Claim Missing Document
Check
Articles

Pemodelan Gelombang di Kolam Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Faddillah Prahmadana Rudyani; Haryo Dwito Armono
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1204.475 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4744

Abstract

Master Plan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong yang diterbitkan oleh Dirjen Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan RI kurang disetujui oleh para nelayan yang merupakan pengguna dari PPN Brondong. Layout dari struktur breakwater yang direncanakan dinilai membahayakan dari segi tinggi gelombang yang terjadi di kolam labuh dan kurang memperhatikan akses alur keluar-masuk pelabuhan, untuk itu maka diajukanlah Master Plan Perubahan PPN Brondong. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah penelitian ini untuk menganalisis kondisi tinggi gelombang di area kolam labuh PPN Brondong pada kondisi eksisting agar diketahui kinerjanya. Analisis dilakukan dengan memodelkan penjalaran gelombang menggunakan bantuan perangkat lunak. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tinggi gelombang rata-rata yang terjadi di area studi pada kondisi eksisting untuk gelombang periode ulang 1, 5 dan 50 tahun adalah 0,492 m; 0,538 m dan 0,58 m.
Analisis Konfigurasi Floating Breakwater Bentuk Hexagonal terhadap Peredaman Gelombang dengan Menggunakan Flow-3D Dinda Amalia Rahmawati; Muhammad Zikra; Haryo Dwito Armono
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1080.156 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.45091

Abstract

Gelombang dan angin yang bergerak secara dinamis seringkali menyebabkan kerusakan di pesisir pantai sehingga diperlukan bangunan pelindung pantai. Breakwater merupakan bangunan pelindung pantai yang berfungsi untuk menghancurkan energi gelombang datang sebelum mencapai pantai. Salah satu jenis breakwater adalah floating breakwater, struktur ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan fixed breakwater. Penelitian mengenai floating breakwater sudah banyak dikembangkan dengan tujuan utama yaitu struktur yang paling efisien dan dapat meredam gelombang dengan baik. Pada tugas akhir ini dilakukan pemodelan struktur floating breakwater berbentuk hexagonal dengan 3 konfigurasi struktur untuk mendapatkan nilai koefisien transmisi (Kt). Model hexagonal floating breakwater dimodelkan dengan gelombang reguler Hs = 0.1125 m dan variasi periode antara 0.95-1.1415 detik. Dari 3 variasi konfigurasi didapatkan Kt pada konfigurasi A1 dengan rata-rata nilai Kt sebesar 0.547; konfigurasi A2 sebesar 0.648 dan konfigurasi A3 sebesar 0.659. Dari nilai tersebut menandakan bahwa pada konfigurasi A1 adalah konfigurasi yang paling optimal dalam meredam gelombang.
Pemodelan Numerik Run Up dan Overtopping Struktur Seawall Buis Beton Pangestu Ari Wicaksono; Haryo Dwito Armono; Muhammad Zikra; Juventus Welly Ginting
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.118 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.47498

