Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN TRANSMISI PULLEY DAN V-BELT PADA MESIN CHIPPER KAYU La Ode Muhammad Syarif; Fadhli Dzil Ikram; Amri Hidayat; Mietra Anggara
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 2 No 1 (2024): Edisi 3
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v2i1.3654

Abstract

Kebutuhan energi di Indonesia senantiasa meningkat dari tahun ke tahun, Sehingga pemerintah menciptakan energy terbarukan yaitu co-firing, Bahan baku campuran co-firing adalah biomassa termasuk sampah yang dilakukan pengolahan menjadi pellet sampah, pellet kayu maupun wood chip. Untuk mensuport wood chip kepada PLTU di butuhkan mesin pencacah, Mesin pencacah kayu ini dirancang untuk dapat menghancurkan dan menghaluskan kayu pada beragam macam tingkat kekerasan kayu. Seperti ranting, batang gelondong, maupun akar dapat dihancurkan dan dihaluskan oleh mesin ini. Pada perancangan mesin chipper kayu yang menggunakan penggerak motor listrik dengan daya trasnmisi P = 0, 75 kW, putaran poros = 1500 rpm. Jumlah penampang sabuk-V : tipe A, panjang keliling No. 34 L = 864 mm, Jumlah sabuk 1 buah diameter luar puli = 95 mm = 164 mm, Daerah penyetelan jarak poros = 20 mm, = 25 mm.
Analisis Kekuatan Pengelasan Gas Metal Arc Welding (GMAW) Material SS400 Menggunakan variasi Kawat Las dan Arus Listrik dengan Metode Uji Bending Nikmal Hairul; Aldrin Aldrin; Fadhli Dzil Ikram; Mietra Anggara
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 2 No 1 (2024): Edisi 3
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v2i1.3670

Abstract

Pengelasan adalah proses penyatuan dua buah logam menjadi suatu bentuk sambungan dengan menggunakan proses panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar nilai kekuatan uji bending pada pengelasan gas metal arc welding (GMAW) menggunakan kawat las ER70S-3 dengan variasi arus listrik, yaitu 80A, 100A dan 120A. Metode pengelasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gas metal arc welding (GMAW), material yang digunakan adalah SS400 dengan ukuran panjan 150 mm, lebar 20 mm dan tebal 10 mm. jenis kampuh yang digunakan adalah kampuh V dengan kemeringan 60° sesuai standar AWS G1. 1:2000. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian bending dengan metode Three Poin Bending. Spesimen uji bending berdasarkan standarisasi ASTM E32-02. Nilai kekuatan uji bending paling rendah adalah pada kuat arus 80A dengan nilai rata – rata 17,3 kN dan nilai tegangan bending sebesar 1.946,25 N/mm². Nilai rata – rata kekuatan uji bending pada kuat arus 100A yaitu 18,0 kN dan nilai tegangan bending sebesar 2.025 N/mm². untuk kuat arus 120 adalah yang terbesar dengan nilai rata – rata 19,8 kN dan nilai tegangan bending sebesar 2.227,5 N/mm².
Pengaruh Kecepatan Udara Dan Kapasitas Pengeringan Pada Mesin Pengering Kerupuk Ikan Tongkol Iksan Wira Yuda; Aldrin Aldrin; Mietra Anggara; Amri Hidayat
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 2 No 1 (2024): Edisi 3
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v2i1.3674

