Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENGGUNAAN CERMIN CEKUNG, CERMIN DATAR, DAN KOMBINASI CERMIN CEKUNG-DATAR UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN PADA SEL SURYA Setiawan, Arif; Yuningtyastuti, Yuningtyastuti; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 4, DESEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.46 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.4.926-932

Abstract

Sel surya dalam unit pembangkit tenaga listrik memiliki kendala daya keluaran yang tidak cukup besar dan sangat bergantung pada kondisi sekitar. Salah satu metode untuk menambah nilai daya keluaran sel surya adalah menggunakan reflektor. Reflektor digunakan untuk memantulkan sinar matahari yang menyebar agar fokus ke sel surya dan akhirnya dapat menambah nilai daya keluaran sel surya. Reflektor yang umum digunakan adalah sepasang cermin datar. Hal ini dikarenakan pemantulan cermin datar yang memiliki sudut pantul teratur. Namun sudut pantul teratur dapat mengakibatkan sinar pantul tidak terpusat pada sel surya, sehingga daya keluaran pemaksimalan sel surya dengan cermin datar dirasa masih kurang. Tugas akhir ini dilakukan penelitian untuk memaksimalkan daya keluaran sel surya dengan reflektor dan membahas pengaruh cermin datar dan cermin cekung sebagai reflektor dalam memaksimalkan daya keluaran sel surya. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa dengan sumber halogen, daya keluaran cermin cekung 1,428% lebih besar dari cermin datar dan 0,098% lebih besar dari kombinasi cermin cekung-datar. Begitu pula dengan sumber matahari, daya keluaran cermin cekung 3,463% lebih besar dari cermin datar dan 2,155% lebih besar dari kombinasi cermin cekung-datar.
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG PEKALONGAN 8 DAN 11 Prabowo, Aditya Teguh; Winardi, Bambang; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 4, DESEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.515 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.4.1004-1012

Abstract

Abstrak Permintaan kebutuhan energi listrik semakin bertambah dari waktu ke waktu sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Hingga saat ini, energi listrik merupakan salah satu sumber energi yang utama untuk mendukung aktivitas tersebut. Pemanfaatan energi listrik yang ada harus diimbangi dengan menjaga kualitas energi listrik itu sendiri. Upaya yang diperlukan untuk memenuhi pertumbuhan energi listrik tidak hanya memenuhi permintaan daya yang meningkat setiap tahun tetapi juga memperbaiki mutu keandalan pelayanan. Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan dan yang paling banyak mengalami gangguan, sehingga salah satu masalah utama dalam operasi sistem distribusi adalah mengatasi gangguan, sebab terjadinya banyak gangguan akan mempengaruhi indeks keandalan. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi suatu model keandalan jaringan distribusi untuk mencari nilai indeks keandalan load point maupun secara keseluruhan. Perhitungan ini berdasarkan nilai laju kegagalan (λ) dan lama perbaikan (r) dari masing-masing komponen yang digunakan dalam jaringan distribusi radial. Jumlah elemen atau komponen yang digunakan dan panjangnya jaringan akan mempengaruhi hasil nilai indeks keandalan. Dua penyulang yang dianalisis diambil dari Gardu Induk Pekalongan. Untuk PKN 8 dan PKN 11 hasil pengujian menunjukkan bahwa diperoleh nilai SAIFI, SAIDI dan CAIDI untuk penyulang PKN 8 sebesar 2,7468 kali/tahun, 9,3642 jam/tahun dan 3,4092 jam/pelanggan sedangkan untuk penyulang PKN 11 sebesar 2,218 kali/tahun, 8,26 jam/tahun dan 3,7176 jam/pelanggan. Kata-Kunci : Sistem Distribusi, Keandalan, SAIFI, SAIDI, CAIDI Abstract Demand for electrical energy always increases in line with the economic growth. Nowdays, electrical energy is one of the main sources of energy that supports the economic activities. Utilization of the existing electrical energy must be in balance with the ability to maintain the quality of the electrical energy. The efforts required to fullfill the fast electrical growth is not merely to meet the power demand which increases. Every years, but these efforts are also intended to imrove the quality of reliable services. Distribution network is part of electric power system that is closest to the customer and then to have fault, therefor one of the main problems in the operation of the distribution system is to overcome the fault, because of many faults will influence the reliability index. In this research, a calculation program based on Matlab ans ETAP 7.0 that simulate the distribution network reliability are made to find the index value of the reliability load point and a whole system. This calculation is based on failure rate value (λ) and repair duration (r) of each components used in a radial distribution network. The number of elements or components used and the lenght used elements or components and length of the network will affect outcome result of the reliability indeks. Two feeder adopted from Pekalongan substation are reviewed and analyzed. Those are PKN 8 and PKN 11 results showed that the obtained SAIFI, SAIDI and CAIDI value for the feeder PKN 8 are 2.7468 frequency/year, 9,3642 hours/year and 3,4092 hours/customer repectively for feeder PKN 11, the values are 2,218 frequency/year, 8,26 hours/year and 3.7176 hours/customer. Keywords : Distribution System, Reliability, SAIFI, SAIDI, CAIDI
EVALUASI SETTING RELAY PROTEKSI GENERATOR PADA PLAN PT. PETROCHINA INTERNATIONAL JABUNG LTD. BETARA COMPLEX DEVELOPMENT PROJECT MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 12.6.0 Saputro, Teguh Dwi; Hermawan, Hermawan; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 4, DESEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.203 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.4.1100-1109