Abstract

Bangunan pelindung pantai banyak macam dan jenisnya, namun memiliki tujuan yaitu untuk melindungi kawasan pantai dari gelombang. Dikarenakan gelombang akan bersifat katastropik apabila terlalu besar. Penelitian terhadap bangunan pelindung pantai banyak dilakukan pada analisa transmisi, refleksi, limpasan dan rayapan. Pemilihan buis beton untuk penelitian dikarenakan masyarakat pesisir banyak menggunakannya sebagai bangunan pantai. Karena buis beton mudah dijumpai, murah dan mudah dalam pengaplikasiannya. Namun belum ada analisis secara ilmiah mengenai buis beton sebagai bangunan pantai. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis run up dan overtopping dengan berdasarkan gelombang regular uji fisik buis beton Balai Pantai menggunakan pemodelan CFD Flow-3D. Penelitian ini memvariasikan tinggi freeboard buis beton yaitu 0,05 m dan 0,2 m, variasi kemiringan untuk masing-masing freeboard 45°, 26,56° dan 18,26° dengan mengubah perletakan buis beton secara vertikal. Untuk hasil variasi, model dengan freeboard 0,05 memiliki hasil run up sama 0,05 m atau tinggi maksimal struktur, sedangkan nilai run up pada struktur dengan freeboard 0,2 hasil run up terendah yaitu pada model B3.60 dengan kemiringan 18,26° sebesar 0,17 m. Untuk overtopping relatif struktur dengan freeboard 0,2 lebih kecil dari pada struktur dengan freeboard 0,05. Hasil dari run up dan overtopping dilakukan perbandingan dengan pengaruh kemiringan, tinggi freeboard dan irribaren parameter dari penelitian lain, namun perbandingan dilakukan hanya untuk melihat trend persebarannya karena struktur yang diteliti berbeda dengan yang dilakukan oleh peneliti lain.
Pemodelan Penjalaran Tsunami Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau Beserta Skenario Dike, Studi Kasus Teluk Jakarta Nur Chasanah; Haryo Dwito Armono; Sujantoko Sujantoko; Juventus Welly Radianta Ginting
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.50609

Abstract

Gunung Anak Krakatau merupakan gunung api aktif di Indonesia. Gunung Anak Krakatau terus memperlihatkan aktifitas vulkanik, hal ini dibuktikan oleh tsunami pada 22 Desember 2018 yang di akibatkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau. Jakarta sebagai ibukota negara dan memiliki jumlah penduduk terpadat di Indonesia sudah sewajarnya memiliki rencana mitigasi dini untuk mengurangi dampak dari bencana tsunami. Sejalan dengan usaha mitigasi tersebut, Pemda DKI Jakarta mengemukakan rencana tata ruang wilayah Jakarta tahun 2030 yang dikenal sebagai Master Plan NCICD (National Capital Integrated Coastal Development). Panduan Master Plan NCICD memiliki proyek utama dalam pengembangan pesisir Teluk Jakarta yaitu dengan pembangunan tanggul laut. Akan tetapi menurut penelitian sebelumnya, desain tanggul laut Master Plan NCICD yang berbentuk garuda dinilai kurang efektif dalam segi hydraulic. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan penjalaran tsunami yang disebabkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau ke Teluk Jakarta. Selain itu, penelitian dilanjutkan dengan memodelkan skenario jamak tsunami dike sebagai upaya dalam mereduksi ketinggian tsunami yang sampai ke Teluk Jakarta. Adapun kondisi awal kenaikan muka air laut merujuk pada tsunami akibat erupsi Gunung Krakatau tahun 1883. Pemodelan tsunami dilakukan dengan bantuan software MIKE 21. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penjalaran tsunami selama 6 jam, dan diperoleh ketinggian elevasi muka air 1.437 meter pada titik validasi. Sedangkan tinggi elevasi muka air dari data validasi adalah 1.451 meter. Pemodelan dengan skenario dike dapat mengurangi tinggi elevasi muka air di dalam area dike masing – masing adalah 100% untuk skenario dike 1 (tipe dike tertutup), 99.58% untuk skenario dike 2 (tipe dike semi tertutup dengan 1 gap), 86.26% untuk skenario dike 3 (tipe dike terbuka dengan 11 gap).
Desain Sistem Pompa Untuk Mengurangi Sedimentasi Pada Terminal Domestik PT TPS Ammara Tandhiarchita; Haryo Dwito Armono; Kriyo Sambodho
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54194