Abstract

Penelitian tentang pengaruh kecepatan udara pengeringan kerupuk sudah pernah dilakukan oleh Siregar, M. S., Anggara, M., Aldrin, A., & Hidayat, A. (2023) yang dimana kecepatan udara mempengaruhi nilai dari laju pengeringan, nilai kadar air dan nilai efisiensi pengeringan, semakin tinggi kecepatan udara maka laju pengeringan, nilai kadar air dan nilai efisiensi pengeringan semakin besar dan efisien. Sementara penelitian tentang uji kapasitas mesin pengering kerupuk ikan tongkol belum pernah dilakukan untuk mengetahui kapasitas mesin pengering yang sesuai dengan ukuran mesin yaitu dengan dimensi panjang 40 cm, lebar 40 cm dan tinggi 85 cm. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kecepatan udara dan kapasitas pengeringan terhadap laju pengeringan, kadar air dan efesiensi pengeringan pada mesin pengering kerupuk ikan tongkol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pengeringan menggunakan mesin pengering kerupuk ikan tongkol dengan pengujian kecepatan udara dan kapasitas pengeringan. Dari hasil pengujian mendapatkan laju pengeringan terbaik diantara keduanya berada pada kecepatan 2,5 m/s kapasitas 100%. kadar air terbaik berada pada kecepatan 2 m/s dengan kapasitas 50% dan kapasitas 75% dan pada kecepatan 2,5 m/s dengan kapasitas 50% dan kapasitas 75% (Sesuai standar kadar air kerupuk 12%, SNI 0272:1991) serta efisiensi pengeringan terbaik diantara keduanya berada pada kecepatan 2,5 m/s kapasitas 100%.
Business Management Training For The Milk Candy Business Group In Penyaring Village, Sumbawa Regency Firda Utami, Silvia; Anggara, Mietra; Ulfaturrahmi, Ulfaturrahmi
International Journal Of Community Service Vol. 4 No. 3 (2024): August 2024 (Indonesia - Malaysia)
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijcs.v4i3.296

Abstract

Downstreaming of cattle farming products in the form of milk candy products continues to develop in Penyaring Village, Sumbawa district. This product is a characteristic of Sumbawa which is driving the economy of Penyaring Village. The demand for this product continues to increase all the time, making this product a typical souvenir that is very popular with local and foreign tourists. However, on average the milk candy business group does not have good business management, such as not having an organizational structure, a production system that is still manual, product marketing that is still manual and product quality is not good, making it very difficult to develop. For this reason, it is necessary to empower business groups by carrying out training and business management assistance consisting of organizational management, production management, quality management, and product marketing management to increase the income of the milk candy business group. The Service Team surveyed milk candy business groups, assessing business management training as very useful and helpful in increasing income.
Analisa Konsentrasi Larutan Garam dan Beban Pendinginan Pada Mesin Pembuat Es Balok Berbasis Energi Terbarukan dan Listrik PLN Dengan Sistem Smart Microgrid Aldrin; Anggara, Mietra
JURNAL FLYWHEEL Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v13i2.5829

Abstract

Mesin pembuat es balok dibuat dalam rangka memenuhi kebutuhan nelayan, terutama di daerah terpencil yang bukan hanya terkendala oleh ketersediaan listrik yang kontinyu, akan tetapi juga terkendala oleh ketersediaan bahan bakar bensin maupun solar yang umum digunakan sebagai pembangkit listrik skala kecil. Sistem smart microgrid yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sistem hibrida berbasis panel surya, biobased diesel engine yang berbahan bakar hayati baik minyak nabati maupun gasifikasi biomassa yang berasal dari tanaman lokal maupun sampah hayati dan listrik PLN. Perancangan dari penelitian ini dilakukan di Institut Teknologi Bandung dan implementasinya dilaksanakan di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Rancangan sistem smart microgrid menggunakan panel surya berkapasitas 5 kWp, generator biobased diesel engine kapasitas 4 kW, bi-directional inverter kapasitas 5 kW, baterai 100 Ah/12 V berjumlah 16 buah dan listrik PLN 1400 W. Generator biobased diesel engine menggunakan bahan bakar minyak diesel B-20, minyak kelapa dan minyak nyamplung. Mesin pembuat es terdiri dari berbagai bagian seperti kompresor, kondensor, pipa kapiler, evaporator, pompa, tangki pendingin, cetakan es, chain hoist. Refrigeran yang digunakan dalam model prototipe ini adalah R-290. Larutan garam yang digunakan adalah campuran NaCl dan air. Pada tangki produksi es direncanakan menggunakan baffle untuk meningkatkan kinerja mesin pembuat es balok. Larutan garam NaCl 20% dapat digunakan dalam proses pembuatan es balok sedangkan larutan garam NaCl 15% tidak bisa digunakan karena terjadinya kekurangan konsentrasi garam yang menyebabkan terbentuknya bunga es di evaporator. Sistem smart microgrid pada pengujian siang hari mendung mampu menyuplai kebutuhan daya beban dari energi surya, baterai dan listrik PLN dengan efisiensi inverter 59,23%. Pada pengujian mesin pembuat es balok untuk satu siklus produksi es balok dengan kondisi awal larutan garam bertemperatur lingkungan didapatkan waktu produksi 52 jam sedangkan larutan garam bertemperatur rendah waktu produksi 20 – 21,5 jam. Mesin pembuat es balok mempunyai COP refrigerasi 1,66 – 2,59 dan COP sistem 1,05 - 1,57.
Analisa Penggunaan Exhaust Fan Pada Cerobong Asap Dalam Meningkatkan Efisiensi Mesin Penyangrai Biji Kopi Aldrin; Juniansyah, Kallista; Anggara, Mietra
JURNAL FLYWHEEL Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v14i1.6520

