Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Orang Tua Terkait Tahapan Perkembangan Anak Usia 0-2 Tahun Oktari, Siska; Afriyeni, Nelia; Purna, Rozi Sastra
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.413 KB)

Abstract

Orang tua merupakan sosok yang paling berpengaruh dalam fase penting ini. Sehingga penting bagi orang tua untuk memiliki pengetahuan terkait dengan perkembangan anak agar dapat menunjukan pola pengasuhan yang mampu membantu proses tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua terkait perkembangan anak usia 0-2 tahun untuk aspek perkembangan kognitif, sosio-emosi dan motoric. Jumlah subjek penelitian ini yaitu 179 orang yang terdiri dari 152 orang perempuan dan 27 orang laki-laki. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitiatif. Hasil menunjukan bahwa sebanyak 109 (60,9%) orang tua memiliki pengetahuan yang dengan kategori tinggi dan sebanyak 70 (39,1%) orang tua memiliki pengetahuan yang rendah terkait perkembangan anak. Secara keseluruhan terdapat perbedaan antara tingkat pengetahuan ayah dengan tingkat pengetahuan ibu (sig.0.046).
Pengaruh Self Efficacy terhadap Subjective Well-Being pada Guru SLB di Kota Padang Karlina Agustin; Nelia Afriyeni
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.696 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v7i1.6605

Abstract

Abstract: The influence of self efficacy towards subjective well being on SLB’S teacher in Padang. This study aimed to determine the influence of self efficacy towards subjective well-being on SLB’s teacher in Padang. The method used was Quantitative Research Methods. The samples included 97 teachers from SLBin Padang, used the purposive sampling. Analysis technique used is a simple linear regression. The results showed that the value of significance (p) was 0.010 < 0.05, results the alternative hypothesis in this study was accepted. The significant value proved that self efficacy gave significant effect towards subjective well-being on SLB’s teacher in Padang. Meanwhile, the value of R2 was 0.068 indicated the self efficacy contributed to influence subjective well-being as much as 6.8%.Keywords: Self-efficacy, subjective well-being, SLB’s teachers. Abstrak: Pengaruh self efficacy terhadap subjective well-being pada guru SLB di kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh self efficacy terhadap subjective well-being pada Guru SLB di Kota Padang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif.Sampel penelitian berjumlah 97 orang guru SLB di Kota Padang, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisa yang digunakan adalah regresi linear sederhana.Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi (p) sebesar 0,010 < 0,05, maka hipotesis alternatifpenelitian ini diterima. Nilai signifikansi ini membuktikan bahwa self efficacy berpengaruh signifikan terhadap subjective well-being pada guru SLB di Kota Padang. Sedangkan, nilai R2 sebesar 0,068 menunjukkan bahwa self efficacy berkontribusi mempengaruhi subjective well-being sebesar 6,8%.Kata Kunci: Self efficacy, subjective well-being, guru SLB.
Hubungan Regulasi Emosi dengan Problematic Internet Use pada Mahasiswa Pengguna Media Sosial di Universitas Andalas Puteri Rahmadina; Nelia Afriyeni; Septi Mayang Sarry
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.785 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v9i1.10381

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan regulasi emosi dengan problematic internet use pada mahasiswa pengguna media sosial di Universitas Andalas. Alat ukur pada penelitian ini adalah ERQ (Emotion Regulation Questionnaire) oleh Gross dan John (2003) dan GPIUS2 (General Problematic Internet Use Scale 2) oleh Caplan (2010). Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 378 mahasiswa pengguna media sosial di Universitas Andalas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai korelasi (r) sebesar -0,009 dengan nilai p sebesar 0,858. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis (Ho) pada penelitian ini diterima dengan nilai p>0,05, berarti tidak adanya hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dengan problematic internet use pada mahasiswa pengguna media sosial di Universitas Andalas.
Kekuatan Keluarga Pada Keluarga Yang Anaknya Mengalami Gangguan Psikosis Episode Pertama Nelia Afriyeni; Subandi Subandi
JURNAL PSIKOLOGI Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v11i1.1391

Abstract

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 PADANG Nelia - Afriyeni
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 16, No 2 (2014): (December)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.612 KB) | DOI: 10.25077/jantro.v16.n2.p191-199.2014