Abstract

Dalam plan PT. Petrochina International Jabung Ltd. terdapat 3 Gas Turbine Generator indentik sebagai pembangkit listrik sistem. Tiga Motor Sales Gas Compressor sebesar 4,7 KW akan ditambahkan ke dalamnya untuk memperbanyak produksi. Karena penambahan beban, nama plan tersebut berubah menjadi BCD 4 Project. Dikarenakan penambahan beban, setting relay proteksi generator perlu dievaluasi dengan menghitung ulang setting relay plan tersebut sesuai standar. Hasil perhitungan dan perancangan akan disimulasikan oleh ETAP 12.6.0. Berdasarkan hasil evaluasi, relay frekuensi masih layak digunakan. Namun ada beberapa setting yang tidak sesuai, yaitu pada setting relay diferensial. Slope 1 dan 2 pada relay diferensial menjadi 11,03 dan 44,12A. Arus dan waktu pada relay arus lebih dengan voltage control menjadi 2,15A dan 0,38detik. Arus dan delay relay arus lebih instantaneous menjadi 18,75A dan 0,15detik. Arus dan waktu relay arus lebih definite menjadi 0,3A dan 0,65detik. Arus urutan negatif pada relay urutan negatif menjadi 0,248A. Diameter 1 dan 2 serta delay pada relay hilang eksitasi menjadi 22 dan 40Ω serta 0,5detik. Setting trip dan waktu pada relay eksitasi lebih menjadi 2,1V/Hz dan 6detik. Daya balik dan delay relay daya balik menjadi 1,02 MW dan 5detik. Tegangan pickup serta delay relay tegangan menjadi 97,75 dan 132,83V serta 10detik.
ANALISIS PROYEKSI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DI PROVINSI D.I YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY Lukita, Bharata Indra; Handoko, Susatyo; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 2, JUNI 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.778 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.2.560-565

Abstract

Kebutuhan energi listrik pada Provinsi D.I Yogyakarta setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan energi listrik merupakan salah satu kebutuhan primer bagi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan pasokan energi listrik bagi masyarakat,dilakukan proyeksi terhadap kebutuhan energi listrik untuk mengoptimalkan penyediaan energi listrik. Pada  penelitian ini proyeksi kebutuhan energi listrik dilakukan dengan menggunakan  logika fuzzy. Variabel input yang digunakan adalah jumlah penduduk dan perekonomian penduduk tahun 2011-2015 dengan variabel output berupa hasil kebutuhan energi listrik tahun 2016-2022. Proyeksi dilakukan dengan memvariasikan jumlah fungsi keangotaan (mf) dan rules fuzzy untuk mendapatkan hasil proyeksi yang diinginkan. Hasil menunjukan bahwa kebutuhan energi listrik Provinsi D.I Yogyakarta mengalami peningkatan dimulai dari tahun 2016 hinga 2022 sebesar 1170 GWh dengan kenaikan rata-rata setiap tahunnya sebesar 5,2%. Mengacu pada proyeksi kebutuhan energi listrik pada dokumen RUPTL didapat keakuratan proyeksi pada metode logika fuzzy sebesar 98,08%
OPTIMISASI BIAYA PEMBANGKITANPADA SISTEM 500 KV JAWA-BALI MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Ridhani, Wahyu; Hermawan, Hermawan; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.837 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.3.400-407

