Claim Missing Document
Check
Articles

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Wijayanti, Dewi; Hermawan, Hermawan; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 5, NO. 3, SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.823 KB) | DOI: 10.14710/transient.5.3.315-319

Abstract

Dalam sistem penyaluran tenaga listrik, salah satu  permasalahan yang perlu diperhatikan adalah keandalan sistem tenaga listrik. Saat ini, penentuan posisi recloser sangat penting dalam keandalan sistem tenaga listrik. Parameter yang digunakan dalam keandalan sistem tenaga lsitrik adalah nilai SAIFI dan SAIDI. Menentukan nilai SAIFI dan SAIDI dapat dihitung dari waktu pemadaman dan tingkat kegagalan yang terjadi dalam satu tahun. Keandalan dapat disimpulkan lebih baik jika nilai SAIFI dan SAIDI lebih kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penempatan lokasi recloser yang optimal pada jaringan tenaga listrik di penyulang PDP 04 GI Pudak Payung. Metode yang digunakan untuk penempatan lokasi recloser adalah Particle Swarm Optimization (PSO) dengan menggunakan bantuan Software Matlab R2013b. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa nilai keandalan sebelum dan setelah penempatan recloser berubah. SAIFI dan SAIDI sebelum penempatan recloser 0,58407 kali/tahun dan 2,7415 jam/tahun. Lokasi penempatan yang optimal untuk 1 recloser berada pada lokasi 11 dengan nilai SAIFI dan SAIDI adalah 0,28833 kali/tahun dan 1,1728 jam/tahun. Sedangkan untuk 2 recloser berada pada lokasi 6 dan 18 dengan nilai SAIFI dan SAIDI adalah 0,1878 kali/tahun dan 0,75239 jam/tahun.
ANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV KRAPYAK–SRONDOL–PANDEAN LAMPER DAN ARAH SEBALIKNYA Handoko, Susatyo; Ni’am, Muhammad Aulan; Facta, Mochammad
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 4, DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1897.746 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.4.605-614

Abstract

Saluran transmisi berfungsi menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke beban. Gangguan hubung singkat dapat terjadi pada saluran transmisi. Pada sistem transmisi 150 kV rele jarak sebagai proteksi utama dan sebagai proteksi cadangan untuk seksi didepannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis setting dan koordinasi rele jarak pada saluran Krapyak-Srondol-Pandean Lamper dan arah sebaliknya. Setting rele eksisting dari PT. PLN kemudian diinputkan dan dihitung menggunakan software DIgSILENT untuk mengevaluasi jangkauan proteksinya. Analisis dibuat dengan berdasarkan standar IEEE std C37.113.1999 IEEE Guide for Protective Relay Applications to Transmission Lines. Pada setting eksisting kemudian dilakukan simulasi gangguan menggunakan skenario yang telah ditentukan. Pada skenario 1 gangguan disimulasikan pada jarak 3% Srondol arah Krapyak dan pada skenario 2 gangguan disimulasikan pada jarak 84% Srondol arah Krapyak. Hasil simulasi menunjukkan bahwa nilai jangkauan rele jarak pada kondisi eksisting banyak yang belum  memenuhi standar. Setting yang belum memenuhi standar dilakukan resetting. Setelah dilakukan resetting diperoleh nilai jangkauan baru yang sudah sesuai standar. Pada kondisi eksisting dan resetting semua rele telah terkoordinasi dengan baik. Kerja rele Pandean Lamper kondisi resetting masih mengalami capaian kurang sehingga perlu dilakukan modifikasi. Hasil modifikasi setting menghasilkan nilai impedansi sebesar 13 ohm primer agar rele bekerja.
PERKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISRIK SISTEM DISTRIBUSI TAHUN 2012 – 2017 DI PT.PLN (PERSERO) RAYON BATANG MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN (JST) Cahyanova, Herda Dwi; Handoko, Susatyo; Nugroho, Agung
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 1, MARET 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.32 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.1.138-144

