Claim Missing Document
Check
Articles

Aplikasi Gelombang Ultrasonik untuk Meningkatkan Rendemen Ekstraksi dan Efektivitas Antioksi dan Kulit Manggis Mar'atus Sholihah; Usman Ahmad; I Wayan Budiastra
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 2 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1134.547 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.2.%p

Abstract

AbstractMaceration is one of the common extraction methods used to obtain antioxidant of mangosteen rind. However, this method time consuming and produce low extraction yield. Therefore, it needs other methods. One of them is ultrasonic-assisted extraction (UAE). The aim of the research is to observe the effect of UAE method on the increasing of extraction yield and the effectiveness of antioxidant from mangosteen rind. Three level of excitation time (15, 30, 45 minutes) and amplitude of ultrasonic wave (35, 50, 65%) were tested on UAE. As the control was maceration method at 35 oC for 7 hours. The result showed that extraction yield, antioxidant activity (IC50) and total anthocyanin content (TAC) of all ultrasonic treatments were significantly different from that of control. The optimum condition of UAE was obtained from amplitude of 65% and excitation time of 45 minutes resulting 6.71% of extraction yield, IC50 4.93 ppm and TAC 558.76 ppm. UAE can enhance the effectiveness antioxidant and reduce extraction time from mangosteen rind. AbstrakMaserasi adalah salah satu metode ekstraksi yang umum digunakan untuk mendapatkan antioksidan kulit manggis. Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan menghasilkan rendemen yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan metode ekstraksi yang lebih cepat salah satunya dengan ultrasonic-assisted extraction (UAE). UAE adalah metode ekstraksi menggunakan bantuan ultrasonik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh metode ultrasonik untuk peningkatan rendemen dan efektivitas antioksidan dari kulit manggis. Tiga level waktu eksitasi (15, 30, 45 menit) dan amplitudo (35, 50, 65%) diuji pada ekstraksi berbantu ultrasonik. Maserasi pada suhu 35oC selama 7 jam digunakan sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen, aktivitas antioksidan (IC50) dan kadar antosianin total (TAC) dari ekstraksi berbantu ultrasonik berbeda nyata terhadap kontrol. Kombinasi perlakuan terbaik dari ekstraksi berbantu ultrasonik adalah menggunakan amplitudo 65% dan waktu eksitasi 45 menit yang menghasilkan rendemen 6.71%, aktivitas antioksidan IC50 4.93 ppm dan kadar antosianin total 558.76 ppm. Ekstraksi berbantu ultrasonik mampu meningkat rendemen, efektivitas antioksidan dan mengurangi waktu ekstraksi kulit manggis.
Evaluasi Konsep Tiga Model Pemisah Biji dan Daging Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Rosyid Ridho; Wawan Hermawan; Usman Ahmad
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 6 No. 2 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2260.814 KB) | DOI: 10.19028/jtep.06.2.217-224

