Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Solubility and Scale-Up Potency of Norfloxacin-Urea Co-Crystal Prepared by Ultrasound-Assisted Slurry Co-Crystallization Method Fikri Alatas; Dery Stiawan; Nur Achsan Al-Hakim
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 6 No. 2 (2023): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v6i2.4173

Abstract

Norfloxacin is an antimicrobial in treating urinary tract infections with low water solubility. This study aims to know the effect of norfloxacin-urea co-crystal formation on the solubility of norfloxacin and the potential for scale-up when prepared by ultrasound-assisted slurry co-crystallization method. Identification of the screening result of the norfloxacin-urea (1 : 1) co-crystal formation by a wet grinding method using an ethanol-acetone (1 : 1) solvent mixture was performed by powder X-ray diffractometer (PXRD). The ultrasound-assisted slurry co-crystallization method was used for co-crystal formation with five-fold the weight of norfloxacin and urea than the wet grinding method. The co-crystal product prepared by the ultrasound-assisted slurry co-crystallization method was observed for its crystal morphology and characterized by PXRD and differential scanning calorimeter (DSC). Solubility and dissolution tests in water and acetate buffer solution pH 4.0 were used to evaluate the physicochemical properties. Identification of co-crystal screening by PXRD revealed the formation of norfloxacin-urea co-crystal. The PXRD pattern of the norfloxacin-urea co-crystal product prepared by the ultrasound-assisted slurry co-crystallization method was similar to the wet grinding method. Norfloxacin-urea co-crystal has a different melting point and crystal morphology from pure norfloxacin and urea. The solubility and dissolution rate of norfloxacin-urea co-crystal was higher in water and not significantly different in acetate buffer solution pH 4.0 compared to pure norfloxacin. This study showed that the norfloxacin-urea co-crystal formation could enhance the solubility of norfloxacin in water and had the potential for scale-up when prepared using the ultrasound-assisted slurry co-crystallization method.
FORMULA SEDIAAN LOSION ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIAH BUAH COKLAT (Theobroma cacao L.) Fahrauk Faramayuda; Fikri Alatas; Tresa Tri Rayani
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.4

Abstract

Penelitian tentang formulasi sediaan losion antioksidan ekstrak etanol kulit buah coklat dengan konsentrasi 0,0864% dan 0,1728% telah dilakukan. Penetapan IC50 dilakukan berdasarkan perhitungan persamaan regresi linier antara larutan uji dan persentase peredaman. Formulasi losion dimulai dengan orientasi basis dengan parameter organoleptik, homogenitas, pH dan viskosita. Diketahui bahwa losion dengan konsentrasi asam stearat 2,5% dan triatanolamin 0,2% adalah basis losion terbaik. Evaluasi formulasi termasuk evaluasi fisik (organoleptis, homogenitas, viskositas dan stabilitas) dalam evaluasi kimia (pH dan stabilitas aktivitas antioksidan). Evaluasi aktivitas antioksidan formula yang mengandung lauran 1, 1-diphenyl-2-picrylhidrazyl menggunakan spektrofotometri UV-Vis menunjukan bawa formula yang mengandung 0.1728% enstak etanol kulit buah coklat memberikan aktivitas anti oksidan terbaik dab stabil selama penyimpanan.
PENGARUH PEMBENTUKAN KO-KRISTAL PIRIMETAMIN-ASAM FUMARAT TERHADAP KELARUTAN DAN LAJU DISOLUSINYA Riskia Putri Peratiwi; Fikri Alatas; Fani Wahyuni; Rani Sugandi; Hestiary Ratih; Faizal Hermanto
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v4i1.55

