Claim Missing Document
Check
Articles

TUJUAN OTONOMI DAERAH DAN ALASAN PEMEKARAN WILAYAH Elvawati, Elvawati
Jurnal Pelangi : Research of Education and Development Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : STKIP PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.685 KB) | DOI: 10.22202/jp.2013.v6i1.277

Abstract

Regional autonomy is the right, authority, and duties of the autonomous regions to organize and manage their own affairs and interests of local communities in accordance with the legislation. The purpose of regional autonomy under Law no. 5 1975 is to allow the relevant area to control and manage their own households to improve the effectiveness and efficiency of government administration in the context of service to the community and implementation. Increase the effectiveness and efficiency of regional government, especially in the implementation of development and service to the community and to improve pembinanan political stability and national unity.
Penguatan Kapasitas Pedagang dalam Resolusi Konflik Asimetris di Pasar Raya Padang Pasca Gempa Rinel Fitlayeni; Ikhsan Muharma Putra; Marleni Marleni; Elvawati Elvawati; Winda Sri Yulia Putri
SOCIUS Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v8i1.216

Abstract

Gempa bumi yang terjadi pada 30 September 2009 di Sumatera Barat, berdampak besar pada aktivitas ekonomi di Pasar Raya Padang, salah satunya pada aktivitas jual beli antara pedagang dan pembeli. Gempa bumi menyebabkan kerugian materil dan immateril bagi pedagang, yang menyebabkan mereka kehilangan sumber mata pencaharian utama. Kondisi ini membutuhkan penanganan khusus dari berbagai kelompok, salah satunya oleh Pemerintahan Kota Padang. Untuk mengatasi berbagai dampak yang merugikan pedagang, maka tindakan utama yang dilakukan Pemerintah Kota Padang adalah melakukan proses rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap pasar raya. Namun tindakan ini memicu protes dari pihak pedagang, karena mereka merasa tidak dilibatkan dalam proses tersebut. Aksi protes ini berujung pada terjadinya konflik yang tidak seimbang (konflik asimetris), antara kelompok yang memiliki kekuasaan (power) dan pihak yang tidak berkuasa (powerless). Sebagai upaya untuk penyelesaian konflik tersebut, maka dilakukan pendekatan kepada pihak yang berkonflik untuk memperkuat kapasitas mereka sebagai bagian resolusi konflik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penguatan kapasitas pedagang dalam resolusi konflik asimetris Pasar Raya Padang Pasca Gempa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam, studi dokumen dan FGD. Temuan penelitian menunjukkan bahwa resolusi konflik ditempuh melalui PBHI selaku kelompok pendamping dalam konflik asimetris tersebut, dengan melakukan penguatan pada kapasitas pedagang dengan cara; 1) penguatan pada sumber daya manusia, 2) penguatan organisasi.
PANDANGAN RUMAH TANGGA SASARAN (RTS) TERHADAP PELAKSANAAN DANA BERGULIR PNPM-MP DI KELURAHAN BALAI GADANG, KOTA PADANG Elparianti Elparianti; Ardi Abbas; Elvawati Elvawati
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.821 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v2i2.1373

Abstract

This article background is information about the data differences between statistically and realities in society about PNPM-MP Programe. Statistically PNPM-MP is considered good enough in the effort to reduce poverty have been able to reduce the number of target households in the Balai Gadang, but the reality in the field are still many poor people. In general view of the target households are not re-categorized as the objectives of the program provides pastures that show received a position as a party that can not accept a revolving fund, As for the efforts made by the PNPM-MP after the target households are not back to being targeted by inviting households to be targeted to training events associated with increased economic cooperation with the family and other financial institutions greater. As for the view of the target households on the implementation of the revolving fund PNPM-MP in the fight against poverty can be concluded that in general the target households provide a positive outlook for feel that the borrowing of funds on a rolling basis from PNPM-MP, especially for households sesaran the installment lending smoothly and has had previous attemptsArtikel ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan informasi antara data secara statistik dengan realitas yang ada dalam masyarakat. secara statistik pelaksanaan PNPM-MP dinilai cukup baik dalam upaya menanggulangi kemiskinan telah mampu menurunkan jumlah rumah tangga sasaran  (RTS) di Kelurahan Balai Gadang, namun realitasnya dilapangan masih banyak masyarakat misikin. Secara umum pandangan rumah tangga sasaran (RTS) tidak kembali terkategori sebagai sasaran pelaksanaan program yaitu RTS memberikan padangan yang menunjukkan menerima posisi sebagai pihak yang sudah tidak bisa menerima dana bergulir, adapun upaya yang dilakukan oleh pihak pelaksanaan PNPM-MP setelah RTS tidak kembali menjadi sasaran dengan mengundang RTS ke acara pelatihan yang berhubungan dengan peningkatan ekonomi keluarga dan melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan lain yang lebih besar. Sedangkan untuk pandangan RTS terhadap pelaksanaan dana bergulir PNPM-MP dalam upaya penanggulangan kemiskinan dapat disimpulkan bahwa secara umum RTS memberikan pandangan positif karena merasa terbantu dengan adanya peminjaman dana secara bergulir dari PNPM-MP terutama bagi RTS yang angsuran peminjamannya lancar dan telah memiliki usaha sebelumnya.
BURUH TANI JEMPUTAN DI DESA SAKO DUA, KEC. KAYU ARO BARAT, KAB. KERINCI, JAMBI Wibi Wijaya; Zusmelia Zusmelia; Elvawati Elvawati
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.586 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v3i1.1350

