Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penerapan Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan Pada Siswa Di SMAN 5 Mataram Wadi, Hairil; A, Muh. Khaerul Watoni; ZM, Hamidsyukrie
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 1 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pemahaman siswa SMAN 5 Mataram tentang kesetaraan gender; (2) mengetahui penerapan kesetaraan gender pada aspek akses; (3) aspek partisipasi; (4) aspek kontrol; dan (5) aspek manfaat siswa dalam pendidikan di SMAN 5 Mataram. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan: (1); pemahaman siswa tentang kesetaraan gender yakni pada tahapan siswa menjelaskan, merincikan, dan mencirikan; (2) Penerapan kesetaraan gender pada aspek akses siswa di SMAN 5 Mataram yaitu kesempatan menggunakan fasilitas yang sama antara siswa laki-laki dan perempuan, kebeasan berpendapat, bertanya, dan kebebasan menjadi pengurus kelas; (3) Penerapan kesetaraan gender pada aspek partisipasi siswa di SMAN 5 Mataram yaitu keaktifan siswa laki-laki dan perempuan dalam mengerjakan soal, keaktifan berdiskusi, dan keaktifan bertanya dan menjawab; (4) Penerapan kesetaraan gender pada aspek kontrol siswa di SMAN 5 Mataram yaitu adanya relasi kekuasaan dan keberdayaan yang setara; (5) Penerapan kesetaraan gender pada aspek manfaat siswa di SMAN 5 Mataram yaitu manfaat pada aspek akses berupa siswa lebih nyaman, tidak mudah bosan dan lebih enak. Kemudian pada aspek partisipasi berupa siswa menjadi lebih mengerti, lebih berani, dan lebih percaya diri.
Penerapan Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan Pada Siswa Di SMAN 5 Mataram Wadi, Hairil; A, Muh. Khaerul Watoni; ZM, Hamidsyukrie
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 1 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pemahaman siswa SMAN 5 Mataram tentang kesetaraan gender; (2) mengetahui penerapan kesetaraan gender pada aspek akses; (3) aspek partisipasi; (4) aspek kontrol; dan (5) aspek manfaat siswa dalam pendidikan di SMAN 5 Mataram. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan: (1); pemahaman siswa tentang kesetaraan gender yakni pada tahapan siswa menjelaskan, merincikan, dan mencirikan; (2) Penerapan kesetaraan gender pada aspek akses siswa di SMAN 5 Mataram yaitu kesempatan menggunakan fasilitas yang sama antara siswa laki-laki dan perempuan, kebeasan berpendapat, bertanya, dan kebebasan menjadi pengurus kelas; (3) Penerapan kesetaraan gender pada aspek partisipasi siswa di SMAN 5 Mataram yaitu keaktifan siswa laki-laki dan perempuan dalam mengerjakan soal, keaktifan berdiskusi, dan keaktifan bertanya dan menjawab; (4) Penerapan kesetaraan gender pada aspek kontrol siswa di SMAN 5 Mataram yaitu adanya relasi kekuasaan dan keberdayaan yang setara; (5) Penerapan kesetaraan gender pada aspek manfaat siswa di SMAN 5 Mataram yaitu manfaat pada aspek akses berupa siswa lebih nyaman, tidak mudah bosan dan lebih enak. Kemudian pada aspek partisipasi berupa siswa menjadi lebih mengerti, lebih berani, dan lebih percaya diri.
Pola Internalisasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Terhadap Anak Remaja Perempuan Dalam Keluarga di Desa Suka Makmur, Gerung, Lombok Barat Nisa'uzzakiyyah, Nabilah; ZM, Hamidsyukrie; Suud, Suud; Masyhuri, Masyhuri
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 4 (2023): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i4.1799

