Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Pasien di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan Adelina Fitri; Najmah Najmah; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.866 KB)

Abstract

Latar Belakang: Meningkatnya jumlah rumah sakit di Indonesia baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta menuntut rumah sakit untuk memberikan tingkat kepedulian, profesionalisme dan kompetensi maksimal yang mencerminkan kualitas pelayanan terbaik. Kualitas memberikan dorongan khusus bagi organisasi untuk memahami harapan pelanggan sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan dan menciptakan loyalitas pelanggan. Tujuan studi ini adalah menganalisis hubungan kualitas pelayanan dengan loyalitas pasien Metode: Menggunakan metode survei analitik, dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang sedang berobat di Instalasi Rawat Jalan RSKM yang berjumlah 102 orang berdasarkan kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan sampling acak secara proporsi. Teknik analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik fisherexact. Data disajikan dalam analisis p-value, prevalensi rasio (PR) dan 95% interval kepercayaan (CI). Hasil Penelitian: Secara umum sebanyak 46.2% responden yang loyal berusia 41-64 tahun, 32.3% tamat SD, 80.6% berjarak >5 KM dari rumah sakit. Dari analisis bivariat didapatkan variabel yang berhubungan dengan loyalitas pasien di RSKM Provinsi Sumatera Selatan adalah akses pelayanan (95% CI 4.3 PR (1.293-14.300)) dan interaksi petugas dengan pasien (95% CI 6.786 PR (2.140-21.515)), sedangkan keamanan (PR 95% CI 1.248 (0.281-5.540)), kenyamanan (PR 95% CI 4.136 (1.201-14.246)) dan waktu tunggu (PR 95% CI 1.951 (0.259-14.717)) tidak memiliki hubungan dengan loyalitas pasien.Kesimpulan: Loyalitas pasien di RSKM Provinsi Sumatera Selatan dipengaruhi oleh akses pelayanan dan interaksi petugas dengan pasien.Kata Kunci: Kualitas pelayanan, kepuasan, loyalitas.
Analisis Pelaksanaan Program Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Lumpatan Kabupaten Musi Banyuasin Rini Andriani; Asmaripa Ainy; Suci Destriatania
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.65 KB)

