Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Desa Siaga dan Manajemen Kesehatan Bencana Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2010): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.793 KB)

Abstract

Indonesia memiliki banyak wilayah yang rawan bencana, baik bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh ulah manusia. Bencana dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi geografis, geologis, iklim maupun faktor-faktor lain seperti keragaman sosial, budaya dan politik. Kejadian bencana di Indonesia pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Dampak dari kejadian bencana akan mempengaruhi aspek kesehatan masyarakat. Salah satu strategi yang terus dikembangkan dalam mewujudkan Indonesia Sehat adalah melalui pengembangan desa siaga. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Inti kegiatan desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Oleh karena itu, dalam pengembangannya diperlukan langkah-langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi (menfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Program desa siaga merupakan salah satu jawaban untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.Kata kunci : desa siaga, manajemen, bencana.
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan dengan Metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN) di Puskesmas Merdeka Kota Palembang Virna Widora Saputri; Misnaniarti; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2010): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.794 KB)

Abstract

Latar Belakang : Tahun 2008, puskesmas Merdeka memiliki jumlah kunjungan tertinggi dibandingkan dengan 37 puskesmas lainnya, yaitu 70.532 pasien dengan jumlah tenaga 35 orang dan daya guna staf/hari sebesar 6,7 sehingga jumlah tenaga yang dibutuhkan sebanyak 47 orang. Artinya, terjadi kekurangan SDM kesehatan sebanyak 12 orang. Jumlah SDM kesehatan yang tidak sesuai kebutuhan (kelebihan atau kekurangan) merupakan masalah pelayanan kesehatan menjadi tidak optimal.Metode : Penelitian ini merupakan studi kasus yang bersifat deskriptif dengan metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN). Sampel penelitian adalah SDM kesehatan di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2009 pada 5 unit kerja. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini non probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis dalam penelitian ini untuk menghasilkan gambaran kebutuhan SDM kesehatan.Hasil penelitian : Diketahui bahwa waktu kerja tersedia perawat di BP Umum (1350 jam/tahun), bidan di MTBS (1518 jam/tahun), perawat gigi di BP Gigi (1572 jam/tahun), dokter Sp.OG di KIA/KB (684 jam/tahun), dan analis di Laboratorium (1560 jam/tahun). Rata-rata waktu kerja perawat di BP Umum (5,041’), bidan di MTBS (10,762’), perawat gigi di BP Gigi (22,405’), dokter Sp.OG di KIA/KB (215,872’), dan analis di Laboratorium (29,803’). Standar beban kerja perawat di BP Umum (16.068 menit/tahun), bidan di MTBS (8.463 menit/tahun), perawat gigi di BP Gigi (4.210 menit/tahun), dokter Sp.OG di KIA/KB (2.586 menit/tahun), dan analis di Laboratorium (3.141 menit/tahun). Standar kelonggaran perawat di BP Umum (0.07 SDM), bidan di MTBS (0,747 SDM), perawat gigi di BP Gigi (0.18 SDM), dokter Sp.OG di KIA/KB (0,035 SDM), dan analis di Laboratorium (0,085 SDM). Jumlah perawat ideal di BP Umum 3 orang, bidan di BP Anak/MTBS (2 orang), perawat gigi di BP Gigi (3 orang), dokter Sp.OG di KIA/KB (1 orang), dan analis di Laboratorium (2 orang).Kesimpulan : Terjadi kekurangan perawat gigi dan analis masing-masing 1 orang. Saran penelitian ini, sebaiknya dalam perencanaan mendatang Pukesmas Merdeka memiliki sistem informasi ketenagaan yang baik sehingga dapat menjadi landasan dalam mengajukan permintaan penambahan SDM kesehatan.Kata Kunci : Perencanaan SDM kesehatan, WISN, Sumber Daya Manusia (SDM)
Analisis Perencanaan dan Pengadaan Obat di Puskesmas Pembina Palembang Dian Safriantini; Asmaripa Ainy; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.235 KB)