Abstract

Abstrak Tingkat kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat menyebabkan meningkatnya biaya operasi pembangkitan energi listrik.Permasalahan yang umum terjadi pada pengoperasian sistem tenaga listrik yaitu bagaimana menghasilkan daya output yang maksimal dengan meminimalisasi biaya operasi pembangkit.. Artinya, adanya permasalahan dalam pemenuhan beban listrik dapat mengakibatkan kerugian besar bagi PLN maupun konsumen.Oleh karena itu diperlukan adanya suatu fungsi optimasi yang dapat meminimalisasikan biaya pembangkitan energi listrik yang dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan energi dalam jangka waktu tertentu.Pada Tugas Akhir ini, optimasi pencarian biaya pembangkitan termurah dilakukan dengan menggunakan metode Ant Colony Optimization (ACO) pada pembangkit listrik yang terhubung dalam sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan batasan equality dan inequality. Parameter batasan equality adalah jumlah total daya yang dihasilkan harus dapat memenuhi total permintaan beban dan rugi-rugi daya pada jaringan. Sedangkan parameter batasan inequality adalah daya yang dihasilkan pembangkit harus lebih besar dari batasan daya minimal pembangkit dan lebih kecil dari batasan daya maksimal pembangkit.PT.PLN wilayah kerja Kalimantan Selatan – Kalimantan Tengah selaku pihak pengelola ketenagalistrikan di wilayah ini berencana akan membangun 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Kabupaten Pulang Pisau dengan daya 2x60 MW untuk menutupi kekurangan penyediaan energi listrik di wilayah tersebut. AbnAAAAHasil pasakljalkdjaldjaldjaldjaldjaldHasil pengujian menunjukkan bahwa optimisasi menggunakan metode ACO memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan hasil perhitungan sebelum menerapkan ACO, yaitu 0.86% lebih rendah untuk total daya yang dibangkitkan, 33.5% lebih rendah untuk rugi-rugi daya, 12% lebih ekonomis untuk total biaya pembangkitan. Biaya pembangkitan termurah pada saat beban puncak adalah sebesar Rp.5.226.483.927,-. Kata Kunci : Pembangkitan Energi Listrik,Optimasi Operasi Sistem Pembangkit Listrik, Biaya Pembangkitan, Ant Colony Optimization (ACO).  Abstract The increasing demand of electrical energy causes the increasing operational cost in generating the electrical energy. The common problem in the electric power system operation is producing maximum output power with minimum operational cost.Therefore, it is necessary to create an optimization function with minimum cost in generating the electric energy affected by changes in energy needs in certain range of  time.In this final assignment, the cheapest optimization in the cost of generating is carried out by using Ant Colony Optimization (ACO). The method is implemented to power plants connected to the Java-Bali 500 kV interconnection system with equality and inequality constraints. Parameter equality constraints are the total amount of power generated that must be able to fulfill total demand load and power losses in the network.While parameter inequality constraints are the generated power by plants that must be greater than the minimum power generation limits and smaller than maximum power generation limits.The results show that the ACO method gives better results than the calculated result before implementing ACO, it gives 0.86% lower for the total power generated, 33.5% lower for the power loss, 12% more economical for the total cost of generation. The cheapest generation cost at the peak time load is equal to Rp.5,226,483,927, -. Keywords :          Electrical Energy Generation, Optimization of Power System Operation,Generating Cost, Ant Colony Optimization (ACO)
PERBANDINGAN DESAIN OPTIMAL POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) MENGGUNAKAN PSO (PARTICLE SWARM OPTIMIZATION) DAN GA (GENETIC ALGORITHM) PADA SINGLE MACHINE INFINITE BUS (SMIB) Yamlecha, Jibril; Hermawan, Hermawan; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 1, NO. 4, DESEMBER 2012
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.197 KB) | DOI: 10.14710/transient.1.4.188-193

