Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik

ENZYMATIC EXTRACTION OF LOW METHOXYL PECTIN AS A POTENTIAL ANTI CANCER AGENT FROM GREEN CINCAU (Premna Oblongifolia Merr.) Hartati, Indah; Kurniasari, Laeli
Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Pectin is used in a number of foods as gelling agent, thickener, texturizer, emulsifier and stabilizer. It is also used in pharmaceutical, dental and cosmetic industries for its jellifying properties. Commercial pectin is divided into high and low methoxy pectin. Low methoxyl pectin (LMP) is reported posses anti cancer activity. One of our local resources, green cincau (Premna oblongifolia Merr.) is one of source of LMP. Due to its wide spectrum of functional properties and its potency as anti cancer compound, hence it is urge to develop a production process of LMP from green cincau. The current technology of pectin extraction is acidic hydrolysis. It has at leat two demerits: it does not allows pectin to be extracted fully with no damage to its structure and it does not meet the environmental safety. An enzyme-hydrolytic technology seems environmentally safe and more effective in terms of pectin yield. But nowadays the main demerits of the enzymatic extraction is the high price of commercial enzyme. In order to overcome all the demerits of pectin extraction, it is proposed to enzymatically extract the pectin of green cincau by using enzyme isolated from the local resources such as cellulase which can be isolated from hepatopancrease of snail and protease isolated from Calotropis gigantea. Key Words: enzyme, extraction, low methoxyl pectin, anti cancer, green cincau
PENGARUH PENGERING OVEN ELEKTRIK PADA PENGERINGAN LABU KUNING (Cucurbita moschata) Vita Paramita; Indah Hartati; Aisyah Hana Rifiani
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.731 KB)

Abstract

Riset ini bertujuan untuk menentukan kadar air dan laju pengeringan terhadap pengeringan labu kuning dengan menggunakan menggunakan oven Memmert type UN 110 (Memmert GmbH + Co. KG, Deutschland). Target yang ingin dicapai berupa kondisi operasi yang digunakan dalam melakukan proses pengeringan. Kajian dilakukan pada berbagai variabel, meliputi suhu (70, 90, 120 0C)  dan tebal irisan (2, 3, 5 mm). Selama percobaan didapat hasil sebagai berikut: kadar air labu kuning terendah pada suhu 90ºC yaitu 53.96% dengan ketebalan 3 mm serta hasil laju pengeringan maksimumnya pada suhu 120ºC yaitu 0.080 gram/menit dengan ketebalan 5 mm. Waktu pengeringan dengan hasil tercepat yaitu 180 menit pada suhu 70ºC dengan ketebalan 3mm dengan laju pengeringan total 0,135 gr/mnt.Kata kunci: kadar air, labu kuning, laju pengeringan, oven elektrik
ADSORPSI LOGAM BERAT Pb DALAM LARUTAN MENGGUNAKAN SENYAWA XANTHATE JERAMI PADI Zahroh El Baidho; Tisa Lazuardy; Sofa Rohmania; Indah Hartati
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan modifikasi adsorben terxanthasi untuk menjerap logam berat Pb dengan biomassa jerami padi. Berbeda dengan adsorben biomassa pada umumnya yang tanpa reaksi xanthasi, kapasitas adsorpsi dan afinitasnya rendah terhadap logam berat. Proses modifikasi adsorben terxantasi merupakan proses yang cukup baik, karena dapat meningkatkan performa dari adsorben (afinitas dan kapasitas adsorpsi dapat meningkat hingga tiga kali lipat) dan memiliki kestabilan yang tinggi saat membentuk