Claim Missing Document
Check
Articles

Kemampuan Memetakkan Bentuk Aksara Bali Ke Huruf Latin Siswa Kelas 4 Dan 5 Sd Negri 2 Kalibukbuk Sukreni Riawati, Kadek; Paramarta, Ketut; Sukma Wirani, Ida Ayu
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v8i1.40811

Abstract

Penelitian ini berjudul Kemampuan Memetakkan Bentuk Aksara Bali Ke Huruf Latin Siswa Kelas 4 dan 5 SD N 2 Kalibukbuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam memetakkan aksara wreastra, pengangge suara, pengangge tengenan, dan gantungan dan gempelan yang sudah dilakukan oleh peneliti di SD N 2 Kalibukbuk. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 dan 5 SD N 2 Kalibukbuk yang berjumlah 23 orang . Obyek dalam penelitian ini kemampuan siswa dalam memetakkan kata yang beraksara bali ke dalam huruf latin yang benar sesuai atura-aturan dalam menulis aksara Bali. Hasil dari penelitian ini yaitu pemetaan aksara wreastra, pengangge aksara, gantungan dan gempelan yang sudah dilakukan oleh peneliti di SD N 2 Kalibukbuk. Kegiatan ini dilakukan bersamaan untuk kelas 4 dan 5 yang di gabung menjadi satu. Kegiatan memetakkan aksara Bali ke dalam huruf Latin sudah berhasil dilakukan karena sudah bisa mengetahui kemampuan siswa dalam memetakkan aksara Bali ke dalam huruf Latin. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase ketuntasan siswa.Kata Kunci : memetakkan, bentuk aksara bali, huruf latin 
Meningkatkan Kemampuan Membaca Teks Pembawa Acara Dengan Metode Copy The Master Pada Siswa Smp Anggreningsih, Komang Sinta; Paramarta, I Ketut; Rai, Ida Bagus
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v8i2.35358

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan (1) bagaimana langkah-langkah dalam menggunakan metode copy the master untuk meningkatkan kemampuan membaca teks pembawa acara siswa kelas SKS SMP Negeri 1 Singaraja, (2) apakah metode copy the master bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca teks pembawa acara siswa kelas SKS SMP Negeri 1 Singaraja. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas SKS SMP Negeri 1 Singaraja. Objek penelitian ini adalah metode copy the master. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan metode tes. Data dianalisis menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode copy the master yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca teks pembawa acara siswa kelas SKS SMP Negeri 1 Singaraja, sudah sesuai RPP yang dibuat oleh guru. (2) metode copy the master dapat meningkatkan kemampuan siswa membaca teks pembawa acara, ada peningkatan hasil tes siswa setelah siklus I dilaksanakan, skor rata-rata siswa 74,19. Pada siklus II skor rata-rata siswa meningkat 84,38.
JEJAK KATA BILANGAN DALAM PRASASTI BERBAHASA BALI KUNO: HUBUNGAN KEKERABATANNYA DALAM RUMPUN BAHASA MELAYU POLINESIA I Ketut Paramarta; Ida Bagus Putrayasa; Ida Bagus Putra Manik Aryana
Forum Arkeologi VOLUME 32, NOMOR 2, OKTOBER, 2019
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.905 KB) | DOI: 10.24832/fa.v32i2.564