Abstract

AbstractSeparation of seeds and pulp of mangosteen fruit is still done manually. Separation of seeds and pulp in general has not been done mechanically and systematically. In fact, if it is reviewed further, there needs to be a system of seed and pulp separation so as to produce mangosteen juice that can be consumed and have high economic value. Seed and fruit separation machines have been developed. But the product quantity is low and the quality of pulp is below standard. The purpose of this research is 1) to obtain optimal machine design to separate pulp and mangosteen seeds, 2) to analyze the performance of various mechanisms of seed separation and pulp of mangosteen fruit. The research procedure includes physical identification and characteristics of mangosteen, conceptualization, evaluation, and optimization, analysis, engineering design, manufacture, and testing. There are three mechanisms studied to separate the seeds and pulp of the mangosteen fruit, 1) the horizontal cylinder mechanism with a rotating brush, 2) the vertical cylinder mechanism with a rotating brush, 3) vertical cylinder with a stationary brush. Based on the test results from the three models it is found that the best mechanism that is feasible to be developed for the prototype is a horizontal cylinder mechanism with a rotating brush. The quality value of the separation as measured using the chromamometer obtained ΔE value of -2.8. In the process of separation is not obtained seeds.AbstrakPemisahan biji dan daging buah manggis saat ini masih dilakukan secara manual. Pemisahan biji dan daging buah secara umum belum dilakukan secara mekanis dan sistematis. Padahal jika ditinjau lebih lanjut, perlu adanya sistem pemisahan biji dan daging buah sehingga menghasilkan sari buah manggis yang dapat dikonsumsi dan bernilai ekonomis tinggi. Mesin pemisahan biji dan daging buah telah dikembangkan. Namun kuantitas produknya rendah dan kualitas daging buah di bawah standar. Tujuandari penelitian ini adalah 1) mendapatkan desain mesin yang optimal untuk memisahkan daging buah dan biji manggis, 2) menganalisis kinerja berbagai mekanisme pemisahan biji dan daging buah manggis. Prosedur penelitian meliputi identifikasi fisik dan karakteristik buah manggis, konseptualisasi, evaluasi, dan optimasi, analisis, desain teknik, pembuatan, dan pengujian. Ada tiga mekanisme yang dipelajari untuk memisahkan biji dan daging buah manggis, 1) mekanisme silinder horizontal dengan sikat berputar, 2) mekanisme silinder vertikal dengan sikat berputar, 3) silinder vertikal dengan sikat stasioner. Berdasarkan hasil pengujian dari ketiga model tersebut didapatkan bahwa mekanisme terbaik yang layak dikembangkan untuk prototipe adalah mekanisme silinder horizontal dengan sudu sikat berputar. Nilai kualitas dari hasil pemisahan yang diukur menggunakan chromamometer didapatkan nilai ΔE sebesar -2.8. Pada proses pemisahan tidak didapatkan biji pecah belah.
Kajian Efikasi Asap Cair dan Karakterisasi Film Lilin Lebah dan Asap Cair untuk Mencegah Serangan Cendawan pada Buah Salak Pondoh Baskara Edi Nugraha; Usman Ahmad; Lilik Eko Pujantoro Nugroho
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 6 No. 3 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.356 KB) | DOI: 10.19028/jtep.06.3.287-294

Abstract

AbstractSalak pondoh (Salacca edulis Reinw) is one of the export fruit commodities in Indonesia that is easily exposed to fruit base rot diseases. Coating treatment can be used to prevent the deseases . This research aims to analyze and determine the best composition of beeswax and liquid smoke as coating material. The study consisted of several stages, the first stage was testing of liquid smoke antifungal activity, second was making of film solution, the third was film making with the concentration of beeswax (3%; 5% and 8%) and liquid smoke (1; 2.5 and 5%) using casting or printing techniques, fourth stage was selection of the best beeswax and liquid smoke combination in the solution. Three parameters of the films was evaluated. The results showed that the concentration of 5% liquid smoke was able to inhibit the growth of Thielaviopsis sp. up to 7 days after iniculation. The films had a ΔE film values ranging from 2.21-5.93, thicknesses values were from 0.07-0.16 mm, and WVTR values were from 3.05-4.63 g/m2.24jam. The combination 5% liquid smoke and 8% produces a film formulation that has good characteristics that can be applied as a fruit coating to prevent fruit base desease on salak pondoh.AbstrakSalak pondoh (Salacca edulis Reinw) merupakan salah satu komoditas ekspor penting di Indonesia. yang mudah rusak dan mudah terserang penyakit busuk buah pada bagian pangkalnya. Metode pelapisan lilin dan asap cair dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menentukan karakteristik dan komposisi lilin lebah dan asap cair terbaik sebagai pelapis buah salak pondoh. Penelitian terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pertama uji aktivitas anti cendawan asap cair, tahap kedua pembuatan larutan film tahap ketiga pembuatan film dengan konsentrasi beeswax (3%, 5% dan 8%) dan asap cair (1; 2.5 dan 50%) menggunakan teknik casting atau cetak, tahap pemilihan larutan film lilin lebah dan asap cair terbaik. Ketebalan, WVTR, dan warna film dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi asap cair 5% mampu menghambat pertumbuhan cendawan Thielaviopsis sp. hingga 7 HSI. Film lilin lebah dan asap cair yang dibuat memiliki nilai kekeruhan film berkisar 2.21-5.93, ketebalan berkisar 0.07–0.16 mm, dan nilai WVTR berkisar 3.05-4.63 g/m2.24jam. Kombinasi asap cair 5% dan beeswax 8% menghasilkan formulasi film yang memiliki permeabilitas uap air dan sifat anti cendawan yang baik sehingga berpotensi digunakan sebagai pelapis buah salak pondoh untuk mencegah serangan penyakit busuk pangkal buah.
Rancangan Kemasan dengan Indikator Warna untuk Deteksi Tingkat Kematangan Buah Alpukat Meika Wahyuni Azrita; Usman Ahmad; Emmy Darmawati
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1219.898 KB) | DOI: 10.19028/jtep.07.2.155-162

