Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PERUBAHAN STRATEGI BERTAHAN HIDUP WANITA KEPALA RUMAH TANGGA DI AMSA KRISIS (STUDI KASUS KECAMATAN UMBULHARJO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) Rika Harini; Umi Listyaningsih
Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.634 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13205

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi wanita kepala rumah tangga (WKRT) dan strategi yang diterapkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup rumah tangganya pada saat terjadi krisis terutama pada daerah pinggiran kota dan daerah perkotaan di Kecamatan Umbulharjo. Daerah perkotaan diwakili oleh Kelurahan Muja-Muju, Semaki, Tahunan, dan Warungboto, sedangkan pinggiran kota diwakili oleh Kelurahan Pandeyan dan Giwangan dengan pertimbangan wilayah yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan menggunakan kuesioner sebagai alat abntu dalam pengumpulan data primer. Jumlah responden ditentukan secara quota dan dipilih secara acak yaitu 100 orang untuk daerah pinggiran kota dan 100 orang daerah perkotaan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik di daerah pinggiran maupun perkotaan umur WKRT rata-rata 60 tahun dan sebagian besar ditinggal mati oleh suami. Berdasarkan kondisi sosial ekonomi yang diperoleh secara kompasit subyektif maupun obyektif untuk daerah perkotaan termasuk sedang dan untuk di daerah pinggiran kota termasuk rendah. Strategi yang dilakukan oleh wanita kepala rumah tangga pada saat krisis maupun setelah krisis sebagian besar hamper sama atau sedikit terjadi perubahan. Alasan yang mereka kemukakan mengenai suatu strategi yang diterapkan sama adalah usia yang sudha tua, keterbatasan modal, tidak mempunyai ketrampilan lain dan yang paling utama karena mereka takut rugi karena banyak saingannya. Masyarakat di perkotaan banyak mengembangkan usaha buka warung sedangkan di daerah pinggiran kota usaha wiraswasta yaitu usaha kost, menjahit, buka salon, mendirikan wartel, dan menjadi tukang pijat. Beberapa wanita kepala rumah tangga di daerah pinggiran kota maupun daerah perkotaan juga menggantungkan bantuan keluarga dan juga dari pihak lain. Pengaruh krisis terhadap kehidupan sangat dirasakan oleh wanita kepala rumah tangga terutama dalam sektor industri. Pada saat krisis banyak wanita kepala rumah tangga yang tidak bias meneruskan usahanya (berwiraswasta), dan lebih baik berdiam diri tanpa melakukan kegiatan ekonomi apa pun. Hal ini menggambarkan ketidakberdayaan dan rentannya ekonomi WKRT, dengan krisis telah melumpuhkan sendi ekonomi rumah tangga, dan karena keterbatasannya tidak mampu lagi mengembangkan usaha yang lain. 
TINGKAT EFISIENSI PERUBAHAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN Rika Rika Harini
Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 2 (2003): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.305 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13258

Abstract

ABSTRAK Sektor pertanian saat ini masih merupakan sektor andalan dalam menopang kehidupan masyarakat Indonesia. Berbicara sektor pertanian tidak terlepas dari pengamatan bahwa beras merupakan makanan pokok utama bagi masyarakat Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan produksi padi tetap terus dipertahankan, bahkan mempunyai kecenderungan untuk terus ditinglcatkan jumlahnya seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk. Pada kenyataannya tanaman path tidak selalu merupakan jenis tanaman pangan yang dapat dianda1kan jika ditinjau dart penghasilan petani. Harga dasar gabah yang cenderung rendah dibandingkan dengan biaya produksi menyebabkan banyak petani beralih ke usahatani lainnya.Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini berusaha untuk mengetahui seberapa besar perubahan usahatani padi yang telah dilakukan petani, jenis usahatani baru yang diusahakan, tingkat efisiensi dari perubahan usahatani tersebut serta seberapa besar tingkat keuntungan yang diperaIeh petani dengan adanya perubahan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan usahatani. Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu di Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman, dengan 100 orang responden yang akan diwawancarai dengan alai bantu kuesioner. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan uji statistik untuk mengetahui tingkat efisiensi, tingkat keuntungan dan faktoriaktor yang menyebabkan perubahan usahatani.Hasil Penelitian menunjukkan terjadi perubahan usahatani padi ke non padi meliputi usahatani tembakau, jagung, lombok, kacang tanah, kacang panjang, kedelai dan semangka. Secara alokatifusahatani non padi lebih efisien dibandingkan usahatani padi. Keuntungan usahatani non padi lebih linggi di bandingkan dengan usahatani padi. Tingkat pendidikan dan leas lahan berpengaruh positif terhadap perubahan usahatani padi ke usahatani non padi.
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Rika Harini; Sri Rum Giyarsih; Sri Rahayu Budiani
Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.117 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13285