Abstract

Latar Belakang: Program ASI eksklusif merupakan program promosi pemberian ASI saja kepada bayi tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Puskesmas Lumpatan telah melakukan sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat melalui kegiatan posyandu. Walaupun sosialisasi dan advokasi telah dilakukan beberapa kali, namun pelaksanaan sosialisasi dan advokasi tersebut belum berjalan secara efektif. Hal ini terbukti dari menurunnya cakupan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Lumpatan, untuk tahun 2010 sebesar 77%, tahun 2011 sebesar 62%, tahun 2012 sebesar 61% dan tahun 2013 sebesar 61% sehingga belum mencapai target pemberian ASI eksklusif yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan dan MDGs yaitu 80%. Tujuan studi ini adalah menganalisis pelaksanaan program asi eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lumpatan Metode: Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penentuan informan digunakan purposive sampling. Informan berjumlah 17 orang, terdiri atas 5 orang pihak puskesmas, 7 orang bidan desa dan 5 orang ibu-ibu yang mempunyai bayi berusia 0-11 bulan. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan observasi. Uji validitas dengan cara triangulasi sumber, metode dan data. Hasil Penelitian: Tenaga kesehatan di Puskesmas Lumpatan dilihat dari kualitasnya belum sesuai dengan peraturan Kepmenkes RI tahun 2013 yang menyatakan bahwa setiap tempat pelayanan kesehatan perlu memiliki konselor menyusui terlatih sedangkan di Puskesmas Lumpatan belum memiliki tim konselor ASI, dilihat dari kuantitasnya sudah sesuai dengan UU No 40 tahun 2004. Dana program ASI eksklusif bersumber dari dana BOK dan ASTA (Asuransi Muba Semesta). Program ASI eksklusif bukan program prioritas di Puskesmas Lumpatan sehingga masih terdapat kekurangan sarana dan prasarana seperti pojok laktasi dan media penyuluhan di Desa Bailangu Timur dan Bailangu Barat.Kesimpulan: Pelaksanaan program dilakukan dengan penyuluhan saat pemeriksaan di puskesmas dan kegiatan posyandu. Faktor penyebab menurunnya cakupan ASI eksklusif dalam penelitian ini adalah metode sosialisasi dari bidan desa, pengetahuan ibu rendah dan pemberian makanan prelaktal madu serta susu formula kepada bayi baru lahi dan pemberian MP-ASI yang terlalu dini. Kata Kunci: Program ASI eksklusif, konselor ASI, metode sosialisasi
Analisis Partisipasi Lansia dalam Kegiatan Pembinaan Kesehatan Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sekar Jaya Kabupaten Ogan Komering Ulu Indah Dwi Wahyuni; Asmaripa Ainy; Anita Rahmiwati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.263 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pada masa lanjut usia manusia mengalami berbagai kemunduran yang mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh karena disebabkan oleh perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh. Upaya pemerintah menyediakan fasilitas kesehatan bagi lansia adalah dengan mengadakan kegiatan pembinaan kesehatan. Akan tetapi, partisipasi lansia dalam kegiatan tersebut masih rendah. Tujuan studi ini adalah menganalisis partisipasi lansia dalam kegiatan pembinaan kesehatan lansia.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian studi observational dengan desain Cross Sectional. Analisis menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik ganda. Sampel ditarik secara purposive sampling dengan jumlah 96 responden.Hasil Penelitian: Hasil uji chi-square menunjukkan umur (p=0,011), jenis kelamin (p=0,035), pekerjaan (p=0,000), sikap (p=0,001), kebutuhan (p=0,000), dan dukungan keluarga (p=0,000) mempunyai pengaruh terhadap partisipasi lansia dalam kegiatan pembinaan kesehatan. Sedangkan, pendidikan (p=0,075), pengetahuan (p=0,092), jarak tempuh (p=0,596), dan peran kader (p=0,461) tidak mempunyai pengaruh terhadap partisipasi lansia dalam kegiatan pembinaan kesehatan. Berdasarkan uji regresi logistik ganda, variabel yang paling dominan mempengaruhi partisipasi lansia adalah pekerjaan, sikap, dan kebutuhan.Kesimpulan: Partisipasi lansia dalam kegiatan pembinaan kesehatan dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, pekerjaan, sikap, kebutuhan, dan dukungan keluarga. Diharapkan kepada pihak terkait agar dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi lansia dalam kegiatan pembinaan kesehatan antara lain melalui promosi dan penyuluhan kesehatan tentang manfaat kegiatan pembinaan kesehatan lansia.
Analisis Karakteristik Budaya Organisasi di Wilayah Kerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palembang Herman Brawijaya; Asmaripa Ainy; Anita Rahmiwati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.484 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2016.7.3.156-167