Abstract

AbstractDetermining the ripeness levels of avocados is still having difficulties because the fruit does not change color when ripe. Smart labels based on color indicators of ammonium molybdate with potassium permanganate can be used to detect the maturity of avocados by detecting ethylene gas (C2H4) produced during the ripening process. This study aims to examine the physiological and physicochemical changes that occur in avocados during the ripening process, design packaging of color indicator labels to determine the level of maturity of avocados and changes in color indicators to the maturity level of avocados. Parameters measured were respiration rate and ethylene production, hardness, total dissolved solids and color change. The data obtained were tested using ANOVA and  Duncan's further test to obtain the best treatment. The best performance was obtained from label composed by 2 grams ammonium molibdat and 3 grams potassium permanganate because it has a good and even color gradation response to different level of ripeness by detecting the presence of ethylene in packaging.AbstrakPenentuan kematangan buah alpukat masih mengalami kesulitan karena buah tidak mengalami perubahan warna saat matang. Label cerdas berbasis indikator warna amonium molibdat  dengan kalium permanganat dapat digunakan untuk mendeteksi kematangan buah alpukat dengan mendeteksi gas etilen (C2H4) yang dihasilkan selama proses pematangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan fisiologi dan fisiko kimia yang terjadi pada buah alpukat selama proses pematangan, perancangan kemasan label indikator warna untuk mengetahui tingkat kematangan buah alpukat dan perubahan indikator warna terhadap tingkat kematangan buah alpukat. Parameter yang diukur adalah laju respirasi dan pembentukan etilen, kekerasan, total padatan terlarut dan uji warna. Data yang diperoleh diuji dengan ANOVA dan dilakukan uji lanjut Duncan untuk mendapatkan perlakuan terbaik. Kinerja terbaik diperoleh dari label yang disusun oleh 2 gram amonium molibdat dan 3 gram kalium permanganat karena memiliki respons gradasi warna yang baik dan merata terhadap tingkat kematangan yang berbeda dengan mendeteksi keberadaan etilen dalam kemasan.
Kombinasi Iradiasi dan Coating Kitosan untuk Pengendalian Cendawan Thielaviopsis paradoxa pada Buah Salak Selama Penyimpanan Sri Lestari; Usman Ahmad; Evi Savitri Iriani; Fajar Kurniawan
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 2 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.08.2.71-80

Abstract

Snake fruit is one of the export potential fruit which is susceptible to fungus. The objectives of this study are to analyze the effect of irradiation and chitosan coating on snake fruit damage caused by Thielaviopsis paradoxa and to determine the best treatment that can be used to control T. paradoxa fungus attack on snake fruit during storage. The treatments consist of 3 types: (1) irradiation (0.5 kGy; 1 kGy; 1.5 kGy), (2) coating followed by irradiation (0.5 kGy;1 kGy;1.5 kGy), (3) control (no treatment). The samples are stored at 12 oC (RH 70-75%). The results shows that the chitosan irradiation and coating treatment was proven to inhibit the growth of T. paradoxa fungus during storage. The best treatment is the the treatment with use 1 kGy irradiation dose which is combined with chitosan coating. The fruit damage for 20 days of storage is 41.67% with the severity of the disease is 21.67%. In application, the technology can effectively be applied considering the fungus attack on fruit is not as heavily as that in research. Irradiation dose of 1.5 kGy causes the flesh to mature.
Estimated Shelf Life of Torbangun Leaf Powder in Various Packaging Materials Lydia Ariani; Rokhani Hasbullah; Usman Ahmad
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 9 No. 3 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.09.3.95-102

Abstract

Bubuk daun torbangun mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas air susu ibu pada ibu hamil dan menyusui karena mengandung senyawa bioaktif dari golongan fenol, terutama thymol dan carvacrol. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji perubahan parameter bubuk daun torbangun (kadar air, asam lemak bebas, aktivitas antioksidan dan total fenol), dan menduga umur simpan bubuk daun torbangun dalam berbagai bahan kemasan. Metode Accelerated Shelf-Life Testing berdasarkan pendekatan Arrhenius digunakan untuk menduga umur simpan bubuk daun torbangun. Sebanyak 100 g bubuk daun torbangun disimpan dalam tiga bahan kemasan, yaitu HDPE, PP dan aluminium foil pada suhu 30oC, 35oC, 40oC, 45oC dan 50oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu penyimpanan berpengaurh terhadap kadar air, asam lemak bebas, aktivitas antioksidan dan total fenol bubuk daun torbangun. Model Arrhenius dapat menggambarkan perubahan total fenol, dimana ln k= 28.29 -9746.8/T, ln k= 30.866 -10565/T dan ln k= 29.162 -10019/T berturut-turut untuk kemasan HDPE, PP dan aluminium foil. Dengan demikian, umur simpan bubuk daun torbangun pada suhu 15oC dan 28oC untuk kemasan HDPE, yaitu 691 hari dan 160 hari, disusul kemasan PP, yaitu 899 hari dan 184 hari, serta kemasan aluminium foil, yaitu 807 hari dan 173 hari.
PENGGUNAAN FILM PLASTIK UNTUK KEMASAN KELAPA KOPYOR MUHAMMAD YUSUF ANTU; ROKHANI HASBULLAH; USMAN AHMAD
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 21, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v21n2.2015.99-107

