Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Kombinasi Takaran Pupuk Kandang Dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans) Umi Trisnaningsih; Dodi Budirokhman; Hary Robiansah
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v4i2.1854

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi takaran pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans) dan untuk mengetahui kombinasi takaran pupuk kandang dan jarak tanam yang berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November sampai dengan bulan Desember 2013 di Desa Babatan, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan (550 m dpl) dengan curah hujan type E, suhu 28oC-36oC, pH 6,5, dan tekstur tanah lempung berliat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari sembilan kombinasi perlakuan: A (10 cm x 5 cm, 0 ton/ha), B (10 cm x 5 cm, 15 ton/ha), C (10 cm x 5 cm, 30 ton/ha), D (10 cm x 10 cm, 0 ton/ha), E (10 cm x 10 cm, 15 ton/ha), F (10 cm x 10 cm, 30 ton/ha), G (10 cm x 15 cm, 0 ton/ha), H (10 cm x 15 cm, 15 ton/ha), I (10 cm x 15 cm, 30 ton/ha). Variabel yang diamati adalah pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang) dan hasil (bobot kotor per tanaman dan per petak, dan bobot bersih per tanaman dan per petak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi takaran pupuk kandang 15 ton/ha dengan jarak tanam 10 cm x 5 cm memberikan pertumbuhan dan hasil kangkung darat yang baik dibandingkan dengan kombinasi perlakuan yang lain.
Analisis Preferensi Konsumen Kopi di Lingkungan Akademik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Pada Era Revolusi Industri 4.0 Wachdijono Wachdijono; Umi Trisnaningsih; Siti Wahyuni
Agriekonomika Vol 8, No 2: Oktober 2019
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.357 KB) | DOI: 10.21107/agriekonomika.v%vi%i.5427

Abstract

Preferensi konsumen menunjukkan tingkat kesukaan seseorang terhadap suatu produk dan penentuan kesukaannya berdasarkan atribut-atribut yang ada pada produk tersebut.  Namun demikian, diantara atribut-atribut selalu ada yang paling dipertimbangkan sebagai dasar pengambilan keputusan pembeliannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap keseluruhan atribut pada produk minuman kopi saset dan mengetahui atribut mana yang paling dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan pembeliannya pada era revolusi industri 4.0.  Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja, di lingkungan akademik kampus 1 Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dan waktu penelitian selama bulan Januari–April  2019.  Metode penelitian yang digunakan kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian survai. Populasi penelitiannya pegawai, dosen dan mahasiswa yang minum kopi dalam menjalani tugas hariannya. Jumlah sampel ditentukan secara sengaja 50 orang dan penarikannya secara acak quota. Analisis data menggunakan kaidah penghitungan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan, preferensi konsumen terhadap keseluruhan atribut  pada produk minuman kopi saset adalah suka dan  atribut yang paling dipertimbangkannya  adalah merek. Disarankan, pihak pemasar menjual produk minuman kopi saset dengan atributnya yang paling dipertimbangkan  konsumen yaitu merek (kopi merek Good Day) agar omset penjualannya meningkat, sedangkan kepada produsen/industri kopi untuk menguatkan  branding yang positif  agar produknya selalu disukai konsumen pada era revolusi industri 4.0.
PENDAMPINGAN TEKNIK BUDIDAYA BUNGA TABUR DAN PEMBUATAN BIBIT TANAMAN HIAS DALAM RANGKA MENDUKUNG KAMPUNG PRODUKTIF DI DESA GESIK Umi Trisnaningsih; Siti Wahyuni; Wachdijono Wachdijono
Dharmakarya Vol 9, No 4 (2020): Desember, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i4.23224

Abstract

Keberadaan petani bunga tabur di Desa Gesik semakin terdesak karena alih fungsi lahan dan munculnya pesaing dari wilayah lain. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan alternatif usahatani lain yang tidak terlalu berbeda dari usahatani yang dilakukan saat ini. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah pelatihan, yaitu penyuluhan dan praktek, serta pendampingan budidaya tanaman. Pelatihan yang dilaksanakan adalah pelatihan teknik budidaya dan perbanyakan tanaman hias. Selain itu juga dilakukan pendampingan dalam praktek perbanyakan tanaman hias. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan survey terhadap peserta sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan. hasil analisis Uji t berpasangan menunjukkan bahwa setelah pelaksanaan kegiatan ini, para petani mengetahui manfaat lain dari limbah hasil pangkasan yang dapat digunakan sebagai bahan setek untuk pembuatan bibit tanaman hias yang dapat dijual.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum) KULTIVAR BIMA BREBES TERHADAP BOKASHI BRANGKASAN KEDELAI Nur Cahaya; Umi Trisnaningsih; Ismail Saleh
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2021.v5i2.4659