Abstract

ABSTRAK Tantangan pembangunan dimasa depan adalah terwujudnya ntasyarakat yang adil termasuk keadilan dan pemerataan antar daerah. Hal tersebut dapat dilakukan melalui perbaikan pembangunan sektoral yang bertumpu pada pembangunan pusat-pusat pertumbuhan, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan utama yang perlu adalah mengusahakan semaksimal mungkin agar prioritas daerah sesuai dengan potensi ekonomi dan sektor-sektor unggulan wilayah dikembangkan. Selain itu program-program pembangunan ditekankan pada penciptaan kerja baik pada sektor pertanian maupun non pertanian.Penelitian ini berusaha untuk mengetahui sektor unggulan dan pertumbuhannya serta bagaimana penyerapan tenaga kerja dari masing-masing sektor perekonomian. Lokasi penelilian Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data runtun waktu (times series) antara tahun 1993-2001 berupa data PDRB dan data ketenagakerjaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa an tar kabupaten/kota memiliki sektor unggulan yang berbeda-beda. Sektor pertanian (sektor primer) menjadi sektor unggulan pada Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Gunung KiduL Sedangkan di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta yang menjadi sektor unggulan hanya pada sektor sekunder dan tersier. Sektor industri pengolahan; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menjadi sektor unggulan di Kabupaten Sleman. Sedangkan di Kota Yogyakarta sektor listrik, gas dan air bersih; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa.Pada Kabupaten Bantu' dan Kabupaten Kulon Progo memiliki nilai pertumbuhan ekonomi yang lambat jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Semua kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki penyerapan tenaga kerja paling tinggi pada sektor pertanian, sedangkan untuk Kota Yogyakarta yang paling tinggi penyerapan tenaga kerjanya adalah sektor jasa.
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Bowo Susilo; Emilya Nurjani; Rika Harini
Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.976 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13323

