Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Analisis Kebutuhan Air Baku Kecamatan Samboja Tahun 2020 Sri Riani; Ajeng Nugrahaning Dewanti; Asri Prasaningtyas
Ruang Vol 6, No 2 (2020): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.6.2.85-92

Abstract

Menurut Permen PU No 122 Tahun 2015 tentang sistem penyediaan air minum pemanfaatan kapasitas dikatakan optimal ketika memiliki pelayanan 80% dan untuk kebutuhan minimal setiap orang akan air baku untuk air bersih per hari  adalah 60  liter atau 0,06 m3. Hingga saat kini PDAM merupakan pemasok layanan air baku yang paling banyak digunakan masyarakat. Namun tidak seluruh masyarakat terlayani oleh pelayanan air baku dari PDAM, masih banyak wilayah yang tidak terlayani oleh pelayanan air baku hal tersebut dikarenakan terbatasnya cakupan pelayanan, kondisi sumber air baku dan sebagainya.Jangkauan pelayanan PDAM Tirta Mahakam Samboja baru menjangkau 30% dari keseluruhannya. Dan untuk penduduk hanya 10.470 jiwa yang telah terlayani oleh PDAM Samboja dari total jumlah penduduk sebesar 63.128 penduduk dengan jumlah sambungan sebesar 3.346 sambungan. Sehingga jangkauan pelayanan air baku tersebut hanya memenuhi 20% dari total jumlah penduduk Kecamatan Samboja. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini berupa analisis kuantitatif dimana metode analisis yang digunakan ialah berupa analisis kebutuhan air domestik dan non domestik. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan Kecamatan Samboja memerlukan total jumlah air baku sebesar 6.127.008 liter, dan untuk kebutuhan air non domestik diperlukan kebutuhan air total sebesar 786.528 liter air dari seluruh sarana yang berada di Kecamatan Samboja.
Analisis Tingkat Kinerja Kawasan Ekonomi Terpadu Di Kota Samarinda Muthia Nur Ipmasyari; Ajeng Nugrahaning Dewanti; Rossana Margaret Kadar Yanti
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.7167

Abstract

Kota Samarinda ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi perdagangan dan jasa regional terpenting di Provinsi Kalimantan Timur dengan konsep Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (RTRW provinsi Kalimantan Timur 2016 – 2036). Kebijakan program Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu didukung dengan pengaruh tingkat kinerja kawasan ekonoomi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi di Kota Samarinda serta faktor eksternal yang dapat memengaruhi keberadaan kawasan ekonomi terpadu. Namun, hingga saat ini kinerja kawasan ekonomi terpadu yang ada belum terealisasi secara optimal. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan persepsi responden terpilih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis Skala Likert untuk mengukur tingkat kinerja Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu di Kota Samarinda. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu pada 7 indikator pertumbuhan ekonomi menempati skala 1 atau sangat rendah. Sedangkan variabel investasi menempati skala 2 atau rendah. Dapat diketahui jika tingkat kinerja kawasan ekonomi terpadu bagi pertumbuhan perekonomian di Kota Samarinda belum terealisasi.
Analisis Tingkat Pelayanan Trans Balikpapan Berdasarkan Persepsi Pengguna (Studi Kasus: Koridor D Terminal Batu Ampar-Pelabuhan Ferry Kariangau) Zahra Salsabila; Ajeng Nugrahaning Dewanti; Mohtana Kharisma Kadri
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i2.7511

Abstract

Trans Balikpapan merupakan satu-satunya transportasi umum di Kota Balikpapan yang melayani mobilitas penduduk dari Terminal Batu Ampar-Pelabuhan Ferry Kariangau. Akan tetapi terdapat beberapa aspek pelayanan Trans Balikpapan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan minimal, diantaranya adalah keselamatan, kenyamanan, kesetaraan dan keteraturan. Di sisi lain terjadi penurunan jumlah pengguna Trans Balikpapan pada tahun 2014-2019. Dengan melakukan analisis tingkat pelayanan dapat diketahui tingkat kinerja dan kepentingan dari setiap faktor kualitas pelayanan maupun secara keseluruhan. Sehingga dapat menjadi masukan dalam melaksanakan peningkatan pelayanan Trans Balikpapan Koridor D, mengingat koridor ini sebagai satu-satunya koridor yang beroperasi sejak tahun 2014. Terdapat dua sasaran dalam penelitian ini, sasaran pertama adalah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelayanan Trans Balikpapan menggunakan analisis isi dan sasaran kedua adalah menganalisis tingkat pelayanan Trans Balikpapan menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan hasil analisis sasaran 1 didapatkan 25 dari 28 variabel yang berpengaruh terhadap pelayanan Trans Balikpapan. Selanjutnya sebanyak 25 variabel yang berpengaruh tersebut dinilai tingkat kepentingan dan kinerja berdasarkan persepsi pengguna menggunakan analisis IPA. Berdasarkan hasil analisis IPA diketahui bahwa secara rata-rata keseluruhan, pelayanan Trans Balikpapan termasuk dalam kategori kurang puas menurut penumpang dengan nilai 76% serta terdapat beberapa variabel yang memiliki kinerja rendah namun tergolong penting menurut penumpang yaitu kursi prioritas, fasilitas kebersihan halte, fasilitas kebersihan bus, ketepatan waktu, informasi tarif, informasi jadwal, ruang khusus untuk kursi roda dan waktu tunggu.
Penentuan Potensi Wisata Prioritas melalui Pendekatan Community-Based Tourism di Desa Wisata Teritip Kota Balikpapan Kiki Amalia Putri; Ajeng Nugrahaning Dewanti; Mohammad Muntaha
Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan) Vol. 1 No. 3 (2017): Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangu
Publisher : P4W LPPM IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.051 KB) | DOI: 10.29244/jp2wd.2017.1.3.298-306