Abstract

Abstrak Persoalan stabilitas sistem tenaga telah dianggap sebagai masalah penting yang harus dipertimbangkan dalam operasi sistem tenaga listrik. Meningkatnya kebutuhan energi listrik yang tidak diikuti dengan bertambahnya unit pembangkit merupakan salah satu faktor yang menyebabkan berkurangnya keandalan sistem tenaga. Hal ini dikarenakan pembangkit yang ada harus dipaksa beroperasi pada batasnya sehingga akan mudah kehilangan kestabilan ketika mengalami gangguan. Gangguan ini akan menghasilkan osilasi dan bisa menyebabkan generator kehilangan sinkronisasinya dan berakibat sistem blackout. Sejumlah riset telah membuktikan bahwa Power System Stabilizer (PSS) dapat meningkatkan kestabilan sistem tenaga listrik terutama dalam hal kestabilan dinamik. Dalam penelitian ini, diteliti mengenai pengaruh PSS terhadap kestabilan sistem, yaitu kestabilan sudut rotor dan frekuensi generator ketika mengalami gangguan kecil. Untuk mendapatkan redaman yang optimal, parameter PSS ditala menggunakan metode optimasi stokastik yaitu Particle Swarm Optimization (PSO) dan Genetic Algorithm (GA). Hasil Simulasi menunjukkan bahwa penggunaan PSS mampu meningkatkan batas kestabilan sistem tenaga. Osilasi sudut rotor dan frekuensi bisa diredam dalam waktu yang lebih singkat pada kondisi daya 0,5 + j0,2 p.u. Dengan adanya PSS, sistem yang tadinya tidak stabil bisa digeser ke daerah stabil ketika generator menyuplai daya 0,8 + j0,6 p.u. Dari hasil simulasi pula, dapat diketahui bahwa metode PSO memiliki keandalan yang sama dengan metode GA dalam desain PSS. Hal ini dibuktikan dengan grafik uji respon sistem yang saling berhimpit. Kata kunci : PSS, Kestabilan, PSO, GA Abstract The issue of power system stability has been considered to be an important problem in the operation of electric power systems. The increasing of electric power demand that are not followed by adding generation unit is one of the factors that cause a reduction in the power system reliability. This is because the existing plants should be forced to operate at their limit so it would be easily to get unstable during disturbance. Disturbance will result in oscillations and make generator loss the synchronization and can caused system blackout. Some research has shown that the Power System Stabilizer (PSS) can improve the power system stability , especially in terms of dynamic stability. This report studied the effect of PSS on the system stability, especially in rotor angle and frequency stability when the small perturbations happened. To obtain optimal damping, PSS parameters are tuned by using stochastic optimization methods, namely Particle Swarm Optimization (PSO) and Genetic Algorithm (GA). The simulation results that the PSO and GA method for tuning PSS parameters can improve power system stability limitation. Rotor angle and frequency oscillation can be suppressed in a shorter time by adding PSS devices when the power condition at 0,5 + j0,2 p.u. With the PSS, the system that are not stable can be shifted to the stable area when the generator is supplying power at 0,8 + j0,6 p.u. From the simulation results as well, it can be seen that the PSO method has the same reliability with GA method for PSS design. This is evidenced by the graph test system response coincide with each other. Keywords: PSS, Stability, PSO, GA
PERHITUNGAN BIAYA SEWA JARINGAN TRANSMISI 500 KV JAWA-BALI DENGAN METODE MW-MILE Rosyada, Masyhur; Hermawan, Hermawan; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 4, DESEMBER 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (892.124 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.4.642-649

