Claim Missing Document
Check
Articles

Gita Savitri dan Childfree Movement pada Media Sosial: Studi Netnografi pada Akun Instagram @Gitasav Pramesti, Sonia Indah; Dharma, Ferry Adhi
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 6 No 2 (2024)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v6i2.474

Abstract

The phenomenon of the childfree campaign carried out by Gita Savitri via Instagram is very interesting to research because it dares to face negative labeling from netizens or Indonesian society. The aim of this research is to explore the childfree campaign strategy on Instagram @gitasav. In her campaign content, Gita Savitri often raises the issue of gender equality, so it is important for this research to use feminist theory to be able to analyze Gita Savitri's childfree campaign. The research method used is netnography on the social media Instagram @gitasav by observing the content, tags and comments uploaded by Gita Savitri as well as the reactions of her followers. The childfree movement strategy carried out by Gita Savitri is to tell the reality of the difficulties of being a mother. With this content, many netizens support Gita Savitri's statement and also feel that they have experienced the same thing, so this has become a form of campaign that is of interest to childfree adherents. In this research it was also found that Gita Savitri raised the issue of gender equality to justify that women have the right not to have children and also not be troubled by the problems of caring for children. Abstrak Fenomena kampanye childfree yang dilakukan oleh Gita Savitri melalui Instagram sangat menarik untuk diteliti karena berani berhadapan dengan pelabelan negatif dari netizen atau masyarakat Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi strategi kampanye childfree pada Instagram @gitasav. Dalam konten kampanyenya, Gita Savitri sering mengangkat isu kesetaraan gender sehingga penting bagi penelitian ini menggunakan teori feminisme untuk dapat menganalisis kampanye childfree ala Gita Savitri. Metode penelitian yang digunakan adalah netnografi pada media sosial Instagram @gitasav dengan cara mengobservasi konten-konten, tag dan komentar yang diunggah oleh Gita Savitri maupun reaksi dari pengikutnya. Strategi childfree movement yang dilakukan oleh Gita Savitri adalah menceritakan realita susahnya menjadi seorang ibu. Dengan konten tersebut banyak netizen yang mendukung statement Gita Savitri dan juga merasa mengalami hal yang sama sehingga hal ini menjadi bentuk kampanye yang diminati oleh penganut childfree. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa Gita Savitri mengangkat isu kesetaraan gender untuk membenarkan bahwa perempuan memiliki hak untuk tidak memiliki anak dan juga tidak disusahkan dengan persoalan-persoalan merawat anak.
KRITIK TERHADAP TEORI SPIRAL OF SILENCE: KOMUNIKASI MASYARAKAT MADURA DALAM KONFLIK SUNNI-SYI'AH DI SAMPANG Dharma, Ferry Adhi
Informasi Vol. 46 No. 1 (2016): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.586 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v46i1.9645

Abstract

The sunni-shiite conflict that occurred in Sampang, Madura has yet to be resolved.Therefore, this study aims to determine the process to fight the opinion that a conflictoccurred between the two. The research was conducted in the Karanggayam village,Omben and Blu'uran village, Karang Penang, Sampang, Madura and mansions PuspaAgro Sidoarjo with the phenomenological method. That is, the phenomenon understudy will be illustrated by personal experience of informants through interviews. Todetermine the validity of the data, then the triangulation on the data obtained. Resultsare the conflicts caused by differences of opinion between the two groups regarding themoral values of Islam. As migrant groups, Shiites openly against the public opinionwhich is believed by the local community (Sunni). The above measures, social isolationand threats carried out by the Sunnis that Shi'ites leave Shi'ism and move to the Sunnis.Nevertheless, Shiites remained adamant and against the social isolation. The actiontaken by the Shi'ite group contradicts with the assumption of spiral of silence theory,the theory which explains that there is a person's tendency to adhere to public opinionfor fear of being ostracized. Konflik Sunni-Syi'ah yang terjadi di Sampang, Madura sampai saat ini belum dapatdiselesaikan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosespertarungan pendapat yang terjadi hingga menimbulkan konflik diantara keduanya.Adapun penelitian ini dilakukan di desa Karanggayam, Omben, dan desa Blu'uran,Karang Penang, Sampang, Madura dan rumah susun Puspa Agro Sidoarjo denganmetode fenomenologi. Artinya, fenomena yang diteliti akan digambarkan denganpengalaman pribadi informan melalui wawancara mendalam. Untuk mengetahuikeabsahan data, maka dilakukan triangulasi sumber pada data yang didapat. Hasil yangditemukan adalah konflik tersebut terjadi akibat adanya perbedaan pendapat diantarakedua kelompok mengenai nilai-nilai ajaran Islam. Sebagai kelompok pendatang, Syi'ahsecara terang-terangan melawan pendapat umum yang diyakini oleh masyarakat sekitar(Sunni). Atas Tindakan tersebut, berbagai ancaman dan isolasi sosial dilakukan olehkelompok Sunni agar kelompok Syi'ah meninggalkan ajaran Syi'ah dan berpindah keSunni. Kendati demikian, Syi'ah tetap bersikukuh dan melawan isolasi sosial tersebut.Tindakan yang diambil oleh kelompok Syi'ah bertentangan dengan asumsi teori spiralkeheningan, dimana teori tersebut menjelaskan bahwa ada kecenderungan seseoranguntuk patuh terhadap pendapat umum karena takut dikucilkan.
THE DYNAMICS OF AGENT-STRUCTURE IN RITUAL COMMUNICATION OF THE SACRED GRAVE PILGRIMAGE Dharma, Ferry Adhi; Dayanti, Liestianingsih Dwi; Koesbardiati, Toetik; Daud, Normadiah
al-Balagh : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 9 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/albalagh.v9i1.7930

