Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

TINGKAT PENGGUNAAN DAN AKSEPTABILITAS ES KRIM YANG TERBUAT DARI TEPUNG UBI HUTAN (Dioscorea hispida dennts) Aryo Wisatsono; Umbang Arif Rokhayati; Agus Bahar Rachman
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 2 No 1 (2016): Edisi September
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine the level of provision of Ubi Hutan Powder ice cream with four treatments, that is T1=0 g, T2=90 g, T3=180 g and T4=270 g with 4 repetitions. The parameters used in this study are: (protein content, fat content). The results of chemical tests will be analyzed by the method of RAL (Rancangan Acak Lengkap), for hedonic test (texture, color, and flavor), hedonic quality (like, really like, neutral, do not like, so do not like) and the melting power analyzed descriptively. Proximate analysis test protein content is highest value at the level of use of 270 g potato flour forest that is 7,8075% and the lowest value contained in the level of provision of forest potato flour 0 g namely 6,91% for the highest fat content found in the level of provision of forest potato flour 270 g namely 7,74% and the lowest value contained in the level of provision of forest potato flour 0 g is 6,16%. From the data obtained for the hedonic quality most preferred that the level of provision of forest potato flour T4=6,68% and the least preferred by the panelists at the level of the provision of Ubi Hutan Powder T2=5,20. The conclusion showed that the manufacture of ice cream Ubi Hutan Powder significant effect on protein and very significant effect on fat content.
Kultur Budaya Pemeliharaan Sapi Peranakan Ongole (PO) di Kelompok Tani Ternak Sido Mulyo Desa Beji Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas Umbang Arif Rokhayati
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 35 (2022): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i36.805

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kultur budaya pemeliharaan sapiPeranakan Onggole (PO) di Desa Beji Kecamatan Kedung Banteng KabupatenBanyumas. Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah dapat menerapkanpola pemeliharaan sapi PO secara modern dengan bantuan teknologi yang ada,sehingga pola pemeliharaan yang hanya bersifat sebagai usaha sampingan danmasih besifat tradisional menjadi pola budaya beternak yang modern, sehingga dapatmeningkatkan taraf hidup kesejahteraan peternak. Penelitian ini dilaksanakan selamatiga bulan yaitu bulan Agustus sampai bulan Oktober 2021 bertempat di Desa BejiKecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas. Alasan penelitian dilaksanakandi desa ini, karena populasi ternak sapi PO tergolong tinggi, bahan pakan tersediadalam jumlah besar baik hijauan segar maupun pakan dari sisa hasil pertanian danyang utama kontur wilayahnya mendukung untuk pengembangan sapi PO, tetapikultur budaya pemeliharaannya masih bersifat tradisional dan hanya sebagai usahasampingan. Metode yang digunakan adalah metode survey dan observasi langsungke peternak dengan cara pemberian penyuluhan secara langsung ke peternak denganmemberikan wawasan kultur pemeliharaan yang modern, baik segi pemeliharaan,pemberian pakan, penanganan penyakit maupun pemasaran ternak. Dengan adanyapenelitian kultur budaya pemeliharaan sapi PO di Desa Beji Kecamatan KedungBanteng Kabupaten Banyumas diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan peternakdalam pemeliharaan sapi PO dan dapat meningkatkan kesejahteraan peternakkhususnya di Desa Beji. ABSTRCTThis study aims to determine the culture of raising Onggole Peranakan (PO)cattle in Beji Village, Kedung Banteng District, Banyumas Regency. While the specificgoal to be achieved is to be able to apply a modern pattern of raising PO cattle withthe help of existing technology, so that the maintenance pattern that is only a sidebusiness and is still traditional becomes a modern farming culture pattern, so that itcan improve the welfare of farmers. This research was carried out for three months,from August to October 2021 at Beji Village, Kedung Banteng District, BanyumasRegency. The reason for this research was carried out in this village, because thepopulation of PO cattle is high, feed ingredients are available in large quantities, bothfresh forage and feed from agricultural residues, and most importantly, the contoursof the area support the development of PO cattle. as a sideline. The method used is asurvey method and direct observation to farmers by providing direct counseling tofarmers by providing insight into modern maintenance culture, both in terms ofmaintenance, feeding, disease handling and livestock marketing. With the researchon the culture of raising PO cattle in Beji Village, Kedung Banteng District, BanyumasRegency, it is hoped that it can improve the skills of farmers in raising PO cattle andcan improve the welfare of farmers, especially in Beji Village.Keywords: Culture, Maintenance, Ongole Crossbreed Cattle
KANDUNGAN PROTEIN DAN LEMAK DAGING AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITNAK YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG LARVA MAGGOT Helmalia Putri Rivai; Suparmin Fathan; Umbang Arif Rokhayati
xxxx-xxxx
Publisher : Gorontalo Journal of Equatorial Animals