Abstract

This research is aimed to know the relationship between self-efficacy and academic procrastination toward students in second year at senior high school state 9 of Padang. Respondents that are used in the research are the students in second year at senior high school state 9 of Padang. The research is conducted to the 66 students in second year and in the academic year of 2008/2009, where the respondents' determination is done by random sampling technique. The technique of data collecting is used the Likert scale models. That is the scale of self-efficacy and The Procrastination Assesment Scale-Students (PASS) that is developed by Solomon and Rothblum (1994). The methode for analyzing data that is used for testing hyphotesis in the research is the correlation Product Moment (Pearson). Before conducting hyphotesis test, firts, it must done of using test assumptions by normality and linearity test. The result of data analysis shows efficacy scores are at a moderate scale (60,6%), and also the procrastination academic scores are at a moderate scale (72,73%). From the result of data processing is obtained p = 0,000 < 0,01 with a correlation coefficient -0,574 it means hyphotesis is accepted. The result shows there is a negative and significant relationship between self-efficacy and academic procrastination toward the students in the second year at senior high school state 9 of Padang, with the effective contribution of 33%. Thus, it can be concluded that if the higher self-efficacy, then the lower the students' academic procrastination behavior. Conversely, the lower of the self-efficacy, the higher the students' academic procrastination behavior
PEMBERIAN RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DAN ASSERTIVE TRAINING SEBAGAI UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA DI PAUH PADANG Rika Sarfika; Nelia Afriyeni; Hermalinda Hermalinda; Feri Fernandes Feri Fernandes
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.359 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v3i1.390

Abstract

The aggressive behavior of adolescents in the Padang is very unsettling and even leads to criminal. The impact of this aggressive behavior can be detrimental to adolescents, their families and communities. The purpose this activity to reduce the aggressive behavior of adolescents through Rational Emotive-Behavior Therapy (REBT) and Assertive Training (AT). The participants of this activity consisted of teenagers from public senior high school 15 Padang and 9 Padang. A total of 36 students from these schools were formed into 2 therapeutic groups. Criteria for participants in this activity are students with aggressive behavior and declare willingness to follow the activity for two weeks. Before and after therapy, adolescents were given the Agression Questionaire (AQ) questionnaire to measure the aggressive behavior of adolescents. Data were analyzed using paired t-test. The results show that there were significant changes in the aggressive behavior of adolescents before and after REBT-AT. Significant changes were found in the physical aggression and hostility. However, in verbal aggression and anger there were no significant changes. Based on the results, REBT-AT has not reduced all components of adolescent aggressive behavior. Ideally, to get maximum results, therapy should be given for 4 weeks for REBT and 4 weeks for AT. Therefore, it needs further evaluation for 8 weeks to find out the results of the program to reduce aggressive behavior.
Tipe kepribadian dan intensi berbagi informasi di media sosial Sartana Sartana; Nelia Afriyeni
Jurnal Ecopsy Vol 6, No 1 (2019): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v6i1.6255

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara big five personality dengan intensi berbagi informasi di media sosial. Responden penelitian ini adalah 541 mahasiswa (Laki-laki : 190; Perempuan : 351). Data dikumpulkan dengan Skala Intensi Berbagi Informasi di Media Sosial dan Big Five Inventory (BFI). Proses analisis dilakukan dengan analisis korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara intensi berbagi informasi di media sosial dengan beberapa dimensi big five personality, yaitu dimensi exstraversion (r=.0354; p<0.01), conscientiousness (r=0.289; p<0.01), agreeableness (r=0.413; p<0.01), dan openness (r=0.165; p<0.01). Sedangkan untuk dimensi kepribadian neuroticsm berkorelasi negatif secara signifikan dengan intensi berbagi informasi di media sosial (r=-0.087; p<0.05). Hasil penelitian menegaskan bahwa faktor kepribadian penting untuk dipertimbangkan dalam menjelaskan perilaku berbagi informasi di media sosial.
Gambaran tekanan dan beban yang dialami oleh keluarga sebagai caregiver penderita psikotik di RSJ Prof. H.B. Sa’anin Padang Nelia Afriyeni; Sartana Sartana
Jurnal Ecopsy Vol 3, No 3 (2016): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.844 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v3i3.2671