Abstract

Abstrak   UPJ Batang merupakan Unit Pelayanan dan Jaringan wilayah Pekalongan dari PT PLN Persero yang melayani segala kebutuhan penyaluran energi listrik kepada masyarakat. Energi listrik sebagai salah satu infrastruktur yang menyangkut hajat hidup orang banyak maka memperoleh kebutuhan energi listrik harus dapat menjamin tersedianya dalam jumlah yang cukup, harga yang wajar dan mutu yang baik. Semakin meningkatnya ekonomi pada suatu daerah maka konsumsi energi listrik juga akan semakin meningkat. Kondisi ini tentunya harus diantisipasi sedini mungkin oleh PT PLN Persero agar penyaluran energi listrik dapat tersalurkan dalam jumlah yang cukup. Didalam tugas akhir ini penulis melakukan perbandingan model dalam hal proyeksi kebutuhan dan penyaluran energi listrik di UPJ Batang pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 dengan menggunakan model Jaringan Saraf Tiruan. Dengan tujuan membandingkan penggambaran kondisi energi daerah saat ini, memproyeksikan kebutuhan energi atas dasar tuntutan perkembangan zaman dan kebutuhan energi listrik di masa yang akan datang dan memberikan saran-saran yang berkaitan dengan penyaluran energi di UPJ Batang. Hasil peramalan di UPJ Batang tiap tahunnya terjadi peningkatan beban karena bertambahnya jumlah penduduk. Pada tugas akhir ini dilakukan analisa rugi-rugi energi dan susut tegangan pada jaringan UPJ Batang yang disimulasikan dengan menggunakan ETAP 7.0.0, sehingga hasil analisa tersebut dapat digunakan untuk pengembangan beban listrik untuk tahun-tahun yang akan mendatang.   Kata kunci : UPJ Batang, peramalan kebutuhan, energi listrik, Jaringan Saraf Tiruan, ETAP 7.0.0, Rugi-Rugi Energi, Susut Tegangan.     Abstract   UPJ Batang is a Network and Service Unit of the area from PT PLN Persero Tegal that serve all the needs  the distribution of electrical energy to the public. Electrical energy as one of infrastructure which  involving the lives of many people obtain electrical energy requirements should ensure the availability of adequate amounts, reasonable price and good quality. Economy growth in the region making the consumption of electrical energy will also increase. This condition must be anticipated as early as possible by PT PLN Persero order to distribute electrical energy can be channeled in sufficient quantities. In this final project the authors do a comparison model in terms of projected needs and distribution of electrical energy in UPJ Batang in 2012 until 2017 by using Artificial Neural Network Model. With the aim of comparing the depiction of the condition of the current regional energy, projecting energy needs on the basis of the demands of the times and the electric energy needs in the future and provide advice relating to the distribution of energy in the UPJ Batang. UPJ Batang forecasting results in  increase in expenses each year due to the increase of population. In this final project analyzed the energy losses and voltage drop on the network UPJ Batang simulated using ETAP 7.0.0, so that the analysis can be used for the development of the electrical load for next years to come.   Keyword : UPJ Batang, eletrical energy needs forecast, Neural Networks, ETAP 7.0.0, energy losses, voltage drop.
ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN PEMBANGKIT TERDISTRIBUSI TERHADAP TEGANGAN DIP PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN ATP/EMTP Siswanto, Siswanto; Warsito, Agung; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 4, DESEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.144 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.4.996-1003

