.  Hasil uji rank spearman di dapatkan bahwa ada hubungan antara sleep hygiene dengan kualitas tidur pada lansia di Posyandu Desa Jombang Boyolali dengan nilai p value= 0,000 yang berarti  (5%), maka H0ditolak dan Ha diterima. Adanya hubungan antara sleep hygiene dengan kualitas tidur pada lansia di Desa Jombang Cepogo Boyolali.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN Vallisya sabrina sabil, vallisya; Widiastuti, Agung
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32747

Abstract

Bayi baru lahir atau masa neonatal adalah dari usia 0 sampai dengan 28 hari dan terjadi perubahan yang besar dari kehidupan dalam rahim menuju sampai dengan luar rahim dan kemudian terjadi pematangan organ hampir semua pada sistem kardiovaskuler, pengaturan suhu, ginjal, dan imun ditandai dengan transisi yang signifikan dari kehidupan di dalam kandungan ke kehidupan di luar kandungan dan terjadi pematangan hampir semua sistem organ. Bayi baru lahir belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna sehingga jenis makanan yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kondisi tubuh bayi, bayi hanya membutuhkan air susu ibu (ASI) untuk pertumbuhan selama 6 bulan pertama dan ASI adalah makanan yang paling sempurna bagi bayi, tidak ada cairan lain apapun yang dapat menggantikan ASI. Tujuan penelitian menganalisa hubungan pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi dan dukungan keluarga dengan manajemen laktasi pada bayi usia 0-6 bulan. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi, yang menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian yang mengukur variabel dalam satu waktu. hasil penelitian yang dilakukan terdapat hasil analisa univariat yang berisi karakteristik responden dan distribusi frekuensi pengetahuan, dukungan keluarga, dan manajemen laktasi. Kemudian terdapat juga hasil analisa bivariat yang berisi hubungan pengetahuan manajemen laktasi dan hubungan keluarga dengan manajemen laktasi. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian tidak ada hubungan antara pengetahuan manajemen laktasi dan juga tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan manajemen laktasi
EFFECTIVENESS OF SKIN TRACTION ON PREOPERATIVE PAIN SCALE IN INTERTROCHANTERFRACTURE PATIENTS Rahmasari, Ikrima; Widiastuti, Agung; Buyu Prakoso, Adi; Budiati, Dhiani
Proceeding of the International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH) 2023: Proceeding of the 4th International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/icohetech.v4i1.3404

Abstract

Fracture is a condition where the continuity of bone tissue is broken. Intertrochanter fractures are fractures that occur in the pelvic bones with a transverse line from the greater trochanter to the lesser trochanter. Broken bones are a potential or real threat to a person's integrity, so they experience physiological and psychological disorders that can cause reactions in the form of pain. Traumatic pain due to bone fractures that damage healthy tissue. The first treatment is to observe whether there are other accompanying injuries, after that skin traction is applied which is considered effective before performing surgery to reduce pain. Objective: to determine the reduction in pain scale in intertrochanteric fracture patients after skin traction was applied. The method in this research uses a pre-experimental design with a one group pretest-posttest design. Data collection techniques used questionnaire sheets and the Numeric Rating Scale (NRS) pain scale. Data analysis used paired T test. The results showed that the intensity of pain before and after being given skin traction had decreased. The conclusion in the study was that the installation of skin traction before surgery could reduce the pain scale in intertrochanter fracture patients.
THE EFFECT OF EARLY MOBILIZATION EXERCISE ON THE LEVEL OF INDEPENDENCE ON PATIENTS AFTER POST OPERATIVE FRACTURE FEMUR Widiastuti, Agung; Rahmasari, Ikrima; Budiati, Dhiani; Ermawati Ulkhasanah, Muzaroah; Yuli Kartikasari, Annisa
Proceeding of the International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH) 2023: Proceeding of the 4th International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/icohetech.v4i1.3408

Abstract

Background; Patients with postoperative femur fractures will experience limited motion in their knee function, weakness, immobility and disability as a result of limitations in caring for themselves and carrying out daily activities. This study is to determine the effect of early mobilization education on the level of independence in postoperative patients with femur fracture. Research methods; The study used a quasi-experimental design with pre and post control group design, with 36 respondents (18 experimental groups, 18 controls). Data collection using questionnaires and observation. The independent variable is early mobilization education, while the dependent variable is the level of independence. The sampling technique used consecutive sampling. The population in this study were patients with postoperative at Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Data analysis using independent t-test and paired t-test. Research results; There is a significant difference in the level of independence in patients before and after being given early mobilization exercises of intervention group. The results of the independent t-test on the level of independence obtained p value (0.0001) <0.05, there is a significant difference in the level of independence in patients in the control group and intervention group. Conclusion; There is an increase in independence in patients after early mobilization education, and there is a difference in the level of independence in the control group and the intervention group.
The Relationship Between Knowledge And Drug Compliance In Hypertension Patients Kartiko Utomo, Endrat; Widiastuti, Agung; Nasrul Sani, Fakhrudin; Rahma Soleman, Sitti; Risky Ain, Risky; Che Azmi, Norhaida; Syafiq Darul Redzuan, Ilyas
Proceeding of the International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH) 2024: Proceeding of the 5th International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/icohetech.v5i1.4233

Abstract

Hypertension is one of the most common causes of untimely death worldwide and can result in an increased risk of mortality if left untreated. The treatment of hypertension requires the implementation of long-term therapy, so that in an effort to manage its therapy requires adherence and compliance in carrying out treatment. Knowledge about hypertension is also very important to shape one's awareness and behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and compliance with taking medication in hypertensive patients. Observational research method with cross-sectional design using non-probability sampling technique with purposive sampling approach. The research instrument used the Hypertension Knowledge Level Scale (HK-LS) questionnaire and the Probabilistic Medication Adherence Scale (ProMAS). Data analysis using Pearson correlation test. The results showed that there was a significant relationship between knowledge and medication adherence (p=0.003; r=0.320). Knowledge and compliance are very important in the treatment of hypertension to produce long-term blood pressure control effects and prevention of various complications that can be caused.
PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP SENSITIVITAS KAKI PENDERITA DIABETES MELIITUS TIPE II DI WILAYAH MASARAN SRAGEN Widiastuti, Agung
JURNAL MEDIKA USADA Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Medika Usada
Publisher : STIKES ADVAITA MEDIKA TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/medikausada.v7i1.311

Abstract

Latar belakang: Diabetes mellitus merupakan kondisi yang dialami seseorang ketika kadar gula darah meningkat. Diabetes Mellitus salah satunya terdapatnya luka pada kaki yang dapat menyebabkan masalah sensitivitas kaki. Apabila masalah sensitivitas kaki tidak ditangani akan menyebabkan neuropati. Tujuan: Mengetahui pengaruh buerger allen exercise terhadap sensitivitas kaki pada penderita diabetes mellitus tipe II di wilayah Puskesmas Masaran. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian one group pre post test without control group dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling sebanyak 20 responden. Analisa data diuji menggunakan Wilcoxon signed rank test. Hasil: Berdasarkan hasil uji analisis nilai p value 0,001 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan sensitivitas kaki yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan buerger allen exercise. Kesimpulan: Dengan adanya burger allen exercise dapat meningkatkan perfusi pada ekstremitas bawah sehingga dapat meningkatkan sensitivitas kaki pada penderita diabetes mellitus tipe II. Kata kunci: Buerger Allen Exercise, Diabates Melitus, Sensitivitas Kaki