Abstract

ABSTRAKKelapa kopyor memiliki kandungan gizi yang penting, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan asam lemak. Selama penyimpanan kelapa kopyor mudah mengalami kerusakan karena proses oksidasi dan hidrolisis lemak. Hal ini menyebabkan kelapa kopyor mengalami ketengikan dan perubahan warna dari putih menjadi kuning kecoklatan. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pengemasan dengan film plastik dan menyimpannya pada suhu dingin.  Tujuan penelitian adalah untuk Memberikan informasi mengenai keefektifan film plastik untuk penyimpanan  daging kelapa kopyor. Bahan  penelitian adalah kelapa kopyor dari Kalianda (Lampung Selatan). Kelapa kopyor dikemas film plastik jenis Polyamide (PA),  Polypropylene (PP), dan High Density Polyethylene (HDPE).  Arameter mutu yang dianalisis adalah Thiobarbituric acid  (TBA),  asam lemak  bebas  (ALB),  total  padatan terlarut (TPT), pH, total mikrob,  kadar lemak, serta uji organoleptik warna,  aroma,  dan  rasa.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama adalah film plastik dengan tiga taraf (PA, PP, HDPE), dan faktor kedua adalah suhu dengan dua taraf (5 ± 2 dan 10 ± 2 oC). Hasil penelitian menunjukkan jenis film plastik PA pada penyimpanan suhu 5 ± 2 oC merupakan kemasan yang efektif dalam mempertahankan mutu kelapa kopyor hingga enam hari, yang dibuktikan dengan rendahnya total mikrob, TBA, dan ALB. Selain itu, panelis masih menyukai kelapa kopyor dari warna, aroma dan rasa.Kata kunci: kelapa kopyor, plastik film, mutu, suhu, waktu penyimpanan The Usage of Plastic Film for Kopyor Coconut Packaging ABSTRACTKopyor coconut contains important  nutrients, such as carbohydrates, protein, fat, and fatty acids. During storage kopyor coconut is  easily  suffered  damage,  because  of  oxidizing  and  fat  hydrolysis processes. The processes cause  kopyor coconut suffered rancidity and color change from white to brownish-yellow. Packaging  kopyor coconut with plastic film and keep it in a cool temperature could overcome this problem. The aim of the research  was to provide  information   the effectiveness  of  plastic  films  for  kopyor  coconut  storage.  Research material was kopyor coconut obtained from Kalianda (South Lampung). Kopyor   coconut   packaged   in   plastic   film   type   Polyamide (PA), Polypropylene (PP), and High Density Polyethylene (HDPE).  The quality parameters observed were Thiobarbituric acid (TBA), free fatty acids (FFA), pH, total soluble solid (TSS), pH, total microbes, fat content, and sensory characteristics including color, flavor, and taste. This research used Randomized Complete Design with two factors. The first factor was the packaging material with three different types (PA, PP, HDPE), and the second factor was the storage temperature at two levels of 5 ± 2 and 10 ± 2 oC. The results showed that the type of plastic film packaging PA at storage temperature 5 ± 2 oC is effective in maintaining the quality of kopyor coconut up to six days, as evidenced bythe low total microbe, TBA, and ALB. In addition, panelists still like kopyor coconut of color aroma and taste.
OZON UNTUK MENGATASI CEMARAN ASPERGILLUS FLAVUS DAN AFLATOKSIN PADA BIJI-BIJIAN: PELUANG DAN TANTANGAN IMPLEMENTASI / Ozone to Overcome Aspergillus flavus and Aflatoxin in Grains: Opportunities and Challenges of Implementation Nikmatul Hidayah; Christina Winarti; Usman Ahmad
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 40, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v40n2.2021.p149-158