Abstract

Padatnya lalu lintas kapal dan layout dermaga yang tegak lurus terhadap arah datang arus dianggap kurang menguntungkan bagi dermaga aktif seperti dermaga domestik PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) karena sedimen selalu tertinggal area tersebut. Sedimentasi yang cukup tinggi yaitu 100.217,08 m3/tahun menyebabkan terganggunya kapal yang akan berlabuh di dermaga domestik PT TPS. Sistem pompa menggunakan tipe submersible slurry pump dengan menerapkan konsep sand bypassing mobile system dirancang untuk mengurangi sedimentasi pada terminal domestik PT TPS. Pembuangan sedimen menggunakan floating pipe dengan lokasi dumping terletak di darat. Dari ke-enam pilihan sistem pompa, didapatkan sistem yang paling efektif sesuai aspek teknis dan biaya adalah slurry pump 4 (DPF-75BH) dengan kapasitas 192 m3/jam. Sistem ini dapat menyelesaikan pengerukan selama 10 minggu sesuai opsi desain keruk 1 yaitu kedalaman -5 meter pada kade 45-120 meter, kedalaman -6 meter pada kade 120-250 meter, kedalaman –8 meter pada kade 250-450 meter, dengan slope 1:10. Biaya untuk pengerukan ini sebesar Rp. 5.381.240.235,00.
Perilaku Deformasi Pemecah Gelombang Kantong Pasir Tipe Tenggelam Ferry Fatnanta; Widi Agoes Pratikto; Haryo Dwito Armono; Wahyudi Citrosiswoyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 2 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2011.18.2.3

Abstract

Abstract. Breakwater is one of coastal structures to overcome problems of abrasion. Due to difficulties in obtaining rock material at the coast area, so the using of sandbags as a breakwater providing advantages in utilizing local materials. Therefore, the problem of the rock material supply can be overcome. The environmentally oriented conservation of the coastal protection is necessarily built without damaging the beauty of the coast itself. That is why this research on behavior of the stability of submerged sandbag breakwater is carried out this experimental research conducted in 2-D physical model and take place on the flume tank of Laboratory Ocean Engineering Department, ITS Surabaya for stability test, it shows that the deformation of the sandbags is influenced by the elasticity of sandbags which depends on its dimension and density. The sandbags size influences the grip zone. As a result, the deformation of sandbag depends on the wave forces, as a consequence of the change of slope and cross areas due to sandbags shape and formation type. The formation of SK1 has relatively high stability; the structure with mild slope is more stable, and the sandbag shapes B1 more stable than B2 Abstrak. Pemecah gelombang merupakan salah satu struktur pantai yang digunakan untuk mengatasi permasalahan abrasi. Namun sering sulit ditemukan material batuan di lokasi tersebut, maka penggunaan kantong pasir sebagai pemecah gelombang menguntung karena menggunakan material lokal. Sehingga permasalahan suplai material batuan dapat terselesaikan. Pengaman pantai yang berwawasan lingkungan sangat diperlukan untuk mengamankan pantai tanpa merusak pemandangan pantai. Oleh sebab itu penelitian ini melakukan studi mengenai perilaku stabilitas pemecah gelombang kantong pasir tipe tenggelam.Penelitian ini berbentuk pengujian model fisik 2-D skala lab, yang dilakukan di Flume Tank Laboratorium Jurusan Teknik Kelautan, ITS Surabaya. Pada uji stabilitas menunjukkan bahwa respon kantong pasir dipengaruhi oleh elastisitas kantong pasir, sedangkan elastisitas kantong pasir tergantung pada dimensi kantong dan kepadatan kantong. Ukuran kantong berpengaruh terhadap zona jepitan, dimana zona jepitan ini dipengaruhi oleh perbandingan panjang dan tebal kantong. Perilaku deformasi kantong pasir tergantung pada elastisitas kantong. Sesuai hasil pengujian, deformasi kantong pasir tergantung pada gaya yang bekerja pada kantong, jadi deformasi kantong dipengaruhi oleh kemiringan dan luas penampang kantong, sebagai akibat perubahan bentuk kantong dan jenissusunan. Jenis susunan SK1 mempunyai stabilitas relatif tinggi; struktur dengan kemiringan landai lebih stabil, dan bentuk kantong B1 lebih stabil dibandingkan bentuk B2 untuk susunan yang sama.
The Impact of Coastal Tourism Activities on Water Quality at Baluran National Park Nike Ika Nuzula; Haryo D. Armono; Daniel M. Rosyid
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 28, No 2 (2017)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.452 KB) | DOI: 10.12962/j20882033.v28i2.2928