Abstract

Latar Belakang : Perencanaan dan pengadaan obat merupakan tahap yang penting dalam pemenuhan kebutuhan obat-obatan di suatu pelayanan kesehatan. Dari 96 jenis permintaan obat dan alat kesehatan (alkes) yang diajukan Puskesmas Pembina Palembang bulan Januari Tahun 2010 terdapat 43 jenis obat yang tidak terpenuhi sesuai dengan yang diminta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi mendalam mengenai perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas Pembina Palembang.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam serta observasi. Untuk melihat keabsahan data dilakukan uji validitas dengan triangulasi. Hasil wawancara dikelompokkan didalam kategori yang sama yaitu berdasarkan perencanaan dan pengadaan obat.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan dalam pemilihan obat masih terdapat adanya obat nongenerik. Metode perkiraan kebutuhan obat yang digunakan di Gudang Farmasi Kota (GFK) Palembang yaitu metode konsumsi dan metode epidemiologi. Sedangkan metode perkiraan kebutuhan obat di Puskesmas Pembina Palembang hanya menggunakan metode konsumsi. Sistem dan cara pengadaan obat yang dilakukan di Puskesmas Pembina ada dua yaitu sistem sentralisasi (dari Dinas Kesehatan Kota Palembang) dan desentralisasi (pembelian langsung berdasarkan permintaan dokter spesialis).Kesimpulan : Perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas Pembina Palembang sudah baik dan sebagian besar sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Diharapkan bagi Dinas Kesehatan obat tetap menggunakan obat generik dan dilakukan pelatihan mengenai pengelolaan obat kepada seluruh petugas pengelola obat puskesmas.Kata kunci : perencanaan, pengadaan
Analisis Sistem Informasi Cakupan Imunisasi Rutin di Puskesmas Dempo Palembang Vaseta Eka Pardana; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.719 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pemerintah menetapkan salah satu indikator Indonesia Sehat 2010 adalah cakupan Universal Child Imunizations atau UCI. Untuk mengetahui keefektifan pencapaian indikator tersebut, dibutuhkan informasi yang cepat, tepat, dan relevan serta valid dan reliabel. Namun pada kenyataannya informasi yang baik sulit untuk dihasilkan. Pengaplikasian sistem informasi online di puskesmas telah diterapkan di beberapa puskesmas di Kota Palembang termasuk di Puskesmas Dempo. Akan tetapi pelaksanaannya kurang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam gambaran dan kendala sistem informasi cakupan imunisasi rutin.Metode: Merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam, telaah dokumen serta studi kepustakaan, FGD dan pengamatan. Jumlah informan ada 10 orang, terdiri dari kepala puskesmas, koordinator imunisasi, petugas pengolah data imunisasi dan petugas pengolah data puskesmas, dan keluarga pasien imunisasi. Untuk menguji keabsahan data dilakukan triangulasi sumber, metode, dan data. Analisis data dilakukan sesuai dengan topik bahasan. Hasil penelitian: Sistem informasi cakupan imunisasi rutin di Puskesmas Dempo sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi masih ada beberapa kendala yang dihadapi diantaranya : kekurangan tenaga imunisasi, kerusakan sistem informasi online, tidak adanya protap SIK tertulis, belum diikutsertakannya petugas imunisasi dalam pelatihan SIK dan kendala yang muncul dalam proses pengolahan maupun analisis data yang bersifat human error.Kesimpulan: Secara umum sistem informasi cakupan imunisasi rutin di Puskesmas Dempo sudah berjalan dengan baik.Saran-saran antara lain : diperbaikinya peralatan penunjang SIK online yang rusak, penambahan  sumber daya manusia yakni petugas imunisasi, dan tersedianya buku pedoman Siknas atau Sikda yang diberikan kepada Puskesmas Dempo sebagai acuan dalam melaksanakan sistem informasi kesehatan, dan adanya kontrol untuk kegiatan pengolahan maupun analisis data sehingga memperkecil tingkat human error. Kata kunci : Sistem informasi, Imunisasi, Puskesmas
Analisis Perencanaan dan Pengadaan Persediaan Obat Antibiotik melalui Metode ABC Indeks Kritis di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Daerah Besemah Alta Fatra; Misnaniarti; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.796 KB)