Abstract

The aims of this study is to describe a variety of old Balinese language numeral recorded in the footsteps of old Balinese inscriptions and expressing their kinship relationships in the level of Proto-Malayo Polynesian. This study used a qualitative-explorative-descriptive research design. Numeral in the copy of the old Balinese inscriptions and comparative number words in the Polynesian Proto-Austronesian and Proto-Malayo clumps were collected by documentation. Data analysis was done by describing each expression of the value of numbers into the morpheme. The trace of the old Balinese language numeral found in the remains of the old Balinese inscriptions were intact decimal number words, lexical innovation number words that related to cultural meanings, and high number words. Old Balinese language kept verbal traces in the form of number words as expressions of counting culture which were proven to have genetic relationship with languages in the Malayo Polynesian family. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendeskripsikan beragam kata bilangan bahasa Bali Kuno yang terekam dalam jejak prasasti berbahasa Bali Kuno dan mengungkapkan hubungan kekerabatanya dalam jenjang kekerabatan Proto-Malayo Polynesian. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif ekploratif deskriptif. Kata bilangan dalam salinan prasasti berbahasa Bali Kuno dan kata bilangan pembanding dalam rumpun Proto-Austronesia dan Proto-Malayo Polinesian dikumpulkan dengan cara dokumentasi.Analisis data dilakukan dengan menguraikan setiap ekspresi nilai bilangan ke dalam morfem. Makna morfem, jika diketahui, dapat disimpulkan secara terpisah atau disimpulkan berdasarkan persamaan matematika sebagai bagian dari ekspresi nilai bilangan. Jejak kata bilangan bahasa Bali Kuno yang ditemukan dalam tinggalan prasasti berbahasa Bali Kuno adalah kata bilangan desimal utuh, kata bilangan inovasi leksikal yang tidak memiliki konsekuensi struktur tetapi memiliki keterkaitan dengan makna-makna budaya, dan kata bilangan tinggi.Bahasa Bali Kuno menyimpan jejak verbal dalam bentuk kata bilangan sebagai ekspresi budaya menghitung yang terbukti memiliki relasi kekerabatan dengan bahasa-bahasa dalam rumpun Melayu Polinesia.
TRANSLITERATION FROM LATIN INTO BALINESE SCRIPT (AKSARABALI)USING COMPUTERIZED PROGRAM OF BALI SIMBAR I Ketut Paramarta; Aron Meko Mbete; Ida Bagus Putra Yadnya; A.A. Putu Putra
e-Journal of Linguistics Vol. 9 Januari 2015 No. 1
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.294 KB)

Abstract

The process of transliteration(Latin-Balinese script) by using a computerized program of Bali Simbar is a noble step to preserve the existence of Balinese script from the domination of the written tradition with Latin letters. The utilization of Bali Simbar program in transliteration process has proved to have many advantages. First, the result of transliteration is not just a paper printout but canbe stored in digital soft copy form that does not require a large space, can be duplicated, and persist for a long time. Second, the process ofLatin-Balinese text transliteration by utilizing BaliSimbar program is much faster than manual transliteration. Third, the cost needed in the process of Latin-Balinese transliteration of satua is very little because it only requires a software program of Bali Simbar and computer (personal computer/PC, laptop, or notebook).   This study was focused on the transliteration of ten satua text from Gedong Kirtya Singaraja Museum collection performed by 4th semester students of Balinese  Language Education  Department of Undiksha.
Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Bali Siswa Sekolah Dasar melalui Teknik Bercerita Inovatif. Ni Made Ratminingsih; I Ketut Paramarta
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 45 No 1 (2012): April, 2012
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.966 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v45i1.1787

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Bali melalui pemberdayaan teknik bercerita inovatIf yang diimplementasikan melalui pembelajaran integratif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas III SD No. 2 Sukasada dengan subjek 24 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi teknik pembelajaran bercerita inovatif yang mengintegrasikan semua keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, menulis, bercerita, dan membaca serta aspek bahasa seperti kosakata, gramatika, lafal dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Kata-kata Kunci: bercerita inovatif, pembelajaran integrative, keterampilan berbicara
SESELEH TATA WANGUN JRONING (STRUKTUR INTRINSIK) LAN KAJATIAN GUNA SARAT PAGURON-GURON RING PUPULAN CERPEN SMARA REKA I WAYAN ARDI PAYANA .; I Ketut Paramarta, S.S.,M.Hum. .; Ida Ayu Putu Purnami, S.S., M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4554