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola internalisasi pendidikan kesehatan reproduksi terhadap anak remaja perempuan dalam keluarga di Desa Suka Makmur, Gerung, Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tahapan dalam pola internalisasi pendidikan kesehatan reproduksi yakni tahap transformasi nilai, transaksi nilai dan transinternalisasi, kendala dalam pelaksanaannya serta solusi yang dapat dilakukan. Pemahaman yang diberikan dalam pola internalisasi yaitu: tanda perubahan fisik perempuan, fungsi alat reproduksi, cara memakai pembalut, cara membersihkan noda dari pakaian, menyarankan anak untuk banyak bergerak, minum air putih dan obat pereda nyeri, beristirahat ketika mengalami keram perut, serta mencontohkan anak untuk menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi. Kendala yang terjadi seperti kurangnya pengetahuan orang tua, rendahnya interaksi antaranggota keluarga, perbedaan identitas seks, anggapan masyarakat yang masih tabu, dan PKPR yang belum terlaksana. Solusi yang dapat dilakukan antara lain pendampingan dan perhatian orang tua terhadap anak, memperbaiki cara berkomunikasi, memperbaiki dan meningkatkan peran sosialisasi dalam keluarga.
Pekerja Perempuan Pemecah Batu Apung di Desa Bagik Payung Timur Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur Ayu Anjana, Jinan; ZM, Hamidsyukrie; Masyhuri, Masyhuri; Syafruddin, Syafruddin
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i1.2074

Abstract

Perempuan dalam bahtera rumah tangga selama hidupnya akan melakukan pelayanan untuk suami, anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Jadi, perempuan memiliki peran yang sangat penting karena berkewajiban mengurus keluarga. Namun, karena tuntutan zaman perempuan tidak hanya memiliki peran untuk mengurus rumah tangga tetapi juga dalam hal ekonomi. Hal ini dikarenakan tuntutan ekonomi dan social rumah tangga mendorong perempuan untuk mencari pekerjaan selain pekerjaan rumah untuk mendapatkan uang tambahan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui Motif Perempuan; 2) Pola Pengaturan waktu kerja Perempuan; dan 3) Kontribusi Perempuan Bekerja Sebagai Pemecah Batu Apung Dalam Keluarga di Desa Bagik Payung Timur, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data skunder.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penariakn kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1) motif pekerja perempuan pemecah batu apung ada tiga yakni motif biogenetis, motif sosiogenetis, dan motif teogenesis, 2) pengaturan waktu kerja pekerja perempuan pemecah batu apung ada dua skema jam kerja yakni; bekerja 8 jam sehari berlaku untuk 7 hari kerja dan bekerja 7 jam sehari berlaku untuk 7 hari kerja, 3) kontribusi pekerja perempuan pemecah batu apung ada dua yakni; kontribusi bersifat materi dan kontribusi bersifat tindakan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu alasan yang mendorong perempuan bekerja sebagai pemecah batu apung yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, mengikuti tetangga sekitar rumahnya yang bekerja sebagai pemecah batu apung dan agar anaknya bisa bersekolah mendapat ilmu pengetahuan sehingga tumbuh karakter yang baik.
Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Dalam Upaya Menjaga Lingkungan Sekolah di SMAN 1 Lembar Wulandari, Nala Oktavia; Chaerulummah, Nisa; Kusuma Hadi, Munzil; Anisa, Sulisti; Husnusshaliha, Baiq Ulfa; Azhari, Wisnu Andika; Haerlin, Haerlin; Mahendra, Dodi; Aryanti, Febry Prasetya; Kadarmayanti, Hesti; Zuhdi, Muhammad; ZM, Hamidsyukrie; Loka, I Nyoman; Asyhar, Mohammad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmsi.v5i2.251

Abstract

Sampah menjadi salah satu permasalahan dalam kehidupan manusia sekarang ini. Kurangnya kepedulian masyarakat akan keadaan lingkungan hidup dan juga kurang memahami cara mengolah sampah yang baik dan benar. Melimpahnya sampah plastik di lingkungan sekolah menjadi persoalan yang serius sehingga harus cepat untuk di selesaikan dan mencari solusi akan hal tersebut. Kretivitas pemanafaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan adalah solusi yang cukup baik untuk saat ini agar dapat mengubah sampah botol plastik minum menjadi barang yang lebih berguna kembali, bahkan bisa memiliki nilai jual serta dapat di kreasikan menjadi barang yang mempunyai nilai estetika.
The Impact of The Idea of Rangga (Masculinity) Towards Domestic Violence in The Maja Labo Dahu Culture: Study of Sociology and Social Sciences Education ZM, Hamidsyukrie; Syafruddin, Syafruddin; Handayani, Nurlaili
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 14 No 2 (2022): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v14i2.3604