Abstract

Latar Belakang : Obat-obatan merupakan salah satu faktor terpenting sebagai penunjang pelayanan pada pasien di rumah sakit. Oleh karena itu rumah sakit harus melakukan perencanaan, pengadaan, dan pengendalian persediaan yang baik dan ketat untuk menghindari terjadinya kekosongan obat yang dapat menghambat proses pelayanan obat.Metode : Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang diambil adalah berupa pemakaian obat antibiotik di instalasi Farmasi dan data kuesioner yang dibagikan kepada dokter umum dan spesialis di RSD Besemah. Selain itu juga digunakan penelitian kualitatif, untuk melihat gambaran perencanaan, pengadaaan, penganggaran, dan pengendalian persediaaan obat yang berasal dari data hasil wawancara terhadap informan dan telaah dokumen.Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian didapat bahwa manajemen persediaan obat di Instalasi farmasi RSD Besemah belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari masih adanya kekosongan obat. Dengan menggunakan Analisis Indeks Kritis ABC didapat kelompok A sebanyak 8 item obat. Pada kelompok B sebanyak 21 item, sedangkan kelompok C sebanyak 32 item. Pengendalian persediaaan dalam pengadaan pada kelompok A Indeks Kritis dilakukan dengan menggunakan model EOQ (Economic Order Quantity) dan ROP (Reorder Poins).Kesimpulan : Secara umum sistem perencanaan dan pengadaan persediaaan obat yang telah dilakukan di RSD besemah belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat dengan masih terjadinya kekosongan obat selama periode Januari-Mei 2010 sehingga perlu adanya perencanaan yang lebih efektif dan efisien. Sehingga diharapkan manajemen persediaan obat di Instalasi Farmasi dapat berjalan lebih optimal.Kata kunci : Obat Antibiotik, Investasi, pemakaian, ABC Indeks Kritis, Perencanaaan, Penganggaran, Pengadaaan, Pengendalian.
Analisis Pengelolaan Limbah Cair di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Resi Hartini; Hamzah Hasyim; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.182 KB)

Abstract

Latar Belakang : Rumah sakit merupakan institusi yang menjalankan kegiatan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif kesehatan. Kegiatan ini menghasilkan limbah padat, cair, dan gas. Limbah cair dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran lingkungan sehingga perlu pengelolaan limbah khusus. RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang menghasilkan limbah cair yang berkuantitas cukup banyak.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber informasi terdiri dari empat informan. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam, pengukuran effluent secara langsung, dan observasi.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah cair di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang berasal dari semua kegiatan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Dalam pengelolaan limbah cair, rumah sakit tidak melakukan pemisahan limbah cair medis dan nonmedis, terdapat penampungan limbah cair dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sendiri, dan effluent dibuang di Sungai Bendung dan lingkungan sekitar. Hasil pengukuran terhadap effluent didapat kadar amoniak masih diatas baku mutu KepMen LH NoKep58/MenLH/12/1995 tentang baku mutu air limbah rumah sakit.Kesimpulan : Secara umum pengelolaan limbah cair di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Kota Palembang tahun 2010 sudah memenuhi syarat Kepmenkes RI Nomor 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah SakitKata kunci : pengelolaan limbah cair
Hubungan Karakteristik Pejamu terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Klinik DOTS RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja Fenny Etrawati; Asmaripa Ainy; Misnaniarti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.647 KB)

Abstract

Latar Belakang : Tuberkulosis Paru disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis yang kemudian menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia. Secara Global, Indonesia menempati urutan ketiga terbesar untuk kasus TB Paru. Berdasarkan konsep segitiga epidemiologi, pejamu merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit termasuk TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pejamu terhadap kejadian Tuberkulosis Paru.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang didesain berdasarkan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 44 orang, sehingga sampel merupakan seluruh bagian dari populasi. Hasil analisis bivariate akan disajikan dalam bentuk tabel silang.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (pvalue = 0,030; RP = 5,833), pendidikan formal (p-value = 0,041; RP = 4,5), pekerjaan (p-value = 0,034; RP = 6,9) dan status gizi (p-value = 0,016 ; RP = 5,9) terhadap kejadian TB Paru. Tidak ada hubungan antara umur (p-value = 1,000; RP = 1,2), status perkawinan (p-value = 0,360; RP = 0,5), penghasilan (p-value = 1,000; RP = 1,1) dan penyakit penyerta (p-value = 0,582; RP = 1,9) terhadap kejadian TB Paru.Kesimpulan: Disarankan bagi penderita untuk memperbaiki faktor risiko yang dapat dikendalikan seperti status gizi yakni dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk menjaga ketahanan tubuh.Kata kunci : karakteristik pejamu, tuberkulosis paru
Evaluasi Program Keluarga Berencana Pria (Vasektomi) di Kecamatan Bukit Kecil Palembang Tahun 2011 Annisa Rahmawaty; Asmaripa Ainy; Nur Alam Fajar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.569 KB)