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) struktur intrinsik (tata wangun jroning), dan (2) nilai pendidikan karakter yang ada dalam kumpulan cerpen smara reka. Subjek penelitian ini adalah kumpulan cerpen smara reka. Objek penelitiannya adalah struktur intrinsik ( tata wangun jroning) dan nilai pendidikan karakter. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi tehnik baca catat. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan tahapan (1) identifikasi data, (2) reduksi data, (3) klasifikasi data, (4) deskriftif data, (5) interpretasi data, dan (6) penyimpulan. Cerpen yang ada dalam kumpulan cerpen Smara Reka berjumlah enam cerita yakni (1) Duasa melah, (2) Layah, (3) Ngalih sampi galang bulan, (4) Kung kalaraning kung, (5) Sayang mabunga mayang, dan (6) Sengkala ring niskla. Struktur intrinsik (tata wangun jroning) ini ada tujuh yaitu, (1) judul, (2) tema, (3) tokoh dan penokohannya, (4) latar, (5) alur, (6) gaya bahasa, dan (7) amanat. Ketujuh struktur intrinsik itu dapat dijumpai dalam kumpulan cerpen Smara Reka ini. Dalam kumpulan cerpen Smara Reka ini, hanya 16 nilai pendidikan karakter yang dijumpai yakni, religius ada dua, jujur ada tiga, tanggung jawab ada tiga, kerja keras ada satu, kreatif ada satu, rasa ingin tahu ada satu, toleransi ada satu, demokratis ada satu, bersahabat ada satu, dan peduli sosial ada dua. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembinaan pembelajaran bahasa Bali khususnya cerpen. Karena jurusan Pendidikan bahasa Bali menggunakan bahasa Bali, maka saya lampirkan abstrak berbahasa Bali Tetilik puniki matetujon anggen nelatarang (1) tata wangun jroning (struktur intrinsik), lan (2) kajatian guna sarat paguron-guron ring pupulan cerpen smara reka. Jejering ring tetilik puniki inggih punika pupulan cerpen smara reka. Objek tetilikannyane inggih punika tata wangun jroning (struktur intrinsik) lan kajatian guna sarat paguron-guron sane wenten ring pupulan cerpen smara reka. Ring tetilik puniki nganggen tetilik deskriptif kualitatif lan nganggen metode dokumentasi tehnik baca catat. Data tureksa sane kaanggen inggih punika analisis kualitatif, pah-pahannyane (1) identifikasi data, (2) reduksi data, (3) klasifikasi data, (4) deskriftif data, (5) interpretasi data, lan (6) pamicutet. Tetingkesan carita ring pupulan cerpen smara reka puniki kawangun antuk nemnem carita inggih punika, (1) Duasa melah, (2) Layah, (3) Ngalih sampi galang bulan, (4) Kung kalaraning kung, (5) Sayang mabunga mayang, lan (6) Sengkala ring niskala. Kawetenan tata wangun jroning (struktur intrinsik) punika wenten pepitu inggih punika (1) murda, (2) unteng, (3) pragina miwah pawatekannyane, (4) lelintihan, (5) rerawatan, (6) bebaosan miwah tata basa, lan (7) piteket. Kapepitu tata wangun jroning (struktur intrinsik) puniki prasida kepanggihin ring pupulan cerpen smara reka puniki. Kajatian guna sarat paguron-guron sane prasida kepanggihin ring pupulan cerpen smara reka puniki wantah nemblas inggih punika prama tatwa (religius) wenten kalih, arjawa (jujur) wenten tiga, tanggung jawab wenten tiga, teleb makarya (kerja keras) wenten siki, seneng ngawi (kreatif) wenten siki, meled uning (rasa ingin tahu) wenten siki, awiwahara (toleransi) wenten asiki, demokratis wenten siki, kumanyama (bersahabat) wenten siki, lan urati ring pawongan (peduli sosial) wenten kalih. Pepolih tetilik puniki mangda mawiguna kawekasan. Kata Kunci : Analisis kumpulan cerpen smara reka This research is describing (1) intrinsic structure (tata wangun jroning), and (2) educational character’s values of smara reka short story. Subject of this research is smara reka’s short stories. And the object is intrinsic structure (tata wangun jroning) and educational character’s values. This research designed as a qualitative descriptive research and reading-writing technique of documentation method was used for collecting the data. The steps of qualitative analyzing of analysis method which used is (1) data identification, (2) data reduction. (3) data clasification, (4) data description, (5) data interpretation, and (6) conclution. There are six short stories in smara reka short story book, (1) Duasa melah, (2) Layah, (3) Ngalih sampi galang bulan, (4) Kung kalaraning kung, (5) Sayang mabunga mayang, and (6) Sengkala ring niskala. There are seven intrinsic structure, (1) title, (2) theme, (3) character and characterization, (4) background, (5) story groove, (6) language style, and (7) story message. This seven intrinsic structure can be find in this smara reka short stories. There are only sixteen educational character values which found in smara reka short stories, two religious values, three honest values, three responsibility values, one hardwork value, one creative value, one anxious value, one tolerant value, one democration value, one frendly value, and two socialism values. The benefit of this research is, the result of this research can be use in Balinesse Language education especially short story. keyword : analysis of smara reka stories
NUREKSAIN TEGES KRUNA-KRUNA SOROH SATO RING CARITA TANTRI I WAYAN SUARDIKA .; I Ketut Paramarta, S.S.,M.Hum. .; Ida Bagus Made Ludy Paryatna, S.S. .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4562