Abstract

ABSTRAK Pirimetamin (PIR) adalah suatu obat antimalaria dengan kelarutan yang buruk di dalam air, sehingga ketersediaan hayatinya rendah. Pembentukan ko-kristal dapat mempengaruhi kelarutan dan laju disolusi bahan aktif farmasi tanpa mengubah aktivitas farmakologinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembentukan ko-kristal pirimetamin (PIR) dengan asam fumarat(FUM) terhadap kelarutan dan laju disolusi pirimetamin. Ko-kristal PIR-FUM dibuat dalam perbandingan stoikiometri ekuimolar menggunakan metode penggilingan basah dengan menggunakan campuran pelarut aseton:air(1:1). Karakterisasi ko-kristal dilakukan dengan metode difraksi sinar-X serbuk, spektrofotometri infra merah, dan mikroskopik. Uji kelarutan dan uji laju disolusi dilakukan di dalam media air dan larutan dapar pH 1,2; 4,5; dan 6,8. Pola difraksi sinar-X serbuk hasil penggilingan basah berbeda dengan pola difraksi komponen-komponen murninya yang mengindikasikan terbentuknya ko-kristal PIR-FUM. Ko-kristal PIR-FUM mempunyai kelarutan dan laju disolusi lebih tinggi daripada pirimetamin murni. Kata kunci : Pirimetamin, asam fumarat, penggilingan basah, ko-kristal. ABSTRACT Pyrimethamine (PIR) is an antimalaria drug with poor solubility in water, so its bioavailability is low. Co-crystal formation can affects solubility and dissolution rate of  active pharmaceutical ingredient  without altering its pharmacological activity. The aim of this study was to investigate the influence of co-crystal formation between pyrimethamine (PIR) and fumaric acid (FUM) on the solubility and dissolution rate of pyrimethamine. PIR-FUM co-crystal was prepared in equimolar stoichiometric ratio by a solvent-drop grinding method. Characterization of co-crystal was conducted by  powder X-ray diffractometry, infrared spectroscopy, and microscopy methods. X-ray powder diffraction pattern of the solvent-drop grinding result was different from diffraction pattern of pure components that indicate the formation of PIR-FUM co-crystal. PIR-FUM co-crystal has solubility and dissolution rate higher than pure pyrimethamine. Keywords:       Pyrimethamine, fumaric acid, solvent drop grinding, co-crystal.
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L) SEBAGAI BAHAN AKTIF PEMBUATAN SEDIAAN KRIM TABIR SURYA Titta Hartyana Sutarna; Fikri Alatas; Nur Achsan Al Hakim
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v4i2.64

Abstract

ABSTRACTSenyawa yang mampu menghambat oksidasi molekul lain adalah senyawa antioksidan. Daun teh hijau dikenal sebagai tanaman yang mengandung senyawa katekin. Senyawa katekin  diketahui merupakan antioksidan. Dari penelitian yang dilakukan, daun teh hijau diketahui memiliki IC50 sebesar 3,17µg/mL. Penelitian ini ditujukan untuk memanfaatkan daun teh hijau sebagai zat aktif dalam sediaan krim antioksidan. Dibuat 4 Formulasi sediaan krim antioksidan yaitu F0 yang berisi basis krim tanpa ekstrak daun teh hijau dan F1, F2 serta F3 yang masing-masing berisi 0,5%; 1% dan 5%. Evaluasi sediaan meliputi pemeriksaan organoleptis, pengukuran pH, viskositas dan stabilitas antioksidan selama penyimpanan 28 hari. Hasil menunjukkan baik F0, F1, F2 maupun F3 tidak mengalami perubahan secara organoleptis, pengukuran pH dan viskositas dapat dikatakan stabil. Hasil pengukuran persen peredaman pada formulasi F0, F1,F2 dan F3 pada hari ke 28 menunjukkan nilai persen peredaman masing-masing yaitu 50,44%; 88,92%; 92,86%; 94,46%.  Kata Kunci: Camellia sinensis L, Ekstrak daun Teh Hijau, krim, antioksidan.
PENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) UNTUK ESTIMASI KADAR SIMULTAN ANTIEMETIK PIRIDOKSIN HIDROKLORIDA DAN PIRATIAZIN TEOKLAT DALAM BENTUK SEDIAAN TABLET Fikri Alatas; Hernandi Sujono; Woro Artati Sucipto
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v6i2.187