Abstract

Latar Belakang: Masalah utama yang dihadapi di Indonesia adalah di bidang kependudukan yang masih tingginya pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan program keluarga berencana (KB). Di Kota Palembang terjadi peningkatan peserta KB aktif yang menggunakan alat kontrasepsi vasektomi yang mengartikan bahwa adanya peningkatan minat pria dalam penggunaan alat kontrasepsi. Kepesertaan KB bagi kalangan miskin dinilai masih rendah, termasuk penduduk di daerah terpencil dan perbatasan, serta sosialisasi program bagi generasi muda menjelang usia nikah juga masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi program KB pria (vasektomi).Metode: Penelitian evaluatif dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam, FGD, telaah dokumen, dan pengamatan. Jumlah informan 9 orang. Untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber, metode, dan data. Analisis data dilakukan dengan content analysis.Hasil Penelitian: Sumber daya manusia, pengalokasian dana, pemanfaatan sarana, perencanaan program, pengorganisasian, penatalaksanaan, dan pencapaian program KB pria sudah berjalan dengan baik, serta persepsi mengenai vasektomi juga sudah bisa di terima dengan baik oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.Kesimpulan: Saran terhadap program KB pria antara lain: petugas kesehatan harus rutin mengikuti pelatihan program untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, perlu ditambahkan lagi petugas untuk melakukan sosialisasi di lapangan, dan peserta vasektomi mampu menjadi motivator untuk mengajak kaum Bapak dalam menggunakan vasektomi.Kata Kunci: Evaluasi, keluarga berencana, vasektomi
Faktor Internal dan Eksternal Motivasi Kader Kesehatan dalam Pelaksanaan Desa Siaga di Wilayah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 Andodi; Asmaripa Ainy; Misnaniarti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.832 KB)