Abstract

Latar Belakang: Pencapaian program dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2014 dan dari Rencana Strategis Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKB-PP) 2013-2018 Kota Palembang menunjukkan bahwa Trend pencapaian program cenderung menurun. Adanya ketidaktercapaian antara target dan realisasi program menunjukkan gejala pelaksanaan kinerja yang rendah. Beberapa pakar mengungkapkan bahwa tinggi dan rendahnya kinerja pegawai disebabkan oleh karakteristik budaya organisasi. Studi ini bertujuan menganalisis karakteristik budaya organisasiMetode: Menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Unit penelitian dilakukan di kantor pusat BKB-PP Kota Palembang, Kecamatan Bukit Kecil dan Kecamatan Sematang Borang. Data yang diperoleh berasal dari wawancara mendalam terhadap 9 informan terdiri dari satu orang sekretaris badan, dua orang kepala bidang, dua orang kepala unit pelaksana teknis dan empat orang petugas lapangan KB. Variabel dalam penelitian ini adalah inovasi dan pengambilan risiko, perhatian terhadap detail, orientasi hasil, orientasi orang dan orientasi tim.Validitas data dilakukan dengan melakukan triangulasi sumber dan metode.Hasil Penelitian: Hasil penelitian di tingkat kota dan tingkat kecamatan menunjukkan bahwa telah ditemukan adanya karakteristik inovasi dan pengambilan risiko melalui modifikasi program. Karakteristik perhatian terhadap detail telah dijalankan dalam teknis operasional program dari perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan kegiatan. Karakteristik orientasi hasil juga telah dilakukan di tiap jenjang sistem kerja melalui koordinasi dengan berbagai mitra. Karakteristik orientasi orang dan orientasi tim terbentuk karena banyak didukung oleh aturan dari pemerintah dan pimpinan instansi dalam membangun sistem kerja kolaborasi antar pegawai.Kesimpulan: Karakteristik budaya organisasi di Kantor Pusat BKB-PP Kota Palembang menunjukkan bahwa lima variabel yang diteliti lebih terlihat dominan dibandingkan dengan karakteristik budaya organisasi di Kecamatan Bukit Kecil dan Kecamatan Sematang Borang.
Partisipasi Kader Jumantik dalam Upaya Meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Talang Betutu Kaulam Miryanti; Iwan Stia Budi; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.939 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2016.7.3.168-173

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data dari laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2015 Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Dengue (ABJ-DBD)paling rendah dari seluruh puskesmas yang ada di Kota Palembang yaitu Puskesmas Talang Betutu sebesar 50,9%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis partisipasi kader jumantik dalam upaya meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Talang Betutu.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan tahun 2016 melalui wawancara mendalam kepada 10 informan yang terdiri dari Penanggung Jawab Program DBD di puskesmas, kepala kelurahan dan kader jumantik. Dilakukan analisis isi dan triangulasi (sumber, metode, dan teori).Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian ditinjau dari faktor individu (pengetahuan dan motivasi) kader belum memiliki pengetahuan serta motivasi yang cukup dalam upaya meningkat ABJ dan pada faktor organisasi (kepemimpinan dan manajemen program) sudah cukup baik .Kesimpulan: Kader jumantik belum berdaya dan berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan ABJ di Puskesmas Talang Betutu. Saran penelitian ini sebaiknya seluruh stakeholder berkoordinasi untuk meningkatkan pemberdayaan dan partisipasi aktif kader jumantik.
Implementasi Program Antenatal Terpadu di Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan Pendekatan Balance Scorecard Feby Happy Monica; Asmaripa Ainy; Anita Rahmiwati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.068 KB)

Abstract

Latar Belakang : Program antenatal terpadu merupakan salah satu program kesehatan masyarakat yang meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian penyakit menular dan penanganan penyakit tidak menular serta beberapa program lokal dan spesifik lainnya. Balance Scorecard merupakan suatu metode pengukuran dan pelaporan kinerja yang juga dapat diterapkan dibidang kesehatan masyarakat yakni untuk mengevaluasi program kesehatan masyarakat.Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Balance Scorecard for Public Health. Informasi diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 18 informan dan dilakukan observasi serta telaah dokumen. Analisa data menggunakan matriks yang telah dikelompokkan sesuai perspektif pada kuadran balance scorecard. Uji validitas melalui triangulasi data, metode dan peneliti.Hasil Penelitian : Perspektif penggunaan sumber daya dan jasa untuk sarana dan prasarana masih terkendala ketersediaan peralatan pemeriksaan dan penanganan, khususnya ibu hamil dengan kasus HIV, IMS dan Hepatitis B. Ketersediaan tenaga kesehatan masih dinilai kurang di bagian gizi. Untuk perspektif proses layanan antenatal belum sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Begitu juga untuk keterlibatan kader kesehatan dalam program antenatal ini masih sangat jarang dilibatkan. Sehingga, dari ketiga perspektif tadi mempengaruhi perspektif status kesehatan yang terdiri dari menurunnya cakupan K1 dan K4 serta masih tingginya jumlah kematian ibu di Puskesmas Tanjung Agung.Kesimpulan : Pelaksanaan program pelayanan antenatal terpadu di Puskesmas Tanjung Agung masih belum begitu sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Sehingga, perlu adanya beberapa pembenahan dan peningkatan dalam pelaksanaan program tersebut khususnya di 4 perspektif pada penilaian dengan balance scorecard.Kata Kunci : Implementasi, antenatal terpadu, balance scorecard
Implementasi EWARS (Early Warning Alert and Response System) di Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2013 Ririn Yaumil Pratiwi; Najmah; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.458 KB)