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tekanan (strain) dan beban (burden) pada caregiver penderita psikotik di RSJ Prof. HB Sa’anin Padang. Subjek penelitian ini berjumlah 150 orang caregiver yang melakukan kontrol rutin untuk keluarganya yang menderita  psikotik. Data diperoleh dengan menggunakan skala The Modiffied Caregiver Strain Index (MCSI) dan Zarit Burden Interview (ZBI) versi bahasa Indonesia dan telah diujicobakan kembali dengan nilai koefisien reliabilitas (α) 0,877 untuk MCSI dan 0,907 untuk ZBI. Data penelitian yang diperoleh kemudian diolah secara deskriptif untuk menggambarkan dan mengkategorisasikan tingkat tekanan (strain) dan beban (burden) yang dirasakan oleh caregiver. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa mayoritas subjek (70%) memiliki skor tekanan caregiver berada pada kategori normal, sedangnya sisanya 30% berada pada kategori tinggi. Sementara untuk skor beban caregiver mayoritas berada pada kategori ringan (43,3%),  selanjutnya  pada  kategori  sedikit  atau tidak ada beban sebanyak 38%, dan 16,7% pada kategori sedang, serta 2% pada kategori berat. Selain itu, dari data demografi subjek terlihat bahwa usia caregiver  terbanyak berada pada usia 39-58  tahun (46%), dan mayoritas caregiver perempuan (66%). Pendidikan subjek paling banyak adalah  SMA (33,3%), dan jenis gangguan psikotik terbanyak yang dialami salah satu anggota keluarganya adalah skizofrenia paranoid (58,7%).
Resiliensi Akademik dengan Kepuasan Belajar Online pada Mahasiswa Nelia Afriyeni; Tri Rahayuningsih; Erwin Erwin
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 5 No 1 (2021): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/psi.v5i1.1550

Abstract

Pandemi Covid-19 berdampak pada mahasiswa belajar dari rumah secara online (daring) selama masa karantina dapat menurunkan motivasi mahasiswa karena kepuasan belajar menjadi terganggu akibat literasi digital yang rendah dan penyesuaian belajar saat di rumah. Masalah-masalah psikologis juga timbul, sehingga dibutuhkan ketahanan psikologis menghadapi situasi yang tidak menyenangkan dan kemampuan beradaptasi, yaitu resiliensi akademik untuk menjadi faktor kepuasan belajar online pada mahasiswa selama pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan resiliensi akademik dengan kepuasan belajar online pada mahasiswa selama proses pembelajaran jarak jauh. Metode penelitian dibagi dalam dua tahap yakni secara kualitatif melalui 19 buah pertanyaan terbuka kepada 11 orang mahasiswa untuk merumuskan konstruk pengukuran dan secara kuantitatif menguji validitas aitem pengukuran tersebut dengan program SPSS pada 116 mahasiswa melalui survei google form. Dari hasil uji korelasi pearson sebesar 0.473 dan P<0.000 , maka diperoleh hubungan antara resiliensi akademik dengan kepuasan belajar online, sehingga kesimpulan penelitian ini yaitu hipotesa diterima. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk meningkatkan faktor-faktor kepuasan selama belajar dari rumah, salah satunya melalui faktor resiliensi, yang akan dibahas pada tulisan ini.
Sistem Pendeteksi Gejala Awal Tantrum Pada Anak Autisme Melalui Ekspresi Wajah Dengan Convolutional Neural Network Nefy Puteri Novani; Dini Ramadhani Salsabila; Ratna Aisuwarya; Lathifah Arief; Nelia Afriyeni
JITCE (Journal of Information Technology and Computer Engineering) Vol 5 No 02 (2021): Journal of Information Technology and Computer Engineering
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jitce.5.02.93-106.2021

Abstract

Tantrums are outbursts of anger and they can occur at any age. An attitude tantrum or what is commonly referred to as a temper tantrum is a child's outburst of anger that often occurs when a child shows negative behavior. Emotional outbursts of tantrums that occur in children with autism are not only to seek the attention of adults, but also as an outlet for a child's feelings for parents and those around him on a whim or feeling he is feeling, but the child cannot convey it. For this reason, researchers propose a system for detecting early symptoms of tantrums in children with autism through facial expressions with CNN. The CNN method is one of the deep learning methods that can be used to recognize and classify an object in a digital image. Then the preprocessing process is carried out using labeling on the data. Then the CNN architecture is designed with input containing 48x48x1 neurons. The data was then trained using 357 epochs with an accuracy rate of 72.67%%. Then tested using test data for children with autism to get an average accuracy value of 72.67%%.