Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik

POTENTIAL PRODUCTION OF FOOD COLORANT FROM COFFEE PULP Indah Hartati*); Indah Riwayati,; Laeli Kurniasari
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coffee pulp is the waste produced during the pulping operation of the coffee berries. Coffee pulp is reported as a good candidate of material for food colorant production. The food pigment found in coffee pulp is anthocyanin. The anthocyanin content in coffee pulp is reported up to 25 mg of monomeric anthocyanins/100 g of fresh pulp on a dry weight basis. As the fourth largest coffee producer in the world, Indonesia has the potency to produce food colorant from coffee pulp. There are several methods that can be applied in the separation of anthocyanins from coffee pulp. The methods are include solvent extraction, microwave assisted extraction, ultrasound assisted extraction, supercritical fluid extraction and enzymatics extraction. Further researchs are needed in order to find the suitable method for anthocyanins production from coffee pulp.Keywords: coffee pulp, food colorant, anthocyanin
OPTIMASI EKSTRAKSI DAUN SURIAN (Toonana Sureni Merr) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAE (Microwave Assisted Extraction) Safa’ah Nurfa’izin; Titis Puspitasari; Sury Widiyanti; Indah Hartati
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 6 2015
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan Negara agraris yang didunkung dengan kondisi alama yang subur. Upaya petani dalam meningkatkan hasil penen adalah dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia secara berlebih untuk menyuburkan dan mengatasi hama tanaman. Akibatnya berdampak negative pada manusia dan lingkungan. Untuk menguranginya dapat menggunakan Bio-insektisida yang merupakan obat pengendali hama atau penyakit dengan bahan dasar tanaman/tumbuhan yang memiliki bahan aktif sebagai pertahanan alami. Tanaman yang berpotensi sebagai bahan baku bio-insektisida adalah tanaman surian (Toona sureni merr). Kandungan ekstrak senyawa triterpenoid tersebut berfungsi untuk Refelen, Antifidan,  Mencegah serangga, Racun syaraf, Attraktan. Guna menghindari terjadinya degradasi termal senyawa aktif dari daun surian, maka alternative metode ekstraksi adalah melalui ekstraksi berbantu gelombang mikro. Ekstraksi dilakukan untuk mengkaji pengaruh variable proses dan menentukan kondisi optimum proses ekstraksi gelombang mikro. Penelitian dilakukan dengan 4 variabel bebas yaitu daya 10, 30, 50, 70, 100 watt, rasio 1:6, 1:8, 1:10, 1:12, 1:14, waktu 1, 2, 3, 4 menit, konsentrasi pelarut 46%, 56%, 66%, 76%, 86%, 96% ethanol. Hasil optimum percobaan pada daya 100 watt, rasio 1:12, waktu 3 menit, konsentrasi 56% dengan hasil 7,01 gram ekstrak daun surian. Kata Kunci: Ekstraksi, Daun surian, Variabel, Optimasi
FORTIFIKASI TEPUNG TERIGU OLEH TEPUNG CANGKANG RAJUNGAN (Portunus pelagicus) PADA PEMBUATAN MIE BASAH Sufrotun Khasanah; Indah Hartati
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2014): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 5 2014
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mie basah merupakan salah satu produk olahan terigu yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Dewasa ini, produsen mie basah seringkali menggunakan boraks dan formalin sebagai bahan pengawet mie. Proses pembuatan mie basah sering kali menggunakan boraks atau formalin untuk mengawetkannya. Menimbang bahwa formalin dan boraks tergolong dalam pengawet yang tidak diijinkan untuk digunakan sebagai pengawet produk pangan, maka perlu dicari alternatif pengawet mie basah yang aman dikonsumsi. Dalam penelitian ini tepung cangkang rajungan digunakan sebagai pengawet mie basah karenakandungan kitosannya. Tepung cangkang rajungan  juga berfungsi meningkatkan protein pada mie basah. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi optimum penggunaan tepung rajungan dalam mie basah,. Uji yang dilakukan meliputi uji orgnoleptik dan proksimat. Berdasarkan penilaian panelis fortifikasi tepung terigu oleh tepung cangkang rajungan ini dapat diterima pada  panelis dengan perbandingan (90:10)% karena  warna, rasa, aroma, dan tekstur dapat menarik konsumen. Sedangkan kandungan proximat pada perbandingan tersebut adalah kadar air  0.51%, kadar abu 0.44%, protein 6.60%, lemak 2.7%, dan karbohidrat 89.75%. Kata kunci : cangkang rajungan, fortifikasi, mie
Pengaruh Suhu Microwave Asissted Extraction (MAE) Dalam Proses Delignifikasi Limbah Kulit Nanas Dengan Pelarut Aquades untuk media optimasi produksi biogas Safaah Nurfaizin; Indah Hartati
Prosiding Seminar Sains Nasional dan Teknologi Vol 12, No 1 (2022): VOL 12, NO 1 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v12i1.7394