Abstract

Abstrak Sistem tenaga listrik memiliki tingkat keandalan yang tinggi apabila sistem tersebut mampu menyediakan pasokan energi listrik yang dibutuhkan oleh konsumen secara kontinyu dan memiliki kualitas daya yang baik dari segi regulasi tegangan maupun regulasi frekuensinya[18]. Pada kenyataannya, banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh suatu sistem tenaga listrik dalam penyediaan energi listrik secara kontinyu. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik adalah gangguan kedip tegangan (voltage sags). Gangguan ini merupakan gangguan transien pada sistem tenaga listrik, yaitu penurunan besar tegangan  rms sesaat (selama beberapa detik) pada jaringan. Dengan kondisi seperti itu, penyedia kebutuhan listrik, dalam hal ini PLN terus meningkatkan pelayanannya yang salah satunya adalah dengan menjaga kondisi tegangan pada jaringan distribusi 20 kV agar tetap stabil untuk menjaga kualitas daya listrik yang sampai ke konsumen. Melakukan pensimulasian tegangan dip dan bagaimana pengaruhnya bila jaringan tersebut dipasang Pembangkit Terdistribusi adalah salah satu cara untuk mengetahui bagaimana kondisi tegangan yang ada pada jaringan distribusi.Hasil simulasi tegangan dip dengan menggunakan pemrograman ATP/EMTP, menunjukkan tegangan dip yang terjadi pada jaringan hanya pada fasa-fasa yang mengalami gangguan. Besar tegangan dip di sepanjang saluran cenderung sama, meskipun ada sedikit perbedaan. Dengan memasang Pembangkit Terdistribusi sebesar 5 MW akan terjadi perubahan tegangan dip sebesar 2.32% Kata kunci: Tegangan dip, kualitas daya, EMTP, pembangkit terdistribusi  Abstract Electric power system has a high quality of reliability if the system is able to provide electrical energy supply needed by consumers continuously and has a power quality in terms of both voltage regulation and frequency regulation . In fact , many of the problems faced by an electric power system in a continuous supply of electrical energy . One of the most common disorders of the power system is blinking disorder voltage (voltage sags ) . This disorder is a transient disturbance in power system , which is a decrease of the instantaneous rms voltage ( for few seconds ) on the network . Based on this situation , a provider of electricity demand , in this case the PLN continues to improve its services , one of which is to maintain the voltage on the condition of 20 kV distribution network in order to remain stable to maintain the quality of electric power to the consumers . Doing simulating voltage dip and how to influence when the network installed Distributed Generation is one way to find out how the voltage conditions that exist in the distribution network. The result of voltage dip simulation using ATP / EMTP program, shows the voltage dip that occurs on the network only at phases disorder. Large voltage dip along the lines tend to be the same , although there are slight differences. By applying distributed generation 5 MW will change 2.36% voltage dip . Keyword ; Voltage Dips, power quality, EMTP, distributed generation
EVALUASI SETTING RELAY PROTEKSI GENERATOR PADA PLAN PT. PETROCHINA INTERNATIONAL JABUNG LTD. BETARA COMPLEX DEVELOPMENT PROJECT MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 12.6.0 Saputro, Teguh Dwi; Hermawan, Hermawan; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 4, DESEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.203 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.4.1100-1109

Abstract

Dalam plan PT. Petrochina International Jabung Ltd. terdapat 3 Gas Turbine Generator indentik sebagai pembangkit listrik sistem. Tiga Motor Sales Gas Compressor sebesar 4,7 KW akan ditambahkan ke dalamnya untuk memperbanyak produksi. Karena penambahan beban, nama plan tersebut berubah menjadi BCD 4 Project. Dikarenakan penambahan beban, setting relay proteksi generator perlu dievaluasi dengan menghitung ulang setting relay plan tersebut sesuai standar. Hasil perhitungan dan perancangan akan disimulasikan oleh ETAP 12.6.0. Berdasarkan hasil evaluasi, relay frekuensi masih layak digunakan. Namun ada beberapa setting yang tidak sesuai, yaitu pada setting relay diferensial. Slope 1 dan 2 pada relay diferensial menjadi 11,03 dan 44,12A. Arus dan waktu pada relay arus lebih dengan voltage control menjadi 2,15A dan 0,38detik. Arus dan delay relay arus lebih instantaneous menjadi 18,75A dan 0,15detik. Arus dan waktu relay arus lebih definite menjadi 0,3A dan 0,65detik. Arus urutan negatif pada relay urutan negatif menjadi 0,248A. Diameter 1 dan 2 serta delay pada relay hilang eksitasi menjadi 22 dan 40Ω serta 0,5detik. Setting trip dan waktu pada relay eksitasi lebih menjadi 2,1V/Hz dan 6detik. Daya balik dan delay relay daya balik menjadi 1,02 MW dan 5detik. Tegangan pickup serta delay relay tegangan menjadi 97,75 dan 132,83V serta 10detik.
PERHITUNGAN BIAYA SEWAJARINGAN TRANSMISI 500 KV JAWA-BALI DENGAN METODE MW-MILE BIALEK TRACING Galih, Kurniawan; Hermawan, Hermawan; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 4, DESEMBER 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.266 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.4.635-641