Abstract

Latar Belakang : EWARS merupakan salah satu perangkat dalam surveilans untuk mengetahui secara dini adanya sinyal peringatan/ ancaman penyakit menular potensial KLB. Sinyal peringatan dini yang ditangkap selama tahun 2011 sebanyak 16.897 alert yang tersebar di 6 Propinsi. Pada September tahun 2012 Dirjen PP dan PL Kemenkes telah mensosialisasikan EWARS ke 8 Propinsi baru termasuk Sumatera Selatan. Di tingkat Dinas Kesehatan Kota Palembang sistem ini efektif berjalan di minggu ke-1 januari 2013. Sampai minggu ke-11, dari 39 Puskesmas terdapat 25 Puskesmas yang melengkapi laporan mingguan. Ini berarti kelengkapan laporan mingguan pada minggu ke-11 sebesar 64%. Bila dibandingkan dengan indicator nasional dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1479/Menkes/SK/X/2003 kelengkapan laporan sebesar 90%. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi EWARS di Dinas Kesehatan Kota Palembang.Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan panduan CDC 1999 mengenai evaluasi program. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Seksi Surveilans Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas berdasarkan kelengkapan laporan, Petugas Surveilans dan petugas pustu. Metode yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Analisa yang digunakan adalah analisa isi dan data disajikan dalam bentuk matriks dan narasi.Hasil Penelitian: Gambaran keadaan sumber daya yang dibutuhkan sudah baik. Aktifitas pelaporan belum sepenuhnya melibatkan puskesmas pembantu, sehingga data yang dikirimkan puskesmas ke dinas kesehatan terbatas pada data pasien yang berobat ke puskesmas. Untuk pengaruh lingkungan, informan menyatakan tidak ada. Kendala yang ditemukan yaitu kurangnya kesadaran dari petugas untuk melaporkan tepat waktu. Sampai minggu ke- 18 sistem ini telah mendeteksi sebanyak 202 alert/peringatan dini. Alert terbanyak pada Tersangka Campak sebanyak 63 alert dan telah ditindaklanjuti dengan melakukan pengiriman spesimen ke laboratorium Propinsi Sumatera Selatan. Monitoring dilakukan mingguan dan bulanan.Kesimpulan : Kurangnya input seperti SDM, dana dan peralatan lainnya menjadi kendala bagi pelaksanaan program ini. Selain itu pada proses pelaksanaan dibutuhkan kesadaran dan kedisiplinan semua petugas agar dapat menghasilkan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu. Sehingga implementasi EWARS di Dinas Kesehatan Kota Palembang masih perlu penyempurnaan dari segi ketepatan dan kelengkapan laporan. Dinas Kesehatan perlu untuk terus memperhatikan kekurangan yang terdapat pada input dan memonitoring penerapan program EWARS secara berkala serta menerbitkan bulletin sebagai umpan balik ke Puskesmas.Kata Kunci: Implementasi, EWARS, laporan mingguan
Perbedaan Perilaku Seksual Remaja pada Siswa SMA X Dan SMA Y Indralaya Erliande Feswenti; Asmaripa Ainy; Nur Alam Fajar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.439 KB)