kompleks dengan logam. Proses pembuatan adsorben organik xanthateini yaitu dengan cara mereaksikan biomassa dengan gugus pembawa sulfur (karbon disulfide) dalam suasana basa. Biomassa dikontakan dengan larutan Pb dalam erlenmeyer yang diaduk dengan magnetik strirer dengan berbagai variasi pH 2, 4, 6 dan variasi bobot adsorben 0,4 g, 0,5 g, 0,7 g dan 1 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas biosorpsi maksimum dapat dicapai sebesar 7,16 mg/g pada pH4 dan bobot adsorben 0,4 g.Kata Kunci: Adsorpsi, Timbal, Xanthate, Jerami Padi
TEKNOLOGI IMOBILISASI SEL MIKROORGANISME PADA PRODUKSI ENZIM LIPASE Indah Riwayati*); Indah Hartati,; Laeli Kurniasari
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enzim lipase merupakan biokatalis yang berperan dalam berbagai transformasi kimia diantarnya hidrolisis, esterifikasi, transesterifikasi dan metanolisis. Aplikasi dalam industri sebagian besar sebagai katalis reaksi hidrolisa. Mikroba penghasil lipase meliputi kelas fungi, yeast dan bakteri. Penggunaan metode imobilisasi sel mikroba dapat meningkatkan produktivitas, memudahkan pemurnian produk serta kemudahan dalam mengontrol kestabilan sel. Sel yang diimobilisasi dapat diaplikasikan sebagai biokatalisator dalam unit reaktor konversi. Walaupun mempunyai banyak kelebihan, dalam aplikasi teknologi masih perlu investigasi lebih lanjut, terutama untuk data-data proses scale up pada bioreaktor.Kata kunci: Imobilisasi sel, Mikroorganisme, lipase
PENGARUH WAKTU PEMASAKAN DAN RASIO ASAM ASETAT BERBANTU GELOMBANG MIKRO PADA PROSES PULPING ORGANOSOLV DARI AMPAS TEBU (Saccharum officinarum L.) Ismiyatul Kholisoh; Zakiyyatut Darojah; Efa Firmania; Hidayatun Natijah; Indah Hartati
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 7 2016
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.938 KB)

Abstract

Selulosa adalah komponen bahan organik yang banyak terdapat di muka bumi berbentuk seperti benang yang merupakan penyusun dinding sel tanaman. Dalam industri farmasi selulosa dibuat menjadi serbuk selulosa mikrokristal yang sering digunakan sebagai eksipien dalam pembuatan tablet. selulosa mikrokristal selama ini dibuat dari serbuk kayu dan kapas, yang mana Indonesia masih impor. Di Indonesia selulosa banyak terdapat dalam tumbuhan. Salah satunya pada ampas tebu. Ampas tebu yang merupakan sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi ini memiliki kandungan alfa selulosa sebesar 68,00 Penelitian ini bertujuan menentukan waktu, dan rasio terbaik untuk ekstraksi pembuatan pulp selulosa mikrokristal. Metode penelitian ini menggunakan Pulping Organosolv Gelombang Mikro (MAE) dengan jenis pelarut asam asetat, pada  waktu 30, 40, 50, 60, 70 menit, rasio 1:12, 1:14, 1:16, 1:18, 1:20 (g/v) dengan konsentrasi 20% dan daya 30%.. Dari hasil penelitian didapatkan hasil terbaik yaitu pada waktu 60 menit, dan rasio 1:12 dengan alfa selulosa sebesar 67,93. Kata kunci: Ampas Tebu, MAE, Organosolv, Selulosa Mikrokristal
PELARUT TERBAIK DALAM PEMBUATAN PEKTIN DARI LIMBAH ALBEDO DURIAN (Durio Zibethinus Murray) DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAE ( Microwave Assisted Extraction) Dewi Susanti; Khornia Dwi Lestari Lailatul Firdaus; Azzahra Aulia Hanifa; Februana Hutavia Purba Caraka; Indah Hartati
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 6 2015