Abstract

Peasant pick up are peasant who do not work everyday but they are such kind of workers which is need to be called or picked up first for working. The purpose of this research is to see the factors causing the increase number of peasant pickup in community Sako Dua village Kayu Aro Barat  district Kerinci Jambi. This research used qualitative approach with descriptive type. The informant is call peasant lanor and the owner of the field. Informan choosing with purposive sampling. Data Collected through observation (non-participant) and deep interview. Based on the result of the research it can be conclude that the factors causing the increase number of peasant pickup in community Sako Dua village is caused by internal factors and external factor from the  peasant pickup themselves. Internal factors from peasant pickup such as 1).  Economic Condition, 2). PTPN 6 Kayu Aro Retire influence, 3). Do not have agricultural land, 4). Do not have capital for cultivation, 5). Limited Job opportunity in the village. External factors from peasant pickup such as 1). The occurance of Patron-klien relationship in society of Sako Dua village with the owner of fields, 2). Less of power in managing the land.Buruh tani jemputan merupakan buruh tani yang tidak bekerja setiap hari melainkan buruh yang harus dipanggil atau dijemput terlebih dahulu untuk bekerja. Penelitian ini  bertujuan untuk melihat faktor penyebab meningkatnya jumlah buruh tani jemputan dalam kehidupan masyarakat Desa Sako Dua Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci Jambi.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan penelitian ini adalah buruh tani jemputan dan pemilik ladang. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling pengumpulan data dilakukan melalui observasi (non-participant), wawancara mendalam. Penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab meningkatnya jumlah buruh tani jemputan di Desa Sako Dua karena faktor internal dan eksternal dari buruh tani jemputan. Faktor internal dari buruh tani jemputan yaitu 1). Keadaan Ekonomi, 2). Pengaruh pensiunan PTPN 6 Kayu Aro, 3). Tidak memiliki lahan pertanian, 4). Tidak memiliki modal untuk mengolah lahan, 5). Terbatasnya lapangan pekerjaan di desa. Faktor eksternal dari buruh tani jemputan adalah 1). Munculnya hubungan patron-klien dalam masyarakat Desa Sako Dua dengan pemilik ladang, 2). Kurangnya tenaga dalam mengolah lahan.
MOTIVASI DAN STRATEGI KELUARGA MISKIN NAGARI TALU, KAB. PASAMAN BARAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE PERGURUAN TINGGI Cici Rahma Sari; Elvawati Elvawati; Dian Kurnia Anggreta
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.14 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v2i2.1371

Abstract

Poverty described as a lack of income to fulfill the basic necessities of life. One way to reduce poverty is education. Education is not only a means of forming human resources with high competitiveness, but expected to also determine the occurrence of various social changes. Poverty makes it difficult for people to get a better education. It’s caused by education cost is expensive in general, and not all parents are able to finance their child to studying. In Nagari Talu, 15% of poor parents send their children to college. This paper describes the motive and strategy of poor parents sent their children to college. This research was conducted with a qualitative approach and descriptive type. Informants were selected by proposive. Data collected through observation, interviews and study document. The result showing the parents motivation is to change the fate and environmental factors. The parents strategy is double living, assistance from extended family, borrowing and seek scholarships. Kemiskinan lazimnya digambarkan sebagai kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Salah satu jalan untuk keluar dari kemiskinan adalah pendidikan. Pendidikan bukan saja sebuah alat pembentuk sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, melainkan diharapkan juga ikut menentukan terjadinya berbagai perubahan sosial. Namun kemiskinan membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Hal ini dikarenakan biaya pendidikan pada umumnya mahal dan tidak semua orang tua mampu membiayai studi anaknya. Di Nagari Talu 15% orang tua menyekolahkan anaknya ke pergurun tinggi dengan kondisi kehidupan mereka miskin. Tulisan ini mendeskripsikan strategi orang tua miskin melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan tipe deskriptif. Informan penelitian dipilih secara proposive. Dengan proses pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Penelitian menunjukkan bahwa motivasi orang tua dalam melanjutkan studi anaknya ke perguruan tinggi adalah untuk untuk merubah nasib dan faktor lingkungan. Adapun strategi yang digunakan orang tua meanjutkan studi anaknya keperguruan tinggi  adalah dengan pola nafkah ganda, bantuan dari keluarga luas, meminjam dan mengusahakan beasiswa.
PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. VIZI UTAMA MANDIRI (VUM) DI JORONG SUNGAI KUNYIT, KAB. SOLOK SELATAN Yesi Herlina; Dian Anggraini Oktavia; Elvawati Elvawati
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.648 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v3i1.1347