Abstract

Abstrak Kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Permintaan energi listrik yang paling besar di pulau Jawa ada pada sektor industri. Besarnya biaya investasi transmisi lokasi dan jarak menjadi sebuah masalah pembangunan pembangkit untuk keperluan sendiri. Sewa jaringan transmisi atau dalam istilah Power Wheeling mengatasi besarnya biaya pembangunan dalam penyaluran daya listrik. Pada penelitian ini perhitungan sewa jaringan transmisi mengunakan Metode MW-mile Bialek Tracing. Perhitungan aliran daya AC diambil dari sistem transmisi 500 kV Jawa-Bali sebagai studi kasus. Terdapat  tiga kasus tentang biaya sewa jaringan transmisi ketika adanya proses inject daya di sistem jaringan transmisi 500 kV Jawa-Bali. Perubahan biaya karena proses wheeling inilah yang nantinya ditetapkan harga sewa jaringan transmisi. Studi kasus pertama yaitu perhitungan biaya wheeling dengan inject daya wheeling 50 MW dari Tanjung Jati ke Ungaran sebesar Rp44.862.986,-. Studi kasus kedua perhitungan biaya wheeling dengan inject daya wheeling 100 MW dari Tanjung Jati ke Pedan sebesar Rp171.934.712,-. Studi kasus ketiga perhitungan biaya wheeling dengan inject daya wheeling  200 MW dari Gresik ke Cilegon sebesar Rp967.319.983,-. Kata kunci : Jaringan transmisi Jawa Bali 500 kV, sewa jaringan transmisi, metode MW-mile Bialek.   Abstract Electricity demandfromyeartoyear alwaysincreasing.Demand for power isthe biggeston the island ofJava,is from  the industrial sector. The cost of investment location and distance becomes a problem power plant for their own purposes. To overcomes the investment of transmission cost, one of solution is transmission network rental which is known also as Power Wheeling. This final assignment present MW-Mile Bialek Tracing Method for rental transmission in case of 500 kV transmission system Java Bali. There are threecasesoftransmissionnetworkrental cost when any process in the system to inject power transmission linesof 500kVJava-Bali. Changes in costscausewheelingprocessis what willsetthe rentalcosttransmission network. The firstcase studyisthe calculation ofthe cost of wheeling to inject 50M wof power wheeling Tanjung Jatito Ungaran for Rp44.862.986, -. The secondcase study costing wheeling wheeling inject 100MW power from Tanjung Jati to Pedan of Rp 171.934.712, -. The third case study costing wheeling wheeling inject 200MW power from Gresik toCilegon for Rp967.319.983, -. Keywords: Java-Bali transmission network of 500kV, transmission network rental, MW-mile method Bialek.
STUDI PELUANG EFISIENSI KONSUMSI ENERGI LISTRIK DI PT. SAI APPAREL SEMARANG Yunanto, Ahmad Taufik; Windarta, Jaka; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 1, MARET 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.421 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.1.47-54

Abstract

Ketahanan energi nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. Akan tetapi yang sering menjadi permasalahan adalah laju ketersediaan energi yang tidak seimbang dengan laju kebutuhan energi, maka dari itu perlu dilakukan efisiensi konsumsi energi pada sisi pemanfaat. Sektor industri menjadi konsumen energi listrik terbesar di Indonesia. Pada penelitian ini penulis akan melakukan analisis potensi efisiensi energi dengan mengangkat studi kasus pada salah satu industri garmen di kota Semarang, yaitu PT. SAI Apparel. Analisis efisiensi energi akan didasarkan pada data konsumsi energi dan produksi selama tahun 2016, serta evaluasi data pengukuran kualitas daya listrik. Berdasarkan hasil analisis kualitas daya listrik PT. SAI Apparel diketahui beberapa besaran kualitas daya listrik PT. SAI Apparel memiliki nilai yang tidak sesuai dengan standar dan berisiko meningkatkan rugi daya. Melihat kondisi tersebut didapatkan tiga rekomendasi penghematan energi yang dapat diimplementasikan di PT. SAI Apparel, yaitu penyeimbangan beban fasa RST untuk mereduksi ketidakseimbangan arus dan ketidakseimbangan tegangan, penggantian lampu TL dengan lampu LED akan menghasilkan penghematan energi sebesar 449.687kWh/tahun, penggantian mesin jahit motor induksi dengan motor servo akan menghasilkan penghematan energi sebesar 616.223kWh/tahun, dan perbaikan faktor daya akan menghasilkan penghematan daya sebesar 5.774,5kWh/tahun.
ANALISIS KOORDINASI OVER CURRENT RELAY dan RECLOSER AKIBAT ADANYA MANUVER JARINGAN dari PENYULANG 05 ke PENYULANG 07 GARDU INDUK WELERI KENDAL Muchamad, Andreas Bahda; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 3, SEPTEMBER 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.383 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.3.239-246