Abstract

Negara Indonesia memiliki banyak biomass sebagai salah satu sumber energi. Satu diantaranya limbah kulit nanas memiliki kandungan selulosa cukup besar yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku energi terbarukan. Akan tetapi adanyan lignin dalam kulit nanas menjadi penghambat dalam proses degradasi sel. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai proses optimasi selulosa limba kulit nanas dengan dengan metode delignifikasi MAE (microwave asissted extraction). Metode MAE memanfaatkan pancaran gelombang mikiro terhadap bahan polar sehingga terjadi interaksi antar molekul atau rotasi dipol yang menghasilkan panas sehingga dapat membantu memecah struktur bahan yang komplek menjadi struktur yang lebih sederhana. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan memvariaskan suhu operasi pada 70oC, 80oC dan 90oC didapatkan hasil bahwa kelarutan lignin meningkat seiring dengan kenaikan suhu operasi. Sampel kontrol yang digunakan sebagai pembanding memperoleh kelarutan lignin dan selulosa sebesar 2,68% dan 17,39% dari berat sampel. Sedangkan pada sampel yang dilakukan proses delignifikasi MAE mampu menaikan kelarutan lignin dan selulosa mencapai 9,04% dan 29,42% dari berat sampel pada suhu operasi 90oC, waktu 20 menit dan rasio 1:20 (b/v) yang menjadi kondisi optimum operasi delignifikasi MAE dengan variabel suhu. Sedangkan pada suhu 700C dan 800C secara berurutan mampu melarutkan  28.1955 %, 28.1389 % selulosa dan 7.4248 %, 7.3909 lignin.
PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH CAIR INDUSTRI SIRUP MENGGUNAKAN SELULOSA ECENG GONDOK (Eichhornia Crassipes) Aditya Alfan Marzuki; Rita Dwi Ratnani; Indah Hartati
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 13, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v13i1.9757

Abstract

Proses koagulasi menjadi tahapan penting dalam pengolahan air limbah industri untuk menurunkan kadar COD dan TSS. Selama ini proses pengolahan air limbah industri menggunakan koagulan anorganik yang memiliki kekurangan dapat mengganggu kesehatan manusia. Penelitian ini menggunakan bahan eceng gondok sebagai koagulan alami untuk mengurangi ketergantungan terhadap koagulan anorganik serta meningkatkan nilai guna gulma eceng gondok. Eceng gondok di ekstraksi menggunakan pelarut NaOH dengan variasi waktu delignifikasi (1 ; 2 ; 3 ; 4 ; 5) jam, konsentrasi pelarut (0 ; 1 ; 2 ; 3 ; 4 ; 5 ; 6)% , massa koagulan (1 ; 1,5 ; 2 ; 2,5 ; 3) gram. Dengan analisa COD metode refluks terbuka, analisa TSS metode gravimetri. Koagulan alami eceng gondok dapat menurunkan kadar COD 28,06% serta kadar TSS sebesar 74,46%. Kemampuan ini didapatkan karena tedapat selulosa yang termasuk dalam polisakarida yang berfungsi mengikat residu dalam air keruh.
Optimasi Asam Sitrat Limbah Batang Pisang (Musa Paradisiaca L.) Dengan Metode Kultivasi Cair Prihastuti, Putri; Aji, Bayu Prasetyo; Fitriani, Dea Syifa; Maharani, Farikha; Hartati, Indah
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 11, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v1i1.5370