Abstract

Brangkasan kedelai merupakan limbah pada pertanaman kedelai, yang terdiri dari daun, batang, akar, dan kulit polong. Brangkasan ini dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organik bokashi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bokashi yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Percobaan dilaksanakan di UPTD Balai Benih Padi dan Palawija Satuan Pelayanan Plumbon, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Plumbon, Cirebon, mulai dari bulan Maret sampai Mei 2020. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan yang diuji adalah dosis bokashi brangkasan kedelai. Dalam penelitian ini ada tujuh taraf perlakuan yang diuji, yaitu: 0, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 ton/ha Masing-masing perlakuan diulang empat kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa bokashi brangkasan kedelai berpengaruh nyata pada rata-rata tinggi tanaman, rata-rata jumlah daun, rata-rata jumlah anakan, diameter umbi, serta bobot umbi segar per rumpun dan per petak, juga bobot umbi kering per rumpun dan per petak. Perlakuan dosis bokashi brangkasan kedelai 25 ton/ha memberikan pengaruh terbaik terhadap hasil tanaman bawang merah dengan bobot umbi kering per petak 3,99 kg/petak.
Pengaruh Ketinggian Perangkap Hama dan Konsentrasi Ekstrak Daun Selasih Terhadap Populasi Lalat Buah dan Hasil Cabai Merah Umi Trisnaningsih; Ghani Dwi Risa Nugraha; Deden Deden
AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN Vol 2, No 2 (2019): Agrosintesa: Jurnal ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.675 KB) | DOI: 10.33603/jas.v2i2.3186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian perangkap hama dan konsentrasi ekstrak daun selasi (Ocimum spp.) terhadap populasi lalat buah (Bactrocera dorsalis) dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.). selain itu juga ingin diketahui ketinggian perangkap dan konsentrasi ekstrak daun selasih yang memberikan pengaruh terbaik dalam menekan populasi hama dan hasil tanaman cabai merah. Percobaan dilaksanakan di Desa Ujunggebang, Ke. Susukan, Kab. Cirebon, mulai bulan April sampai dengan Agustus 2017. Metode penelitain yang digunakan adalah metode eksperimen daengan rancangan percobaannya menggunakan Rancangan acak kelompok pola faktorrial. Perlakuan yang diberikan terdiri dari dua faktor, yaitu ketinggian perangkap dan konsentrasi ekstrak daun selasih. Ketinggian perangkap terdiri dari tiga taraf, yaitu 50, 100, dan 150 cm sedangkan ekstrak daun selasi juga terdiri dari tiga taraf, yaitu 0 g L-1, 100 g L-1, and 150 g L-1. Semua perlakan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara ketinggian perangkap dengan konsentrasi ekstrak daun selasih terhadap semua variabel yang diamati. Secara mandiri ketinggian perangkap berpengaruh nyata terhadap jumlah lalat terperangkap, jumlah buah terserang dan sehat.intensitas serangan, penurunan produksi, bobot buah per tanamn serta bobot buah per petak. Namun demikian, ekstrak daun selasih secara mandiri tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel yang diamati.Kata kunci: cabai merah, lalat buah, selasih
PERTUMBUHAN DAN HASIL SEMBILAN KULTIVAR KEDELAI (Glycine max (L.) Merrrill) DI LAHAN SAWAH Siti Wahyuni; Umi Trisnaningsih; Meilina Prasetyo
AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN Vol 1, No 2 (2018): AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDYA PERTANIAN
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.578 KB) | DOI: 10.33603/.v1i2.1934

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman pertumbuhan dan hasil sembilan kultivar kedelai di lahan sawah. Percobaan dilakukan mulai bulan Maretsampai dengan bulan Juni 2018, di lahan sawah milik UPTD Balai Pengembangan Benih Palawija Desa Plumbon, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan kultivar sebagai perlakuan. Sembilan kultivar yang diuji adalah: Dering 1, Dega 1, Devon 1, Burangrang, Agromulyo, Grobogan, Anjasmoro, Wilis, dan Baluran. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun, rasio pucuk akar, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per polong, bobot 100 butir biji, bobot biji per tanaman, dan bobot biji per petak. Kultivar Dega1, Devon1, Argomulyo, Grobogan, dan Baluran memberikan hasil per petak lebih tinggi dibandingkan dengan kultivarkultivar lain yang diuji. Kata kunci: pertumbuhan, hasil, kedelai
Pengaruh Giberelin (GA3) dan Urin Kelinci Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Deden Deden; Umi Trisnaningsih
AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN Vol 1, No 1 (2018): AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.976 KB) | DOI: 10.33603/.v1i1.1361