Abstract

This article talks about Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Visi Utama Mandir (PT. VUM). The company is engaged in mining iron ore. This article describes the company's CSR programs implemented, and to describe the impact of CSR programs to the community Jorong Koto Sungai Kunyit subdistrict Sangir Balai Janggo. The approach used in this study is a qualitative approach and descriptive. Determination of informants done Snowbolling Sampling. Collect data through interviews, observation and document study. The results showed that the company's CSR prorgam: the first, physical program, which the company provided assistance to the opening of new roads, road repair help communities, disaster relief, assistance for sports facilities, places of worship aid, and assistance every month. Second, non-physical program: health education and entrepreneurship training. Help the opening of new roads, easier access to public transportation. Help community road improvement, repair roads damaged in a residential area residents Jorong Koto Sungai Kunyit, to meet the public demand for transportation smoothly. Disaster relief, PT. VUM provide assistance such as: issuing machine, giving money, giving them the tools kitchen utensils, and others. Sporting equipments, awarded when a proper sports venues to be renovated in order to better the welfare of society. Help places of worship, giving donations and assistance to local houses of worship, with the aim of increasing public worship and religious knowledge. Help regularly every month, every month the implementation of assistance is provided to all households in Jorong Turmeric and Jorong Koto Sungai Sungai Sungkai, to help meet the basic needs of societyTulisan ini mengulas tentang program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.VUM. Perusahaan ini bergerak dalam bidang tambang biji besi. Artikel ini mendeskripsikan program CSR yang dilaksanakan perusahaan, serta mendeskripsikan dampak program CSR kepada masyarakat Jorong Koto Sungai Kunyit Kecamatan Sangir Balai Janggo. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Penentuan informan dilakukan secara Snowbolling Sampling. Cara mengumpulkan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan prorgam CSR yang dilakukan perusahaan ada dua;pertama, program fisik, dimana perusahaan memberi bantuan untuk pembukaan jalan baru, bantuan perbaikan jalan masyarakat, bantuan bencana, bantuan untuk sarana olahraga, bantuan tempat ibadah, dan bantuan rutin setiap bulan. Kedua, program non fisik yaitu: penyuluhan kesehatan dan pelatihan kewirausahaan. Bantuan pembukaan jalan baru, mempermudah akses transportasi masyarakat. Bantuan perbaikan jalan masyarakat, perbaikan jalan yang rusak di daerah perumahan warga Jorong Koto Sungai Kunyit dan jalan sekitar Nagari Sungai Kunyit, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap transportasi yang lancar. Bantuan bencana, PT. VUM memberi bantuan seperti: mengeluarkan alat berat, memberi uang, memberi alat perkakas dapur, dan lain-lain. Bantuan sarana olahraga, diberikan apabila tempat-tempat olahraga semestinya untuk direnovasi agar kesejahteraan masyarakat lebih baik. Bantuan tempat ibadah, memberikan sumbangan serta bantuan kepada rumah ibadah setempat, dengan tujuan meningkatkan ibadah dan pengetahuan agama masyarakat. Bantuan rutin setiap bulan, penerapan bantuan rutin setiap bulan ini diberikan kepada seluruh KK yang ada di Jorong Koto Sungai Kunyit dan Jorong Sungai Sungkai, untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat
PERAN BPBD (BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH) TERHADAP PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Egi Pita Pasti Ada Manik; Elvawati Elvawati; Yuhelna Yuhelna
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 1 (2022): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v7i1.34284

