Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK FACIAL WASH EKSTRAK ETANOL DAUN KITOLOD (Isotoma longiflora L.) SERTA AKTIVITASNYA TERHADAP Staphylococcus epidermidis Basir, Hernawati; Istianah Purnamasari; Thalib, Muthmainna; A. Tenriugi Daeng Pine; Saldi; Nadia Pratama Nurka Sari
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v8i2.190

Abstract

Daun kitolod merupakan tumbuhan yang jarang dilirik oleh masyarakat secara umum, tumbuhan ini tumbuh liar dan mudah ditemukan. Daun kitolod (Isotoma longiflora L.) mengandung senyawa seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan politerol. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan facial wash ekstrak etanol daun kitolod dan uji stabilitas fisik serta menguji aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dimana dilakukan uji stabilitas fisik sediaan facial wash ekstrak etanol daun kitolod (Isotoma longiflora L.) berupa uji organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, daya busa, viskositas, iritasi terhadap kulit, stabilitas penyimpanan, dan aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis. Ekstrak etanol daun kitolod (Isotoma longiflora L.) kemudian diformulasikan menjadi sediaan facial wash yang dibuat dalam 3 formulasi yaitu F0:0%, F1:15%, F2:20%. Berdasarkan hasil uji stabilitas fisik Hasil evaluasi uji pH F0, F1, dan F2 berurut adalah 5,3; 5,1 dan 5,1. Hasil uji homogenitas semua formulasi menunjukkan bahwa sediaan homogen. Hasil viskositas F0, F1, dan F2 berurut yaitu 1100 cPs; 553,3 cPs dan 600 Cps. Hasil uji iritasi pada kulit dengan enam sukarelawan menunjukkan tidak terjadi iritasi pada kulit,, hasil uji stabilitas penyimpanan selama 6 siklus atau 12 hari penyimpanan pada suhu bergantian 4°C dan 40°C sediaan tetap stabil, sedangkan pada pengujian aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis pada formulasi F1 dan F2 menunjukkan hasil memiliki daya hambat dalam kategori kuat.
UJI MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DENGAN METODE FERMENTASI DAN PEMANCINGAN A Tenriugi Daeng Pine; Khusnul Khatimah
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v8i1.322

Abstract

Quality test research has been carried out with the aim of knowing the physical quality of VCO preparations made using hybrid coconut. The research method used was laboratory experimental by conducting physical quality tests on preparations carried out at the Natural Materials Technology Laboratory and Pharmaceutical Chemistry Laboratory at the Yamasi Pharmacy Academy, Makassar. Hybrid coconut is made in the form of coconut cream then the cream is made into VCO preparations using two methods, namely the fermentation method and the fishing method. The physical quality tests carried out included organoleptic tests, water content, free fatty acids and peroxide numbers. The results of this study stated that from the two methods of making VCO, the baiting method gave better results than the fermentation method, namely the fishing method produced a yield of 41.4% , organoleptic (specific smell of coconut aroma, typical taste of coconut oil and clear color) water content of 0.049%, free fatty acids 0.1% and peroxide value 10.8 mg ek/k. Whereas the fermentation method produced a yield of 29.3%, organoleptic (typical coconut aroma, distinctive coconut oil taste and clear color), 0.029% water content, 0.45% free fatty acids and 4.2 mg oak/k peroxide.
EDUKASI PENGGUNAAN KOSMETIK TRADISIONAL YANG AMAN DI KALANGAN REMAJA SMK A Tenriugi Daeng Pine
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT YAMASI Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Yamasi
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jpmy.v3i2.356

Abstract

Kosmetik yang beredar di masyarakat dapat berupa kosmetik tradisional dan kosmetik berbahan senyawa kimia. Produk kosmetik ini digunakan untuk merawat dan melindungi kulit dari senyawa yang berbahaya serta untuk memperbaiki penampilan kulit. Bahan alami yang sering digunakan adalah minyak nabati. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya remaja agar mereka tidak tergiur dengan klaim khasiat produk kosmetik yang berlebihan dan dapat merusak kesehatan kulit. Diharapkan dengan kegiatan pengabdian berupa edukasi ini dapat memberikan pencerahan dan pengetahuan kepada remaja, khususnya pada siswa SMK Farmasi Yamasi Makassar bahwa penggunaan kosmetik tradisional juga harus tepat bahan dan khasiatnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta kesadaran remaja SMK Farmasi Yamasi Makassar agar tepat dalam memilih dan menggunakan kosmetik tradisional yang beredar di pasaran. Kegiatan PKM ini mula-mula dilakukan dengan pemaparan materi mengenai kosmetik secara umum dan penggolongannya berdasarkan bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya. Selanjutnya dipaparkan juga mengenai peraturan yang mengatur tentang kosmetik tradisional di Indonesia serta jenis-jenis kosmetik tradisional yang ada di pasaran dan bagaimana pemakaiannya. Di akhir kegiatan, siswa SMK diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan mengisi kuisioner setelah pemaparan materi. Berdasarkan hasil kuisioner diketahui adanya peningkatan pengetahuan remaja meningkat menjadi rata-rata 83,53%.