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan (1) hewan-hewan apa saja yang terdapat dalam cerita Tantri (2) makna kata-kata dari hewan yang terdapat dalam cerita Tantri.Subjek dalam penelitian ini adalah buku cerita Tantri karya I Made Pasek, sedangkan objek penelitian ini adalah kata dari hewan yang terdapat dalam cerita Tantri. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dan wawancara. Data dianalisis dengan cara analisis kulitatif melalui (1) reduksi data, (2) penyajian data dan (3) kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan (1) ada tiga puluh dua hewan dalam cerita Tantri yaitu lembu, banteng, kuda, anjing, kumbang, burung atat, kura-kura, angsa, tungao,burung bangao, kepiting, burung tuu-tuu, burung upi- upi, burung pecuk, merak, gagak, kidang, burung tinil, gajah, macan, ular, monyet, kambing, katak, belibis, lalat, ikan dadeleg, burung pelatuk, burung beo, burung sangsiah dan burung celeng- celengan.(2) terkait dengan makna kata dari hewan dari beberapa jenis hewan tersebut tidak semuanya dapat dipaparkan berdasarkan teori segitiga semiotik, karena ada beberapa hewan yang langka dan keberadaannya hampir punah seperti, burung upi- upi dan burung celeng- celengan.Kata Kunci : kata hewan, cerita Tantri. This study aims to explain (1) the animals anything contained in Tantri story (2) the meaning of the words of the animals contained in Tantri story. Subjects in this study is a story book Tantri works I Made Pasek, while the object of this study is the word of the animals contained in Tantri story. The data collection method used in this research literature and interviews. Data were analyzed by means of qualitative analysis through (1) data reduction, (2) presentation of data and (3) conclusion. The results showed (1) there are thirty-two animals in the story Tantri including cattle, bison, horses, dogs, beetles, atat birds, turtles, swans, tungao, bangao birds, crabs, birds tuu-tuu, birds upi- upi , pecuk birds, peacocks, crows, deer, birds tinil, elephants, tigers, snakes, monkeys, goats, frogs, grouse, flies, fish dadeleg, woodpeckers, parrots, bird sangsiah and bird celeng-celengan. (2) related the meaning of the word animal of some kind of animal is not everything can be explained by the theory of semiotic triangle, because there are some animals are rare and almost extinct such existence, birds upi- upi and birds celeng- celengan.keyword : said animal, Tantric story
KAWENTENAN CAMPUHAN WARNA BASA (CAMPUR KODE) RING PEPARUMAN ST METU ASIH BANJAR MELAYANG, DESA SUMITA, GIANYAR I MADE GEDE SEMARA PUTRA .; Dra. Made Sri Indriani, M.Hum. .; I Ketut Paramarta, S.S.,M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4563