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan yang mengandung larva maggot terhadap kandungan protein dan lemak dalam daging ayam kampung unggul balitnak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), terdiridari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap ulangan menggunakan 5 ekor ayam, sehingga total ayam kampung unggul balitnak yang digunakan sebanyak 100 ekor. Perlakuan yang diberikanyaitu P0 = ransumtanpa larva maggot, P1= ransumdengan 2,5% larva maggot, P2= ransumdengan 5% larva maggot, P3= ransumayamdengan 7,5% larva maggot dan P4= ransum dengan 10% larva maggot. Setelah ayam berumur 8 minggu (56 hari) , kemudian dipotong dan diambil daging dada dan paha bagian kanan untuk dianalisis kandungan protein dan lemak daging. Jika terdapat pengaruh nyata antara perlakuan maka akan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan yang mengandung larva maggot memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap kandungan protein pada daging, dan tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap kandungan lemak pada daging ayam KUB. Disimpulkan bahwa, pemberian pakan yang mengandung larva maggot menghasilkan kadar protein (24,90% - 23,73%) dan kandungan lemak (2,97% - (3,17%) pada daging ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB). Berdasarkan hasil analisis nilai tertinggi yang dicapai kandungan protein daging terdapat pada perlakuan P2 sebesar 25,87 % yang di ikuti perlakuan P0 24,90 %, P1 24,36 %, P3 24,86 % dan nilai terendah ada pada perlakuan P4 sebesar 23,73 %. Dan berdasarkan hasil analisis pada kandungan lemak daging yang telah dilakukan memperoleh rata dengan persentase berkisar P0 (2,97 %), P1 (3,38 %), P2 (2,56 %), P3 (3,03 %), P4 (3,17 %).
EVALUASI MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP BUDI DAYA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Umbang Arif Rokhayati; Fani Dwi Evadewi
Media Peternakan Vol 24, No 2 (2022): Media Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.145 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tata cara pemeliharaan, khususnya tata cara pemberian pakan, mengevaluasi jenis bahan pakan dan mengevaluasi ketersedian pakan sapi potong di Kecamataan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Penelitian dalam bentuk survey yang di laksanakan pada bulan Febuari - Maret 2022 dengan lokasi pengambilan data di Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo.Hasil penelitian menunjukan bahwa Peternak sapi potong di Kecamatan Bongomeme menggunakan system pemeliharaan intesif dan semi intensif.Nilai koefisien determinasi yang diperoleh 0,437 yang menandakan bahwa 43% manajemen pemberian pakan di pengaruhi oleh tingkat pendidikan, tingkat umur, jumlah ternak, dan pengalaman beternak sedangkan nilai koefisien korelasi yang di peroleh 0,661menunjukan hubungan antara variable-variabel tersebut erat. Dapat disimpulkan bahwa Peternak sapi potong di Kecamatan Bongomeme menggunakan lahan yang tersedia untuk mendapatkan hijauan dan limbah perkebunan yang dapat diperoleh pada lahan penggembalaan, persawahan, dan perkebunan sebagai sumber pakan sapi potong.Tingkat pendidikan, tingkat umur, jumlah ternak dan pengalaman beternak secara bersama-sama mempengaruhi manajemen pemberian pakan.
PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET AYAM DI DESA WONGKADITI TIMUR GORONTALO Umbang Arif Rokhayati
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), Mei 2023
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v6i1.1158

