Claim Missing Document
Check
Articles

Perbandingan Konsentrasi Adeps Lanae, Cera Alba dan Vaselin Album pada Basis Sediaan Krim Ekstrak Sarang Burung Walet (Aerodramus fuciphagus): Comparison of the Concentrations of Adeps lanae, Cera Alba, and Vaseline album on the Basis of the Preparation of Swallow’s Nest (Aerodramus fuciphagus) Extract Cream Siti Mutaharah; Noval Noval; Iwan Yuwindry
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7721

Abstract

Krim wajah pencerah menjadi pilihan umum masyarakat dalam memilih kosmetik yang diaplikasikan pada kulit wajah. Salah satu yang berpotensi sebagai pencerah yaitu ekstrak sarang burung walet yang memiliki efektivitas pencerahan kulit. Sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait formulasi krim ekstrak sarang burung walet dengan perbandingan basis adeps lanae, cera alba, dan vaselin album. Tujuan untuk Mengetahui pengaruh perbandingan serta hasil evaluasi fisik dari sediaan krim dengan perbedaan basis yaitu adeps lanae, cera alba, dan vaselin album. Metode yang dilakukan adalah Evaluasi fisik dilakukan dengan pengujian organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan penentuan tipe emulsi yang kemudian datanya dianalisis menggunakan One Way Anova Test dilanjutkan ke uji Tukey jika normal dan homogen, jika tidak akan dianalisis dengan Kruskal-Wallis. Hasil evaluasi fisik terhadap sediaan krim ekstrak sarang burung walet dengan perbedaan basis yaitu adeps lanae, cera alba, dan vaselin album memberikan pengaruh terhadap uji evaluasi fisik sediaan krim. Hasil evaluasi fisik dengan basis adeps lanae dan cera alba dari uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar, dan uji tipe emulsi telah memenuhi persyaratan sebagai sediaan krim yang baik. Sedangkan sediaan krim dengan basis vaselin album hanya memenuhi persyaratan pada uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, dan uji tipe emulsi. Variasi basis memiliki pengaruh terhadap hasil evaluasi fisik sediaan krim. Basis cera alba lebih optimal jika digunakan sebagai basis sediaan krim jika dibandingkan dengan basis adeps lanae dan vaselin album berdasarkan hasil evaluasi fisik.
Hubungan Kepatuhan Pasien Diabetes dalam Mengkonsumsi Obat Antidiabetes Oral Terhadap Kadar Gula Darah Puasa di RSUD Ulin Banjarmasin: Relationship Between Diabetic Patients Compliance in Compsumpting Oral Anti-Diabetic Drug with Fasting Blood Sugar Level at Ulin General Hospital Banjarmasin Umi Hasanah; Darini Kurniawati; Mustaqimah Mustaqimah; Iwan Yuwindry
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7725

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit karena Pankreas yang tidak dapat mensekresi insulin atau salah satu dari keduanya adalah penyebab hiperglikemia dalam diabetes melitus (DM). Adalah untuk menentukan hubungan antara kepatuhan pasien diabetes yang mengonsumsi obat antidiabetes oral dan kadar gula darah mereka di RSUD ULIN Banjarmasin.Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan cross-sectional. Sampel dari 32 pasien diabetes rawat inap di RSUD ULIN Banjarmasin dikumpulkan dari bulan Mei hingga Juni 2023. Pengumpulan sampel ini dilakukan secara tidak sengaja. Data dikumpulkan melalui skala kepatuhan HILL-BONE dan uji Spearman Rank.Berdasarkan hasil penelitian Didapatkan Tingkat Kepatuhan Terhadap Kadar Gula Darah Puasa Sebanyak 18 Pasien (56%). Dan Pencapaian Target Kadar Gula Darah Puasa Normal Sebanyak 14 Pasien (44%). Berdasarkan Analisa Uji Spearman Rho Didapatkan p value = (0,002) < (0,05). Sehingga H1 Diterima, Artinya Ada Hubungan Antara Tingkat Kepatuhan Minum Obat Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 Di RSUD ULIN Banjarmasin.Sebagian besar pasien sangat patuh. Hal ini menunjukkan bahwa orang mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan pentingnya mematuhi peraturan tenaga kesehatan dalam hal pemberian obat.
Gambaran Sistem Manajemen Apotek X Berdasarkan Standar Pelayanan Kefarmasian: An Overview of the Management System of X Hospital Based on Pharmacy Service Standards Nurhikmah Nurhikmah; Melviani Melviani; Iwan Yuwindry; Saftia Arzyki
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7729

Abstract

Sistem manajemen merupakan aspek yang penting dalam melakukan pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian khususnya di sarana pelayanan kesehatan yaitu apotek. di apotek digunakan sebagai pedoman praktik profesi apoteker dan melindungi pasien dari pelayanan yang tidak sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, penarikan, pencatatan dan pelaporan di Apotek X. Metode penelitian yang dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pengelola dan penanggung jawab apotek menggunakan kuisioner sebagai pedoman. Hasil yang diperoleh pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang dilakukan di apotek X belum sepenuhnya dilakukan, seperti pada bagian pemusnahan resep 5 tahun sekali yang belum pernah dilakukan sehingga resep menumpuk. Penyimpanan di apotek X juga belum sepenuhnya menerapkan dikarenakan sebagian masih tidak menggunakan wadah asli obat tidak dituliskan nomor batch dan tanggal kadaluarsa obat. Pada penyimpanan obat dingin masih dicampur dengan makanan sehingga obat bisa terkontaminasi. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa penyimpanan di apotek X belum sepenuhnya menerapkan standar pelayanan kefarmasian di apotek nomor 73 tahun 2016.
Formulasi dan Evaluasi Nano Spray Gel dengan Ekstrak Daun Sirih Merah (piper crocatum Ruiz & Pav) Sebagai Antioksidan dengan Variasi Konsentrasi Carbopol 940: Optimization Formulation and Evalution of Nano Spray Gel with Red Betel Leaf Extract (piper crocatum Ruiz & Pav) as Antioxidant with Variation of Carbopol 940 Concentration Delva Warti Karlina; Noval Noval; Iwan Yuwindry
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7754