Abstract

Tetilik puniki madué tetujon (1) Sumangdané prasida uning wentuk campuhan warna basa sané kanggén ring peparuman ST Metu Asih, Br. Melayang, Ds. Sumita, Gianyar. (2) Sumangdané prasida uning tetujon nganggén campuhan warna basa ring peparuman ST Metu Asih, Br. Melayang, Ds. Sumita, Gianyar. (3) Sumangdané prasida uning parindikan sané ngawinang campuhan warna basa kanggén ring peparuman ST Metu Asih, Br. Melayang, Ds. Sumita, Gianyar.Tetilik puniki maosang indik campuhan warna basa sané wénten ring peparuman ST Metu Asih Br. Melayang, Ds. Sumita, Gianyar. Tetilik puniki nganggé pahan tetilik deskriptif kualitatif. Tetilik puniki nganggé makudang-kudang tata cara mupulang data inggih punika pratiaksa, pabligbagan, miwah dokumentasi. Pikolih saking tetilik puniki inggih punika wantah campuhan warna basa sané marupa kruna “anggota, akhir tahun, bendahara, dll.” miwah lengkara “Bajetkan untuk semua lomba tujuh ratus lima puluh.Dll.” Tetujon campuhan warna basa kanggén inggih punika mangda dangan Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui bentuk campur kode yang digunakan dalam rapat ST Metu Asih, Br. Melayang, Ds. Sumita, Gianyar. (2) untuk mengetahui tujuan menggunakan campur kode dalam rapat ST Metu Asih, Br. Melayang, Ds. Sumita, Gianyar. (3) untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan campur kode digunakan dalam rapat ST Metu Asih, Br. Melayang, Ds. Sumita, Gianyar.Penelitian ini membahas tentang campur kode yang terdapat dalam rapat ST Metu Asih Br. Melayang, Ds. Sumita, Gianyar.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data diantaranta: observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil dari penelitian ini adalah hanya campur kode yang berbentuk kata “anggota, akhir tahun, bendahara, dll.” dan campur kode yang berbentuk kalimat “Bajetkan untuk semua lomba tujuh ratus lima puluh. Dll.” Tujuan menggunakan campur kode adalah agar lebih mudah menjelaskan yang dibicarakan serta lawan bicara lebih mudah memahami yang dijelaskan. . Faktor yang menjadi penyebab campur kode digunakan dalam rapat adalah banyak generasi muda yang tidak mendalami bahasa Bali, adanya tingkatan dalam bahasa Bali, adanya pengaruh dari bahasa asing, serta banyak generasi muda yang mencontoh penggunaan campur kode dari lawan bicaranya, itulah yang menjadi faktor penyebab campur kode digunakan saat berbicara dalam rapat. Kata Kunci : Keberadaan campur kode This research has purpose (1) To know the form of code mixing used in ST Metu Asih’s meeting in Melayang neighborhood association, Sumita Village, Gianyar Regency. (2) To know the purpose of using code mixing in ST Metu Asih’s meeting in Melayang neighborhood association, Sumita Village, Gianyar Regency. (3) To know factors that cause code mixing was used in ST Metu Asih’s meeting in Melayang neighborhood association, Sumita Village, Gianyar Regency. This research discuss about code mixing emerged when conducting ST Metu Asih’s meeting. It also uses descriptive qualitative design. Additionally, it uses some data collection technique such as observation, interview, and documentation. The result of this research code mixing in the form of word “anggota, bendahara, atc.” and sentence “Bajetkan untuk semua lomba tujuh ratuh lima puluh. Atc.”The goal of using code mixing is to be easier to explain information and to be easier for the listener to understand. Factors that cause code mixing is used in meeting are most of young generation do not master Balinese language well, the existence of Balinese language level, the existence of effect of foreign language, and also most of young generation imitate the use of code mixing from interlocutor. Those are factors which become cause of why code mixing is used in ST Metu Asih’s meeting.keyword : The existence of code mixing
SESELEH TATA WANGUN JERONING PUISI (UNSUR INTRINSIK) LAN KAJATIAN GUNA SARAT PAGURON-GURON (NILAI PENDIDIKAN KARAKTER) SAJERONING PUISI BALI ANYAR RING PANGKAJA SARI KELAS IX ni putu mirah yunisa putri .; I Ketut Paramarta, S.S.,M.Hum. .; Dra. Made Sri Indriani, M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4564