Abstract

 Untuk menjaga kontinuitas peyaluran energi listrik apabila terjadi gangguan hubung singkat, salah satu caranya adalah manuver jaringan dan sistem proteksi. Seperti halnya di saluran WLI 05 yang kerap melakukan manuver jaringan ke saluran WLI 07. Karena adanya manuver jaringan maka relay outgoing dan recloser yang terpasang di kedua saluran ini mengalami overlapping. Hal itu dikarenakan arus setting recloser dan relay tidak sesuai dengan arus beban maksimum dengan kondisi ketika adanya manuver jaringan. Maka dari itu peralatan porteksi yang terpasang di kedua saluran perlu di evaluasi supaya tidak terjadi overlapping. Untuk melakukan evaluasi maka di perlukan arus beban maksimum yang melewati  peralatan proteksi, arus beban maksimum ini di peroleh dengan 2 perhitungan. Perhitungan 1  adalah saat kondisi jaringan melakukan manuver 1 yaitu ketika ABSW-47/3 dalam keadaan close. Sedangkan untuk perhitungan 2 adalah saat kondisi jaringan melakukan manuver melalui ABSW-73/51. Hasil resetting menghasilkan waktu kerja peralatan proteksi dengan setting existing lebih kecil dibanding dengan setting perhitungan 1 dan perhitungan 2. Setting hasil perhitungan 1 dan 2 menyebabkan waktu kerja relay dan recloser lebih lama hal ini dikarenakan pengaruh adanya grading time antar perlatan proteksi namun hal itu masih sesuai standard dan tidak terjadi overlapping.
MAXIMUM POWER POINT TRACKING (MPPT) DENGAN KONVERTER DC-DC TIPE CUK MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY PADA FOTOVOLTAIK Kurniawan, Singgih; Yuningtyastuti, Yuningtyastuti; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 1, NO. 3, SEPTEMBER 2012
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.438 KB) | DOI: 10.14710/transient.1.3.114-120

Abstract

Abstrak Potensi energi matahari di Indonesia dapat dimanfaatkan sepanjang hari, hal ini sangat menguntungkan untuk membangkitkan energi listrik dengan menggunakan fotovoltaik. Permasalahan utama pada penggunaan fotovoltaik adalah pembangkitan tenaga listrik yang rendah pada kondisi radiasi yang rendah dan besarnya daya listrik yang dibangkitkan berubah secara berkala seiring dengan perubahan cuaca dan suhu. [2] Maximum Power Point Tracking (MPPT) adalah peralatan yang digunakan untuk meningkatkan rasio daya modul fotovoltaik. Maximum Power point tracking (MPPT) digunakan untuk mencari point (titik) maksimum dengan cara menaikkan dan menurunkan tegangan menggunakan konverter cuk. Pada Tugas Akhir ini digunakan algoritma Fuzzy untuk mengatur nilai duty cycle dari perangkat Maximum Power Point Tracking (MPPT), Sehingga dapat meningkatkan rasio daya keluaran modul fotovoltaik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rasio daya tertinggi modul fotovoltaik setelah pemasangan MPPT dengan variasi nilai radiasi matahari adalah 78,63 % saat radiasi matahari 1000 W/m2 . Pada kondisi radiasi 1000 W/m2 terjadi peningkatan rasio daya sebesar 33,89%. Rasio daya tertinggi modul fotovoltaik setelah pemasangan MPPT dengan variasi suhu adalah 80,09 % saat suhu 46oC. Pada kondisi suhu 46oC terjadi peningkatan rasio daya sebesar 36,02%. Dan rasio daya tertinggi modul fotovoltaik setelah pemasangan MPPT dengan variasi radiasi dan suhu adalah 78,73 % saat radiasi 1200 W/m2 dan suhu 38oC. Pada kondisi radiasi 1200 W/m2 dan suhu 38oC peningkatan rasio daya sebesar 34,04% . Dengan pemasangan perangkat MPPT menggunakan algoritma Fuzzy pada modul fotovoltaik dapat meningkatkan rasio daya dengan kenaikan rata-rata 31,03% dibandingkan sebelum pemasangan MPPT. Kata Kunci : Fotovoltaik, MPPT, Duty cycle, Logika Fuzzy Abstract The Potential of Power sun in Indonesian can be used throughout the day, It’s very advantageous to generating electrical power by photovoltaic. The main problem of the using photovoltaic is the low generate electrical power at low radiation condition and the amount electrical power is generated to change periodical along with weather and temperature. Maximum Power Point Tracking (MPPT) is one of device used to increase photovoltaic power rasio. Maximum Power point tracking (MPPT) used for searching maximum point by raising and lowering voltage using cuk converter. In this final project fuzzy algorithm is used to adjust duty cycle value of Maximum Power Point Tracking (MPPT) device, so that it can increase photovoltaic power output ratio. The result showed that the suprame power rasio of photovoltaic modul after installation MPPT device with variation of sun radiation is 78,63% at the condition sun radiation 1000 W/m2. in 1000 W/m2 solar radiation conditions increasing the power rasio of 33,89%. The suprame power rasio of photovoltaic modul after installation MPPT device with variation of temperature is 80,09 % at temperature 46oC. At 46oC temperature conditions, increasing the power rasio of 36,02%.. The suprame power rasio of photovoltaic modul after installation MPPT device with variation of sun radiation and temperature is 78,73 % at radiation 1200 W/m2 and temperature 38oC. In 1200 W/m2 radiation and 38oC temperature conditions increasing the power rasio of 34,86%. Therefore the installation MPPT device using fuzzy algorithm at photovoltaic module can increase power ratio with an average increasing 31,86 % compared to without MPPT device. Keyword : Fotovoltaik, MPPT, Duty cycle, Logika Fuzzy
SIMULASI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PUSAT LISTRIK TENAGA UAP DAN GAS DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK) Susilo, Joko; Facta, Mochammad; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 4, DESEMBER 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.92 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.4.579-585