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pektin merupakan suatu senyawa polisakarida, fungsinya merupakan elemen structural pada pertumbuhan jaringan dan komponen utama dari lamella tengah dan berperan sebagai perekat yang bersifat membentuk gel. Pektin banyak terdapat dalam buah-buahan. Salah satunya pada albedo (kulit) durian. Albedo durian yang merupakan sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi ini diakui memiliki kandungan pektin yang cukup tinggi yaitu 2,56%. Penelitian ini bertujuan menentukan pelarut asam terbaik untuk ekstraksi pektin limbah kulit durian. Metode penelitian ini menggunakan gelombang mikro dengan meggunakan jenis pelarut antara lain HCl, C6H8O7, H2SO4, dan CH3COOH dengan normalitas 1N dan 2N , rasio simplisia: aquadest yaitu 1:10, serta daya 10%. Dari hasil penilitian didapatkan pelarut asam yang tepat yaitu H2SO4 2N dengan pektin sebesar 7,07gram. Kata kunci: albedo durian, MAE, pektin
BIODEGUMMING RAMI MENGGUNAKAN ENZIM AMOBIL DARI CAIRAN RUMEN SAPI Nur Aniq; Hamid Aqil; Ismi Yatun; Indah Hartati
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2014): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 5 2014
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serat rami adalah serat yang didapat dari tanaman rami. Proses pengolahan rami terdiri atas beberapa tahap, salah satunya adalah proses degumming. Proses degumming merupakan proses penghilangan gum pada helaian serat rami kasar. Proses degumming umumnya dilakukan menggunakan bahan kimia. Proses degumming kimiawi memiliki beberapa kelemahan, diantaranya menghasilkan limbah yang tidak ramah lingkungan. Guna mengatasi kelemahan degumming kimiawi, maka salah satu alternatif proses yang digunakan adalah proses degumming secara enzimatis (biodegumming). Dalam penelitian ini dilakukan isolasi enzim pektinase dan protease dari cairan rumen sapi dilanjutkan dengan proses imobilisasinya serta aplikasinya pada proses degumming rami. Tujuan penelitian ini adalah menentukan variabel paling berpengaruh, mengkaji pengaruh variabel proses yang meliputi, waktu inkubasi, rasio enzim substrat dan temperature, serta menentukan kondisi optimum proses. Degumming enzimatik dilakukan dengan merendam dan menginkubasi 10 gram serat rami kasar pada suhu 400C atau 700C selama 4 atau 8 jam sesuai dengan variabel (sesuaikan pH 9 dengan larutan bufer). Ukuran plot 1:10 (perbandingan antara bahan yang akan didegum dengan bahan pendegum). Setelah masa inkubasi selesai serat dicuci sampai bersih dan dikeringkan kemudian di timbang. Variabel proses yang sangat berpengaruh adalah suhu dimana efek variabelnya sebesar 0,8. Kondisi operasi proses degumming enzimatis yang optimum adalah suhu 700C dengan waktu 8 jam dan rasio enzim-subtrat 1:10 dimana persentase gum yang hilang adalah sebesar 8,7%. Kata kunci : amobilisasi, degumming, enzimatis, rami, rumen
ENZYMATIC EXTRACTION OF LOW METHOXYL PECTIN AS A POTENTIAL ANTI CANCER AGENT FROM GREEN CINCAU (Premna Oblongifolia Merr.) Indah Hartati; Laeli Kurniasari
