Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Titian: Jurnal Ilmu Humaniora

Reduplikasi Bahasa Minangkabau di Desa Kurnia Koto Salak Kecamatan Sungai Rumbai: Kajian Morfologi Rengki Afria; Yuliza Putri
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 6 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v6i1.19111

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dan makna reduplikasi bahasa Minangkabau di Desa Kurnia Koto Salak Kecamatan Sungai Rumbai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulkan data menggunakan metode simak dan metode catat. Analisis data menggunakan metode distribusional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk reduplikasi yang ditemukan adalah adalah kata reduplikasi nomina, verba dan adjektiva yang dibentuk dari reduplikasi akar dan imbuhan. Selain itu ada tiga makna reduplikasi yang di temukan yaitu (1) kata benda reduplikasi yang ditemukan yaitu dari variasi banyak, dan ukuran (2) reduplikasi verbal dari kejadian beribtensitas, dan tindakan, (3) kata sifat reduplikasi keadaan dan makna dasar. Kata Kunci : Reduplikasi, Bahasa Minangkabau,nomina, verba, adjektiva.
KEKERABATAN BAHASA-BAHASA ETNIS MELAYU, BATAK, SUNDA, BUGIS, DAN JAWA DI PROVINSI JAMBI: SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Yundi fitrah; Rengki Afria
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 1 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.788 KB) | DOI: 10.22437/titian.v1i2.4228

Abstract

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian linguistik historis komparatif dengan tujuan melihat kekerabatan antar bahasa etnis yang ada di Provinsi Jambi. Metode yang digunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk membandingkan data-data kebahasaan berdasarkan fakta-fakta linguistik sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk memperoleh deskripsi persentase kekerabatan antara varian bahasa-bahasa etnis tersebut dengan menggunakan Objek penelitian ini ialah bahasa Melayu, Jawa, Bugis, Sunda, dan Batak, sasaran penelitian ini mencakupi tuturan yang bersumber dari penutur etnis-etnis tersebut. Sumber data penelitian ini adalah data-data kognat atau kata-kata kerabat yang diperoleh dari 200 kosakata dasar yang bersumber dari Swadesh. Instrumen yang digunakan adalah berupa alat rekam/kamera dan alat tulis. Metode dan teknik penyediaan data adalah metode cakap (teknik pancing dan teknik cakap semuka) dan metode simak (Teknik simak libat cakapdan teknik catat). Metode analisis data menggunakan dua metode, yaitu metode perbandingan dan metode leksikostatistik. Penyajian hasil analisis data dengan metode informal dan metode formal. Variasi fonem vokal merupakan variasi-variasi vokal yang terdapat pada masing-masing bahasa etnis di provinsi Jambi (Mly, Btk, Bgs, Snd, Jw). Variasi-variasi tersebut adalah bunyi [i], [u], [ә], [e], [o]. Sedangkan Variasi bunyi konsonan yang didapatkan di lapangan adalah 19 buah fonem konsonan. Variasi-variasi tersebut adalah bunyi /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, /g/, /Ɂ/, /m/, /n/, /ɲ/, /ŋ/, /s/, /ʃ/, /l/, /w/, /j/, /y/, /r/, dan /h/. Hasil perhitungan leksikostatistik yang membandingkan kesamaan antar bahasa etnis dari data didapatkan perbedaan-perbedaan persentase. Bahasa Melayu memperoleh data kognat sebanyak 63 data (31,5%) diperbandingkan dengan bahasa Batak, 30 data (15%) dengan bahasa Bugis, 52 data (26%) dengan bahasa Jawa, dan 88 data (44%) dengan bahasa Sunda. Selanjutnya Bahasa batak yang diperbandingkan dengan bahasa bugis didapatkan kekerabatan antara bahasa Bugis sebanyak 28 data (14%), 26 data (13%) dengan bahasa Jawa, dan 54 data (27%) dengan bahasa Sunda. Kemudian bahasa bugis yang diperbandingkan dengan bahasa Jawa didapatkan 26 data (13%) bahasa yang kognat dan 33 data (16,5%) dengan bahasa Sunda. Terakhir bahasa Jawa yang diperbandingkan dengan bahasa sunda didapatkan 53 data kognat (26,5%). Kata Kunci: kekerabatan, bahasa, linguistik, historis, komparatif
INVENTARISASI KOSAKATA ARKAIS SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN DAN PERLINDUNGAN BAHASA MELAYU KUNO DI PROVINSI JAMBI Rengki Afria
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 1 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.766 KB) | DOI: 10.22437/titian.v1i2.4232

