Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Kemampuan Atensi Anak Tunagrahita ii UPTD Panti Sosial Bina Grahita “Harapan Ibu” Padang Sepriani, Wina; Fitriana, Dewi
PSIKOVIDYA Vol 28 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wisnuwardhana Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/psikovidya.v28i2.273

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan atensi anak tunagrahita di UPTD Panti Sosial Bina Grahita “Harapan Ibu” Padang. Atensi adalah kemampuan untuk memfokuskan perhatian pada masalah yang dihadapi. Anak tunagrahita merupakan anak yang mempunyai fungsi intelektual di bawah rata-rata sehingga sulit untuk memusatkan perhatian dengan tepat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian berjumlah tiga orang anak tunagrahita mampu latih. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ketiga subjek belum mampu memusatkan perhatian dengan tepat. Subjek B sulit memfokuskan perhatiannya terhadap suatu hal dan mudah menangis ketika teralihkan dengan hal lain . Berbeda dengan subjek B, subjek Z mudah marah terhadap setiap hal dan tidak bisa memfokuskan perhatiannya ketika sedang belajar di kelas ataupun melakukan pekerjaan di asrama. Sedangkan subjek S juga kurang mampu dalam memfokuskan perhatiannya terhadap suatu pekerjaan ketika diganggu oleh temannya dan akan menunjukkan sikap merajuk ke temannya tersebut. Kata kunci: atensi, tunagrahita Abstract. This research aims to determine the description of the attention abilities of mentally retarded children at UPTD Panti Sosial Bina Grahita “Harapan Ibu” Padang. Attention is the ability to focus attention on the problem at hand. Izzntellectually retarded children are children who have below average intellectual function so that it is difficult for them to focus their attention properly. The research method used is descriptive qualitative. The research subjects were three mentally retarded children who were able to train. The results of this study showed that the three subjects were not able to focus their attention properly. Subject B finds it difficult to focus his attention on one thing and cries easily when distracted by other things. In contrast to subject B, subject Z gets angry easily about everything and cannot focus his attention when studying in class or doing work in the dormitory. Meanwhile, subject S is also less able to focus his attention on a job when disturbed by his friend and will show a sulky attitude towards his friend. Keywords: attention, mental retardatio
A Case Study of the Sasak People in Sade Village, NTB: Mopping Tradition with Cow Dung and the Risk of ARI Amri Yasir, Lalu; Layla Salfarina, Anna; Firdha Kholaeda, Jora; Fitriana, Dewi; Hidayati, Baiq Nurul
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i1.446

Abstract

In West Nusa Tenggara Province, acute respiratory infections pose a serious health risk, particularly to young children. Understanding the custom of utilizing cow dung in Sade Village, Central Lombok Regency, and determining its association with ARI risk are the objectives of this study. The the method of case studies, qualitative research is employed to fully comprehend the custom of mopping with cow dung to reduce the danger of ISPA. According to the findings, there was a substantial negative influence on health, particularly for children between the ages of one and six, when cow dung was used as a cleaning agent and floor glue. Due to the possibility of airborne and dustborne contamination, the risk of ARI rises when cow dung contains pathogenic bacteria. This conclusion is reinforced by data on pediatric illnesses in Sade Village, such as colds, coughs, allergies, and diarrhea, which are correlated with frequent ARI symptoms. The link between cultural and health factors in the Sade Village community is complicated, and this research helps to clarify that. A comprehensive education effort is required to offer a clearer awareness of the connection between the dangers of ARI and cow dung usage practices.   ABSTRAK Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, infeksi saluran pernapasan akut menimbulkan risiko kesehatan yang serius, terutama pada anak-anak. Mengetahui kebiasaan memanfaatkan kotoran sapi di Desa Sade, Kabupaten Lombok Tengah, dan mengetahui hubungannya dengan risiko ISPA menjadi tujuan penelitian ini. Metode studi kasus, penelitian kualitatif digunakan untuk memahami sepenuhnya kebiasaan mengepel dengan kotoran sapi untuk mengurangi bahaya ISPA. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh negatif yang cukup besar terhadap kesehatan, terutama pada anak-anak berusia antara satu sampai enam tahun, ketika kotoran sapi digunakan sebagai bahan pembersih dan perekat lantai. Karena kemungkinan kontaminasi melalui udara dan debu, risiko ISPA meningkat ketika kotoran sapi mengandung bakteri patogen. Kesimpulan ini diperkuat dengan data penyakit anak-anak di Desa Sade, seperti pilek, batuk, alergi, dan diare, yang berkorelasi dengan gejala ISPA yang sering terjadi. Keterkaitan antara faktor budaya dan kesehatan di masyarakat Desa Sade rumit, dan penelitian ini membantu memperjelas hal tersebut. Diperlukan upaya edukasi yang komprehensif untuk memberikan kesadaran yang lebih jelas tentang hubungan antara bahaya ISPA dan praktik penggunaan kotoran sapi.
Kajian Penentu Variabel Bebas Dengan Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) Untuk Perhitungan Nilai Tanah Di Kecamatan Way Halim Fitriana, Dewi; Dewi, Citra; Murdapa, Fauzan
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v2i2.2881

Abstract

Menurut Badan Pusat Statistik, Kecamatan Way Halim mengalami peningkatan jumlah penduduk sebanyak 14.075 jiwa dari tahun 2015 sampai tahun 2021. Hal ini mengakibatkan peningkatan kebutuhan tanah yang berbanding lurus dengan peningkatan nilai tanah. Terdapat beberapa variabel bebas yang mempengaruhi hal tersebut, seperti faktor aksesibilitas, faktor tata guna lahan dan faktor ruang publik. Oleh karena itu, perlu dikaji variabel bebas paling yang mempengaruhi nilai tanah. Penelitian ini menggunakan data peta administrasi Kec. Way Halim, peta jaringan jalan, data transaksi di lapangan dan data hasil kuisioner yang akan dihitungmenggunakan metode analitical hierarchy process (AHP). Sehingga dapat diimplementasikan ke dalam nilai tanah di Kec. Way Halim. Selanjutnya Peta ZNT dengan metode AHP akan dibandingkan dengan Peta ZNT milik Kementrian ATR/BPN untuk mengetahui perbedaan nilai tanah. Hasil perhitungan ini diperoleh bobot tertinggi yaitu jalan arteri yaitu sebesar 31%, fasilitas kesehatan 15%, pasar modern 11%, jalan kolektor 10%, pasar tradisional 9%, pemukiman 6%, perdagangan dan jasa 6%, fasilitas olahraga 5%, jalan lokal 4%, industri 3%. Untuk zona yangmemiliki nilai tanah tertinggi berada di range harga Rp 5.703.000 – Rp 9.093.000 yaitu berada pada zona sekitar jalan arteri, kolektor dan fasilitas kesehatan, sedangan nilai tanah terendah terdapat pada range harga < Rp. 2.326.000 berada jauh dari fasilitas umum dan tidak dilewati jalan arteri maupun kolektor. NIR pada zona yang ada di Way Halim dikelompokan kedalam satu area dengan bobot yang sama dengan mengasumsikan bahwa area yang mempunyai kemiripan bobot maka mempunyai nilai tanah yang hampir sama.Kata kunci: Analitical Heirarchy Process (AHP), Bobot, Nilai Tanah, Variabel Bebas, Zona Nilai Tanah.