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh terjadinya bencana alam di KabupatenTanah Datar, khususnya daerah Padang Gantiang dengan kasus tanah longsor di tahun 2020. Tanah longsor merupakan bencana yang paling banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan memakan korban jiwa. Pemerintah khususnya  BPBD memiliki peran dalam penangulangan bencana tersebut.  Oleh sebab itu tujuan fdari artikel ini adalah mendeskripsiskan peran BPBD dalam menanggulangi bencana tanah longsor yang terjadi di Padang Gantiang. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan pengambilan informan penelitian secara purposive sampling. Informan dalam penelitian ini sebanyak 20 orang, dengan teknik pengambilan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukan bahwa peran BPBD dalam menanggulangi resiko bencana tanah longsor di Padang Gantiang sudah baik. BPBD sudah melakukan alam perannya berbagai tindakan mulai dari pencegahan, pengamanan maupun penagulangan bencana serta sosialisasi terhadap masyarakat. 
STRATEGI BERTAHAN HIDUP PETANI GAMBIR PADA FLUKTUASI HARGA KOMODITI GAMBIR DI KECAMATAN KAPUR IX (Studi Kasus: Petani Gambir di Nagari Koto Bangun Kecamatan Kapur IX) Aulia Azzahra; Elvawati Elvawati; Ikhsan Muharma Putra
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 1 (2022): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v7i1.34611

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang strategi bertahan hidup petani gambir pada fluktuasi harga komoditi gambir di Nagari Koto Bangun Kecamatan Kapur IX. Fluktuasi ini mengakibatkan perekonomian masyarakat Nagari Koto Bangun menjadi tidak stabil. Terjadinya fluktuasi disebabkan karena kualitas gambir yang turun, sehingga harga gambirpun menjadi turun. Ketika harga gambir turun akan berpengaruh kepada kehidupan petani dan pengembangan perkebunan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pilihan rasional yang dikemukakan oleh James Coleman. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengambilan informan yaitu melalui teknik purposive sampling yakni dengan cara mencari informan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Jumlah informan dalam penelitian ini ada 10 orang yaitu 8 orang petani gambir, 1 orang tengkulak gambir, dan 1 Wali Nagari Koto Bangun. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi non partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumen. Sementara itu unit analisis yang digunakan adalah kelompok dengan analisis data Model Milles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulaN. Hasil penelitian ditemukan bahwa, terjadinya fluktuasi harga komoditi gambir mengharuskan petani mencari strategi alternatif lain sebagai upaya memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tindakan yang dilakukan oleh petani sangat beragam yakni: diversifikasi mata pencaharian, membuka usaha lain, melakukan penghematan, melakukan pinjaman kepada tengkulak gambir, melakukan pinjaman kepada lembaga formal.
PROGRAM PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 1 LUMPO Yenni Melia; Erningsih; Yanti Sri Wahyuni; Sri Rahayu; Irwan; Elvawati
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i5.397

Abstract

The focus of this study is to analyze the problem-based learning model that can be applied to students holistically or holistically. The method used in this study is data collection on program implementation, workshops to improve teacher pedagogic competence in implementing problem based learning models, mentoring in classroom action research training, building cooperative relationships between partners and the Education Office at the District and Provincial levels and evaluation. The results of the study show that the learning process still depends on concrete objects and experiences experienced directly. The first problem that arises is the teacher, the second problem is learning activities, and the third problem is learning resources and learning models. While the solution is that the teacher is able to find a learning model that matches the results of the research and observations made by the teacher at school. The preparations carried out include: preparation of learning, implementation of learning, and evaluation of learning processes and outcomes.
Sosialisasi Penguatan dan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak di Kabupaten Pasaman Barat Irwan Irwan; Enceria Damanik; Yenni Melia; Elvawati Elvawati; Latifah Izzatul Jannah; Gebi Cahyani Lubis
PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/pakmas.v2i2.1243

Abstract

Socialization of Child Friendly Regency/City Development (KLA) is one form of government program activities in fulfilling children's rights. The socialization was carried out in the West Pasaman Region, initiated by the Office of Women's Empowerment, Child Protection, Population Control and Family Planning (DP3AP2KB) of West Sumatra Province. This activity aims to socialize Child Friendly Schools as one of the prerequisites for achieving Child Friendly Districts. This socialization method uses interactive lectures and discussions with DPRD members as well as all high school and vocational school principals in West Pasaman Regency and related local government organizations. The presentation shows that the socialization participants are very enthusiastic in asking questions and actively conducting discussions. Participants were given explanations regarding 24 indicators, namely; KLA local regulations, institutionalized KLA, community involvement (business and media), birth certificates, child-friendly information, child participation, consultation institutions for parents or families, alternative supervision institutions, child-friendly infrastructure, health facilities, prevalence of nutrition, PMBA, child-friendly health facilities, drinking water and sanitation, non-smoking areas, PAUD-HI, normal 12 years old, SRA, PKA, victims of violence and exploitation, victims of pornography and emergency situations, persons with disabilities and children with disabilities, stigma. The conclusion of this paper is that to achieve KLA, commitment from various related parties is needed.