Abstract

Abstrak Kebutuhan energi listrik di Indonesia  terus meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Hal tersebut  apabila tidak segera diatasi akan menimbulkan permasalahan energi. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia perlu merencanakan pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan guna menanggulangi prediksi terjadinya krisis listrik di Indonesia pada tahun 2018. Salah satu upaya pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengajak pihak swasta agar dapat membangun pembangkit listrik. Melalui skema Power Wheeling, pihak swasta dapat menggunakan pembangkit listriknya dengan cara  menyewa jaringan transmisi. Perhitungan biaya sewa jaringan transmisi tersebut dapat dihitung dengan Metode MW-Mile. Metode MW-Mile merupakan salah satu metode perhitungan biaya sewa jaringan transmisi. Prinsip Metode MW-mile yaitu dengan menghitung aliran daya aktif pada setiap saluran jaringan transmisi. Penelitian ini membahas tiga studi kasus. Biaya sewa jaringan pada studi kasus pertama antara Tanjung Jati – Ungaran dengan inject 50 MW adalah Rp1.353.470.045,-. Biaya sewa jaringan pada studi kasus kedua antara Tanjung Jati – Pedan dengan inject 100 MW adalah Rp5.163.486.339,-. Biaya sewa jaringan pada studi kasus ketiga antara Gresik –Cilegon dengan inject 200 MW adalah Rp29.257.444.883,-. Dari hasil perhitungan dan analisis, jika saluran transmisi semakin panjang  maka biaya sewa jaringan transmisi semakin besar. Kata kunci : Sewa jaringan transmisi ,Metode MW-Mile, Power Wheeling  Abstract Electricity demand from year to year in Indonesia always increase. If that case  not solved soon  will cause energy problems. Therefore, the Indonesian government needs to plan the development of electricity infrastructure to cope prediction of electricity crisis in Indonesia. One of the government's efforts to issue a policy to encourage the private sector in order to build a power plant. Through Power Wheeling scheme, the private sector can use their power plants by rent transmission. The calculation of the transmission network rental cost can be calculated by MW-Mile method. MW-Mile method is one of method to calculating the cost of transmission network rental. Principle of MW-Mile method is calculate the active power flow in each line transmission . This final assignment there are three case studies are discussed. The rental cost of first case study between Tanjung Jati – Ungaran with inject 50 MW is Rp1.353.470.045, -. The rental cost of second  case study between Tanjung Jati – Pedan with inject 100 MW is Rp5.163.486.339, -. The rental cost of third case study between Gresik – Cilegon with inject 200 MW is Rp29.257.444.883, -. From the calculation and analysis, if the transmission line is getting longer so the transmission network rental  cost will be bigger. Keywords : Transmission network rental, MW-Mile Method, Power Wheeling
PERANCANGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKING PANEL SURYA MENGGUNAKAN CONVERTER ARUS SEARAH TIPE BOOST DENGAN METODE ALGORITMA MODIFIED PERTURB AND OBSERVE Permana, Luthfi Galih; Handoko, Susatyo; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 8, NO. 2, JUNI 2019
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.659 KB) | DOI: 10.14710/transient.8.2.144-151

Abstract

Energi matahari sangat banyak dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik dengan menggunakan panel surya. Energi matahari yang tidak tetap membuat efektifitas panel surya berkurang, hal ini menyebabkan daya yang dihasilkan akan mengalami fluktuasi. Maximum Power Point Tracking (MPPT) adalah metode dengan menggunakan konverter daya untuk mencari titik daya maksimum dari kurva karakteristik P-V pada panel surya. Iradiasi dan suhu akan mempengaruhi titik daya maksimum panel surya. Pada penelitian ini dilakukan sistem MPPT dengan memvariasi nilai iradiasi dan beban, kemudian menganalisis daya keluaran panel surya tersebut, serta membandingkan daya keluaran sistem yang menggunakan MPPT dan tidak menggunakan MPPT terhadap perubahan beban. Dari hasil eksperimen didapatkan daya maksimum yang dihasilkan sistem MPPT dengan variasi beban 220Ω, 470Ω, dan 1KΩ pada iradiasi 1000 W/m2 dan suhu 29oC adalah 3,60 W, sedangkan pada iradiasi 750 W/m2 dan suhu 29oC adalah 2,42 W. Sistem MPPT dapat mempertahankan nilai daya pada titik maksimalnya saat terjadi perubahan beban, sedangkan pada sistem yang tidak menggunakan MPPT nilai daya yang dihasilkan akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan beban.
ANALISIS PERBAIKAN DROP VOLTAGE DENGAN PENGGANTIAN KABEL PENAMPANG DAN EVALUASI KOORDINASI OCR-RECLOSER STUDI KASUS PADA PENYULANG KALISARI 1 DAN 2 GI KALISARI – SEMARANG Octavianto, Akbar Kurnia; Karnoto, Karnoto; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 3, SEPTEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.085 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.3.826-833