Abstract

Asam sitrat merupakan salah satu produk kimia yang aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan makanan nasional maupun internasional. Asam sitrat dapat diproduksi melalui proses fermentasi mikroorganisme penghasil asam sitrat. Aspergillus niger merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat digunakan pada proses produksi asam sitrat. Penelitian ini bertujuan membuat asam sitrat dari limbah batang pisang dengan variasi penambahan volume starter (10, 20, 30, 40, 50) mL dan lama waktu kultivasi cair (1, 2, 3, 4, 5) hari. Sumber karbon yang digunakan adalah hidrolisa cair hasil pretreatment limbah batang pisang, sedangkan sumber nitrogen yang digunakan adalah (NH4)2SO4. Analisis yang dilakukan mencakup perubahan pH, total asam, biomassa dan rendemen (yield) yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asam sitrat paling banyak diproduksi pada penambahan volume starter 20 mL serta lama waktu fermentasi 5 hari dengan total asam 8,06 mg/ml, pH 2,8 dan rendemen 46%.
Co-Authors . Widayat Achmad Wildan Aditya Alfan Marzuki Aisyah Hana Rifiani Aji, Bayu Prasetyo Anggun Titi Nurcahyati Aniq, Nur Anita Dwi Puspitasari Aprilia Putri Sulistianingrum Aqnes Budiarti Ardi, Pradipta Risma Rukma Ari Yuniastuti Arie Setya Putra Ariyani, Sinta Aryanti, Desi Rahma Auviatita, Faeza Azzahra Aulia Hanifa Azzahra Aulia Hanifah Bella Paramaeshela Broto, R. T. D. Wisnu Chandra Pribadi Darmanto Darmanto Darmanto Darmanto Dea Ayu Ade Arisma Deddy Kurniawan Wikanta Deddy Prihadi Devi Endah P. Devina Ingrid A. Devita Hardianti Dewi Susanti Dewi Susanti Dian Risdianto Dita Desti D_Khilyati Diyono Ikhsan Dwi Handayani Dwi Kurnia Indar Dyah Puspa Arum Dyah Yuliana Zulfa Efa Firmania Eflita Yohana Endah Lestari Endah Subekti Ernawati Budi Astuti Fahmi Arifan Farikha Maharani Faris Hermawan, Faris Farizki, Bangkit Fatnawati Nur Hidayah Februana Hutavia Purba Caraka Fifi Kurniasari Fitriani, Dea Syifa fitriyani, Ulfa Habib Abdun Nafik Hamid Aqil Hamid Aqil Hani Haswati Hardiyanti Amalia Harianingsih, Harianingsih Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hasan, Hasan Haswati, Hani Helmy Purwanto Hendriyanto Hendriyanto Hidayatun Natijah Indro Sumantri Irawan, Bei Harira Ismi Yatun Ismiyatul Kholisoh Ismiyatul Kholisoh Ismiyatul Kholisoh Julianto, Mohamad Endy Khornia Dwi Lestari Lailatul Firdaus Laeli Kurniasari Laeli Kurniasari Laeli Kurniasari Laeli Kurniasari Laeli Kurniasari Laeli Kurniasari Lailatul Fitriyah Maharani Kusumaningrum Maria Ulfah Marlina, Lala Adetia Mauludin, Mochamad Subchan Mega Kasmiyatun Milzam, Muhammad Mira Nurhayani Mochamad Arif Budihardjo Moh Fahrurrozi Moh Fahrurrozi Mohamad Endy Y Yulianto Mohammad Endi Yulianto Mr. Darmanto Muhammad Mufti Azis Munifilia Ekasari Mustagfirin Mustagfirin Mustaghfirin Mustaghfirin Nafik, Habib Abdun Nazaruddin Sinaga Nugroho Widiasmadi Nur Aniq Nuryanti Nuryanti Prihastuti, Putri Putry, Cindyana Renan Subantoro Renan Subantoro Reviana Inda Dwi Suyatno Rita Ade Lasria Pardede Rita Dwi Ratnani Safaah Nurfaizin Salsa Erna Setiawati Sarmi Sarmi Sekar Apriana Sinta Ariyani Siti Sudarmiseh Sofa Rohmania Sufrotun Khasanah Supriyadi Supriyadi Sury Widiyanti Suwardiyono Suwardiyono Suwardiyono Suwardiyono Suwarno Suwarno Tabah Priangkoso Tandang Patria Tama Tisa Lazuardy Titis Puspitasari Titis Puspitasari Udin Bahrudin, Udin vifta, rissa laila Vita Paramita Vita Paramita Vita Paramita Wahyudi Budi Sediawan Wahyudi Budi Sediawan Wahyudi Budi Sediawan Widarti Widarti Yance Anas Yapan, Ulfa Fitriyani Zahroh El Baidho Zakiyyatut Darojah Zakka Athoo’ Illah Zulfa, Dyah Yuliana