Pendidikan di daerah terpencil, seperti SDN Sapeken 1, menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Model pembelajaran yang efektif, seperti Mind Mapping, diharapkan dapat memberikan solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar IPAS siswa kelas V di SDN Sapeken 1. Metode yang digunakan adalah desain kuasi-eksperimental dengan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang menerapkan model Mind Mapping dan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional. Data dikumpulkan melalui tes pretest dan posttest, yang kemudian dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan pada hasil belajar, dengan N-Gain sebesar 0,5682 yang tergolong "cukup efektif," sementara kelompok kontrol hanya mengalami peningkatan kecil dengan N-Gain 0,1343 yang tergolong "tidak efektif." Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Mind Mapping dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi IPAS, serta memberikan kontribusi positif terhadap pembelajaran di sekolah-sekolah dasar, khususnya di daerah terpencil. Mind Mapping dapat diterapkan sebagai metode alternatif yang lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa.