Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

THE SIX-MINUTE WALKING TEST FOR MEASURING VITAL LUNG CAPACITY AND VO2 MAX IN TEENAGERS IN THE NURSING ANESTHESIOLOGY DEPARTMENT Rohmah, Astika Nur; Dewi, Ratih Kusuma; Prihatin, Hajutri
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 16 No. 2, Juli 2025
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v16i2.1710

Abstract

Background: Technological advances are making activities easier. The convenience gained hurts daily life, such as laziness in exercise and reluctance to gather and communicate actively, especially among teenagers. Physical fitness is essential in improving cardiovascular health, including heart and blood vessel endurance and vital lung capacity. Maximum oxygen volume (VO2 max) can be used to assess a person’s cardiorespiratory endurance. This study aimed to use a 6-minute walk test to measure VO2 max and the lungs’ vital capacity. Methods: The method used a pre-experiment with total sampling, namely 118 student respondents. These tools include emergency equipment, a stopwatch to calculate running time, colourful markers to indicate the path, and traffic cones for additional markers, using the Borg Breathing Difficulty Scale to check how difficult it is for respondents to breathe. Analysis used the Wilcoxon test because the normality assumption is not met.Results: The results showed that the relationship between the distance of the 6-minute walk test and vital lung capacity was indicated by a p-value of 0.000 (P<0.05), and the relationship between the distance of the 6-minute walk test and VO2 max was marked by a p-value of 0.000 (P<0.05). Physical fitness is essential in improving cardiovascular health, including heart and blood vessel endurance and lung vital capacity. Conclusion: This study concludes that there is a relationship between the 6-minute walk test and vital lung capacity and VO2 max.
PENGARUH KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA MEGATHRUST TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA ANGKATAN 2022 Adilla, Haifa Tara; Santoso, Budi; Dewi, Ratih Kusuma
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 2 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i2.783

Abstract

Indonesia merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana gempa bumi, termasuk ancaman gempa megathrust yang dapat menimbulkan dampak signifikan. Mahasiswa Keperawatan Anestesiologi sebagai calon tenaga kesehatan tergolong kelompok yang rentan mengalami kecemasan akibat kurangnya kesiapan menghadapi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesiapsiagaan bencana gempa megathrust terhadap tingkat kecemasan mahasiswa Keperawatan Anestesiologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta angkatan 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pre-eksperimental model one group pretest-posttest. Sebanyak 67 responden dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kesiapsiagaan bencana dan skala kecemasan DASS-21. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara peningkatan kesiapsiagaan dan penurunan tingkat kecemasan mahasiswa (p < 0,05). Rerata skor kesiapsiagaan meningkat setelah intervensi edukasi, sementara skor kecemasan menurun. Edukasi mengenai kesiapsiagaan terhadap gempa megathrust terbukti efektif dalam menurunkan kecemasan mahasiswa dan disarankan untuk dilaksanakan secara berkala di lingkungan perguruan tinggi sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana.
PENGARUH LATIHAN LUNGES TERHADAP TEKANAN DARAH, GULA DARAH SEWAKTU DAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI UNIVERSITAS 'AISYIYAH YOGYAKARTA Ferdiansyah, Ferdiansyah; Dewi, Ratih Kusuma; Muhaji, Muhaji
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47248