Abstract

Latar Belakang : Masa remaja mempunyai arti penting bagi kehidupan seseorang untuk mencari jati diri dalam proses pembentukan karakter pribadi yang akan memberikan kontribusi besar terhadap kehidupannya di masa mendatang. Perilaku seksual pada remaja dapat diwujudkan dalam tingkah laku yang bermacammacam, mulai dari perasaan tertarik pada lawan jenis, keinginan untuk berpacaran, berpegangan tangan, keinginan untuk berpelukan, berciuman, sampai tingkah laku bersenggama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku seksual remaja pada siswa SMA X dan SMA Y Indralaya tahun 2010.Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Metode penelitian yang digunakan dengan menyebarkan kuesioner pada siswa. Data dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan program SPSS dan dilakukan analisis univariat dan bivariat. Sampel penelitian adalah siswa SMA X yang berjumlah 100 orang dan siswa SMA Y yang berjumlah 60 orang.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan, sikap, pelayanan bimbingan dan konseling, dan peran teman sebaya antara siswa SMA X dan SMA Y. Kesimpulan : Ada perbedaan yang signifikan peran orang tua antara siswa SMA X dan SMA Y, sedangkan perilaku seksual remaja pada siswa SMA X dan SMA Y adalah sama.Kata kunci : Perilaku seksual remaja, pengetahuan, sikap, pelayanan bimbingan dan konseling, peran orang tua, peran teman sebaya.
Analisis Partisipasi Pria dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kelurahan Indralaya Mulya Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 Des Mery; Fatmalina Febry; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.389 KB)

Abstract

Latar Belakang : Indonesia mempunyai jumlah penduduk 216,9 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,36%. Untuk membatasi ledakan penduduk tersebut, Pemerintah melaksanakan pembangunan yang berorientasi pada keadilan dan kesataraan gender dalam Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi. Salah satu kesetaraan gender dalam KB adalah partisipasi pria dalam penggunaan alat kontrasepsi. Namun, sampai saat ini kesertaan KB di Indonesia masih didominasi oleh wanita. Berdasarkan data Laporan Bulanan UPTB KB Kecamatan Indralaya partisipasi pria dalam penggunaan alat kontrasepsi di Kelurahan Indralaya Mulya masih rendah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi pria dalam penggunaan kontrasepsi.Metode : Menggunakan metode survey analitik dengan design studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pria yang memiliki isteri yang berusia 15-49 tahun yang berjumlah 82 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Teknik analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian : Menunjukkan bahwa dari 7 variabel independen terdapat 5 variabel yang dinyatakan berhubungan dengan partisipasi pria dalam KB yaitu pendidikan (pvalue = 0,001), pengetahuan (pvalue = 0,014), akses pelayanan KB (pvalue = 0,010), kualitas pelayanan KB pria (pvalue = 0,030) dan image (penerimaan) KB pria (pvalue = 0,008).Kesimpulan : Variabel yang berhubungan dengan partisipasi pria dalam penggunaan alat kontrasepsi adalah pendidikan, pengetahuan, akses pelayanan KB, kualitas pelayanan KB pria dan image (penerimaan) KB pria sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah umur dan jumlah anak.Kata Kunci: Partisipasi pria dalam penggunaan alat kontrasepsi, KB pria
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan pada Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Wilayah Kerja Puskesmas Payakabung, Kabupaten Ogan Ilir Bambang Irawan; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.805 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2018.9.3.189-197