Abstract

Proses pengolahan biji kopi pasca panen yang dilakukan di Kecamatan Batulanteh melalui proses penyangraian masih dilakukan secara tradisional. Hal ini menghambat produktivitas petani kopi karena penyangraian tradisional masih bergantung pada tenaga manusia. Oleh karena itu, dilakukan perancangan alat yang mampu memberikan kemudahan kepada petani dalam proses penyangraian.Penelitian ini berfokus pada modifikasi pada alat penyangrai biji kopi berbahan bakar LPG. Modifikasi bertujuan untuk memaksimalkan kadar air hasil penyangraian biji kopi. Modifikasi dilakukan dengan penambahan exhaust fan pada cerobong asap mesin penyangrai. Alat dan bahan dalam penelitian ini merujuk pada peralatan produksi yang digunakan untuk membuat mesin penyangrai serta alat ukur untuk mengukur hasil penyangraian yang berupa temperatur, durasi penyangraian, massa biji kopi serta massa bahan bakar sebelum dan sesudah proses penyangraian. Bahan yang digunakan adalah biji kopi robusta (Kadar Air 50%) pasca panen yang belum dikeringkan. Parameter analisis data pada penelitian ini adalah, berat awal dan akhir biji kopi, laju penyangraian, kalor penyangraian, dan efisiensi penyangraian. Hasil pengujian didapat dengan waktu pengeringan 20 menit dan temperatur sebagai variabel terkontrol sebesar 190 °C dan 200 °C, disertai perbandingan hasil penyangraian dengan menggunakan mesin penyangrai sebelum dan sesudah modifikasi exhaust fan. Penurunan kadar air biji kopi paling banyak terjadi pada kondisi penyangraian pada mesin dengan penambahan exhaust fan dengan temperatur 200°C dengan durasi selama 20 menit. Hasil penyangraian paling optimal ditunjukkan dengan kondisi penyangraian dengan menggunakan mesin penyangrai dengan penambahan exhaust fan pada perlakuan temperatur pengeringan sebesar 190 ºC dengan nilai efisiensi sebesar 18,078% dan mampu menyisakan kadar air biji kopi hingga tersisa 11,03% sehingga memenuhi standar kering biji kopi yang ditandai dengan nilai kadar air maksimal 12,5%.
Analisis Kinerja Sel Surya Monocrystalline dan Polycrystalline di Kabupaten Sumbawa NTB Anggara, Mietra; Saputra, Widi
JURNAL FLYWHEEL Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v14i1.6521