Abstract

Pendahuluan: Mahasiswa Keperawatan Anestesiologi memiliki aktivitas perkuliahan yang padat sehingga cenderung kurang aktif secara fisik. Perilaku sedentari ini berisiko meningkatkan tekanan darah, gula darah, dan berat badan. Latihan Lunges merupakan bentuk aktivitas fisik sederhana yang dapat meningkatkan kebugaran dan menurunkan risiko penyakit tidak menular. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode desain pre-experimental menggunakan rancangan one group pre-posttest design. Populasi dalam penelitian 200 orang dengan teknik simple random sampling menggunakan rumus slovin. Sampel pada penelitian berjumlah 60 responden. Intrumen yang digunakan meliputi spghymomanometer, glucometer, timbangan digital dan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon signed rank test. Hasil: Hasil penelitian rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik responden masing-masing sebesar 120/85 mmHg. Rata-rata kadar gula darah sewaktu sebesar 85 mg/dL. Berat badan responden berkisar antara 40–84 kg, dengan rata-rata 53 kg. Seluruh responden menunjukkan tekanan darah dan kadar gula darah dalam batas normal pasca intervensi, serta 25% responden mengalami penurunan berat badan sebesar 1–2 kg. Uji bivariat Wilcoxon signed rank test menunjukkan nilai p = 0.000 (p < 0.05), menandakan adanya pengaruh yang signifikan dari latihan Lunges terhadap ketiga variabel. Simpulan: Latihan Lunges berpengaruh positif dalam menjaga kesehatan kardiovaskular dan metabolik. Latihan ini direkomendasikan sebagai bentuk aktivitas fisik rutin bagi mahasiswa dengan gaya hidup sedentari
PENGARUH SIMULASI BENCANA GUNUNG MELETUS TERHADAP KETERAMPILAN BALUT BIDAI PADA SISWA NEGERI 1 CANGKRINGAN Ananda Utami, Amelfi; Dewi, Ratih Kusuma; Muhaji, Muhaji
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47811

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana gunung meletus, termasuk wilayah Cangkringan di Sleman yang berada di lereng Gunung Merapi. Rendahnya keterampilan masyarakat, khususnya siswa, dalam menghadapi situasi darurat seperti cedera akibat bencana menjadi perhatian serius. Simulasi bencana sebagai metode pembelajaran praktis dinilai efektif untuk meningkatkan keterampilan pertolongan pertama seperti balut bidai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh simulasi bencana gunung meletus terhadap keterampilan balut bidai pada siswa sma negeri 1 cangkringan. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan pre-eksperimental dengan one-group pre-test post-test design. Data dikumpulkan melalui teknik simple random sampling, dengan total responden 30 orang. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi keterampilan balut bidai. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil uji statistik Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan keterampilan balut bidai siswa secara signifikan setelah mengikuti simulasi, dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Simpulan: Simulasi bencana gunung meletus efektif dalam meningkatkan keterampilan balut bidai pada siswa. Kata kunci: Simulasi bencana, Gunung meletus, Balut bidai, Keterampilan, Siswa SMA.
PENGARUH ELEVASI KAKI TERHADAP PENCEGAHAN HIPOTENSI PADA PASIEN SECTIO CAESAREA PASCA SPINAL ANESTESI DI RUANG PEMULIHAN RSUD WONOSARI M.Nur, nurhaliza; Dewi, Ratih Kusuma; Suparmanto, Gatot
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48120

Abstract

Spinal anestesi merupakan teknik anestesi yang banyak digunakan pada tindakan sectio caesarea karena aman dan cepat. Namun, efek samping yang umum terjadi adalah hipotensi akibat blokade saraf simpatis yang menyebabkan vasodilatasi dan penurunan venous return. Hipotensi yang tidak ditangani dapat membahayakan ibu dan janin. Elevasi kaki merupakan intervensi nonfarmakologis sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan curah jantung dan tekanan darah melalui peningkatan venous return. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest. Jumlah sampel sebanyak 30 responden yang diambil menggunakan teknik nonprobability sampling. Intervensi berupa elevasi kaki setinggi 30 cm selama 15 menit. Uji data yang dilakukan adalah dengan Uji Wilcoxon dan Uji paired Sample T-Test pada masing-masing kelompok Intervensi Hasil: Terdapat pengaruh yang signifikan antara elevasi kaki terhadap hipotensi pada pasien sectio caesarea pasca spinal anestesi di Ruang pemulihan RSUD Wonosari, dengan rincian P value Tekanan darah Sistol sebesar 0,000<0,05 p value tekanan darah diastol sebesar 0,000<0,05, p value MAP 0,000<0,05. Simpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan antara elevasi kaki terhadap hipotensi pada pasien sectio caesarea pasca spinal anestesi di Ruang pemulihan RSUD Wonosari.  
The Effect of Calf Raise Exercise on Heart Rate, Oxygen Saturation, and Blood Pressure in Anesthesiology Nursing Students Rohmah, Astika Nur; Wardhani, Riska Risty; Dewi, Ratih Kusuma; Suparmanto, Gatot
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 5 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i5.6874