Abstract

Desa Wisata Teritip (Teritip Tourism Village) is one of the new destinations of Balikpapan City which has 12 potential points for tourism, including the potential of site attraction (nature’s beauty) and the potential of event attraction (community culture and tourism activities). However, these potentials has not been utilized and developed optimally by the local community up to now. The development is constrained by the lack of community involvement in managing the tourism village. The purpose of this study was to identify priority tourism potentials to be developed through community-based approaches in order to put the role of the local community as subject and object of the development of the village. This study uses rationalistic approach with a qualitative descriptive method. The analysis technique used to answer the research objectives, are: on the first stage, content analysis was used to analyze the potential tourism attractions to be developed; and followed by the second stage, a descriptive qualitative analysis to identify potential tourism attraction priorities for development by emphasizing the role of local communities.The result obtained is that the three factors of attractiveness: nature’s beauty, community culture and tourism activities, has the potential to be develop through community-based approaches and there are 10 potential tourism priorities to be developed, which covers physical, socio-cultural, and supporting tourism objects.
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH JANGKA PENDEK DAN MENENGAH KECAMATAN PENAJAM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Rossana Margaret Kadar Yanti; Ajeng Nugrahaning Dewanti
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.113-124

Abstract

Kecamatan Penajam merupakan wilayah terluas di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan luas sebesar 1.207,234 km2. Ibukota Kabupaten PPU ini memiliki jumlah penduduk sebesar 86.040 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,45%. Pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya mengarah pada munculnya permasalahan pemenuhan kebutuhan air bersih untuk aktivitas domestik dan non domestik. Pada tahun 2021, terdapat 64% penduduk Kecamatan Penajam yang belum mampu dilayani oleh Perumda Air Minum Danum Taka. Untuk meningkatkan presentase cakupan pelayanan air bersih tentunya perlu dilakukan analisis terkait proyeksi penambahan jumlah penduduk di Kecamatan Penajam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proyeksi kebutuhan air bersih jangka pendek dan jangka menengah di Kecamatan Penajam. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan beberapa tahapan analisis yaitu pengumpulan data, analisis proyeksi jumlah penduduk, analisis proyeksi kebutuhan air, analisis kapasitas produksi dan potensi air di Kecamatan Penajam. Hasil yang diperoleh dari analisis proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Penajam pada tahun 2041 mencapai 179.661 jiwa dan dibutuhkan air bersih guna memenuhi kegiatan domestik dan non domestik mencapai 257,61 liter/detik. Kondisi ini belum sebanding dengan kapasitas produksi air bersih di Kecamatan Penajam yang hanya mencapai 76,09 liter/det. Kondisi ini seharusnya dapat diatasi dengan meningkatkan kapasitas produksi, melihat potensi sumber air di Kecamatan Penajam yang mencapai 350 liter/detik. Apabila dibandingkan antara kebutuhan dan potensi air bersih di Kecamatan Penajam, diperoleh titik seimbang pada tahun 2041.
Penanganan Banjir Sub-DAS Posindo Kota Balikpapan dengan Optimalisasi Penyediaan Infrastruktur Hijau Achmad Ghozali; Rossana Margaret Kadar Yanti; Ajeng Nugrahaning Dewanti
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.595 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v20i2.8655

Abstract

The Posindo sub-basin, emptying into the Ampal river, is experiencing floods, yet the city government has regularly normalized and cleaned the river. Therefore, this problem cannot be handled conventionally and generically. The research was conducted to formulate optimal flood management scenarios through a green infrastructure approach as an alternative for sustainable flood management. Two analytical methods were used to overcome the research question: the Gumbel Type I distribution to calculate rainfall return periods and HEC-HMS and HEC-RAS modeling software to simulate hydrological and hydraulic conditions. Result analysis showed an overflow discharge above the embankment along the Posindo sub-basin secondary channel by 0.38 – 1.64 m3/s. Alternative’s simulation shows that providing green open space (GOS) is crucial for maintaining water balance in the study area. The combined management scenario by maintaining a minimum GOS of 10%, storage ponds establishment, and increasing the drainage capacity adequate to reduce the overflow height.
Assessment of Settlement Quality Levels in Balikpapan Kota Subdistrict, Balikpapan, Indonesia Mega Ulimaz; Reynaldi Yudha Pratama; Ajeng Nugrahaning Dewanti; Elin Diyah Syafitri
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 19, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1946.906 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v19i1.55-67