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur intrinsik dalam puisi Bali anyar, dan (2) nilai pendidikan karakter dalam puisi Bali anyar pada Pangkaja Sari kelas IX. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Pangkaja Sari Kelas IX, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah unsur intrinsik dan nilai pendidikan karakter. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan dokumen. Hasil dari penelitian ini adalah (1) dalam masing-masing puisi Bali anyar yang terdapat di Pangkaja Sari kelas IX sudah sama dengan unsur-unsur intrinsik yaitu 1) terdapat tema yang menyatakan tetap teguh menjalanin hidup, perbuatan yang baik, kehidupan seperti sekarang, kasih sayang orang tua kepada anaknya, dan pedoman kehidupan, 2) rasa yang dirasakan yaitu rasa tegar, senang, sedih, dan bahagia, 3) suara yang digunakan lembut, pelan, dan keras, 4) suasana yang dialami yaitu mengharukan, menyenangkan, dan menegangkan, 5) amanat yang tertuang yaitu kita sebagai manusia seharusnya menjalini waktu kehidupan sebaik-baiknya, janganlah berperilaku yang tidak baik karena akan menimbulkan perselisihan, berbuatlah yang baik menurut ajaran agama, menjadi anak seharusnya berbakti dan mendengarkan nasehatnya, jika melaksanakan sesuatu yang berguna janganlah tergesa-gesa tetapi terdahulu pikirkan secara matang, (2) terdapat delapan nilai pendidikan karakter dalam puisi Bali anyar di Pangkaja Sari kelas IX yang terdiri atas relegius, jujur, kerja keras, kreatif, semangat kebangsaan, mandiri, cinta tanah air, dan tanggungjawab. Penelitian ini juga diharapakan agar masyarakat senang membaca puisi Bali anyar atau karya lain yang berkaitan dengan kasusastraan Bali yang di dalamnya banyak mengandung nilai yang baik dalam mejalani kehidupan. Tetilik puniki matetujon nglimbakang parindikan sane ngenenin indik (1) tata wangun jeroning puisi, (2) kajatian guna sarat paguron-guron sajeroning puisi Bali anyar ring Pangkaja Sari kelas IX. Tetilikan puniki nganggen palihan deskriptif kualitatif. Jejering ring tetilik puniki inggih punika Pangkaja Sari kelas IX, lan penandang ring tetilik puniki inggih punika tata wangun jeroning puisi lan kajatian guna sarat paguron-guron. Tetilikan puniki kalaksanayang nganggen kramaning studi kapustakaan lan dokumen. Pikolih ring tetilik puniki inggih punika, (1) suang-suang puisi Bali anyar ring Pangkaja Sari kelas IX sampun manut ring tata wangun jeroning puisi inggih punika 1) wenten unteng pageh nyalanin idup, parilaksana sane becik, kahuripan sakadi mangkin, pitresne rerama kapining pianakne, lan sesuluh idup ring jagate, 2) rasa sane karasayang pageh, girang, sungsut, bagia, lan seneng, 3) wirama kaanggen alon, keras, 4) kahanan jiwanyane ngangenin, kasenengan, ingguh, 5) piteketnyane iraga dados jadma sapatutne ngamargiang galah kahuripan sebecik-sebeciknyane, sampunang maparilaksana sane nenten becik, dados jadma sampunang matingkah sane boya-boya, nanging matingkah sane sapatutnyane manut ajahan Dharma, dados oka sapatutnyane subkti lan mirengang pituturnyane, yening jagi nglaksanayang parindikan sane mawiguna sampunang gegeson, nanging sapatutne pinehang dumun, (2) wenten kutus kajatian guna sarat paguron-guron sane kapanggihin ring puisi Bali anyar sajeroning Pangkaja Sari kelas IX inggih punika parama tatwa, arjawa, seken tur seleg ring pakaryan, guna cita, andel ring raga, guna laksana, bela negara, lan eling ring swadarman. Pikolihan tetilik puniki kaaptiang mangda krama Baline oneng pisan ngwacen puisi Bali anyar utawi wangun kasusastraan sane tiosan sane akeh madaging piteket-piteket sane luih utama sajeroning kahuripan.Kata Kunci : unsur intrinsik, nilai pendidikan karakter, puisi Bali anyar. This research aimed to describe (1) the intrinsic elements of new Balinese poetries, (2) the values of character education of new Balinese poetries in Pangkaja Sari book used in nine grade of senior high school. The research design used was qualitative descriptive. Research method used in collecting data research and document. The result of this research about the intrinsic elements of those five new Balinese poetries were (1) the theme of each poetry was about firmness of live, kindness, life as it is now, love of parents towards their children, and guidelines for life, (2) the feeling of each poetry was about rigidity, pleasure, sadness and happiness, (3) the tone of each poetry was soft, slow, loud, (4) the situation happened in each poetry was touching, funny, tightening, (5) the moral value each poetry was about human we should passing the life time as good as we can, we as human should not do something bad because it will rising, as human we should do something good as what our religion teaches to us, as children we should filial to the parents and not make them disappointed, in doing something we should not be in hurry and it is better to think carefully before we doing something. There were character educational values of religious, honesty, hard work, creativity, national spirit, independent, love of nation and responsibility. This research also expected in making people interest to read new Balinese poetries or others Balinese literature which have good moral value about life.keyword : intrinsic elements, educational character’s values, new Balinese poetries.
SESELEH TATA WANGUN RING JERONING PUPULAN SATUA BAWAK DASA TALI DOGEN I Wayan Putu Widiana .; Dra. Made Sri Indriani, M.Hum. .; I Ketut Paramarta, S.S.,M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4565