Abstract

Latar Belakang: Puskesmas menyediakan layanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten Ogan Ilir tahun 2017, kunjungan pasien rawat jalan terendah terjadi di Puskesmas Payakabung sebesar 650 pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta JKN di wilayah kerja Puskesmas Payakabung.Metode: Jenis penelitian ini adalah cross sectional menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 112 orang.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sebesar 43,8% responden yang memanfaatkan layanan kesehatan. Paling banyak responden menunjukkan karakteristik sebagai berikut: usia≤46 tahun (60,7%), perempuan (59,8%), pendidikan rendah (76,8%), bekerja (66,1%), memiliki persepsi yang baik mengenai sikap petugas (61,6%), memiliki persepsi yang baik mengenai JKN (55,4%), jarak antara rumah dan puskesmas dekat (67,9%) and memiliki persepsi positif mengenai sakit (58,9%). Ada hubungan signifikan antara variable usia (p-value < 0,0001), jenis kelamin (p-value = 0,016), persepsi mengenai JKN (p-value = 0,039), aksesibilitas layanan (p-value < 0,0001) dengan pemanfaatan layanan kesehatan bagi peserta JKN di wilayah kerja Puskesmas Payakabung.Kesimpulan: Berdasarkan uji statistik, terdapat empat variabel yang berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan layanan kesehatan (usia, jenis kelamin, persepsi mengenai JKN, aksesibilitas layanan).Disarankan agar pemahaman mengenai program JKN bagi masyarakat sangat diperlukan untuk efektifitas layanan kesehatan di puskesmas.
Co-Authors Achmad Fickry Faisya Achmad Fickry Faisya, Achmad Fickry Adelina Fitri Adinda Intan Pratiwi Akila Labiba Alta Fatra Alta Fatra, Alta Alvera Noviyan Alvera Noviyani Amrina Rosyada Amrina Rosyada Andodi Andodi, Andodi Ani Nidia Lisianti Anita Rahmiwati Annisa Rahmawaty Annisa Rahmawaty Arie Kusumaningrum Asri Maharani Bambang Irawan Chendra, Rudy Des Mery Des Mery, Des Desri Maulina Dian Safriantini Dian Safriantini Dian Safriantini Dian Safriantini Dian Safriantini, Dian Elvara Angelita Elvi Sunarsih Erliande Feswenti Erliande Feswenti, Erliande Erma Kartikasari Fajar, Nur Alam Fatmalina Febry Fatmalina Febry Fatmalina Febry Feby Happy Monica Feby Happy Monica, Feby Happy Fenny Etrawati Fujiyanti, Poppy Ghita Apriani Haerawati Idris Haerawati Idris Haerawati Idris, Haerawati Hamzah Hasyim Hanisah, Hanisah Hartati Inaku Herman Brawijaya Herman Brawijaya, Herman Indah Dwi Wahyuni Indah Dwi Wahyuni, Indah Dwi Indah Fasha Palingga Irawan, Bambang Iwan Stia Budi Iwan Stia Budi Jumatra Laila Kartikasari, Erma Kaulam Miryanti Kaulam Miryanti, Kaulam Laila, Jumatra Lisianti, Ani Nidia Lubis, Adelina Irmayani Magdalena Magdalena Maharani, Kaisa Davina Maulina Sari, Desri Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Monica Aprilla Andestri Muhammad Pandu Aditya Najmah Najmah Najmah, Najmah Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nurmalia Ermi Pujiyanto Pujiyanto Putri Ayu Nurhaliza Putri Widita Muharyani Rahayu, Rizka Sri Resi Hartini Resi Hartini, Resi Reztia Handayani, Reztia Rini Andriani Rini Andriani Rini Mutahar Ririn Yaumil Pratiwi Ririn Yaumil Pratiwi, Ririn Yaumil Rizma Adlia Syakurah Rudy Chendra Sabri Sudirman Sarri, Merri Nurmala Sartika Sartika, Dewi Siti Halimatul Munawarah Stiyawan, Yonatan Suci Destriatania Tembo, Tannia Try Any Widyastuti, Try Any Utami, Adinda Satriavi Vaseta Eka Pardana Vaseta Eka Pardana, Vaseta Eka Virna Widora Saputri Virna Widora Saputri Widiati, Ilham Xaviera, Virnimuthia Yuni Masrona Zilfadila Zilfadila