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan potensi energi matahari yang cukup baik, letak geografis yang berada pada garis khatulistiwa membuat Indonesia mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Berdasarkan data dari Dewan Energi Nasional, potensi energi matahari di Indonesia mencapai 4,8 KWh/m2/hari, jumlah itu setara dengan 112.000 GWp jika dibandingkan dengan luas lahan di Indonesia. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau sering disebut solar photovoltaic system merupakan salah satu aplikasi pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi listrik. PLTS memanfaatkan sel surya untuk mengubah energi matahari menjadi listrik dengan menggunakan prinsip efek photovoltaic. Secara umum terdapat dua jenis material yang digunakan dalam pembuatan sel surya, yaitu Crystalline Silicon, dan Thin Film. Tipe Crystalline merupakan generasi pertama dari sel surya dan merupakan tipe yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. kedua panel ini memiliki karakteriistik yang berbeda, monocrystalline memiliki efisiensi rata-rata sebesar 19% sedangkan polycrystalline hanya 18%. Pengaruh intensitas cahaya terhadap efisiensi panel surya jenis monocrystalline dan polycrystalline terhadap kondisi radiaasi di suatu daerah sangat berpengaruh sehingga perlu dilakukan penelitian pengembangan didaerah sumbawa. Tujuan dari penelitian ini menganalisis kinerja sel surya monocrystalline dan polycrystalline di Sumbawa. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada sel surya monocrystalline dan polycrystalline 50 wp. Hasil penelitian menunjukkan Panel surya tipe monokristalin memproduksi daya listrik lebih besar dibanding panel surya polikristalin pada intensitas yang rendah maupun intensitas yang tinggi, dengan selisih rata-rata 4.91 Watt. Panel surya tipe monokristalin menunjukan efisiensi sebesar 14% sedangkan panel surya polikristalin sebesar 12%.
Analisis Distribusi Panas pada Variasi Posisi Pipa dan Diameter Pipa Penghantar Panas terhadap Efesiensi Pengeringan Rengginang menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD) Febrian, Wira; Anggara, Mietra
JURNAL FLYWHEEL Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v14i2.6854

Abstract

Selama proses pengeringan bekerja akan terjadi perpindahan panas dalam ruangan pengering. Perpindahan panas terjadi akibat aliran fluida di dalam pipa dari tungku pemanas dan blower kedalam ruangan pengering belum merata. Maka dari itu analisa perpindahan panas perlu dilakukan agar tidak terjadi distribusi panas menyebar hanya ke satu bagian rak atau sudut ruang pengering yang mengalami panas berlebih dan ada bagian rak atau sudut yang bertemperatur rendah (panas tidak merata). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi posisi pipa dan diameter pipa penghantar panas terhadap distribusi panas menggunakan computational fluid dynamic (CFD), laju pengeringan rengginang dan efesiensi pengeringan rengginang. Penelitian ini menggunakan metode simulasi menggunakan laptop dan melakukan metode eksperimen untuk validasi data. Hasil penelitian menunjukkan posisi 3 (pipa dibelakang horizontal dan pipa berukuran 1 inch) mendistribusikan udara panas yang cukup merata keseluruh bagian rak mesin pengering rengginang otomatis, yang memiliki temperatur paling tinggi di sensor ke 3 dan paling rendah disensor ke 4. Posisi ini memiliki rata-rata temperatur 46,9℃ dan toleransi temperatur 2,1℃. Kemudian melakukan validasi eksperimen dengan hasil <5% dan didapatkan laju pengeringan rengginang sebesar 1,04 g/menit atau 0,0624 kg/jam serta efesiensi pengeringan rengginang sebesar 1,25%.
Analisis Karakteristik Briket Dari Cangkang Kemiri Dan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Bakar Alternatif Mahendry, Syahrul; Anggara, Mietra; Hidayat, Amri
JURNAL FLYWHEEL Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v14i2.6964

Abstract

Saat ini, dunia menghadapi kekurangan energi yang kritis. Setiap tahun, terjadi peningkatan jumlah usaha manusia yang membutuhkan bahan bakar, terutama bahan bakar minyak, briket merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan sebagian dari kegunaan minyak tanah. Biomassa yang digunakan dalam penelitian ini berupa cangkang kemiri dan tongkol jagung serta tepung tapioka sebagai perekat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komposisi penyusun briket terhadap nilai karakteristik briket. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: nilai kalor, kadar air, kadar abu, kadar zat menguap dan kadar karbon terikat Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kalor tertinggi dalam penelitian ini pada sampel 3 dengan komposisi campuran cangkang kemiri 65% : tongkol jagung 25% : perekat 10% dengan kadar air 5.55%, kadar abu 1,6%, kadar zat menguap, 39.45, kadar karbon terikat 51.64%, dan nilai kalor 5065 cal/g.
Inovasi Pembuatan Alat Pengering Kemiri Tipe Tungku Pembakaran Biomassa dengan Memanfaatkan Limbah Cangkang Kemiri dan Bonggol Jagung sebagai Bahan Bakar Widiasa, I Kadek; Anggara, Mietra; Sarwana, Wirya; Hidayat, Amri
JURNAL FLYWHEEL Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v15i1.8727