Abstract

Nugget ayam merupakan salah satu pangan olahan daging ayam yang memiliki cita rasa tinggi dan digemari oleh masyarakat Indosesia. Pelatihan ini bertujuan untuk (1) meningkatkan pengetahuan cara membuat nugget rumahan bagi masyarakat Desa Wongkaditi Timur Gorontalo, (2) meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat Desa Wongkaditi Timur Gorontalo, tentang cara membuat nugget rumahan, dan (3) meningkatkan penghasilan peternak ayam di Desa Wongkaditi Timur Gorontalo. Bahan dan peralatan utama yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu, daging ayam giling, tepung terigu, tepung tapioka, telor, gula, garam, merica, daun bawang, bawang putih, bawang merah, tepung panir, kompor, cetakan, wadah dan sendok. Sedangkan sasaran kegiatan ini adalah warga masyarakat Desa Wongkaditi Timur. Metode pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan, pelatihan pembuatan nugget, dan evaluasi. Pada kegiatan penyuluhan, peserta kegiatan diberikan pengetahuan berupa ceramah dan diskusi. Materi yang diberikan berupa informasi umum tentang ayam, kandungan gizi, dan umur simpan serta teknologi pembuatan nugget ayam. Pelatihan yang dilakukan pada pelatihan ini yaitu pelatihan pembuatan nugget dengan pokok pembahasan yang disampaikan kepada masyarakat Wongkaditi Timur dengan pengenalan terhadap apa itu Nugget serta pelatihan cara membuat nugget ayam. Setiap aktivitas dilakukan pendampingan dan evaluasi untuk mengetahui pencapaian target. Dari kegiatan ini adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam pembuatan nugget ayam. Kegiatan ini telah mampu membantu masyarakat Wongkaditi Timur Gorontalo dalam upaya peningkatan penghasilan tambahan bagi masyarakat tersebut. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa Masyarakat diharapkan mulai mengetahui dan memahami informasi tentang nugget, dan cara membuatnya, dan Setelah pelatihan ini masyarakat diharapkan mulai membiasakan diri sambil belajar untuk membuat nugget sendiri di rumah.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI BALI DI KELOMPOK TERNAK DESA PADANGON KECAMATAN MASAMA KABUPATEN BANGGAI Umbang Arif Rokhayati
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 20, No 1 (2023): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v20i1.932

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem manajemen pemeliharaan sapi Bali dan penerapan sistem pemeliharaan sapi Bali secara modern di Desa Padangon, Kecamatan Masama, Kabupaten Banggai dengan bantuan teknologi, sehingga pola pemeliharaan yang masih bersifat sebagai usaha sampingan dan tradisional menjadi pola budaya beternak yang modern untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan peternak. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan November sampai bulan Desember 2022 bertempat di Desa Padangon, Kecamatan Masama, Kabupaten Banggai. Desa Padangon memiliki populasi ternak sapi Bali tergolong tinggi, bahan pakan tersedia dalam jumlah sangat besar baik hijauan segar maupun pakan dari sisa hasil pertanian dan kontur wilayahnya mendukung untuk pengembangan sapi Bali, namun manajemen pemeliharaan masih bersifat tradisional dan hanya sebagai usaha sampingan. Metode yang digunakan adalah metode survei dan observasi langsung ke peternak dengan cara pemberian penyuluhan secara langsung ke peternak dengan memberikan wawasan kultur pemeliharaan yang modern, baik segi pemeliharaan, pemberian pakan, penanganan penyakit maupun pemasaran ternak. Dengan adanya penelitian kultur budaya pemeliharaan sapi Bali di Desa Banggai, Kecamatan Masama, Kabupaten Banggai diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan peternak dalam pemeliharaan sapi Bali dan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak khususnya di Desa Padangon.
KANDUNGAN KOLESTEROL TILI AYA TELUR AYAM KAMPUNG DAN TILIAYA TELUR ITIK Arman, Arman; taha, siswatiana rahim; Rokhayati, Umbang Arif
Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan kolesterol dari tiliaya secara kualitatif dengan bahan dasar telur yang berbeda (telur ayam kampung dan telur itik). Perlakuan penelitian adalah P1 (Telur ayam kampung 3 butir + 250 gram gula merah + santan 150 ml + garam ½ sdt), P2 (telur itik 3 butir + 250 gram gula merah + santan150 ml + garam ½ sdt), Parameter yang di uj iyaitu, kandungan LDL (low density lipoprotein) dan HDL (high density lipoprotein) dengan metode uji salkowsi dan libearmen yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil uji kualitatif terhadap kandungan kolesterol LDL dengan pereaksi dragendorf didapatkan adanya kandungan kolesterol LDL dalam tiliaya ditandai dengan perubahan larutan yang terbentuknya endapan merah. Adapun untuk kandungan kolesterol HDL ditandai dengan terbentuknya buih pada saat diberikan pereaksi. Kesimpulan adanya kandungan kolesterol pada tiliaya telur ayam kampung dan tiliaya telur itik yang ditandai dengan endapan merah dan buih.
KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI BALI JANTAN DAN BETINA DI KECAMATAN GADUNG KABUPATEN BUOL Yusuf, Dzaqwan Zait Y; Taha, Siswatiana R; Rokhayati, Umbang Arif
Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian sebagai informasi ilmiah dan pengamatan bagi penulis dan masyarakat petani/peternak tentang. Karakteristik Kuantitatif Sapi Bali Jantan dan Betina di Kecamatan Gadung. Penelitian telah dilakukan di Kecamatan Gadung Kabupaten Buol, yaitu pada bulan Oktober-Desember 2023. Penelitian menggunakan metode kuantitatif berupa pengukuran langsung pada sapi Bali sebanyak 100 ekor dengan umur ternak 2-4 tahun. Hasil penelitian adalah sapi Bali jantan memiliki ukuran panjang badan, lingkar dada, tinggi badan, tinggi pinggul dan bobot badan masing-masing memilki nilai rataan sebesar: 154.39 cm, 154.39 cm, 112.83 cm, 111.70 cm, 236.02 kg,  sapi Bali betina memiliki ukuran panjang badan, lingkar dada, tinggi badan, tinggi pinggul, dan bobot badan masing-masing memilki nilai rataan sebesar:106.80 cm, 148.43 cm, 109.35 cm, 108.03 cm, 219.72 kg. Disimpulkan bahwa karakteristik kuantitatif sapi Bali jantan dan betina di Kecamatan Gadung Kabupaten Buol, menunjukan perbedaan ukuran tubuh pada parameter panjang badan, lingkar dada, tinggi badan, tinggi pinggul dan bobot badan. Kata Kunci : Betina Jantan; Sapi Bali; Karakteristik Kuantitatif
PELATIHAN PEMBUATAN TELUR ASIN DARI TELUR AYAM RAS PETELUR Rokhayati, Umbang Arif; Syahruddin, Syahruddin; Pateda, Sri Yenny
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), Mei 2024
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v7i1.1253