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) unsur intrinsik yang terkandung dalam buku kumpulan cerpen Dasa Tali Dogen yang berjudul Mara Lima Bulan, Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine (2) unsur ekstrinsik yang terkandung dalam buku kumpulan cerpen Dasa Tali Dogen yang berjudul Mara Lima Bulan, Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriftif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah buku kumpulan cerpen Dasa Tali Dogen. Yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu analisis unsur intrinsik dan analisis unsur ekstrinsik. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan kartu data. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kepustakaan. Hasil yang peneliti dapatkan dalam penelitian ini adalah (1) unsur intrinsik dan (2) unsur ekstrinsik. (1) unsur intrinsik yang ada dalam buku kumpulan cerpen Dasa Tali Dogen yang berjudul Mara Lima Bulan, Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine adalah tema, alur, tokoh, latar, dialog, sudut pandang dan amanat. (2) unsure ekstrinsik yang ada dalam buku kumpulan cerpen Dasa Tali Dogen yang berjudul Mara Lima Bulan, Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine adalah siapa pengarangnya, kapan karya sastra dibuat, tujuan dibuatnya karya sastra dan selera masyarakat pembaca. Karena skripsi ini menggunakan bahasa Bali, maka dibawah ini dilampirkan abstrak berbahasa Bali. Tetilikan puniki matetujon nlatarang (1) wangun intrinsik sane wenten ring buku pupulan satua bawak Dasa Tali Dogen minakadi satua sane mamurda Mara Lima Bulan, Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine lan (2) nlatarang wangun eksrinsik sane wenten ring buku pupupulan satua bawak Dasa Tali Dogen sane mamurda Mara Lima Bulan, Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine. Tetilikan puniki nganggen palihan tetilik deskriftif kualitatif. Sane dados jejering ring tetilikan puniki inggih punika buku pupulan satua bawak Dasa Tali Dogen. Penandang tetilik ring tetilikan puniki inggih punika seseleh wangun intrinsik lan wangun ekstrinsik. Rikala mupulang data piranti sane keanggen penilik inggih punika kartu data. Tetilikan puniki nganggen kramaning mupulang data inggih punika kramaning cakepan utawi metode kepustakaan. Pikolih sane penilik polihang rikalaning nilik buku pupulan satua bawak Dasa Tali Dogen inggih punika (1) wangun intrinsik lan (2) wangun ekstrinsik. (1) wangun intrinsik sane wenten ring jeroning buku pupulan satua bawak Dasa Tali Dogen sane mamurda Mara Lima Bulan, Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine inggih punika inggih punika unteng, lelampahan carita (alur), pragina (penokohan), latar utawi setting, bebaosan (dialog), sudut pandang, piteket lan (2) wangun ekstrinsik sane wenten ring jeroning buku pupulan satua bawak Dasa Tali Dogen sane mamurda Mara Lima Bulan, Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine inggih punika sapasira pangawinyane, sane pidan karya sastra punika kakaryanin, tatujon kakardi karya sastra, lan sesenengan pangwacen.Kata Kunci : unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, cerpen This study aims to describe (1) the intrinsic elements contained in a book collection of short stories Dasa Tali Dogen entitled Mara Lima Bulan Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine (2) the extrinsic elements contained in the book collection of short stories Dogen Dasa Tali Dogen entitled Mara Lima Bulan, Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine. This study used a qualitative descriptive research design. Subjects in this study is the book collection of Dasa Tali Dogen. Which is the object of this research is the analysis of elements of intrinsic and extrinsic element analysis. In the researcher collected data using a data card. The method used in this research is to use the method of literature. Researchers get results in this study are (1) an intrinsic element and (2) extrinsic elements. (1) that there is an intrinsic element in the book of short stories Dasa Tali Dogen en strap Dogen entitled Mara Lima Bulan Mara, Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine is the theme, plot, characters, setting, dialogue, viewpoint and mandate. (2) extrinsic elements are there in a book of short stories Dasa Tali Dogen entitled Mara Lima Bulan, Mara Teka, Tusing Madaya, Mindang Batu, Kobaran Apine is who the author, when literature was made, the purpose of the literature and tastes of the reading public.keyword : elements of intrinsic, extrinsic elements, short story