Abstract

ABSTRAK Sektor pertanian merupakan sektor perekonomian yang masih menjadi unggulan di berbagai wilayah di Indonesia, menempatkan sektor ini sebagai aktivitas utama ekonomi masyarakat dan juga sumber penguatan perekonomian rakyat. Penelitian ini mempunyai tujuan jangka panjang yaitu untuk mengembangkan model integrasi antar faktor fisik dan sosial ekonomi dalam menentukan prioritas arahan pengembangan di sektor pertanian, terutama untuk menentukan jenis komoditas yang paling sesuai pada suatu satuan lahan atau wilayah tertentu yang menjadi daerah basis pertanian. Selain itu juga mengukur keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif daerah basis pertanian DIY ditinjau dari sub sektor tanaman pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan di Provinsi DIY yang sangat sesuai untuk tanaman padi sebesar 25,4%, sedangkan untuk tanaman kacang tanah lebih kecil lagi yaitu 16% dan untuk tanaman jagung hanya 2%. Faktor yang membatasi tingkat kesesuaian lahan pada 3 jenis tamanan pangan tersebut adalah kondisi perakaran tanaman, ketersediaan unsur hara, retensi hara dan medan atau lokasi. Lahan yang mampu diusahakan untuk aktivitas pertanian dan sesuai dengan kesesuaian lahan untuk tanaman pangan adalah di Ledok Wonosari, Lereng Tengah Merapi, Lereng Bawah Merapi dan Batur Agung. ABSTRACT The agricultural sector is a sector of the economy is still seeded in various regions in Indonesia, putting this sector as the main economic activity of society and also the source of strengthening the economy of the people. This research has a long-term goal is to develop a model of integration between the physical and socio-economic factors in determining the priority direction of development in the agricultural sector, especially to determine the most appropriate types of commodities on a unit of land or a particular region of the local agricultural base. It also measures the comparative advantage and competitive advantage DIY agricultural base area in terms of food crops sub-sector. The results showed that the land in the province that is very suitable for rice crop amounted to 25.4%, while for peanut plants smaller is 16% and for the corn crop is only 2%. Factors that limit the suitability of land on three types of plants are food crop rooting conditions, availability of nutrients, nutrient retention and the terrain or location. Capable of cultivated land for agricultural activities and in accordance with the suitability of land for food crops is in Ledok Wonosari, Central Slopes of Merapi, Merapi Slope Down and BaturAgung.
Pengaruh Mendengarkan Al-Qur’an Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi Sarjana Keperawatan Angkatan 2012 di STIK Immanuel Bandung Harini, Rika; Ahmad Mujamil, Jaenudin; Fauziah, Liliek
Sehat MasadaJurnal Vol 11 No 1 (2017): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi seringkali mengalami kualitas tidur yang buruk. Beban pikiran yang berlebihan dapat membuat kualitas tidur menjadi buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya pengaruh mendengarkan Al-Qur’an terhadap kualitas tidur pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi di STIK Immanuel Bandung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre experimental One Group Pretest-Posttest, dan menggunakan total sampling dengan jumlah responden 18 mahasiswa S1 Keperawatan ditingkat akhir angkatan 2012 dan beragama muslim. Kualitas tidur responden dikaji sebelum dan sesudah diberikan intervensi mengunakan kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Adapun intervensi dilakukan setiap malam sebelum tidur selama 5 malam berturut-turut. Analisa statistik menggunakan distribusi frekuensi dan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh mendengarkan Al-Qur’an sebelum tidur terhadap kualitas tidur yang baik pada mahsiswa tingkat akhir dengan p-value < α (0,000 < 0,05). Simpulan menunjukkan bahwa mendengarkan Al-Qur’an efektif untuk meningkatkan kualitas tidur yang baik bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi.
A New Competition: Changes in the Flow of Fruit Commodities Sales in Kalianda District, South Lampung Regency, Indonesia Nabillah, Ratu; Abubakar, Kamaru; Rijanta, R; Harini, Rika
Tunas Geografi Vol 12, No 2 (2023): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v12i2.45119

Abstract

The COVID-19 pandemic transformed the industry into the strongest online industry of the last decade. One of the commodities that have experienced faster sales since the COVID-19 pandemic is healthy food; fruit is one of them. As a response to the crisis, online fruit traders have emerged using social media. Unfortunately, not all community groups can adapt to technology. Fruit traders who stay in the kiosk (selling offline) are included in the new left-behind group due to their inability to technology adaptation. This study aims to differentiate the sales flow of fruit commodities (before and after the appearance of online sales) and describe the advantages and disadvantages of each group (online traders and kiosk/offline traders). The data to answer the two research goals were processed in a qualitative descriptive way. The results show that online traders have a shorter sales flow than kiosk traders. The main advantages of online traders include using social media, which makes it easier to find market and customer information, low prices, and ownership of transportation. Meanwhile, the main disadvantages of offline fruit traders are the limited quantity of human resources, the inability to operate smartphones and social media, and not always having transportationKeywords: New Competition, Fruit Sales Flow, Online Trader, Kiosk Merchant
Teknik Relaksasi Napas Dalam Dapat Meningkatkan Status Hemodinamik Pasien Hipertensi Hayati, Teti; Harini, Rika; Amikarois, Amikarois; Jelatu, Veronika Ace; Makualaina, Fenska Narli
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.7534

Abstract

This study aims to determine whether deep breathing relaxation techniques can improve the hemodynamic status of hypertensive patients. This research method uses a cross-sectional design. The results of this study show that the p-value = 0.000 is smaller than the α = 0.05, which means that there is an influence of deep breathing relaxation techniques in improving the hemodynamic status of hypertensive patients. Conclusion The patient's deep breathing relaxation technique increases the patient's oxygen saturation before and after deep breathing relaxation. Keywords: Hemodynamics, Hypertension, Patients, Breath Relaxation Techniques
Kajian Rantai Nilai Hasil Produksi Pertanian Nanas di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri Widiastuti, Arum; Harini, Rika; Sudrajat, Sudrajat
Agri Analytics Journal Vol. 2 No. 1 (2024): June
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/agri.v2i1.2398