Abstract

Obat Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid digunakan sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Nano spray gel ketika digunakan dapat mempercepat system pengantaran obat, lebih mudah dicuci. Karbopol 940 sebagai basis karena bersifat bebas iritasi dan tidak terserap kedalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan evaluasi nano spray gel dan pengaruh variasi basis Karbopol 940 pada sediaan nano spray gel. Penelitian yang dilakukan adalah Quasy Eksperimental. Ekstrak daun sirih merah diformulasikan menjadi sediaan nano spray gel dengan variasi konsentrasi karbopol 940 sebanyak 3 formulasi yaitu 0,05%, 0,075, dan 0,1%. Kemudian dilakukan evaluasi meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH,Viskositas, daya lekat,pola penyemprotan, dan uji waktu kering. Hasil formulasi dan evaluasi sediaan nano spray gel didapatkan formulasi 3 paling baik uji organoleptis dan homogenitas semua formulasi baik.Uji pH,viskositas dan daya sebar formulasi 3 paling baik, uji pola penyemprotan dan daya sebar semua formulasi memenuhi persyaratan, uji waktu kering semua formulasi memenuhi standar, dan uji ukuran partikel memenuhi syarat. Variasi konsentrasi karbopol 940 berpengaruh terhadap evaluasi sediaan nano spray gel. Berdasarkan evaluasi nano spray gel formulasi yang paling baik adalah formulasi 3 dengan konsentrasi karbopol 940 sebesar 0,1 %.
Posisi Meneran, Kala Dua Hubungan Posisi Meneran dengan Lama kala dua persalinan: Hubungan Posisi Meneran dengan Lama kala dua persalinan Istiqamah Isti; Khairul Anami; Iwan Yuwindry
Midwifery And Complementary Care Vol 2 No 1 (2023): Midwifery and Complementary Care
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The second stage of labor is known as the expulsion stage where the baby's head stretche. The physiological process of the second stage of labor is defined as a series of events that occur throughout this period with the birth of the baby normally. mothers in the delivery process is being able to choose the desired position during straining and giving birth will provide many benefits including less pain. Objective: To analyze the correlation of between pressing position and the management of the second stage of labor at TPMB Istiqamah Banjarmasin. Methods: research method uses analytic survey with a cross sectional approach. The research sample was mothers giving birth in the second stage as many as 35 people. Result: the results of the Chi-square test obtained a value of 0.005 (<0.05) which means that Ho was rejected and Ha was accepted, so that it can be concluded that there is a correlation of between the position of the pregnant woman and the management of the second stage of labor. The results show that the lateral pressing position is more effective for the second stage of labour.Conclusion: a correlation of between the pressing position and the management of the second stage of labor. The results show that the lateral pressing position is more effective for the second stage of labour due to many factors that affect the acceleration of labor including passage, power, passanger and delivery positions Keywords: the long of Kala II, Maternity Mother, Position Menan
Cost-Effectiveness Analysis pada Pasien Rawat Inap Hipertensi Firda Alfisah; Iwan Yuwindry; Darini Kurniawati
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 5 No 2 (2024): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: October 2024
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v5i2.4907

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia, menurut WHO 2018 menunujukkan jika 1,13 miliar orang di dunia mengidap hipertensi dan terus meningkat setiap tahunnya. Penatalaksanaa hipertensi membutuhkan biaya yang dapat menimbulkan beban ekonomi bagi masyarakat, karena itu penilaian biaya ekonomi pelayanan kesehatan perlu dilakukan agar masyarakat bisa mendapat terapi antihipertensi yang efektif. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi biaya efektivitas ACER dan ICER terapi antihipertensi pada pasien hipertensi di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin. Metode penelitian ini observasional deskriptif secara kuantitatif, yaitu data rekam medis pasien rawat inap hipertensi yang diambil secara retrospektif sebanyak 50 sampel, data dianalisa menggunakan Analisa univariat. Hasil dari ACER menunjukkan jika Amlodipine 10 mg memiliki biaya antihipertensi yang baik dengan nilai ACER sebesar Rp.4.320.410, dengan efektivitas 94,74%. Dan biaya yang meliputi biaya perawatan tertinggi untuk pasien penggunaan Bisoprolol 2,5 mg sebesar Rp 3.600.00,-, sedangkan biaya perawatan terendah adalah amlodipine 10 mg sebesar Rp.1.347.368,- Berdasarkan dari hasil Penelitian terapi Amlodipine 10 mg disimpulkan sebagai terapi pilihan utama untuk pasien hipertensi di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin, karena terapi ini menawarkan kombinasi terbaik dari efektivitas tinggi dan biaya rendah. Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan mengenai terapi hipertensi, Amlodipine 10 mg harus dipertimbangkan sebagai opsi utama berdasarkan analisis cost-effectiveness yang dilakukan.