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah komoditi hortikultura unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Urin kelinci sebagai pengganti pupukkimia diharapkan dapat memenuhi unsur hara makro dan mikro esensial yang dibutuhkan olehtanaman bawang merah dan penggunaan pupuk kimia dikalangan petani maupun industriperkebunan dapat ditekan. Zat pengatur tumbuh seperti giberelin (GA3) memiliki peran dalampertanian modern yaitu dapat meningkatkan hasil dan kualitas umbi. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui Pengaruh Giberelin dan Urin Kelinci Terhadap Pertumbuhan dan HasilTanaman Bawang Merah Penelitian dilaksanakan di Cirebon - Jawa Barat. Waktu penelitiandilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2017. Metode percobaan yangdigunakan yaitu menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK)pola faktorial, perlakuan terdiri dari dua faktor yang diulang tiga kali. Faktor yang pertamaadalah giberelin yang terdiri dari empat taraf, sedangkan faktor yang kedua adalah urin kelinciyang terdiri dari tiga taraf. Hasil penelitian menunjukan adanya interaksi yang nyata antaragiberelin dan urin kelinci terhadap hasil rata-rata jumlah daun 6 MST, dan bobot umbi kering per petak. Konsentrasi giberelin 50 ppm dengan konsentrasi urin kelinci 175 ml/l yangmenghasilkan rata-rata bobot umbi kering 5,61 kg/petak atau setara dengan 10,19 ton/ha. 
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Dengan Tanaman Obat Keluarga Umi Trisnaningsih; Siti Wahyuni; Subandi Nur
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.259 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i2.4554

Abstract

Ibu-ibu anggota TP – PKK Desa Gesik telah mengetahui tentang manfaat dari tanaman obat namun belum banyak yang membudidayakannya di lahan pekarangan mereka. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan keterampilan para ibu dalam budidaya tanaman obat di lahan pekarangan. Metode yang digunakan adalah pelatihan, yang terdiri dari penyuluhan, demonstrasi, dan pendampingan. Penyuluhan diikuti oleh 23 orang peserta sementara praktek diikuti oleh sepuluh orang peserta. Hasil kegiatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan dan minat peserta dalam budidaya tanaman obat.  
Budidaya Terung Ungu di Pekarangan di Desa Ciawijapura Kecamatan Susukan Lebak Kabupaten Cirebon Umi Trisnaningsih; Siti Wahyuni; Wachdijono Wachdijono
AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health Vol 2, No 1 (2021): April
Publisher : Research and Development Center for Food, Nutrition and Public Health (P4GKM) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agrihealth.v2i1.49872

Abstract

Yard land can be used as a family food barn. One of the efforts to overcome the limitations of land is by cultivating in a limited place (bag culture system) such as polybags, pots or used buckets. In Ciawijapura Village, Susukan Lebak Sub-district, Cirebon Regency, purple eggplant is commonly cultivated in dry land, as well as in yards. This Community Service Program (Pengabdian Kepada Masyarakat/PKM) is aimed at increasing the knowledge of Family Welfare Building Motivation Team (Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga/TP-PKK) cadres and members of Farmer Women Group (Kelompok Wanita Tani/KWT) Al Istiqomah about cultivating purple eggplant in a bag culture system. The methods used are training and mentoring. The evaluation results showed that there was a significant increase in knowledge between before and after the training, that is, from 73% to 89% of the total expected value. The participants were able to understand the difference between cultivating purple eggplant on land and in a bag culture system.
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP DUA SPESIES KENIKIR; Cosmos Caudatus DAN Cosmos Sulphureus Ismail Saleh; Umi Trisnaningsih; Dina Dwirayani Dwirayani; Ray March Syahadat; Ida Satya Wahyu Atmaja
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 3, No 1 (2020): MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v3i1.916

Abstract

Kenikir merupakan salah satu sayuran indigenous yang berpotensi untuk dikembangkan. Terdapat beberapa spesies kenikir yang tumbuh liar atau ditanam sebagai tanaman hias namun pemanfaatan lebih lanjut sebagai sayuran belum banyak dikenal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap tiga jenis dari dua spesies kenikir yaitu Cosmos caudatus (bunga berwarna merah muda) dan Cosmos sulphureus (bunga berwarna kuning dan jingga). Pemilihan dua spesies kenikir ini berdasarkan jenis kenikir yang banyak ditemukan. Preferensi konsumen dilakukan dengan menggunakan uji organoleptik terhadap 32 responden terhadap atribut rasa, warna, aroma, tekstur, dan penampilan sayuran kenikir yang sudah dimasak dengan lima skala tingkat kesukaan dari responden. Data dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis untuk menganalisis perbedaan tingkat kesukaan konsumen terhadap tiga jenis kenikir tersebut. Sebanyak 65,63 persen responden belum pernah mengonsumsi kenikir sebelumnya dan 34,38 persen responden pernah mengonsumsi kenikir. Responden yang pernah mengonsumsi sayuran kenikir memperoleh tanaman tersebut baik dari membeli di pasar, menanam, atau pemberian dari orang lain. Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kesukaan konsumen terhadap ketiga jenis kenikir yang diuji. Dari hasil tersebut dapat direkomendasikan ketiga jenis kenikir tersebut memiliki potensi yang sama untuk dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sayuran.