Abstract

Telur merupakan salah satu produk pangan yang berasal dari unggas yang mudah rusak dan busuk. Sehingga perlu upaya untuk mengawetkan telur dengan cara perendaman menggunakan larutan garam. Perendaman merupakan usaha perbaikan mutu dari produk telur asin supaya lebih tahan lama dalam penyimpanan. Bahan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 30 butir telur ayam ras, abu gosok, dan garam krasak. Sasaran kegiatan ini adalah warga masyarakat Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo. Metode pengabdian masyarakat berupa sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi. Pada kegiatan sosialisasi, peserta diberikan pengetahuan melalui ceramah dan diskusi. Materi yang diberikan berupa informasi umum tentang telur ayam ras, kandungan gizi, dan umur simpan serta teknologi pembuatan telur asin. Setiap aktivitas dilakukan pendampingan dan evaluasi untuk mengetahui pencapaian target. Setelah kegiatan ini dilaksanakan, adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam pembuatan telur asin. Kegiatan ini telah mampu membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan penghasilan tambahan. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kelurahan Wumialo mulai mengetahui dan memahami informasi tentang telur asin, dan cara membuatnya. Setelah pelatihan ini masyarakat diharapkan mulai membiasakan diri sambil belajar untuk membuat telur asin dari ayam ras.
Pengaruh Harga Jual terhadap Volume Penjualan Sapi Potong ditingkat Pedagang Pengecer Pateda, Sry Yenni; Rokhayati, Umbang Arif
Gorontalo Journal of Equatorial Animals Vol 2, No 2 (2023): Gorontalo Journal of Equatorial Animals
Publisher : Gorontalo Journal of Equatorial Animals

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Price is one factor that is taken into account in marketing activities because price can determine how much profit will be obtained from the sale of beef cattle. The purpose of this study was to determine the sales volume and selling price of beef cattle at the Pulubala animal market, and the effect of the selling price on the selling volume of beef cattle at the Pulubala animal market. This research was carried out for 2 months, namely October-December 2022 at the Pulubala animal market, Gorontalo Regency. The research method used is the survey method by collecting primary data and secondary data. Data analysis used to determine sales volume and selling price is descriptive analysis and simple linear regression analysis is used to determine the effect of selling price on beef cattle sales volume. The results showed that the sales volume of beef cattle at the Pulubala animal market in Gorontalo Regency showed that the lowest livestock sales were 36 heads and the highest was 53 heads with an average of 42 heads per week. The selling price of beef cattle is IDR 7,000,000 to IDR 18,000,000 with an average price of IDR 10,803,000 per head and has an average body weight of 155 kilograms. The effect of the selling price on the sales volume of beef cattle in the Pulubala animal market is 16%.