Abstract

The purpose of the study was to describe the relationship between the idea of Rangga (masculinity) in the Maja Labo Dahu culture of the Bima people based on sociological studies and social education. The approach used in the research is a qualitative approach with ethnographic methods. Data were collected through observation, interviews, and documents. The results showed that several religious doctrines are directly related to preserving the idea of male dominance over women, which in turn allows the formation of a discourse of violence in the Bima Maja Labo Dahu cultural community. The doctrines are related to (1) the meaning of the origin of the creation of women from men and for men; (2) the meaning of Adam's expulsion from heaven caused by women; (3) the meaning of Rangga for men in gender roles as a figure who protects and dominates women; and (4) the meaning of wife beating as something legitimized by community culture. This understanding and meaning tend to position men as a figure who bears the idea of Rangga, masculine, male, which is then legitimized as a protector and dominator of women. Women are controlled, subordinated, and used as property. So that the impact of Rangga's thinking on Maja Labo Dahu Culture not only resulted in women becoming victims of domestic violence but also women were not given ample space to contribute to improving community growth and economy.
Nilai Sosial dan Spiritual dalam Ritual Toyah pada Masyarakat Pulau Bungin Kabupaten Sumbawa Imam, Muhammad; ZM, Hamidsyukrie; Malik, Imam; Masyhuri, Masyhuri
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 4 (2024): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i4.2744

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan ritual toyah pada masyarakat Pulau Bungin Kabupaten Sumbawa, nilai sosial, dan nilai spiritual dalam ritual toyah pada masyarakat Pulau Bungin Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Teknik pengumpulan data melaui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis melaui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pelaksanaan ritual toyah terdiri dari tahap persiapan yaitu mempersiapkan segala perlengkapan yang diperlukan, tahap pelaksanaan meliputi proses memasang ayunan dan mengayun bayi yang dilakukan oleh ibu-ibu, dan tahap penutup yakni sandro menurunkan ayunan dan mengembalikan ke pemiliknya. Nilai sosial dalam ritual toyah yaitu nilai tolong menolong yang terlihat dari ibu-ibu yang membantu keluarga membuat jajan sebelum pelaksanaan, nilai kepedulian sosial terlihat dari ibu-ibu yang sangat antusias ikut jika ada tetangganya yang melaksanakan ritual toyah, nilai gotong royong ditunjukkan dari kerjasama ibu-ibu memasang perlengkapan adat dan jajanan di atas ayunan, dan nilai silaturrahmi yang dapat dilihat dari ibu-ibu yang hadir walaupun hanya sekedar meramaikan. Adapun nilai spiritual yang terdapat dalam ritual toyah meliputi emosi keagamaan yang terlihat dari sandro membaca doa sebelum bayi diayun dengan tujuan untuk mendapat keselamatan, sistem keyakinan ditunjukkan dari adanya keyakinan masyarakat seperti tujuan bayi diayun supaya dia terbiasa dengan ombak di laut ketika dia dewasa, serta sistem ritus dan upacara yang dapat dilihat dari adanya ritual buang pisang ke laut yang dilakukan oleh sandro yang diibaratkan sebagai ritual tolak bala.
PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MELALUI PEMBELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA SMA NEGERI 1 NARMADA Anam, Khaerul; ZM, Hamidsyukrie; Nursaptini, Nursaptini; Su'ud, Su'ud
SOSIO EDUKASI Jurnal Studi Masyarakat dan Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2024): SOSIO EDUKASI Jurnal Studi Masyarakat dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sosedu.v8i1.26197