Abstract

Abstrak Suatu sistem tenaga listrik yang baik harus memiliki nilai tegangan yang tidak melebihi batas toleransi serta rugi-rugi daya yang kecil. Batas toleransi yang diperbolehkan untuk suatu nilai tegangan ± 5% dari nilai nominalnya. Nilai tegangan yang konstan akan mengoptimalkan unjuk kerja dari peralatan listrik yang digunakan. Sedangkan rugi-rugi daya yang kecil akan menjaga pasokan daya listrik sesuai dengan kebutuhan konsumen, serta dapat mengurangi kerugian finansial yang terjadi selama proses transmisi dan distribusi. Pada penelitian ini akan dilakukan perbaikan kualitas tenaga listrik dengan perbaikan drop tegangan pada  jaringan  distribusi tegangan menengah sisi 1 fasa dengan penggantian kabel penampang. Proses perbaikan dilakukan dengan kabel yang nilai resistansinya lebih kecil, kemudian dibandingkan hasil drop tegangan sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan. Pada penelitian ini pula dibahas koordinasi rele OCR-recloser yang terpasang pada penyulang, Dilakukan beberapa simulasi untuk mengetahui kooordinasi tersebut. Proses perbaikan pada penelitian ini disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak ETAP 7.0.0. Dari hasil simulasi drop tegangan didapatkan hasil sebelum dan sesudah perbaikan. Sampel bus yang diambil dibandingkan rata-rata tegangan naik setelah dilakukan perbaikan. pada penyulang Kalisari 1 nilai kenaikan tegangan yang terendah 0.035Kv pada bus 6 dan yang tertinggi 0.131Kv di bus 138, pada penyulang Kalisari 2 kenaikan tegangan dari yang terendah 0.001 Kv pada bus 2 dan yang tertinggi 0.01 Kv di bus 125. Kata Kunci :drop tegangan, kabel penampang, koordinasi OCR-Recloser, ETAP 7.0.0  Abstract A good power system must have a value that does not exceed the voltage tolerance and power losses are small. Tolerance limit allowed for a ± 5% voltage value of their nominal value. Constant voltage value will optimize the performance of electrical equipment used. While the power loss would keep a small supply of electric power in accordance with the needs of consumers, and can reduce financial losses that occur during the process of transmission and distribution. This research will be be improved with the improvement of the quality of electric power distribution network voltage drop on the 1-phase medium voltage cables with section replacement. Process improvements made by cable resistance value is smaller, then compared the results of the voltage drop before and after repairs. In this research also discussed coordination OCR rele-recloser is installed on feeders, Do a simulation to determine the coordination over. The repair process is simulated in this research using ETAP 7.0.0 software. From the simulation results showed the voltage drop before and after repair. Bus samples taken compared to the average voltage rise after repairs. at feeders Kalisari 1 lowest voltage rise value 0.035Kv  in bus 6 and the highest 0.131Kv on bus 138, at 2 Kalisari feeder voltage rise from a low of 0.001 in the Kv bus 2 and the highest 0.01 Kv on bus 125. Keywords: Voltage Drop , cable section, coordinating the OCR-Recloser, ETAP 7.0.0
OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER PADA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN RADIAL PENYULANG PDP-03 MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) D, Abraham Bayu; Handoko, Susatyo; Winardi, Bambang
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 2, JUNI 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.615 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.2.223-227