Abstract

Ozone can be used as an alternative to control mold and aflatoxins in grains that is more eco-friendly because it does not leave residues that are harmful for humans, animals and environment. The use of ozone was quite effective in reducing mold and aflatoxin in grains such as barley, whole wheat, corn and rice. In Indonesia, ozone was limited used for sterilization of fruit and vegetable. Therefore, the comprehensive review on the potential of ozone in grains is needed, especially on the priority commodities of agricultural development in Indonesia, such as rice and corn. The objective of this review was to examine the opportunities of ozone to reduce Aspergillus flavus and aflatoxin in grains, so that it can improve its quality and shelf life. Many studies showed that the use of ozone reduced Aspergillus flavus and aflatoxin in grains by 50-90%.Keywords: Grains, Aspergillus flavus, aflatoxin, ozone AbstrakOzon dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengendalian cendawan dan aflatoksin pada biji-bijian yang lebih ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu yang berbahaya bagi manusia, hewan, maupun lingkungan. Penggunaan ozon cukup efektif mengurangi kontaminasi cendawan dan aflatoksin pada bijibijian seperti barley, biji gandum, jagung, dan beras. Di Indonesia, ozon digunakan secara terbatas untuk proses pencucian beberapa jenis buah dan sayuran. Oleh karena itu diperlukan telaah lebih lanjut mengenai potensi penggunaan ozon pada biji-bijian terutama komoditas strategis yang menjadi prioritas dalam pembangunan pertanian di Indonesia seperti padi dan jagung. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menelaah peluang penggunaan ozon dalam mengurangi kontaminasi Aspergillus flavus dan cemaran aflatoksin pada produk biji-bijian, sehingga diharapkan dapat memperbaiki kualitas dan meningkatkan umur simpan produk. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan ozon dapat menurunkan cemaran A. flavus dan aflatoksin pada biji-bijian sampai 50-90%.Kata kunci: Biji-bijian, Aspergillus flavus, aflatoksin, ozon
Aplikasi Nanocoating Berbasis Pektin dan Nanopartikel ZnO untuk Mempertahankan Kesegaran Salak Pondoh Iman Sabarisman; Nugraha Edhi Suyatma; Usman Ahmad; Fahim Muchammad Taqi
Jurnal Mutu Pangan : Indonesian Journal of Food Quality Vol. 2 No. 1 (2015): Jurnal Mutu Pangan
Publisher : Department of Food Science and Technology (ITP), Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University (IPB) in collaboration with the Indonesian Food and Beverage Association (GAPMMI), the National Agency of Drug and Food Control, and th

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Snake fruit (Salacca edulis Reinw.) is one of the leading agricultural commodities in Indonesia with sweet taste and crispy texture. Unfortunately, it has a short storage life due to high respiration and transpiration and fungal decay. Therefore, the present study was aimed to evaluate the effect of pectin-based nanocomposite coating on postharvest quality of snake fruit stored at ambient temperature. The pectin solution was prepared by dispersing ZnO NPs (2%, w/w to pectin) and stearic acid (1%, w/w to pectin) into a pectin solution (1%, w/v in distilled water). Snake fruits were coated by dipping method and stored at room temperature during 14 days. The quality parameters and microbial growth were evaluated periodically. Results showed that application of nanocomposite coating on snake fruit could reduce weight loss (from 41.18±1.77% to 27.78±1.20%) and inhibit microbial growth (from 7.52 log cfu/g to 4.48 log cfu/g) significantly. The coating layer was transparent so did not affect the appearance of snake fruit. Thus, these results suggest that the pectin-based nanocomposite coating might provide an alternative method to maintain storage quality of snake fruit. 
Aplikasi Teknik Pengolahan Citra dalam Analisis Non-Destruktif Produk Pangan Usman Ahmad
JURNAL PANGAN Vol. 19 No. 1 (2010): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v19i1.119

