Sejak disepakatinya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) oleh PBB pada tahun 2015, Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam berbagai program dan kebijakan untuk mencapainya. Namun, pandemi COVID-19 dan krisis global, termasuk Perang Rusia-Ukraina, telah berdampak signifikan pada berbagai sektor ekonomi, termasuk pasar modal. Penelitian ini mengembangkan metode optimal untuk manajemen portofolio saham syariah dengan fokus pada Jakarta Islamic Index (JII) sebagai alternatif investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif, data historis dari 30 saham yang termasuk dalam JII selama periode 2020-2024 dianalisis untuk mengidentifikasi saham-saham dengan potensi pengembalian tertinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa saham AMMN, BRIS, dan ADRO merupakan pilihan optimal untuk investasi jangka pendek, sedangkan saham AMMN, ADMR, dan ITMG lebih unggul untuk investasi jangka panjang. Proyeksi pengembalian investasi menunjukkan angka yang menarik, yaitu 31,66% untuk jangka pendek dan 44,96% untuk jangka panjang. Penelitian ini tidak hanya menyediakan panduan investasi syariah yang terukur tetapi juga menegaskan kontribusi signifikan investasi dalam saham JII terhadap pembangunan ekonomi nasional dan pencapaian SDGs. Dengan mengidentifikasi saham-saham potensial dan mengembangkan metode pengelolaan portofolio yang efektif, penelitian ini memberikan alat praktis bagi investor sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.