Abstract

Bahasa Melayu di Provinsi Jambi adalah salah satu bahasa daerah di kawasan Sumatera bagian tengah yang memiliki berbagai variasi-variasi bahasa dalam cakupan wilayah geografisnya. Bahasa Melayu di provinsi Jambi merupakan turunan dari cabang Austronesia dalam rumpun Malayik yakni bahasa Melayu yang bersejajar dengan Bahasa (isolek) Kerinci dan Bahasa Minangkabau, namun tidak saling menurunkan antara satu dengan yang lain. Berdasarkan fakta empiris, sebagian penutur bahasa Melayu tidak lagi menggunakan dan mengetahui makna kosakata arkais, apalagi digunakan dalam peristiwa tutur sehari-hari. Berangkat dari persoalan tersebut, seharusnya peneliti, akademisi bahasa, pemerhati, peminat, penikmat, pembelajar, pemerintah (daerah), dan masyarakat pengguna bahasa, dan lain-lain harus menyadari dan menaruh perhatian serta berkerja sama dengan bersungguh-sungguh agar kosakata bahasa tersebut tidak hilang dan punah tanpa kita sadari. Sebab hal tersebut bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh, akan tetapi harus ditanggapi dengan serius dan penting demi identitas jati diri masyarakat melayu di provinsi Jambi. Kata Kunci: Inventarisasi, kosakata, arkais, penyelamatan, perlindungan
ANALISIS UNGKAPAN MAKIAN DALAM BAHASA KERINCI: STUDI SOSIOLINGUISTIK Ade Kusmana; Rengki Afria
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 02 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.933 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i02.6090

Abstract

Penelitian ini mencoba menjawab bentuk dan karakteristik ungkapan Makian dalam bahasa Kerinci. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan,, menganalisis dan mendeskripsikan ungkapan makian yang ada di Kabupaten Kerinci. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan linguistik makro. Metode yang digunakan metode kualitatif. Objek penelitian ini ialah bahasa Kerinci, sasaran penelitian ini mencakupi tuturan yang bersumber penutur tersebut. Sumber data penelitian ini adalah data-data bahasa makian yang bersumber dari data lisan di lapangan. Instrumen yang digunakan adalah berupa alat rekam/kamera dan alat tulis.Metode dan teknik penyediaan data adalah metode cakap (teknik pancing dan teknik cakap semuka) dan metode simak (Teknik simak libat cakap dan teknik catat). Metode analisis data menggunakan metode analisis makna. Temuan data di lapangan referens dan bentuk penggunaan ungkapan makian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa makian di kabupaten Kerinci berdasarkan pemerolehan inventarisasi dan analisis data di lapangan didapatkan 7 bentuk makian, yaitu bentuk keadaan, kekerabatan, binatang, mahkluk halus, bagian tubuh, profesi, dan seruan. Jumlah dari semua data yang dihimpun dari 7 bentuk makian tersebut diperoleh 170 data makian. Dari temuan data tersebut didapatkan bahwa bentuk makian keadaan mendominasi data sebanyak 85 data (50%), hal ini disebabkan di dalam bentuk keadaan ini mempunyai turunan atau referensinya sebanyak 4 turunan, yakni tindakan, sifat, sumpah serapah, dan penyakit. Berikutnya adalah bentuk bagian tubuh sebanyak 21 data (12%); bentuk seruan sebanyak 18 data (11%); bentuk profesi sebanyak 13 data (8%); bentuk etnis 6 data (4%); dan terakhir bentuk mahkluk halus 4 data (2%). Dalam pengungkapan bahasa makian tersebut tentu ada beberapa factor penyebab munculnya makian, diantaranya adalah factor social dan situasional. Dengan adanya bahasa makian dan factor penyebabnya terdapat dampak penggunaan bahasa makian itu sendiri menurunnya kualitas bahasa dan rendahnya gejala-gejala social.
ANALISIS ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN KETEK IJO KARYA M. FAJAR KUSUMA julisah izar; Rengki Afria; Dimas Sanjaya
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 3 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.946 KB) | DOI: 10.22437/titian.v3i1.7026