Co-Authors . ., ., Dewa Ayu Desy Riani ., I Kadek Aryana Prayoga ., I Nyoman Artawa ., I Putu Budiantara Putra ., Kadek Astina ., Kadek Meliningsih ., Kadek Ryan Sukanatha ., Made Ayu Ningsih ., Ni Luh Astini ., Ni Made Yuniharsih ., Ni Wayan Ari Suryanti ., Putu Nita Aryani Agustini A.P, I.Ngh Yoga Darma Ahmad Asroni Anak Agung Putu Putra Anggreningsih, Komang Sinta Anjani Putri, Rai Kompyang Dewi Antara Jaya, I Made Dwi Anti, Nkomang Juni Arin Devi, Ni.Pt.Ayu Trisna Aron Meko Mbete Artawan, Gede Aryana, I.B.Putra Manik Astiti, SG. Laksmi Widi Candra ayu widiastini, Kadek cahyani, Ni Kdk Sintha Desak Made Yoniartini Dewa Ayu Desy Riani . Dewi, Luh Restia dewi, Ni Putu Hanna Wila Ellya N.S, Ni Luh Putu Gd Edi Subawa Gde Artawan Gede Indrawan Gusti Ayu Putu Novi Widya Utami . Gusti Ayu Putu Novi Widya Utami ., Gusti Ayu Putu Novi Widya Utami I B Rai I B Rai I Gede Andika I Gede Aris Gunadi I Gede Bara Yuda Gautama I Kadek Agus Sujiwo, I Kadek Agus Sujiwo I Kadek Aryana Prayoga . I Ketut Yasa I Komang Doni Mahendra I Made Dwi Antara Jaya I MADE GEDE SEMARA PUTRA . I Made Werdi Atmaja . I Made Werdi Atmaja ., I Made Werdi Atmaja I Nengah Martha I Nyoman Artawa . I Putu Budiantara Putra . I PUTU EKA PRAYUDA . I WAYAN ARDI PAYANA . I Wayan Artika I Wayan Gede Wisnu I Wayan Putu Widiana . I WAYAN SUARDIKA . I Wayan Swandana I Wayan Wendra I.B. Putra Manik A. I.B.Made Ludy Paryatna I.B.Putra Manik Aryana I.B.Putra Manik Aryana I.Ngh Yoga Darma A.P Ida Ayu Putu Purnami Ida Bagus Made Ludy Paryatna Ida Bagus Mas Abdi Putra Ida Bagus Putra Manik Aryana Ida Bagus Putra Manik Aryana Ida Bagus Putra Yadnya Ida Bagus Putrayasa Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd . Jutawan, K. Belly K. Belly Jutawan Kadek Agus Sujiwo Kadek Astina . Kadek Desy Mirdana Sari . Kadek Devi Antariyani . Kadek Devi Antariyani ., Kadek Devi Antariyani Kadek Meliningsih . Kadek Ryan Sukanatha . Kadek Sukreni Riawati Kami, Kanisius Kd. Dwi Swandana Ketut Agustini Komang Endy Suastika Komang Sinta Anggreningsih Luh Joni Erawati Dewi Luh Putu Ayu Widiasih Luh Restia Dewi M.Pd S.S. Ida Bagus Rai . Made Ayu Ningsih . Made Sri Indriani Made Yeni Kusumayanthi Maharani, Ni Putu Andina Putri Manik A., I.B. Putra Meriyantini, Ni Wayan Ni Kadek Ayu Dewi Ratni Ni Kadek Lady Lokita Dewi . Ni Kadek Lady Lokita Dewi ., Ni Kadek Lady Lokita Dewi Ni Kadek Sintia Dewi Ni Kdk Sintha cahyani Ni Luh Astini . Ni Luh Intan Pramita Sari Ni Luh Putu Ellya N.S Ni Luh Putu Ratna Dewi . Ni Luh Putu Ratna Dewi ., Ni Luh Putu Ratna Dewi Ni Made Ratminingsih Ni Made Rispintari Ni Made Yuniharsih . Ni Nyoman Harini Puspita Ni Putu Febri Yuliani . Ni Putu Febri Yuliani ., Ni Putu Febri Yuliani ni putu mirah yunisa putri . Ni Putu Nova Kartika Sari . Ni Wayan Ari Suryanti . Ni Wayan Meriyantini Ni.Pt.Ayu Trisna Arin Devi Nyoman Dewi Supartini Paryatna, I.B.Made Ludy Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd . Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum . Prof. Dr. I Wayan Rasna,M.Pd . Putu Dani Arya Saputra Putu Nita Aryani Agustini . Putu Putri Maharani Putu Suwidnyana Rai, I B Ricani, Ni Komang Rispintari, Ni Made S.S. M.Pd Ida Ayu Sukma Wirani . Sagung Laksmi Widi Candra Astiti Sang Ayu Putu Sriasih Sariyasa . Setia Dewi, Luh Putu Juni Ari Sinaga, Andira Emelita Br Suastika, Komang Endy Subawa, Gd Edi Sujiwo, I Kadek Agus Sukreni Riawati, Kadek Supartini, Nyoman Dewi Swandana, Kd. Dwi Widi, Sagung Laksmi Wisnu, I Wayan Gede Yasa, I Ketut