Abstract

The aim of this research is to find out and analyze the process of instilling multicultural values ​​and the factors that influence the instillation of multicultural values ​​through sociological learning in students at SMA Negeri 1 Narmada. This research is qualitative research with a case study approach. Data sources were obtained from observations, interviews, documentation, research results show that the instillation of multicultural values ​​through sociological learning in students at SMA 1 Narmada is instilled through content integration, where the teacher integrates multicultural values ​​in the learning material. Then through knowledge construction (Knowladge Construction), where the teacher presents learning materials in class, then answers all questions asked by students. Whether the students are women or men, Muslim or non-Muslim, it helps students in the process of understanding the learning material. And finally through equal pedagogy (Equity Pedagogy), where teachers treat all students equally, regardless of gender, religion, race or culture of the students.
Internalisasi Keterampilan Sosial Abad 21 Berbasis Nilai Multikultural dalam Mencegah Bullying di Kota Mataram: Studi Kualitatif dengan Pendekatan Naturalistik ZM, Hamidsyukrie; Ilyas, Muhammad; Wahidah, Ananda; Aryati, Risma Ade; Susmawati, Susmawati
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 8 No. 6 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v8i6.6944

Abstract

Pada abad ke-21, berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk lingkungan sekolah, menghadapi tantangan seperti bullying. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses internalisasi dan bentuk keterampilan abad ke-21 berbasis nilai-nilai multikultural dalam mencegah bullying di sekolah. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan naturalistik digunakan, dengan data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap 15 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi keterampilan abad ke-21 berbasis multikultural dilakukan melalui kolaborasi dalam pembelajaran, pembentukan kelompok heterogen untuk menanamkan toleransi, serta penanaman sikap saling menghargai dalam komunikasi. Keterampilan abad ke-21 seperti critical thinking dikembangkan melalui proyek dan pemecahan masalah, creativity difasilitasi dengan kesempatan yang setara dalam berprestasi, collaboration diperkuat melalui kerja kelompok, dan communication ditumbuhkan dengan memberikan ruang bagi siswa menyampaikan pendapat. Internalizasi keterampilan ini meningkatkan toleransi dan empati, yang berkontribusi dalam meminimalisir bullying di sekolah.
Masculinity as an Educational Process in the Reproduction of Gender Roles ZM, Hamidsyukrie; Sumitro, Sumitro; Nursaptini, Nursaptini; Malik, Imam; Aryati, Risma Ade; Dewi, Baiq Yulia Rahma
Journal La Edusci Vol. 6 No. 2 (2025): Journal La Edusci
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallaedusci.v6i2.2242

Abstract

This paper questions the symbolic production and educational reproduction of masculinity among the Sade community of Lombok, Indonesia. Based on ethnographic evidence, it critically analyzes the ways in which the traditional male authority is not only maintained through cultural practices and kinship systems but is actually taught, moralized and reproduced through generations. Although emergent forms of transitional masculinity, including male participation in household chores and shared household decision-making, may seem to be progressive, the results demonstrate that such changes frequently act to re-legitimize, rather than challenge, patriarchal authority. In this setting, masculinity is not so much a role as a symbolic regime, coded in ritual speech, spatial hierarchies, rights of inheritance, and public moral acknowledgment. The study will help in making critical contributions to the sociology of education by conceptualizing masculinity as a culturally constituted symbolic regime of governance and gendered pedagogy. It claims that learning in traditional societies is much more than schooling, and that it is carried out in ritualized speech, intergenerational imitation, and spatial-cultural coding. This gendered pedagogy socializes boys into power and speech and girls into service and silence and defines what is possible, permissible and desirable to both. The research criticizes equity-based educational interventions that focus on access or participation without focusing on the symbolic narratives of legitimacy and leadership. The results demand a radical reconsideration of gender-responsive education: an education that deconstructs the cultural logics of masculinity, de-centers patriarchal symbolism, and re-builds the moral architectures in which authority is learned and reproduced.