Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya

Wacana Anti Imperialisme dalam Cerpen Kyuuchou No Negai Karya Kobayashi Takiji Ni Luh Putu Ari Sulatri; Silvia Damayanti
Journal Social and Humaniora Vol 19 No 2 (2019)
Publisher : Udayana University Press bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.332 KB) | DOI: 10.24843/PJIIB.2019.v19.i02.p07

Abstract

Wacana anti imperialisme menjadi salah satu tema yang diangkat dalam karya sastra oleh sastrawan yang berafiliasi dengan kesusastraan proletar di Jepang, termasuk Kobayashi Takiji. Di dalam cerpen Kyuuchou no Negai, disajikan narasi sebagai bentuk pandangan dunia pengarang dari Kobayashi Takiji terkait dengan wacana anti imperialisme. Guna mengkaji wacana anti imperialisme dalam cerpen Kyuuchou no Negai pada tahap pengumpulan data diterapkan metode kajian pustaka, pada tahap analisis data diterapkan metode analisis isi, dan pada tahap penyajian hasil analisis data diterapkan metode informal. Hasil analisis menunjukan bahwa ideologi anti imperialisme disajikan dalam wacana 1) biaya perang yang tinggi menciptakan kemelaratan bagi masyarakat Jepang; 2) masyarakat dituntut mendukung imperialisme sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat; 3) imperialisme bertentangan dengan nilai kemanusian; dan 4) imperialisme Jepang dapat memicu revolusi di dalam negeri.
Makna Sapaan pada Penggunaan Negirai Kotoba: Cerminan Ragam Bahasa Jepang Ni Made Andry Anita Dewi; Silvia Damayanti
Journal Social and Humaniora Vol 20 No 2 (2020)
Publisher : Udayana University Press bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/PJIIB.2020.v20.i02.p10

Abstract

Negirai kotoba merupakan ungkapan yang cukup sering digunakan oleh masyarakat Jepang dalam kehidupan sehari-hari, baik secara formal maupun informal. Ungkapan yang termasuk dalam negirai kotoba diantaranya adalah gokurou (san/sama) dan otsukare (san/sama). Negirai kotoba dapat didefinisikan sebagai ungkapan apresiasi atau terima kasih atas kerja keras/usaha/upaya yang telah dilakukan seseorang (mitra tutur). Kedua ungkapan tersebut banyak ditemukan dalam dunia kerja khususnya di perusahaan atau perkantoran di Jepang. Penggunaan kedua ungkapan tersebut cukup beragam dan cukup banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti status sosial dan kedekatan hubungan antar partisipan. Salah satu hal yang berkaitan dengan penggunaan negirai kotoba ini adalah bentuk sapaan yang digunakan oleh partisipan. Konteks sosial mendasari penggunaan bentuk sapaan tersebut sehingga partisipan dapat menentukan negirai kotoba yang digunakan dalam tuturan. Drama yang digunakan sebagai data adalah drama berbahasa Jepang yang berjudul Natsuko Kira yang ditanyangkan pada tahun 2016. Drama ini bergenre wanita karir yang menghadapi berbagai masalah dalam pekerjaan maupun kehidupan rumah tangganya.
Alih Wahana Cerita Rakyat Terjadinya Pulau Bali dari Buku Cerita Bergambar Menjadi Anime Silvia Damayanti; Ni Putu Luhur Wedayanti; Ida Ayu Laksmita Sari
Journal Social and Humaniora Vol 18 No 2 (2018)
Publisher : Udayana University Press bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.483 KB) | DOI: 10.24843/PJIIB.2018.v18.i02.p10