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Pectin is used in a number of foods as gelling agent, thickener, texturizer, emulsifier and stabilizer. It is also used in pharmaceutical, dental and cosmetic industries for its jellifying properties. Commercial pectin is divided into high and low methoxy pectin. Low methoxyl pectin (LMP) is reported posses anti cancer activity. One of our local resources, green cincau (Premna oblongifolia Merr.) is one of source of LMP. Due to its wide spectrum of functional properties and its potency as anti cancer compound, hence it is urge to develop a production process of LMP from green cincau. The current technology of pectin extraction is acidic hydrolysis. It has at leat two demerits: it does not allows pectin to be extracted fully with no damage to its structure and it does not meet the environmental safety. An enzyme-hydrolytic technology seems environmentally safe and more effective in terms of pectin yield. But nowadays the main demerits of the enzymatic extraction is the high price of commercial enzyme. In order to overcome all the demerits of pectin extraction, it is proposed to enzymatically extract the pectin of green cincau by using enzyme isolated from the local resources such as cellulase which can be isolated from hepatopancrease of snail and protease isolated from Calotropis gigantea. Key Words: enzyme, extraction, low methoxyl pectin, anti cancer, green cincau
PENGEMBANGAN BIOEKSTRAKTOR INAKTIVASI ENZIM GAULTHERASE UNTUK PRODUKSI GAULTHERIN DARI GANDAPURA (GAULTHERIA FRAGANTISSIMA) Mohammad Endy Yulianto; Indah Hartati; Endah Lestari; Tandang Patria Tama; Devita Hardianti
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2010): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 1 2010
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gandapura terkenal sebagai penghasil minyak atsiri. Komponen Gandapura yang bernilai ekonomis tinggi adalah salisilatnya. Sebagian besar dari salisilat total bersifat aktif dan biasa disebut gaultherin. Gaultherin merupakan konjugasi dari metil salisilat dan disakarida. Gaultherin memiliki banyak kegunaan di bidang farmasi yaitu dapat mencegah kanker, inflammatory, cardiopulmonary dan sebagai natural aspirin yang baik.Akan tetapi untuk memproduksi gaultherin dari gandapura tidaklah mudah. Produksi gaultherin dapat dilakukan dengan proses ekstraksi. Namun, selama proses ekstraksi jaringan tanaman gandapura akan rusak dan menyebabakan reaksi hidrolisa yang dikatalisis oleh enzim gaultherase yang terdapat pada tanaman itu sendiri. Reaksi ini akan menyebabakan komponen dari gaultherin yaitu metil salisilat terlepas. Cara untuk mengekstrak gaultherin pada kondisi yang relatif baik adalah  dengan  menggunakan pelarut alcohol (alcoholic solvent extraction). Oleh karenanya,  pada penelitian ini digunakan alat bioekstraktor. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi etanol terhadap produksi gaultherin dari gandapura dengan proses inaktivasi enzim gaultherase melalui ekstraksi dengan pelarut alkohol. Variabel tetap yang digunakan meliputi: rasio pelarut-umpan, pH, kecepatan putar pengaduk, kecepatan putar pisau pencacah, waktu ekstraksi  dan suhu peengering. Sedangkan variable berubah yang digunakan adalah jenis drying agent berupa kalsium klorida dan konsentrasi etanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan gaultherin untuk kondisi yang relatif baik tercapai pada konsentrasi etanol sebesar 90%. Kata kunci: Gaultherin, Gaulterase, Alkohol, Bioekstraktor
PENGARUH PROSES PENGGARAMAN TRADISIONAL TERHADAP RASIO KEKERASAN DAN KEMASIRAN TELUR ASIN Azzahra Aulia Hanifah; Hardiyanti Amalia; Mira Nurhayani; Indah Hartati; Bella Paramaeshela