Abstract

Abstrak Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan detektor ultra lembayung telah dikembangkan dan divalidasi untuk estimasi kadar secara simultan campuran piridoksin hidroklorida (PH) dan piratiazin teoklat (PT)dalam sediaan tablet antiemetik. Proses pemisahan terjadi dalam kolom Inertsil® ODS-3 pada panjang gelombang 280 nm dengan laju alir 1,0 mL/menit. Fase gerak yang optimal untuk pemisahan adalah campuran methanol-asam asetat 1% (20:80) dengan waktu retensi PH dan PT berturut-turut adalah 1,2 dan 9,8 menit. Perolehan kembali PH dan PT berturut-turut adalah 100,13 dan 99,78 %. Batas deteksi untuk PH dan PT berturut-turut adalah 0,21 dan 0,22 µg/mL, sedangkan batas kuantisasinya berturut-turut adalah 0,70 dan  0,72 µg/mL. Metode ini dapat diterapkan sebagai metode untuk estimasi kadar campuran piridoksin hidroklorida dan piratiazin teoklat dalam bentuk sediaan tablet secara simultan. Kata kunci: Piridoksin hidroklorida, piratiazin teoklat, KCKT, tablet Development and validation of high performance liquid chromatography (HPLC) method for simultaneous estimation of antiemetic pyridoxyne hydrochloride and pyrathiazine theoclate in tablet dosage form Abstract The high performance liquid chromatography (HPLC) method with an ultra violet detector has been developed and validated for simultaneous estimation of pyridoxine hydrochloride (PH) and pyrathiazine theoclate (PT) in antiemetic tablet preparations. The separation process occurs in the Inertsil® ODS-3 column at a wavelength of 280 nm with a flow rate of 1.0 mL /min. The optimal mobile phase for separation is a mixture of methanol-acetic acid 1% (20:80) with the retention times of PH and PT 1.2 and 9.8 minutes respectively. The recoveries of PH and PT were 100.13 and 99.78%, respectively. The detection limits for PH and PT were 0.21 and 0.22 µg / mL respectively, while the quantisation limits were 0.70 and 0.72 µg / mL, respectively. This method can be applied as a method for simultaneous estimating the levels of pyridoxine hydrochloride and pyrathiazine theoclate in tablet dosage form. Keywords: Pyridoxine hydrochloride, pyrathiazine theoclate, HPLC, tablet
Formulasi Dan Evaluasi Transdermal Patch Kalium Diklofenak Nira Purnamasari; Fikri Alatas; Dolih Gozali
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i1.209

Abstract

Abstrak Kalium diklofenak adalah salah satu obat golongan anti-inflamasi non steroid (AINS) yang memberikan efek samping iritasi pada saluran pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan formulasi dan evaluasi sediaan dengan rute alternatif lain penggunaan kalium diklofenak melalui transdermal patch. Patch dibuat dengan metode penguapan pelarut. Polivinil pirolidon (PVP) digunakan sebagai polimer untuk pembentukan patch transdermal kalium diklofenak dengan dibutil ftalat (DBP) sebagai plasticizer dan mentol sebagai peningkat penetrasi. Uji in vitro dilakukan dengan alat difusi modifikasi Franz dan ditentukan dengan spektroskopi UV-sinar tampak. Kadar zat aktif, berat, ketebalan dan organoleptis dari patch juga ditentukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata uji laju difusi sediaan patch 1,3884 mg/cm2 dengan persen permeasi sebesar 8,9 % selama 180 menit.           Kata Kunci : Transdermal; Patch; kalium diklofenak; mentol. Formulation and Evaluation Patch Transdermal Diclofenac Potassium Abstract Diclofenac potassium is one of the non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) that provides irritating side effects to the digestive tract. The purpose of this study is to formulate and evaluate preparations with alternative routes of using potassium diclofenac through the transdermal patch. Preparation of the matrix patches used the solvent casting method. Polyvinyl pyrrolidone (PVP) was used as a matrix for the formation of transdermal diclofenac potassium patches, dibutyl phthalate (DBP) as the plasticizer and menthol as the permeation enhancer. The in vitro assay was carried out in a modified Franz diffusion cell and the rates of diffusion were determined by UV spectroscopy. The average drug content, thickness, organoleptic, weight uniformity of the matrix patches was also determined. The results showed that the average dosage rate of diffusion test Patch is 1,3884 mg/cm2 with permeation percentage 8,9 % for 180 minutes.  Keywords: Transdermal; Patch; diclofenac potassium; menthol
ISOLASI SENYAWA AKTIF FLAVONOID RUTIN MADU SEBAGAI METABOLIT SEKUNDER BAHAN BAKU PENGEMBANGAN OBAT DIABETES MELITUS Iis Inayati Rakhmat; Euis Reni Yuslianti; Fikri Alatas
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v5i1.149