Abstract

Physical exercise is a body activity that is carried out in a planned, structured and repetitive manner with the aim of improving or maintaining physical fitness and overall health. The busyness experienced by students in terms of theoretical and practical learning makes students do less physical exercise, and this can have implications for decreased muscle flexibility and the risk of muscle injury. Lack of physical exercise has a significant impact on the cardiovascular system, especially on heart rate (HR), oxygen saturation (SpO2), and blood pressure (BP). The purpose of this study was to determine the effect of the calf raise exercise on heart rate, oxygen saturation and blood pressure. This research method is using a pre-experimental with a pre-post one-group design. This research method is using a pre-experimental with a pre-post one-group design. The number of samples in this study was 170. Using the total sampling technique by using inclusion we’re resting HR less than 100 x/min and BP within normal limits, namely systolic less than 120 mmHg and diastolic less than 110 mmHg, the statistical test in this study was the Friedman test. The mean results after the calf raise training for heart rate were 93.47±8.65, oxygen saturation 98.27±1.26, systolic blood pressure 120.28±10.97, and diastolic blood pressure 79.97±7.25. The conclusion of this research is that there are differences in heart rate variables, oxygen saturation, blood pressure at six measurement time points with a p-value of 0.000 each.
Psychological Distress among Parents due to Their Children Having Cancer: A Systematic Review Nurhidayah, Ikeu; Dewi, Ratih Kusuma; Hidayati, Nur Oktavia; Poddar, Sandeep
Kesmas Vol. 17, No. 5
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

As a result of their children's cancer, parents are at risk of experiencing psychological distress. Parental stress will affect their roles in providing emotional support for their children. This systematic review aimed to identify the psychological distress of parents having children with cancer. EBSCO, PubMed, Science Direct, and Research Gate were applied to conduct electronic searches. The terms "parents," "children," "cancer," and "psychological distress" were combined using the Boolean expressions "OR" and "AND." The inclusion criteria were non-experimental studies published in English within the last 10 years (2010- 2020). Risk of bias assessment was conducted for each included study using the Joanna Bridge Institute critical appraisal tools to build transparency of findings. A total of 12 articles were included in the study to determine the prevalence of psychological distress among parents and the symptoms and factors that influence it. The high category of parental distress reached 17.6%, while the very high category reached 5.8%. Thus, it needed more concern. Suicidal ideation, insomnia, and poor health were all connected to psychological distress, with the age of children and parents, the number of children, occupation, education level, depressive history, and time of diagnosis all being predictive factors
THE SIX-MINUTE WALKING TEST FOR MEASURING VITAL LUNG CAPACITY AND VO2 MAX IN TEENAGERS IN THE NURSING ANESTHESIOLOGY DEPARTMENT Rohmah, Astika Nur; Dewi, Ratih Kusuma; Prihatin, Hajutri
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 16 No. 2, Juli 2025
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v16i2.1710

Abstract

Background: Technological advances are making activities easier. The convenience gained hurts daily life, such as laziness in exercise and reluctance to gather and communicate actively, especially among teenagers. Physical fitness is essential in improving cardiovascular health, including heart and blood vessel endurance and vital lung capacity. Maximum oxygen volume (VO2 max) can be used to assess a person's cardiorespiratory endurance. This study aimed to use a 6-minute walk test to measure VO2 max and the lungs' vital capacity. Methods: The method used a pre-experiment with total sampling, namely 118 student respondents. These tools include emergency equipment, a stopwatch to calculate running time, colourful markers to indicate the path, and traffic cones for additional markers, using the Borg Breathing Difficulty Scale to check how difficult it is for respondents to breathe. Analysis used the Wilcoxon test because the normality assumption is not met.Results: The results showed that the relationship between the distance of the 6-minute walk test and vital lung capacity was indicated by a p-value of 0.000 (P<0.05), and the relationship between the distance of the 6-minute walk test and VO2 max was marked by a p-value of 0.000 (P<0.05). Physical fitness is essential in improving cardiovascular health, including heart and blood vessel endurance and lung vital capacity. Conclusion: This study concludes that there is a relationship between the 6-minute walk test and vital lung capacity and VO2 max.