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana bentuk kohesi gramatikal yang terdapat pada cerpen Ketek Ijo karya M.Fajar Kusuma dan (2) Bagaimana bentuk kohesi leksikal pada cerpen Ketek Ijo karya M.Fajar Kusuma Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan dan agih. Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial dengan teknik lanjutan unsur pilah penentu (PUP), yaitu dengan memilah kalimat-kalimat yang memiliki penanda kohesi gramatikal dan leksikal. Teknik dasar yang digunakan dalam metode agih adalah bagi unsur langsung (BUL). Keabsahan data diperoleh dari ketekunan pengamatan dan triangulasi. Instrumen penelitian adalah humant instrument. Peneliti menjadi alat pengumpul data utama sekaligus menganalisis langsung data yang telah dikumpul tersebut Hasil penelitian menunjukkan hal-hal berikut. Pertama, bentuk penanda kohesi gramatikal yang muncul adalah referensi, substitusi, konjungsi, dan elipsis. Kedua, bentuk kohesi leksikal yang muncul adalah repetisi, sinonimi, antonimi, hiponimi, kolokasi dan metonimia.
Menelisik Kearifan Lokal Masyarakat Melayu Jambi Berbasis Cerita Rakyat dalam Membangun Peradaban Warni Warni; Rengki Afria
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 3 No. 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.188 KB) | DOI: 10.22437/titian.v3i2.8222

Abstract

Sastra lama merupakan perwujudan dari budaya-budaya lokal masyarakat. Sastra lama hadir lewat tradisi yang secara turun-temurun terus dihadiahi dari generasi ke generasi. Di dalamnya, terkandung nilai-nilai kearifan lokal yang jika ditelisik akan membuahkan suatu ide-ide baru. Kearifan lokal merupakan suatu identitas lokal yang eksistensinya dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat setempat. Suatu bentuk kreativitas dapat dihadirkan dengan memunculkan kembali sumber daya lokal yang terdapat pada nilai-nilai kearifan lokal. Dengan demikian, akan terbangun suatu bentuk kreativitas yang berlandaskan kearifan lokal. Ini merupakan upaya dalam melestarikan kearifan lokal masyarakat serta memanfaatkannya untuk menciptakan kreativitas baru tanpa menghilangkan nilai-nilai kearifan lokal. Oleh sebab itu, perlu digali kembali nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Melayu Jambi pada masa lampau agar kreativitas masyarakat terus berkembang dengan tidak menghilangkan identitas lokal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan kembali cerita rakyat yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Jambi. Dengan begitu, nilai-nilai kearifan lokal dapat digali dan diambil manfaatnya untuk membangun peradaban.
Leksikon-Leksikon Tradisional dalam Permainan Ekal dan Layangan di Jambi Rengki Afria; Dimas Sanjaya
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 4 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v4i1.9555

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan lekikon-leksikon tradisional dalam permainan ekal dan layangan di Jambi. Deskripsi leksikon-leksikon tersebut untuk mendukumentasikan dan merevitalisasi permainan tradisional yang sudah mulai hilang. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ditemukan leksikon dalam permainan ekal, terdapat 20 kosakata dan 6 gabungan kata. Terdiri dari 15 nomina, 4 verba, dan 8 adejktiva. Sedangkan pada permainan layangan terdapat 17 kosakata dan 1 kata turunan. Terdiri dari 4 nomina, 9 verba, dan 7 adjektiva. Setelah dianalisis, ada beberapa kosakata yang sudah ada dalam kehidupan sehari tetapi berbeda makna dalam permainan tradisional yaitu, batas, buah, bobot, buncit, gondol, mati, kilan, les, pot, ulur, tangsi, kendor, dan pecian. Lalu beberapa leksikon berdasarkan pelesetan dari kosakata sebelumnya yaitu, dekok, trek mundur, nyinteng, dan gedek. Dan terakhir leksikon yang memang digunakan dalam permainan tradisional secara khusus, ekal, epek, kuju, pala ulo, porces, traju, lego, singgareng, ambat, ambatan, anjung, timpo, gelasan, ceracahan dan nyate. Kata Kunci: permainan tradisional; leksikon; ekal; layangan
Expressive Speech Act in Comic Bintang Emon’s Speech in Social Media about Social Distancing Julisah Izar; M. Muslim Nasution; Rengki Afria; Neldi Harianto; Mar'atun Sholiha
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 5 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.426 KB) | DOI: 10.22437/titian.v5i1.13100