Abstract

Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, menjadi salah satu wilayah utama di Jawa Timur yang memproduksi nanas di Indonesia. Produksi nanas yang tinggi di Kecamatan Ngancar tidak hanya berdampak pada perekonomian lokal, tetapi juga memiliki pengaruh yang signifikan di tingkat regional dan nasional. Pertanian nanas dipengaruhi beberapa faktor seperti geografis, ekonomi, sosial, dan budaya, sehingga memberi tantangan tersendiri. Maka, rantai nilai pertanian nanas di Kecamatan Ngancar menjadi penting untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan peluang pengembangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi pertanian nanas serta menganalisis variasi pola rantai nilai hasil produksi pertanian nanas di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Sampel yang digunakan ialah 70 populasi petani yang dipilih untuk diobservasi atau diwawancarai dengan pengumpulan sampel dilakukan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan pertanian nanas di Desa Sempu menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan lahan, namun memiliki potensi yang baik dalam mendukung penghidupan petani. Terdapat diversifikasi dalam kegiatan pertanian nanas, dengan petani juga menggarap komoditas lainnya sebagai strategi untuk mengurangi risiko. Meskipun dominasi tengkulak dalam pemasaran menjadi perhatian, petani nanas cenderung mandiri dalam pola rantai nilai, yang dapat memperkuat keberlanjutan usaha pertanian dalam jangka panjang. Maka, kesimpulannya variasi dalam pola rantai nilai hasil produksi pertanian nanas di desa Sempu mencerminkan dinamika pasar yang menarik, dengan potensi untuk terus meningkatkan kemandirian petani serta keberlanjutan usaha pertanian dalam jangka panjang
Valuasi ekonomi kawasan hutan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Harini, Rika; Ariani, Rina Dwi; Ayu, Ghina Fairuz; Zayyin, Muhammad
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i1.13341

Abstract

Aspek ekologis, budaya, sosial, dan ekonomi, dapat digunakan untuk melihat manfaat hutan. Kajian terhadap penilaian ekonomi hutan dengan teknik valuasi ekonomi merupakan tujuan utama dari penelitian ini. Data sekunder merupakan data dasar yang digunakan dengan metode kuantitatif dari nilai moneter sumberdaya hutan. Teknik pengolahan data digunakan model Total Economic Value melalui Travel Cost Method dan Benefits Transfer. Hasil penelitian menunjukkan nilai ekonomi hutan lindung dan produksi di DI Yogyakarta adalah Rp 457.524.417.626,18 per tahun, yang terdiri dari nilai guna tidak langsung (51,32%) dari sumberdaya hutan (penyerapan karbon, produksi oksigen dan pencegahan erosi). Hutan memiliki manfaat intangible yang tinggi yang berarti pentingnya nilai lingkungan dari sumberdaya hutan. Keberlanjutan sumberdaya hutan tetap harus dipertahankan salah satunya melalui kebijakan daerah maupun pemangku kebijakan dalam pengalokasian sumberdaya hutan.
ANALISIS LUAS LAHAN PERTANIAN TERHADAP PRODUKSI PADI DI KALIMANTAN UTARA Rika Harini; Rina Dwi Ariani; Supriyati Supriyati; M Chrisna Satriagasa
Jurnal Kawistara Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.38755

Abstract

The increasing population in North Kalimantan will affect the provision of land. Agricultural land conversion cannot be avoided to meet the social and economic needs of the population. To find out land conversion and its impacts in North Kalimantan, a study of a) changes in agricultural land area, b) changes in rice production and c) the effect of changes in agricultural land area on North Kalimantan rice production. Quantitative methods of secondary data analysis were carried out to assess rice production and changes in agricultural land presented in frequency tables, graphs and maps. Analysis of the effect of agricultural land area on rice production in North Kalimantan Province was carried out using linear regression analysis. The results showed that the agricultural land area in North Kalimantan in 2012-2017 had a change of 4,955 ha or around 19.56 percent.. Rice commodities in North Kalimantan in general decreased by 25,468 tons or 0.04 percent. While for agricultural land area significantly (0.029) has an effect on rice production in North Kalimantan.