Abstract

This study aims to explore the agent-structure relationship in ritual communication of sacred grave pilgrimage in Dewi Sekardadu at Sidoarjo. The multi-site ethnographic research method compares ritual communications and folklore at all Dewi Sekardadu’s sacred graves that spread across four cities involving Sidoarjo, Gresik, Lamongan, and Banyuwangi. The key informants were doorkeepers, grave caretakers, community leaders, pilgrims, and businessmen. The data was collected through direct observation, participant observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis uses Anthony Gidden’s structuration theory, referring to how the dynamic agent-structure is elaborated with the cultural meaning through the study of ritual communication. This finding implicates the development Gidden’s structuration theory for studying cultural and ritual communication in fishermen’s communities. First, the competent agent in Kepetingan succeeded changing the stigma of Kepetingan from a criminal area to a religious area through developing folklore and Nyadran ritual communication practice and grave pilgrimages. The ruler of the ritual communication arena has significance and dominance in changing the rule of ritual from spiritual practice into Islam. Second, Giddens doesn’t assume the existence of clustering of agents in society, so he couldn’t predict the way of sociocultural development of the fishermen’s community. Third, the Nyadran ritual communication structure became an identity for indigenous fishermen, which created the society structure for the grave pilgrimage in Kepetingan by the urban fishermen from Gresik and Lamongan with the identity of cultural-Islamic ritual communication.
Strategi Komunikasi Dewan Kesenian Daerah Sidoarjo dalam Meningkatkan Daya Tarik Wisata Budaya Dharma, Ferry Adhi; Hariyanto, Didik; Susilo, Joko
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 13 No. 2 (2024): KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v13i2.5883

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pariwisata Dewan Kesenian Daerah (Dakesda) Sidoarjo dalam mempromosikan wisata budaya yang ada di Sidoarjo. Eksplorasi strategi komunikasi pariwisata menjadi penting karena sampai saat ini wisata budaya di Sidoarjo masih tertinggal dibandingkan dengan kota-kota di sekitarnya, seperti Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, dan Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif studi kasus, yakni memfokuskan riset pada fenomena spesifik, yaitu strategi komunikasi pariwisata yang dilakukan oleh Dakesda Sidoarjo. Adapun informan kunci dalam penelitian ini adalah ketua umum, ketua program, dan ketua bidang kebudayaan Dakesda Sidoarjo. Data yang didapat melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam pada informan kunci kemudian ditriangulasikan dengan sumber lain seperti keterangan dari akademisi, pebisnis yang terlibat dalam pariwisata, media, dan juga wisatawan, selain juga dilakukan konfirmasi keabsahan data melalui dokumentasi selama riset ini berlangsung. Hasil penelitian ini ada dua, pertama, strategi komunikasi pariwisata Dakesda menggunakan model penta helix, dimana setiap even kebudayaan yang mengarah pada promosi wisata budaya dikolaborasikan oleh Dakesda Sidoarjo dengan program kerja akademisi, pemerintah, komunitas, media, dan pebisnis. Kedua, promosi wisata budaya yang dilakukan oleh Dakesda Sidoarjo selalu melibatkan generasi muda. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan kebudayaan lokal pada generasi muda agar wisata budaya di Sidoarjo diketahui secara massif dan berkelanjutan. Selain itu, Dakesda Sidoarjo sedang menyiapkan paket wisata edukasi museum kebudayaan sebagai respon terhadap kebijakan pemerintah terkait pembelajaran luar ruang yang dinilai masih kurang mengenalkan sejarah dan kebudayaan lokal pada generasi muda.