Abstract

Semakin meningkatnya kebutuhan tenaga listrik menuntut sistem distribusi tenaga listrik mempunyai tingkat keandalan yang baik. Untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik, PT. PLN Area Semarang banyak menggunakan penutup balik otomatis (recloser) pada jaringan listriknya. Saat ini, penentuan posisi recloser sangat penting dalam keandalan sistem tenaga listrik. Indeks keandalan yang umum digunakan pada sistem distribusi adalah SAIFI dan SAIDI. Nilai SAIFI dan SAIDI dapat dihitung berdasarkan waktu pemadaman dan tingkat kegagalan yang terjadi dalam satu tahun. Keandalan dapat disimpulkan lebih baik jika nilai SAIFI dan SAIDI lebih kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penempatan lokasi recloser yang optimal pada jaringan tenaga listrik di penyulang PDP 03 GI Pudak Payung. Metode yang digunakan untuk penempatan lokasi recloser adalah Ant Colony Optimization (ACO) dengan menggunakan bantuan Software Matlab R2014a. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa nilai keandalan sebelum dan setelah penempatan recloser berubah. SAIFI dan SAIDI sebelum penempatan recloser 1,0172 kali/tahun dan 2,5435 jam/tahun. Lokasi penempatan yang optimal untuk 1 recloser berada pada lokasi 4 dengan nilai SAIFI dan SAIDI adalah 0,3361 kali/tahun dan 1,0456 jam/tahun. Sedangkan untuk 2 recloser berada pada lokasi 2 dan 7 dengan nilai SAIFI dan SAIDI adalah 0,26755 kali/tahun dan 0,86069 jam/tahun.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abdullah, Isa Abdurrahman Ghifari Abdurrahman, Muhammad Hanif Aditya Teguh Prabowo Afriana, Elza Agiel Agiel Triyadiputra Agiel Triyadiputra Agung Suharwanto Agung Warsito Ajub Ajulian Zahra Macrina Akbar Kurnia Octavianto Al Komar, Ro'ad Baladi Amalia Saraswati Amalina, Lisa Ammar Akbar Ghifari Basyar Anang Nungky Ristyanto Andreas Kristianto Andromeda, Trias Andy Frediansyah Ardilla Dwi Budiarta Arie Sukma Setya Putra Arif Setiawan Aris Triwiyatno Arsanto, Fariz Hasbi Arsyad Arsyad Aswin Iffatyanto Utomo Bambang Winardi Bayu Adi Prabowo Benekdiktus Angger Wahyu Widhiawan Berlian Ade Wijaya D, Abraham Bayu Darjat Darjat Della Prastika Haris Sasmita Denis Denis Dewi Wijayanti Dhani Wahyu Utama Putra EDI SARWONO Eldina Megawati Enda Wista Sinuraya Ery Badridduja Faisal Oktavian Suryaadmaja, Faisal Oktavian Faizly van Ghozlizar Fajar, Siddiq Al Febriansyah Febriansyah Fitria Prasetiawati Frans Ezer Situmeang Galih Pinaryoga, Galih Grace Dinda Ayu Amalia Gunara Fery Fahnani Hadi Sutanto Saragi Hadiyat Kencana Putra Hakim, Mohamad Lukmanul Hanan, Tito N. Harits Akmal Adi Wicaksono Hasta Nurullita Herda Dwi Cahyanova Heriawan Kukuh Setyadi Hermawan hermawan Hermawan Hermawan Hia, Fa’ano I Nugroho Ikbal Yuwandra Imam Fajar Nur Diansyah Irfani, Khilmi Nafadinanto Irvan, Bagus Alvin N.M. Irwangsa, Ditza Pasca Ismail Hasyim Wibisono Itsnareno, Candra Halim Iwan Setiawan Iwan Setiawan Iwan Setiawan Jaka Windarta Jenggo Dwyana Prasaja, Jenggo Dwyana Jibril Yamlecha Joko Susilo Joko Windarto Joshua Parulian Siahaan Juningtyastuti Juningtyastuti Karnoto . Khilmi Nafadinanto Irfani Krismon Budiono Kurniawan Galih Kusuma, Bagus Rizkyaji Lukita, Bharata Indra M. Khoirul Anam Maman Suryawan Marlia Susanti, Marlia Masfuha, Sunan Muqtasida Masyhur Rosyada Melfa Silitonga Mirza Fata Alam Mochammad Facta Muchamad, Andreas Bahda Muhammad Addin Bratawijaya, Muhammad Addin Naibaho, Henri Matius Ni’am, Muhammad Aulan Norudhol Hadra Sabilla Nugraha, Khoiruddin Tansa Nugroho Agus Darmanto Nugroho, Agung Nugroho, Betantya Nur Ilham Luthfi Oktarico Susilatama Putra Pradana, Oktarico Susilatama Pasurono Pasurono Permana, Luthfi Galih Pradana Putradewa Jayawardana Pradipika, Charisma Lingga Pramudya Nur Perdana Prayoga Setiajie, Prayoga Purba, Mesrika Radiktyo Nindyo Sumarno Rahmawan, Afeef Kurnia Ramadhani, Ahmad Zaki Ramadhani, Muhammad Ghiffari Reza Pahlefi Ricky Ricky Rio Parohon Tua Tambunan S Siswanto Saputro, Jonatan Martino Windi Singgih Kurniawan Sunan Muqtasida Masfuha Syaefuddin, Rizky Maulana Taufiqur Rohman Bukhori Tedjo Sukmadi Teguh Dwi Saputro, Teguh Dwi Tejo Sukmadi Thalib, Humaid Trias Andromeda Utami, Sri Dewi Wahyu Ridhani Wibowo, Bayu Setyo Wijaksono, Topan Windarta, Jaka Windarta, Jaka Wiratsongko, Tito Yunanto, Ahmad Taufik Yuningtyastuti Yuningtyastuti Yusuf Nurul Hilal Zoya Winona Ramli