Abstract

Balikpapan is experiencing rapid urbanization and has an essential role in settlement development. One of the strategic issues of settlements in Balikpapan is the settlements that have decreased in quality in residential in urban areas with a mild level of slum. Based on the Balikpapan Spatial Plan, the spatial pattern in the Balikpapan Kota Subdistrict is dominated by the Settlement Area. It can be said that the components of settlements are the components that are planned to support settlement activities. Therefore, it is necessary to assess the quality of settlements in the Settlement Area in the Balikpapan Kota Subdistrict. The analysis was carried out by quantitative descriptive method (scoring method) with the unit of study for each settlement block or neighborhood. The analysis results of the quality of settlements in the Balikpapan Kota Subdistrict tend to have reasonable quality settlements. There were no areas that had poor settlement quality values. In the research area, from 131 neighborhoods, 19 neighborhoods still have a moderate quality of settlements. It is necessary to increase several components to improve the quality of settlements in each block so that all settlements become more liveable.
Analisis Daya Dukung Permukiman di Kelurahan Manggar Baru Nurul Pertiwi; Ajeng Nugrahaning Dewanti; Mohtana Kharisma Kadri
Ruang Vol 7, No 1 (2021): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.7.1.9-21

Abstract

Pertumbuhan penduduk mengakibatkan kebutuhan akan permukiman semakin bertambah. Apabila kuantitas lahan tidak sesuai dengan kebutuhan permukiman maka akan menimbulkan tumbuhnya kawasan permukiman liar atau tidak sesuai. Kelurahan Manggar Baru merupakan daerah yang berbatasan dengan kawasan pesisir, hal menyebabkan adanya kawasan permukiman yang berdiri di daerah sempadan sungai. Kondisi ini dapat mengakibatkan terganggunya fungsi ekologi sungai, termasuk bahaya banjir bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan sungai. Penelitian ini menggunakan metode analisis meliputi analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL), kesesuaian lahan permukiman, dan daya dukung permukiman. Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) bertujuan untuk mengetahui luas kawasan permukiman yang sesuai untuk digunakan pada analisis daya dukung permukiman. Pada daya dukung permukiman diperoleh hasil 10,25 atau lebih dari 1, hal ini berarti lahan mampu menampung penduduk untuk bermukim.
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pemilihan Lokasi Relokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasar Pagi, Kota Samarinda Kristia Liendika Arruan Minanga Demas; Ajeng Nugrahaning Dewanti
Ruang Vol 7, No 2 (2021): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.7.2.96-104

Abstract

Sesuai dengan program prioritas RPJMD Kota Samarinda tahun 2016-2021 dalam penataan Pedagang Kaki Lima di kawasan perdagangan dan jasa, bentuk usaha yang sudah diterpakan dalam upaya penataan Pedagang Kaki Lima di kawasan Pasar Pagi dengan melakukan penertiban dan penggusuran. Namun yang menjadi permasalahan adalah karena Pedagang Kaki Lima yang telah digusur terus kembali pada lokasi yang sama untuk berdagang. Sehingga sebagai salah satu langkah awal dalam penataan maka perlu adanya identifikasi karakteristik PKL serta analisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan lokasi untuk relokasi bagi Pedagang Kaki Lima di kawasan Pasar Pagi. Metode yang digunakan adalah statistik deskrptif dan analisis Delphi. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik PKL di Pasar Pagi teridentifikasi dalam tiga kelompok yang dibagi berdasarkan jenis dagangan yaitu Kelompok I, Makanan/Minuman Siap Saji; Kelompok II : Non-Makanan, Kelompok III : Jasa dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima berdasarkan perspektif stakeholders yaitu (1) Sirkulas; (2) Dekat Permukiman; (3) Aksesibilitas; (4) Ekspansi; (5) Lahan Parkir; (6) Jaringan Listrik; (7) Jaringan Air Bersih; (8) Jaringan Limbah; (9) Lingkungan; (10) Visibilitas; (11) Fungsi Jalan; (12) Akses Pejalan Kaki dan (13) Kebijakan Tata Ruang.
Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Air Bersih di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Ajeng Nugrahaning Dewanti; Khairiyah Trista Lutfhiani
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 1 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.895 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i1.734

Abstract

Penyediaan air bersih di Kecamatan Sepaku termasuk dalam pelayanan Perumda Air Minum Danum Taka unit Sepaku yang saat ini cakupan pelayanannya terbatas. Tahun 2021 cakupan pelayanan hanya mencapai 5% dari jumlah penduduk di Kecamatan Sepaku. Produksi air bersih yang didistribusikan PDAM hanya sekitar 16 jam/hari dengan kualitas air yang buruk. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat, Oleh karena itu perlu diketahui seberapa jauh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan air bersih di Kecamatan Sepaku dan mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan air bersih di Kecamatan Sepaku. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada masyarakat. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis IPA. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa didapatkan 12 variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan air bersih di Kecamatan Sepaku dan diketahui bahwa secara rata-rata keseluruhan pelayanan air bersih di Kecamatan Sepaku dalam kategori belum memuaskan dengan nilai 98,45%.