Penyakit moler merupakan penyakit utama pada bawang merah yang telah ditemukan di semua sentra produksi bawang merah dengan intensitas serangan mencapai 30%. Vaksinasi tanaman bawang merah dengan kultur filtrat Trichoderma memberikan harapan dalam pengendalian penyakit moler. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi konsentrasi kultur filtrat Trichoderma terbaik dalam meningkatkan ketahanan bawang merah terhadap penyakit moler. Penelitian disusun dalam RAL faktor tunggal konsentrasi kultur filtrat Trichoderma: 0, 10, 25, 50, 75, dan 100 ppm. Tahapan penelitian adalah isolasi dan karakterisasi Fusarium dan Trichoderma, produksi kultur filtrat Trichoderma, perlakuan kultur filtrat Trichoderma, penanaman, dan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kultur filtrat Trichoderma memberikan pengaruh yang sama pada variabel pertumbuhan bawang merah dan variabel penyakit. Namun, perlakuan konsentrasi kultur filtrat 75 ppm cenderung menghambat intensitas serangan paling besar dan paling baik dalam memacu pembentukan senyawa asam salisilat pada tanaman bawang merah.