Abstract

Baluran is a national park identified as biologically and nun-biologically rich area in East Java. It has physical landscapes with high tourism potential. In the past five years, tourists visit has significantly increased, where leds to water quality degradation around the coast. The aim of this research is to determine the relationship between tourists visit and water degradation phenomena in the area of study. The PCA (Principal Component Analysis) and IPL (Environmental Pollution Index) is used for analysis. Research was performed in the rainy and dry seasons. The correlation of water quality parameters in dry season is higher than in the rainy season. Water environment pollution index is 0.027 (category not polluted) in dry season and 0.48 (category not polluted) in rainy seasons.
Numerical Modeling of Turbulent Bottom Boundary Layer over Rough Bed under Irregular Waves Taufiqur Rachman; Suntoyo Suntoyo; Kriyo Sambodho; Haryo Dwito Armono; Eko Yusroni
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 22, No 4 (2011)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v22i4.75

Abstract

A numerical model of turbulent bottom boundary layer over rough bed under irregular waves is reviewed. The turbulence model is based upon Shear Stress Transport (SST) k- model. The non-linear governing equations of the boundary layer for each turbulence models were solved by using a Crank-Nicolson type implicit finite-difference scheme. Typical the main velocity distribution, turbulence kinetic energy and time series of the bottom shear stress are presented. These results are shown to be in generally good agreement with experimental result. The roughness effects in the properties of turbulent bottom boundary layer for irregular waves are also presented with several values of the roughness parameter (am/ks) from am/ks=5 to am/ks=3122. The roughness effect tends to decrease the main velocity distribution and to increase the turbulent kinetic energy in the inner boundary layer, whereas in the outer boundary layer, the roughness alters the mean velocity distribution and the kinetic energy turbulent is relatively unaffected. The effect of bed roughness on the bottom shear stress under irregular waves is found that the higher roughness elements increase the magnitude of bottom shear stress along wave cycle. And further, the bottom shear stress under irregular waves is examined with the existing calculation method and the newly proposed method.
MANAGEMENT STRATEGY OF COASTAL ECOTOURISM IN BALURAN NATIONAL PARK WITH METHOD MULTIDIMENSIONAL SCALING Daniel M. Rosyid; Nike I Nuzula; Haryo D. Armono
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 1 No. 2 (2017): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.526 KB) | DOI: 10.29244/COJ.1.2.83-90

Abstract

Coastal resources Baluran National Park (TNB) has been used for coastal marine and ecotourism activities. The increasing number of tourists has led to an increase in tourism activity and related activities. This condition will affect coastal habitat and air quality. This research is intended to embrace the effective management of the ecological, economic, social and institutional dimensions of coastal ecotourism in Baluran National Park. Data analysis using multidimensional scaling method (MDS). The results showed that the effectiveness index of ecotourism management in Baluran National Park is currently in the category quite effective (65.69%). Partially, the ecological dimension (84.15%) is in the effective category, while the social dimension (63.10%), economic dimension (56.46%) and institutional dimension (59.06%) are quite effective. The analysis results show that coastal ecotourism management strategy that implements integrated policy between conservation programs of coastal ecotourism resources, optimization of coastal ecotourism activities based on mangrove, coral reef and culture, increasing comfort among tourists with local communities and increasing provision of coastal ecotourism support infrastructure in the Baluran National Park. Keywords Ecotourism Strategy, Baluran National Park, multidimensional scaling
The Influence of Slopes to the Stability of Stones in front of Seawall Haryo Dwito Armono; Danny Indra Setyawan; Muhammad Zikra
International Journal of Offshore and Coastal Engineering (IJOCE) Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : DRPM (Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat) ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.635 KB) | DOI: 10.12962/j2580-0914.v1i2.7051