Abstract

Metabolit sekunder sebagai bahan baku pengembangan obat modern dibutuhkan terutama untuk penyakit kronis diantaranya diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik ditandai dengan hiperglikemia. Bahan alami berpotensi sebagai antidiabetes adalah madu rambutan yang mengandung flavonoid rutin dan diduga mampu melindungi sel beta pankreas dengan mengurangi stress oksidatif. Penelitian ini bertujuan mengisolasi komponen aktif flavonoid (rutin) dari madu rambutan sebagai bahan baku untuk pengembangan obat diabetes melitus. Penyiapan isolat dilakukan dengan mengekstraksi cair-cair madu diikuti dengan memfraksinasi dengan masing-masing pelarut air, n-heksanaa, dan etil asetat. Hasil fraksinasi dianalisis dengan kromatografi lapis tipis(KLT) pada plat prasalut Kiesel gel GF254. KLT preparatif dilakukan terhadap fraksi etil asetat menggunakan Plat Preparatif silica gel 60 GF254. Kemurnian Isolat diuji dengan KLT dua arah dengan menggunakan rutin trihidrat sebagai pembanding. Pola-pola kromatogram menunjukkan bahwa bercak senyawa hanya terdapat pada fraksi etil asetat. Hasil kromatogram uji kemurnian menunjukkan ada satu bercak di pengembangan pertama dan pengembangan kedua yang mengindikasikan bahwa isolat adalah senyawa murni rutin yang identik dengan pembanding. 
PERBAIKAN FLOWABILITY DAN TABLETABILITY FUROSEMID MELALUI KO-KRISTALISASI DENGAN KAFEIN : FLOWABILITY AND TABLETABILITY IMPROVEMENT OF FUROSEMID THROUGH CO-CRYSTALIZATION WITH CAFFEINE Ine Rosmala Dewi; Fikri Alatas; Nadira Cantika Putri Ananda; Diamona Ayu Lestari; Alisha Ramadhanty Ludin; Endah Wahyuni; Hestiary Ratih
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 3 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i3.414

Abstract

Furosemid (FUR) adalah obat diuretik kuat yang umum dipakai untuk pengobatan tekanan darah tinggi dan lemah jantung. Bahan baku FUR memiliki kemampuan mengalir (flowability) dan kemampuan untuk dikempa menjadi tablet (tabletability) yang buruk. Pada penelitian memperbaiki flowability dan tabletability furosemid diperbaiki melalui pembentukkan ko-kristal dengan kafein (CAF). Metode Ultrasound Assisted Solution Co-Crystalization (USSC) digunakan untuk menyiapkan ko-kristal FUR-CAF. Morfologi kristal produk USSC diamati dengan mikroskop polarisasi. Karakterisasi produk USSC juga dilakukan dengan metode difraksi sinar-X serbuk dan Differential Scanning Calorimetry (DSC). Pengujian flowability yang dilakukan terdiri dari laju alir, sudut istirahat, dan indeks kompresibilitas, sedangkan pengujian tabletability yang dilakukan terdiri dari tensile strength dan elastic recovery. Produk USSC dari FUR-CAF menunjukkan habit kristal yang berbentuk batang, pola difraktogram khas, dan titik lebur di 223,0°C yang terletak di antara titik lebur FUR dan CAF. Hasil pengujian flowability menunjukkan laju alir, sudut istirahat, dan indeks kompresibilitas ko-kristal FUR-CAF lebih baik daripada FUR murni. Tensile strength dan elastic recovery ko-kristal FUR-CAF juga lebih baik daripada FUR murni. Hasil-hasil ini  menunjukkan flowability dan tabletability furosemid bisa diperbaiki melalui ko-kristalisasi dengan kafein menggunakan metode USSC.
REVIEW: POTENCY OF AMIDE DERIVATES AS CO-CRYSTAL FORMERS AND ITS IMPACT ON THE PHYSICOCHEMICAL OF ACTIVE PHARMACEUTICAL INGREDIENTS Dina Apriani; Fikri Alatas
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v9i2.914