Abstract

Abstrak Dalam  menjalankan  bisnis  utamanya,  untuk  menghasilkan  tenaga  listrik  yang  handal  dan  bermutu,  sebuah industri pembangkit listrik memiliki dan  mengoperasikan lebih dari satu pembangkit. Demikian juga untuk PT.Petrokimia Gresik yang memiliki 3 pabrik dimana pabrik tersebut dipasok dari 2 pembangkit  listrik  yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap.Tugas  akhir  ini  memaparkan  Pembagian  beban  pada setiap pembangkit  yang  berada  di  PT.Petrokimia Gresik,  untuk  mencapai  kondisi  operasi  yang  optimal  dan  ekonomis.  Untuk itu akan disimulasikan perhitungan ekonomis pembangkit listrik dengan metode Lagrage Multiplier yang iterasinya diselesaikan dengan Metoda  Newton-Raphson. Dan karakteristik setiap pembangkit yang didapat  diminimalisasi  dengan metoda  Lagrage  Multiplier  dengan  data  yang  diambil  dari  tiap pembangkit.  Studi kasus pertama adalah kondisi awal dimana kedua pembangkit tidak saling terhubung, sedangkan studi kasus kedua adalah simulasi dimana kedua pembangkit tersebut saling terhubung. Hasil simulasi yang dihitung dengan Matlab divalidasi dengan Mapple12, perhitungan kedua software tersebut menunjukkan hasil yang sama. Hasil dari simulasi Matlab menunjukkan bahwa pada permintaan beban rendah 16 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Uap membangkitkan daya sebesar 13.48 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas membangkitkan Daya sebesar 3.05 MW. Proses optimasi yang dihasilkan mampu memenuhi permintaan beban pada suatu sistem dengan biaya operasi seminimal mungkin.Kata kunci: pembangkit, Lagrange Multiplier, optimasi  Abstract In running the main business, to produce an electrical energy which is reliable and good quality, an industry of power plant has and operate more than one power plant. Thus also for PT.Petrokimia Gresik which has 3 plant where the plant are supplied from 2 power plant are, gas power plant and steam power plant.This research explain about distribution loading in each of power plants in PT.Petrokimia Gresik, to reach an optimal operation condition and and also economic. Therefore, will simulate an economic calculation of power plant with Lagrange Multiplier method with the iteration is being done with Newton Raphson method. And characteristic each powerplant, minimized with Lagrange Multiplier method with data which take from power plant. The first case is thebeginning condition where two power plant are not connected  to each others, while the second case is a simulation where two power plants are connected to each other. The result of the simulation which being calculate with Matlab will be validate with Maple12, the calculation of the two software show the same result. Result from the simulation Matlab showed that for a demand on low load 16 MW, steam power plant generate power as much as 13,48 MW and gas power plant generate power as much as 3,05 MW. Optimization process which were obtained, able to fulfill demand load in a system with operational cost as minimum as possible.  Keywords : powerplant, Lagrange Multiplier, optimization