Abstract

Latar Belakang : Peran kader kesehatan sangat penting sekali dalam mendukung berjalannya program desa siaga. Kader kesehatan mempunyai tugas yang sangat kompleks dan beragam dalam pengembangan desa siaga, oleh karena itu kader kesehatan diharapkan memiliki motivasi tinggi dalam menjalankan tugas sehari-hari.Metode : Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 6 orang informan antara lain 2 informan kunci dan 4 informan pembanding. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam, lembar observasi dan dilakukan telaah dokumen.Hasil : Faktor internal yang mempengaruhi motivasi kerja kader yaitu adanya pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan diri, adanya pengakuan dari pemerintah setempat dan adanya penghargaan yang diberikan oleh dinas kesehatan kepada kader apabila berprestasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu dalam menjalankan tugas, hubungan baik dengan atasan ataupun dengan teman kerja terjalin dengan baik dan ditambah lagi dengan adanya perhatian dari dinas kesehatan melalui kegiatan supervisi.Kesimpulan : Sebagian besar kader kesehatan desa siaga memiliki tanggung jawab yang berperan penting dalam pengelolaan program desa siaga, membantu mengembangkan dan mengelola UKBM, serta membantu mengidentifikasi dan melaporkan kejadian di masyarakat yang dapat berdampak pada masyarakat.Kata Kunci : Kader Kesehatan, Desa Siaga, Motivasi  
Analisis Implementasi Pengelolaan Sampah di Kampus Unsri Inderalaya Tahun 2013 Sartika; Achmad Fickry Faisya; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.999 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Penanganan sampah dapat teratasi apabila ada komitmen dan kerja sama dari segala pihak yang terkait dalam pengelolaan sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan sampah di kampus Unsri Inderalaya.Metode : Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Sumber informasi dari penelitian ini diperoleh melalui informan yaitu sebanyak 8 orang. Metode pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode observasi. wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi (checklist), dokumentasi (pengambilan gambar), dan panduan wawancara. Data kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi untuk menginterpretasikan data tersebut.Hasil Penelitian : Unsri belum memiliki kebijakan dan strategi pengelolaan sampah, tidak terdapat organisasi khusus dalam pengelolaan sampah di kampus Unsri Inderalaya, pengelolaan sampah di kampus Unsri Inderalaya hanya meliputi bagian penanganan sampah saja, pembiayaan operasional pengelolaan sampah belum dianggarkan secara khusus ke dalam anggaran kas Unsri, dan pengelolaan sampah di kampus Unsri Inderalaya belum sepenuhnya melibatkan peran serta masyarakat (civitas akademika) Unsri.Kesimpulan : Pengelolaan sampah di kampus Unsri Inderalaya belum maksimal apabila dilihat pada UU RI No. 18 Tahun 2008, PP RI No. 81 Tahun 2012, dan SNI 19-2454-2002. Saran penelitian ini sebaiknya kebijakan manajemen terkait pengelolaan sampah di kampus Unsri Inderalaya dibuat ke dalam suatu kebijakan tertulis sebagai langkah awal menuju Kampus Hijau mengingat Unsri yang memiliki visi menuju World Class University.Kata Kunci : Pengelolaan sampah, kebijakan dan strategi, penanganan sampah, pembiayaan, peran civitas akademika
Co-Authors Achmad Fickry Faisya Achmad Fickry Faisya, Achmad Fickry Adelina Fitri Adinda Intan Pratiwi Akila Labiba Alta Fatra Alta Fatra, Alta Alvera Noviyan Alvera Noviyani Amrina Rosyada Amrina Rosyada Andodi Andodi, Andodi Ani Nidia Lisianti Anita Rahmiwati Annisa Rahmawaty Annisa Rahmawaty Arie Kusumaningrum Asri Maharani Bambang Irawan Chendra, Rudy Des Mery Des Mery, Des Desri Maulina Dian Safriantini Dian Safriantini Dian Safriantini Dian Safriantini Dian Safriantini, Dian Elvara Angelita Elvi Sunarsih Erliande Feswenti Erliande Feswenti, Erliande Erma Kartikasari Fajar, Nur Alam Fatmalina Febry Fatmalina Febry Fatmalina Febry Feby Happy Monica Feby Happy Monica, Feby Happy Fenny Etrawati Fujiyanti, Poppy Ghita Apriani Haerawati Idris Haerawati Idris Haerawati Idris, Haerawati Hamzah Hasyim Hanisah, Hanisah Hartati Inaku Herman Brawijaya Herman Brawijaya, Herman Indah Dwi Wahyuni Indah Dwi Wahyuni, Indah Dwi Indah Fasha Palingga Irawan, Bambang Iwan Stia Budi Iwan Stia Budi Jumatra Laila Kartikasari, Erma Kaulam Miryanti Kaulam Miryanti, Kaulam Laila, Jumatra Lisianti, Ani Nidia Lubis, Adelina Irmayani Magdalena Magdalena Maharani, Kaisa Davina Maulina Sari, Desri Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Monica Aprilla Andestri Muhammad Pandu Aditya Najmah Najmah Najmah, Najmah Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nurmalia Ermi Pujiyanto Pujiyanto Putri Ayu Nurhaliza Putri Widita Muharyani Rahayu, Rizka Sri Resi Hartini Resi Hartini, Resi Reztia Handayani, Reztia Rini Andriani Rini Andriani Rini Mutahar Ririn Yaumil Pratiwi Ririn Yaumil Pratiwi, Ririn Yaumil Rizma Adlia Syakurah Rudy Chendra Sabri Sudirman Sarri, Merri Nurmala Sartika Sartika, Dewi Siti Halimatul Munawarah Stiyawan, Yonatan Suci Destriatania Tembo, Tannia Try Any Widyastuti, Try Any Utami, Adinda Satriavi Vaseta Eka Pardana Vaseta Eka Pardana, Vaseta Eka Virna Widora Saputri Virna Widora Saputri Widiati, Ilham Xaviera, Virnimuthia Yuni Masrona Zilfadila Zilfadila