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.649 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh konsentrasi garam terhadap rasio kekerasan dan kemasiran kuning telur pada proses pembuatan telur asin. Proses pengasinan dilakukan dengan variasi kadar garam yakni 20%, 40%, dan 60%. Pengasinan dilakukan selama 10-17 hari. Sampel hasil pengasinan dianalisa rasio kekerasan dan kemasiran. Hasil penelitian menunjukkan rasio kekerasan berkisar dari 81%-95% sedangkan persentase kemasiran berkisar dari 51%-90% sampai akhir proses pengasinan. Rasio kekerasan untuk ketiga konsentrasi garam meningkat dengan signifikan. Persentase kemasiran pada telur yang diasinkan dengan konsentrasi garam 60% muncul lebih cepat dibanding konsentrasi 40% dan 20%.Kata kunci: kemasiran, rasio kekerasan, telur asin
Co-Authors . Widayat Achmad Wildan Aditya Alfan Marzuki Aisyah Hana Rifiani Aji, Bayu Prasetyo Anggun Titi Nurcahyati Aniq, Nur Anita Dwi Puspitasari Aprilia Putri Sulistianingrum Aqnes Budiarti Ardi, Pradipta Risma Rukma Ari Yuniastuti Arie Setya Putra Ariyani, Sinta Aryanti, Desi Rahma Auviatita, Faeza Azzahra Aulia Hanifa Azzahra Aulia Hanifah Bella Paramaeshela Broto, R. T. D. Wisnu Chandra Pribadi Darmanto Darmanto Darmanto Darmanto Dea Ayu Ade Arisma Deddy Kurniawan Wikanta Deddy Prihadi Devi Endah P. Devina Ingrid A. Devita Hardianti Dewi Susanti Dewi Susanti Dian Risdianto Dita Desti D_Khilyati Diyono Ikhsan Dwi Handayani Dwi Kurnia Indar Dyah Puspa Arum Dyah Yuliana Zulfa Efa Firmania Eflita Yohana Endah Lestari Endah Subekti Ernawati Budi Astuti Fahmi Arifan Farikha Maharani Faris Hermawan, Faris Farizki, Bangkit Fatnawati Nur Hidayah Februana Hutavia Purba Caraka Fifi Kurniasari Fitriani, Dea Syifa fitriyani, Ulfa Habib Abdun Nafik Hamid Aqil Hamid Aqil Hani Haswati Hardiyanti Amalia Harianingsih, Harianingsih Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hasan, Hasan Haswati, Hani Helmy Purwanto Hendriyanto Hendriyanto Hidayatun Natijah Indro Sumantri Irawan, Bei Harira Ismi Yatun Ismiyatul Kholisoh Ismiyatul Kholisoh Ismiyatul Kholisoh Julianto, Mohamad Endy Khornia Dwi Lestari Lailatul Firdaus Laeli Kurniasari Laeli Kurniasari Laeli Kurniasari Laeli Kurniasari Laeli Kurniasari Laeli Kurniasari Lailatul Fitriyah Maharani Kusumaningrum Maria Ulfah Marlina, Lala Adetia Mauludin, Mochamad Subchan Mega Kasmiyatun Milzam, Muhammad Mira Nurhayani Mochamad Arif Budihardjo Moh Fahrurrozi Moh Fahrurrozi Mohamad Endy Y Yulianto Mohammad Endi Yulianto Mr. Darmanto Muhammad Mufti Azis Munifilia Ekasari Mustagfirin Mustagfirin Mustaghfirin Mustaghfirin Nafik, Habib Abdun Nazaruddin Sinaga Nugroho Widiasmadi Nur Aniq Nuryanti Nuryanti Prihastuti, Putri Putry, Cindyana Renan Subantoro Renan Subantoro Reviana Inda Dwi Suyatno Rita Ade Lasria Pardede Rita Dwi Ratnani Safaah Nurfaizin Salsa Erna Setiawati Sarmi Sarmi Sekar Apriana Sinta Ariyani Siti Sudarmiseh Sofa Rohmania Sufrotun Khasanah Supriyadi Supriyadi Sury Widiyanti Suwardiyono Suwardiyono Suwardiyono Suwardiyono Suwarno Suwarno Tabah Priangkoso Tandang Patria Tama Tisa Lazuardy Titis Puspitasari Titis Puspitasari Udin Bahrudin, Udin vifta, rissa laila Vita Paramita Vita Paramita Vita Paramita Wahyudi Budi Sediawan Wahyudi Budi Sediawan Wahyudi Budi Sediawan Widarti Widarti Yance Anas Yapan, Ulfa Fitriyani Zahroh El Baidho Zakiyyatut Darojah Zakka Athoo’ Illah Zulfa, Dyah Yuliana