Abstract

Kemiri merupakan tanaman yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Rata-rata masyarakat di Dusun Punik, Kabupaten Sumbawa berprofesi sebagai petani kemiri. Proses pengeringan kemiri masih tradisional, penjemuran memakan waktu hingga 2 hari pada musim panas dan lebih dari 4 hari pada musim hujan untuk kapasitas 100 kg. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan teknologi yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas proses pengeringan cangkang kemiri, dengan memanfaatkan limbah biomassa cangkang kemiri dan tongkol jagung sebagai bahan bakarnya. Pembuatan alat pengering kemiri jenis kompor biomassa diawali dengan perancangan, dilanjutkan dengan pembuatan rangka, pipa panas, kotak pengering kemiri, pemasangan badan, pengecatan badan dan perakitan sistem kendali Arduino ATmega328. Pengujian suhu, penggunaan cangkang kemiri memberikan suhu konstan pada suhu rata-rata 55-670C. Pada penggunaan tongkol jagung terjadi suhu yang relatif tidak stabil, dengan suhu rata-rata 60-800C. Kadar air pengeringan dikendalikan oleh bahan bakar dari cangkang kemiri, dalam hal ini kadar air kemiri diperkirakan sebesar 3,7% dan selama pengeringan. tongkol jagung hingga 3,5%. Dari sini dapat disimpulkan bahwa untuk proses perengkahan kemiri, nilai kadar air kemiri yang sesuai adalah 3,7% dari penggunaan bahan bakar biomasa cangkang kemiri.
Co-Authors A. Masniawati Abdul Malik Karim Ahmad Hidayat Ahmad Yamin Ajie Prana Mesa Aldrin Aldrin - Ali Topan, Paris Amri Hidayat Amri Hidayat Amriadi Amriadi Andi Dewi Rizka Ainulia Makerra Apandi Ardiansyah Ardila Tri Yuli Yanti Asia Arifin Ayudhia Gina Mawaddha Azrial Abizard Bahtiar, Syamsul Bernadus Crisanto Putra Mbulu Denny Widhiyanuriyawan Dery Sofya, Noura Dewa Putu Sukerta Yasa Dhanasmara, Hamratul Aisyah Dwi Ratna Sari Dzil Ikram, Fadhli Ekastini Ekastini Eva Johannes Fadhil Zil Ikram Fadhli Dzhil Ikram Fadhli Dzil Ikram Fadhli Dzil Ikram Fadhli Dzril Ikram Faris Zaiem Alhakiem Febrian, Wira Firda Utami, Silvia Fitriani Haizan Hamzah Naufal, Muhammad Hermanto, Koko Hidayah, Rini Nirmala Hidayat, Amri Hidayat, Muhamad Iksan Wira Yuda Imam Munandar Irfan Maulana Irlan Ismiyarti, Wilia Jibril, Aburijal Juniansyah, Kallista La Ode Muhammad Syarif M. Faisal Mahendry, Syahrul Manguntungi, Baso Mardinata, Erwin Mbulu, Bernardus Crisanto Putra Mega Nur Sasongko Mhd Sunandar Siregar MMSI Irfan ,S. Kom Mohamedalmogtaba Abdelrahman Muh Jefri Muh. Chaerul Anwar Muhammad Al Fatih Muhammad Ilham S Muhammad Rizaldi Trias Jaya Putra Nurdin Mukhtar Hadi Murdiyanto, Danang Naif Fuhaid Naif Fuhaid Nikmal Hairul Nur Hilal A. Syahrir Nurmuliayanti Muis Nuryadi, Halid Pupung Pupung Pupung Rasyid, Muhammad Yaz Riana Anggraeny Ridwan Rita Desiasni Rizki Anjar Kusuma Robbani, Farisan Rohyanti, Sari Dewi Samanhudi, M. Syawqi Saputra, Widi Sarwana, Wirya Sofya, Nora Dery Sopyan Ali Rohman Suparman Suparman Syamsul Arifin Toni Dwi Putra Toni Dwi Putra Ulfaturrahmi, Ulfaturrahmi Vivin Nila Rakhmatullah Wahyullah Wahyullah Widiasa, I Kadek Yuliadi Yuliadi Yuliadi Yuliadi Yusran Yusran Zainal Zaky Abdul Aziz