Kondisi geografis dan padatnya hunian rumah terutama di pesantren menjadi faktor risiko terjadinya demam berdarah dengue. Selain itu kebiasaan sebagian santri yang suka buang sampah disembarangan tempat membuat munculnya genangan air pada barang-barang bekas dan menjadi tempat biakan nyamuk. Upaya penanggulangan yang dilakukan pemerintah dinilai belum cukup untuk memberantas dan menanggulangi demam berdarah dengue. Pondok Pesantren Burhanul Hidayah sebagai wilayah mitra pengabdian masyarakat ini. Demam berdarah dengue di Kabupaten Sidoarjo masih menjadi masalah serius karena merupakan salah satu kabupaten yang cukup tinggi kasus demam berdarah dengue di Jawa Timur pada Tahun 2020. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan kontribusi dalam pemahaman lebih lanjut tentang penyakit demam berdarah dan teknis pemantauan jentik. Pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan dalam mendukung eliminiasi kasus demam berdarah di Kabupaten Sidoarjo. Peserta penyuluhan pengabdian kepada masyarakat sebanyak 13 santri dari 15 yang mengisi uji pre-test kemudian setelah dilakukan sosialisasi dan pelatihan terkait penyakit demam berdarah dan teknis pemantauan jentik terdapat kenaikan sebesar 100% atau seluruh santri berhasil meningkatkan hasil post-testnya. Pelatihan ini memberikan manfaat yang signifikan guna mengurangi kasus demam berdarah di lingkungan Pondok Pesantren Burhanul Hidayah.