Abstract

Enhancing the physicochemical properties of active pharmaceutical ingredients (APIs) has been achieved by utilizing solid modification through the formation of co-crystals. Co-crystal was formed from active pharmaceutical ingredients and co-crystal former, more commonly called coformers. The occurrence of hydrogen bonds in the formation of co-crystals depends on the presence of groups that act as hydrogen bond donors or acceptors in API. Amide-derived coformers are widely used to form hydrogen bonds with API. This review aims to examine the potential of amide derivates as co-crystal-forming materials (coformers), groups in active pharmaceutical ingredients that can form hydrogen bonds with amide derivates and their impact on the physicochemical properties of API. Initial search results yielded 88 articles. Furthermore, the authors then conducted a screening based on exclusion and inclusion criteria, so that a total of 54 articles were obtained as review material. Data analysis in this journal review was carried out using descriptive analysis. Amide derivates have great potential to be used as co-crystal-forming materials due to the presence of amide or carboxamide groups (-CONH2), which can act as donors as well as acceptors of hydrogen bonds. Most of the amide-derived coformers with aliphatic amide groups, aromatic amides, pyridine carboxamides, and sulfonylcarboxamide form heterosynthon bonds with carboxylic groups on API. However, the formation of homosynthon bonds between amide and amide groups can occur, as in the 5-fluorouracil-urea co-crystal. Most of the amide derivates as coformers can change the physicochemical properties of APIs, especially in increasing the solubility and dissolution rate.
PENGARUH KOMBINASI HIDROKSIPROPIL METIL SELULOSA DAN CARBOPOL® 940 TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS ANTIOKSIDAN GEL SLEEPING MASK EKSTRAK KAYU SECANG Nur Achsan Al-Hakim; Gladdis Kamilah Pratiwi; Fikri Alatas; Novitri Sri Rahayu
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2024): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan kulit menjadi salah satu upaya dalam mencegah penuaan dini, diantaranya dengan memanfaatkan bahan alami sebagai sumber antioksidan. Kayu secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kombinasi bahan pembentuk gel hidroksipropil metil selulosa (HPMC) dan Carbopol® 940 pada formulasi gel sleeping mask ekstrak kayu secang terhadap sifat fisik dan stabilitas antioksidannya. Sediaan gel sleeping mask dibuat dengan lima variasi rasio HPMC dan Carbopol® 940, yaitu 5:0 (F1), 0:5 (F2), 2,5:2,5 (F3), 3:2 (F4), dan 3,5:1,5 (F5). Evaluasi fisik sediaan meliputi organoleptik, pengukuran pH dan viskositas, homogenitas, uji daya sebar, serta penentuan stabilitas fisik aktivitas antioksidan sediaan gel sleeping mask. Aktivitas antioksidan ditetapkan menggunakan metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Hasil evaluasi fisik sediaan gel sleeping mask menunjukkan bahwa F5 merupakan formula yang terbaik dan stabil selama penyimpanan 28 hari, dan memenuhi parameter ideal sediaan kosmetik topikal, serta memiliki aktivitas antioksidan yang stabil. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kayu secang dapat diformulasikan menjadi sediaan gel sleeping mask dan dengan memodifikasi agen pengental dalam formulasi menghasilkan sediaan yang baik dan stabil, serta penelitian ini menjadi pertimbangan ilmiah sebagai terapi alternatif dalam upaya mencegah penuaan dini. Kata kunci : antioksidan, Carbopol® 940, ekstrak kayu secang, HPMC, gel sleeping mask DOI : 10.35990/mk.v7n1.p45-56
Co-Authors Abdul Azizsidiq, Fahmi Afifah Bambang Sutjiatmo, Afifah Bambang Alisha Ramadhanty Ludin Alya Nur Asilla Anggraeni Wulan Angraeni, Wulan Asih Rahaju Aulia Rachmadian Bella Dewinta Saraswati Dery Stiawan Dessy Adriani Putri Diamona Ayu Lestari Dina Apriani Dini Tereslina Dolih Gozali Dzaza Syahidatul Alamiah Elivas Simatupang Endah Wahyuni Erina Sifa Mutmainah Euis Reni Yuslianti, Euis Fahrauk Faramayuda, Fahrauk Faizal Hermanto Fani Wahyuni Fani Wahyuni, Fani Febrianti, Mia Fitria Hanako Gladdis Kamilah Pratiwi Haq, Fahmy Ahsanul Hartyana Sutarna, Titta Hernandi Sujono Hesti Kurnia Hestiary Ratih Iis Inayati Rakhmat Ine Rosmala Dewi Ismunandar Ismunandar Jessie Sofia Pamudji Karin, Amada Kintan Putri Nur Shafarkiani Lucky Rachmawan Lucy D. N. Sasongko Lucy Sasongko Mia Agustin Moch. Reza Pratama Muliana, Muliana Mutia Alifah Rachmah Nadira Cantika Putri Ananda Nira Purnamasari, Nira Novitri Sri Rahayu Nur Achsan Al-Hakim Nurono Soewandhi, Sundani Pratama, Moch. Reza Purnamasari Nira Purwoko, Agus Qotrunnada, Daffa Raisa Fakhrona Salman Rani Sugandi Rani Sugandi, Rani Ratih Hestiary Ratih, Hestyari Regita Ayu Lestari Resina Hajar Ririn Puspadewi, Ririn Risanteni Riskasari Riskia Putri Peratiwi Riskia Putri Peratiwi, Riskia Putri Setia Permana Sintia Resni Pratiwi Suci Nar Vikasari, Suci Nar Sukmadjaja Asyarie Sundani N. Soewandhi Sundani Nurono S. Sundani Nurono Soewandhi Sundani Nurono Soewandhi Sundani Nurono Soewandhi Sundani Nurono Soewandhi Sundani Nurono Soewandhi Titta H. Sutarna Tresa Tri Rayani Tresa Tri Rayani, Tresa Tri Tresna Lestari, Tresna Woro Artati Sucipto Wulan Anggraeni Yesi Desmiaty, Yesi Yoga Windhu Wardhana Yoga Windu Wardhana Zwista Yulia Dewi