Abstract

Seawall is a coastal protection structure to prevent coastal erosion from wave forces. In this research, rubble-mound of stones are used as armor due to the availability of the material in coastal areas and ease of construction. A series of physical model tests with a scale of 1:25 with a variation of four wave heights (H), two wave periods (T), and three different slopes of rubble-mound in front of seawall were performed. Parameters used in the research are stability coefficient (KD),wave steepness (H/gT2), and percentage of damages (Do). The slope variations of rubble-mound were 1:1.15, 1:1.5, and 1:2. The experiments also displayed that the stone stability coefficient (KD) directly proportional with wave steepness (H/gT2). The value of KD for the seawall model with the slope angle of cot = 1.15 is 4.4, cot = 1.5 is 4.28 and cot = 2 is 3.02. From all three variations of slope, the most stable is on the slope 1:2 with the least damage impact on the model. The gentlest slope is the most stable structure.
Co-Authors Adryani, Ayu Agoes Pratikto Agustifa, Filda Nurria Akbar Fitrah Dermawan Amalia, Aniendhita Rizki Ammara Tandhiarchita Arief Suroso Asfarur Ridlwan Daniel M. Rosyid Daniel M. Rosyid Danny Indra Setyawan Dedi Kurniawan Dinar Catur istiyanto Dinar Catur Istiyanto Dinda Amalia Rahmawati Dwi Budi Wiyanto Eko Budi Djatmiko Eko Yusroni Faddillah Prahmadana Rudyani Faliha Husna Farid Kamal Muzaki Fendi Hidayat Ferry Fatnanta Hanah Khoirunnisa Hasan Ikhwani Hasan Ikhwani Hasan Ikhwani Ismail Ali Hajar Aswad Ali Juventus Welly Ginting Juventus Welly Radianta Ginting Khusnul Setia Wardani Kriyo Sambodho Kurniati, Nani Mahmud Mustain Manurung, Adelbert Mardi Wibowo Maulinna Kusumo Wardhani Maulinna Kusumo Wardhani, Maulinna Kusumo Mudzakkir Maulana Rachman Muhamad Eriq Ashari Muhammad Baharudin Fahmi Muhammad Iqbal Muhammad Rifqi Hanif Muhammad Zikra Muhammad Zikro Mukhtasor Mukhtasor Murdjito Murdjito Nani Kurniati Nur Chasanah Nur Yuwono Nuzula, Nike Ika Oki Setyandito Pangestu Ari Wicaksono Putra, Mochammad Sharif Rezanta Rachmat Hidayah Reni Wijayanti Reno Arief Rachman Reno Arief Rachman Reno Arief Rachman Ridlwan, Asfafur Ridlwan, Asfarur Rizki Haryono A. Rizki Mendung Ariefianto Rosyid, Daniel Mohammad Rudi Walujo Prastianto Rudi Waluyo Prastianto Rudi Waluyo Prastianto Sambodho, Kriyo Shade Rahmawati Sholihin Sholihin Sholihin Sholihin Sholihin Sujantoko Sujantoko Sujantoko Sujantoko Taufik , Tatang Akhmad Taufik, Tatang A. Taufiqur Rachman Try Febrianto Tuswan Tuswan Wahyu Suryo Putro Wahyudi Wahyudi Citrosiswoyo Wahyudi Citrosiswoyo Wahyudi Citrosiswoyo Wahyudi Citrosiswoyo Wahyudi Wahyudi Wahyudi Wahyudi Wahyudi, Wahyudi Widi Agoes Pratikto Widi Pratikto Widi Pratikto, Widi Wirayuhanto, Harish Wisnu Wardhana Wisnu Wardhana Wisnu Wardhana Yeyes Mulyadi Yeyes Mulyadi Yoffan Ramadhan Zainul Hidayah Zikra, Muhammad