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abdullah, Isa Abdurrahman Ghifari Abdurrahman, Muhammad Hanif Aditya Teguh Prabowo Afriana, Elza Agiel Agiel Triyadiputra Agiel Triyadiputra Agung Suharwanto Agung Warsito Ajub Ajulian Zahra Macrina Akbar Kurnia Octavianto Al Komar, Ro'ad Baladi Amalia Saraswati Amalina, Lisa Ammar Akbar Ghifari Basyar Anang Nungky Ristyanto Andreas Kristianto Andromeda, Trias Andy Frediansyah Ardilla Dwi Budiarta Arie Sukma Setya Putra Arif Setiawan Aris Triwiyatno Arsanto, Fariz Hasbi Arsyad Arsyad Aswin Iffatyanto Utomo Bambang Winardi Bayu Adi Prabowo Benekdiktus Angger Wahyu Widhiawan Berlian Ade Wijaya D, Abraham Bayu Darjat Darjat Della Prastika Haris Sasmita Denis Denis Dewi Wijayanti Dhani Wahyu Utama Putra EDI SARWONO Eldina Megawati Enda Wista Sinuraya Ery Badridduja Faisal Oktavian Suryaadmaja, Faisal Oktavian Faizly van Ghozlizar Fajar, Siddiq Al Febriansyah Febriansyah Fitria Prasetiawati Frans Ezer Situmeang Galih Pinaryoga, Galih Grace Dinda Ayu Amalia Gunara Fery Fahnani Hadi Sutanto Saragi Hadiyat Kencana Putra Hakim, Mohamad Lukmanul Hanan, Tito N. Harits Akmal Adi Wicaksono Hasta Nurullita Herda Dwi Cahyanova Heriawan Kukuh Setyadi Hermawan Hermawan Hermawan hermawan Hia, Fa’ano I Nugroho Ikbal Yuwandra Imam Fajar Nur Diansyah Irfani, Khilmi Nafadinanto Irvan, Bagus Alvin N.M. Irwangsa, Ditza Pasca Ismail Hasyim Wibisono Itsnareno, Candra Halim Iwan Setiawan Iwan Setiawan Iwan Setiawan Jaka Windarta Jenggo Dwyana Prasaja, Jenggo Dwyana Jibril Yamlecha Joko Susilo Joko Windarto Joshua Parulian Siahaan Juningtyastuti Juningtyastuti Karnoto . Khilmi Nafadinanto Irfani Krismon Budiono Kurniawan Galih Kusuma, Bagus Rizkyaji Lukita, Bharata Indra M. Khoirul Anam Maman Suryawan Marlia Susanti, Marlia Masfuha, Sunan Muqtasida Masyhur Rosyada Melfa Silitonga Mirza Fata Alam Mochammad Facta Muchamad, Andreas Bahda Muhammad Addin Bratawijaya, Muhammad Addin Naibaho, Henri Matius Ni’am, Muhammad Aulan Norudhol Hadra Sabilla Nugraha, Khoiruddin Tansa Nugroho Agus Darmanto Nugroho, Agung Nugroho, Betantya Nur Ilham Luthfi Oktarico Susilatama Putra Pradana, Oktarico Susilatama Pasurono Pasurono Permana, Luthfi Galih Pradana Putradewa Jayawardana Pradipika, Charisma Lingga Pramudya Nur Perdana Prayoga Setiajie, Prayoga Purba, Mesrika Radiktyo Nindyo Sumarno Rahmawan, Afeef Kurnia Ramadhani, Ahmad Zaki Ramadhani, Muhammad Ghiffari Reza Pahlefi Ricky Ricky Rio Parohon Tua Tambunan S Siswanto Saputro, Jonatan Martino Windi Singgih Kurniawan Sunan Muqtasida Masfuha Syaefuddin, Rizky Maulana Taufiqur Rohman Bukhori Tedjo Sukmadi Teguh Dwi Saputro, Teguh Dwi Tejo Sukmadi Thalib, Humaid Trias Andromeda Utami, Sri Dewi Wahyu Ridhani Wibowo, Bayu Setyo Wijaksono, Topan Windarta, Jaka Windarta, Jaka Wiratsongko, Tito Yunanto, Ahmad Taufik Yuningtyastuti Yuningtyastuti Yusuf Nurul Hilal Zoya Winona Ramli