Abstract

Aplikasi ilmu teknik dalam bidang pertanian sudah dilakukan sejak lama. Perancangan terhadap lingkungan terkendali telah mengalami evolusi yang signifikan sejak tahun 1980. Sejak beberapa tahun terakhir bahkan kata “presisi” telah digunakan untuk menggambarkan penggunaan teknologi baru seperti komputer, elektronik, dan sensor. Beberapa contoh yang sudah muncul adalah precision farming, precision forestry, precision tillage, dan mungkin hanya masalah waktu saja bagi munculnya istilah precision fisheries and precision horticulture. Semua istilah di atas dapat dirangkum dalam satu pengertian yang berarti penerapan otomatisasi menggunakan teknologi komputer dan elektronika. Penggunaan pengolahan citra (image processing) diharapkan dapat meningkatkan akurasi sortasi dan pemutuan produk hortikultura berdasarkan kualitas dan kemasakannya. Kondisi buah dapat didekati dari ukuran obyek dalam citra bila diambil dengan latar belakang yang kontras dengan warna buah yang diamati. Tingkat kemasakan buah bisa didekati dari pengamatan warna dan tekstur kulit buah karena biasanya buah seperti mangga mengalami perubahan warna dan tekstur kulitnya seiring dengan perubahan tingkat kemasakan atau kehadiran plek-plek getah pada kulit mangga sehingga mutunya dinilai rendah. Meskipun masih berada pada tahap penelitian, pengolahan citra telah dikembangkan untuk klasifikasi beberapa produk hortikultura seperti jeruk, mangga, belimbing manis, paprika, tomat, wortel, dan lain sebagainya. Demikian halnya dengan produk pangan lainnya seperti biji-bijian, pengolahan citra dapat digunakan untuk tujuan yang sama. Beberapa contoh hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi mutu biji-bijian dengan menggunakan pengolahan citra memberikan hasil yang lebih akurat bila dibandingkan dengan hasil klasifikasi secara manual.
Co-Authors . Asmirah . Sabihah . Yulianingsih Abdul Kadir Abdul Malik Iskandar Adi Sutrisno Ahiruddin Ahiruddin Ali Djamhuri Ardiansyah, Nike Aris Purwanto Armansyah H. Tambunan Arshiya Subhani Asmiatiningsih, Sri Azus, Faidah Baskara Edi Nugraha Christina Winarti Dedy Wirawan Soedibyo Dentaka, Dentaka Desrial Diding Suhandy Dwi Dian Novita Dwi Pamungkas Bermani Efi Toding Tondok Eko Heri Purwanto Emmy Darmawati Enrico Syaefullah Evi Savitri Iriani Fahim Muchammad Taqi Fahmi Riadi Fajar Kurniawan Fajar Kurniawan Firdaus, Jonni Hadi K Purwadaria Haeril, Haeril HALIM, HARIFUDDIN handayani, yossi Hani Fildzah Nadya Harifuddin Harifuddin, Harifuddin Hendra Hendra I Dewa Made Subrata I Wayan Budiastra Iftikhar Alam Khan Imam, Sadrul Iman Sabarisman Inge Scorpi Tulliza Iptidaiyah, Muhamad Jati Sumarto Putro Jonni Firdaus Junaidin, Junaidin Khalimatus Sa'diyah Krah, Courage Y. Kudang Boro Seminar Lilik Pujantoro Lilik Pujantoro Eko Nugroho Lu’lu’i Zulaikho Lydia Ariani Mar'atus Sholihah Mardison Suhil Meika Wahyuni Azrita Meivie Lintang Mohamad Rafi Mohamad Rahmad Suhartanto Mohammad Irfan Monika Marpaung Mudho Saksono Muhammad Masdar Muhammad Sudirman Akili Muhammad Yusuf Antu MUHAMMAD YUSUF ANTU Nanda Supriana Nanda Wisha Ranawati Nelwan, Leopold Oscar nFN Sarastuti nFN Sutrisno nFN Sutrisno Nijma Nurfadila Nijma Nurfadila Nikmatul Hidayah Nofiyanti, Sri Handayani Novita Sari Nugraha Edhi S Nugraha Edhi Suyatma Nur Rahma Refilia Nurlaila Nurlaila Putri Wulandari Zainal Putri, Irriwad Rizka Wildani Rokhani Hasbullah Rosyid Ridho Rudy Tjahjohutomo Samsudin Samsudin - Samsudin Samsudin Samsudin Samsudin Saputri, Diah Ega Sarastuti Sarastuti Sarastuti, Sarastuti Selvi Marcellia Siregar, Gokma Ampetua Siti Mariana Widayanti Sjahrul Annas Slamet Ari Dwi Ratnanto Slamet Widodo Slamet Widodo Sri Lestari Sri Widowati Suci Rahmi Sukrisno Widyotomo Suroso . Sut risno Sutrisno Sutrisno - Sutrisno . Sutrisno . Sutrisno Sutrisno Syamsuddin Syamsuddin Tasrif Tasrif Verra Mellyana Waqif Agusta Wawan Hermawan Wendianing Putri Luketsi Yusianto Yusianto