Abstract

Penelitian ini mengkaji alih wahana cerita rakyat Bali yang berjudul Terjadinya Pulau Bali dari buku cerita bergambar menjadi anime. Objek penelitian ini adalah cerita rakyat Bali Terjadinya Pulau Bali karya Yuliadi Soekardi (2004) dan Anime Legenda Selat Bali karya Evelyn Zhang (2010). Penelitian ini dianalisis secara kualitatif dengan teori Alih Wahana Damono (2012) dan teori Strukturalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara alih wahana cerita rakyat Bali dari buku cerita bergambar menjadi anime dan meningkatkan ketertarikan dan kecintaan masyarakat Bali terhadap cerita rakyat Bali. Hasil penelitian yaitu bahwa sebagai sarana pelestarian cerita rakyat, penulis cerita anime Legenda Selat Bali dalam proses alih wahana dari buku cerita bergambar melakukan pengurangan, penambahan, dan pemvariasian unsur-unsur intrinsik pembentuk cerita rakyat Terjadinya Pulau Bali. Pengurangan, penambahan, dan pemvariasian tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan bentuk dan jenis anime yang dibuat. Anime Legenda Selat Bali diperuntukkan bagi anak-anak oleh karena itu, terdapat pengurangan pada tokoh cerita, alur dan peristiwa, dan latar. Pengurangan ini dilakukan untuk menyerderhanakan cerita. Selain itu, penyesuaian dilakukan dengan menghilangkan beberapa adegan kekerasan. Penambahan cerita terdapat pada adegan anti klimaks. Perubahan bervariasi terdapat pada bentuk perjudian yang dilakukan tokoh Manik dari perjudian dengan dadu menjadi sabung ayam. Simpulan penelitian ini adalah bahwa pengurangan, penambahan, dan perubahan bervariasi dalam cerita dilakukan pengarang agar cerita lebih menarik, manambah unsur penasaran, dan agar para pembaca tidak bosan.
Co-Authors Abdul Karim, Dewi Damayanti Achmad Faris Fizabillah Achmad Yudi Wahyudin Adinda Salsabila Afrianto Ahmad Faris Alfidav Yasril Kumara Anak Agung Istri Kumala Dewi Ananta Syahbana, Javier Syarif Anggraeni, Windi Ardansyah Aryanto, Vincent Didiek Wiet Bahar Amal Bama Tangguh Galih Charisa Nabirawati Sitindaon Christian Sitohang, Arga Darma Suputra, Gede Ngurah Dewi, Vidia Nastiti Diana Aqmala Dirga Dito Aditya Sasongko Egidia Zahra Vanessa Purba En Nahl Al Atiqo Sanabila Irfana Farhan Fauzan Fatriana, Nina Firdani Mutiara Gede Feri Kartiana Gitsali Hanum Salsabila Santosa Hasani Faris Maulana Hendriyanto, Pujo Himawan S , Rizki I Gede Oeinada I Gusti Ayu Dwinta Cahyani I Gusti Ayu Sugiartini Mahardika I Made Budiana I Nyoman Rauh Artana I Nyoman Suarka I Putu Gede Yasa Partawan Ida Ayu Laksmita Sari Kadek Dea Shinta Ketut Widya Purnawati KHOIRUL ANAM Khonsa, Aisyah Nabila Kinanti, Anggun Putri Kireine Kosma Ramadhani Komang Triyas Wardhani Louis Valdo Made Yani Anggarawati Maharani, Putu Arbi Regina Maria Gorethy Nie Nie Maria Matildis Banda Masrur Mauridhoh, Mohamat Maulana Hasanudin Raditya Mirda Raihan Khairunnisa Muhammad Yasin Ngurah Indra Pradhana Ni Luh Kade Yuliani Giri Ni Luh Putu Ari Sulatri Ni Luh Putu Ari Sulatri Ni Made Andry Anita Dewi Ni Made Puspita Dewi Ni Made Wirian Ni Made Wiriani Ni Putu Ayu Yogi Ardhaningsih Ni Putu Candra Lestari Ni Putu Iin Permata Dina Liana Ni Putu Luhur Wedayanti Ni Wayan Nadia Setyawati Ni Wayan Suarji Indrawati Novrilia Atika Nabila NPL Wedayanti Piji Pakarti Putu Ella Kumala Sari Putu Trisna Windasari Rachel Ratu Rahmadani, Firdausi Nuzula Rahmadhani, Vissi Aulia raihan , Achmad dany Rosi, Fahrur Safei, Imam Sarmoko Sarmoko Siti Amina Sulatri, Ni Luh Putu Ari Syahbana, Javier Syarif Ananta Tria Putriani Vigo Atsil Nugraha Vitaloka Prischa Sisilia Wangsa, I Gusti Ngurah Jun Arya Wenda Reka Pratama Widati Hardini Widya Kumala, Dinda Yasin, S.E., M.M, Dr. Muhammad Yuri Rahmanto Zahra, Mutia Haristi Zendrato, Kezia Davina Putri Zita Atzmardina