Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa MTs Nurcholis, Moch.; Arifah, Nur; Almahiroh, Fatmawati; Najwa, Laila Nurin; Nadiroh, Intan; Masrury, Farhan
ABDIMASY: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): Juni
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52431/abdimasy.v3i1.3042

Abstract

Kompetensi pedagogic guru merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru, kemampuan ini memberikan gambaran umum tentang setiap guru dalam mengelola kelas saat pembelajaran serta mampu meningkatakan kualitas hasil pembelajaran peserta didik. Sedangkan kualitas pembelajaran adalah tingkat keefektifan proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kualitas pembelajaran melalui peningkatan aktifitas belajar dan peningkatan prestasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogic dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa MTs-MA Al Anwar Cangkringrandu Perak Jombang. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi langsung dan wawancara. Adapun hasil penelitian ini adalah Kompetensi Pedagogik guru merupakan salah satu bentuk penilaian kualitas pembelajaran, kualitas pembelajaran merupakan tingkat keefektifan dalam proses pembelajaran untuk mecapai tujuan pembelajaran. Namun fakta di lapangan penggunaan kurikulum pesantren mengakibatkan kompetensi pedagogic guru tidak berjalan semestinya karena ketimpangan jam mengajar antara mata pelajaran umum dan agama sehingga peningkatan kualitas pembelajaran masih belum menyeluruh.
Kebijakan Terhadap Anak Berhadapan Hukum Nur Arifah; Muhtar Said
As-Syar i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga  Vol. 6 No. 4 (2024): As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/as.v6i4.5729

Abstract

Children are a trust and a gift from God Almighty, because within them are already embedded the rights and dignity as complete human beings. In Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Justice System in conjunction with Law Number 3 of 1977 concerning the Juvenile Court, the term "Child in Conflict with the Law" is defined. In Chapter 1 Article 1 point 2, it is stated that "A Child in Conflict with the Law is a child who is in conflict with the law, a child who is a victim of a crime, and a child who is subject to criminal sanctions." Furthermore, in point 3, it is mentioned that "A Child in Conflict with the Law, hereinafter referred to as a child who is 12 (twelve) years old but not yet 18 (eighteen) years old, who commits a crime.
Psikoedukasi Peningkatan Pengetahuan Tentang Identitas Seksual Mahasiswa Magang Muh. Nur Ruslan; Nur Arifah; Muh. Faqih Syadat; Kartika Cahyaningrum; Muh. Wija Hadi Perdana
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2026): GJPM - Januari
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v4i1.1917

Abstract

Stigma sosial terhadap ekspresi gender non-konformis seperti laki-laki feminin (label boti) di lingkungan magang menciptakan konflik identitas dan menghambat kinerja profesional mahasiswa akibat norma maskulinitas hegemonik yang kaku. Pengabdian ini menerapkan psikoedukasi tatap muka kontekstual pada 12 mahasiswa magang menggunakan desain pre-experimental one-group pretest-posttest untuk meningkatkan pengetahuan identitas seksual, strategi coping stigma kerja. Metode mencakup diskusi kasus magang, role-playing simulasi rumah sakit, dan refleksi diri selama 120 menit. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan signifikan dari mean pretest 4.17 menjadi posttest 7.00 (paired t-test sig=0.001), Psikoedukasi mengisi research gap transisi karier yang absen pada studi homoseksualitas umum atau kekerasan gender, menghasilkan model replikasi kurikulum magang inklusif nasional.