Abstract

Abstract This research aims to describe speech act form of angry expressive spoken by Comic Bintang Emon in social media about social distanting. The method of this research is qualitative by describing the data. The data source of this research is Comic Bintang Emon’s speech in social media about social distancing. Collecting data in this analysis used technique of listening, data reduction, and data analysis. The data were analysed to see how the form of speech act was spoken by Bintang Emon and relatedness of speaker’s sociopragmatics. The result of this research is speech act of angry expressive spoken by Comic Bintang Emon used speech strateries: literal direct speech act and unliteral direct speech act. Literal direct speech act in the speech consisted of two speeches while non-literal direct speech act consisted of five speeches. Keywords: speech act, qualitative, angry expressive speech, strategy/ speech form
Konstruksi Afiks Dalam Kumpulan Puisi “Buku Latihan Tidur” Karya Joko Pinurbo Rengki Afria; Ahyatun Magfiroh
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 5 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v5i2.15913

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk konstruksi afiksasi dalam kumpulan puisi “Buku Latihan Tidur” karya Joko Pinurbo. Menjelaskan tentang proses pembubuhan afiks dalam suatu kata, pembubuhan afiks tersebut dapat berupa prefiks, infiks, sufiks, konfiks dan simulfiks. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyimak dan mencatat berdasarkan pada objek kajian yang diteliti. Metode analisis data dilakukan dengan metode analisis data secara deskriptif dimana peneliti menggambarkan objek penelitian dengan apa adanya. Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan yaitu metode formal dan informal dengan memaparkan hasil analisis dalam bentuk grafik dan menguraikannya. Adapun data diperoleh berdasarkan objek kajian yang diantaranya terdiri dari lima puisi yang terdapat pada kumpulan puisi “Buku Latihan Tidur” karya Joko Pinurbo. Penelitian ini membahas mengenai adanya pemakaian kata dan pemakaian afiks yang membangun konstruksi pada puisi tersebut sehingga terciptanya puisi yang tersusun dengan konstruksi yang baik dan menarik. Dari penelitian ini ditemukan bahwa dari lima puisi yang di analisis terdapat 640 kata secara keseluruhan. Afiksasi yang ditemukan sejumlah 123 kata yang terdiri dari 73 prefiks, 2 Infiks, 23 sufiks, 10 konfiks, dan 15 simulfiks. Kata Kunci : Konstruksi, Afiksasi, Kata, Morfem, Puisi
Penamaan Tempat dan Jalan di Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat : Kajian Toponimi Etnolinguistik Putri, Yuliani Eka; Afria, Rengki; Fardinal, Fardinal
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 8 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v8i1.32873

Abstract

An area or place has a name given to it by its residents. The naming of this place has its own function and meaning. The study of naming a place is called the study of toponymy. Toponymy studies describe the situation of society in giving place names. This research aims to describe toponymy in Kuala Tungkal. This type of research is a type of research that is included in field research which obtains data sourced from the research object. So this type of research uses a qualitative descriptive method. Data collection techniques, in this research the researcher collected data by conducting interviews, recording, observing and documenting. Data analysis method, in researching the use and naming of tourist names in Kuala Tungkal by explaining the history and meaning of the names given to these tourist attractions. The results of this research are that there are three (3) tourist attractions whose names are very meaningful and historical. These tours include the Titian Orang Kayo Mustiko Rajo Alam Tour, the Sheikh Utsman Mosque and the Kayo Rajo Laksamano Page. Abstrak Suatu wilayah atau tempat memiliki sebuah nama yang disematkan oleh para penghuninya. Penamaan tempat tersebut memiliki fungsi dan makna tersendiri. Kajian penamaan suatu tempat dinamakan kajian Toponimi. Kajian Toponimi mendeskripsikan keadaan masyarakat dalam memberikan nama tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan toponimi di Kuala Tungkal. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang termasuk ke dalam penelitian lapangan yang mendapatkan data bersumber dari objek penelitian. Sehingga jenis penelitian ini menempuh metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data, dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara, perekaman, pengamatan serta dokumentasi. Metode analisis data, dalam meneliti penggunaan serta penamaan nama wisata di Kuala Tungkal dengan menjabarkan mengenai sejarah dan pemaknaan nama yang diberikan pada tempat wisata tersebut. Hasil dari penelitian ini yaitu, terdapat tiga (3) tempat wisata yang penamaanya sangat bermakna dan bersejarah. Wisata tersebut di antaranya Wisata Titian Orang Kayo Mustiko Rajo Alam, Masjid Syaikh Utsman dan Laman Orang Kayo Rajo Laksamano.