Claim Missing Document
Check
Articles

Kinerja Panil Interior Penyerap Polutan dan Kelembapan Udara Bermaterial Alami ASTI AINUN NABILAH; WASISKA IYATI
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya tingkat polusi udara masih menjadi problematika. Polutan di dalam ruangan 2-5 kali lebih tinggi dibandingkan polutan di luar ruangan. Maka dari itu kebutuhan akan udara sehat sangat diperlukan, mengingat manusia 90% lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan. Indonesia dengan banyak kekayaan alam salah satunya adalah tanaman kelapa dengan limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai pemurni udara. Penelitian ini mencoba memberikan solusi untuk mereduksi polutan dan kelembapan udara di dalam ruangan dengan metode adsorpsi menggunakan bahan adsorben berupa arang karbon aktif tempurung kelapa dan sabut kelapa. Penelitian menggunakan metode pemikiran rancangan untuk mewujudkan purwarupa panil penyerap dan metode komparatif dengan membandingkan beberapa uji kinerja adsorpsi kedua bahan tersebut. Bahan adsorben dirancang menjadi elemen interior berupa panil partisi. Dengan model panil penyerap yang telah dirancang dapat memberikan kesan fleksibel, multi-fungsi, serta menambah nilai estetika ruangan baik dalam pengaplikasian tunggal maupun jamak. Dari hasil pengukuran kinerja panil menunjukkan hasil adsorpsi terbaik pada pengaplikasian ruang uji dengan penambahan sumber polutan yaitu, adsorpsi kelembapan sebesar 7%, PM2,5 39%, PM10 39%, TVOC 29%, HCHO 20%. Sedangkan untuk pengujian 1 modul panil penyerap mampu mereduksi CO sebesar 32,63% dan CO2 sebesar 38%.
PERFORMA LINGKUNGAN TERMAL RUANG LUAR KAWASAN KUMULO CREATIVE COMPOUND TANGERANG Kintan Syahla Septiani; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia arsitektur, komponen ruang luar menjadi bagian yang juga penting selain dari perancangan bangunannya itu sendiri.  Sebagai wadah aktivitas manusia, ruang luar haruslah dapat menciptakan suasana dan situasi yang nyaman saat manusia beraktivitas dan kenyamanan termal menjadi salah satu bagiannya. Kumulo Creative Compound menjadi salah satu kawasan ruang luar yang performa lingkungan termalnya masih perlu diperhatikan karena terindikasi belum maksimal. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana performa termal ruang luar di kawasan Kumulo Creative Compound dan bagaimana kriteria desain yang dapat meningkatkan performa lingkungan termal disana. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengukuran variabel iklim pada titik yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukan performa termal di hampir seluruh titik belum maksimal. Suhu radian rata-rata tertinggi mencapai 43oC, dan hasil perhitungan indeks ketidaknyamanan berada di angka 24-27 dimana seluruh titik pengukuran masuk ke dalam kategori ketidaknyamanan yang dirasakan oleh >50% populasi berdasarkan indeks ketidaknyamanan. Setelah hasil penelitian dianalisis didapatkan kesimpulan bahwa keberadaan vegetasi peneduh menjadi yang paling berpengaruh dalam meningkatkan performa termal disana selain pergantian material penutup tanah dan keberadaan elemen air.
Sistem Pencahayaan Melalui Side-lighting pada Kantor Bapenda Kabupaten Malang Fernanda Ayuning Putri; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPencahayaan alami merupakan konsep yang potensial untuk dikembangkan di negara beriklim tropis dimana matahari bersinar sepanjang tahun. Sistem pencahayaan melalui side-lighting merupakan konsep yang banyak digunakan bangunan kantor pemerintahan Kabupaten Malang. Dibangunnya kantor terpadu sebagai akibat dari pemindahan ibukota Kabupaten Malang ke Kecamatan Kepanjen menjadi isu yang diangkat dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pencahayaan alami dan untuk memberikan rekomendasi mengenai rekayasa side-lighting pada Kantor Bapenda Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksperimental dengan software DiaLux 4.13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi pencahayaan eksisting dalam bangunan sangat jauh dari standar pencahayaan dalam ruang sehingga digunakan pencahayaan buatan pada 90% dari keseluruahan area sepanjang hari dari pukul 08.00 hingga 16.00. Setelah memberikan alternatif sesuai variabel bebas yang terpilih, rerata tingkat pencahayaan dan faktor cahaya naik sekitar 20% dari kondisi eksisting. Sedangkan zona nyaman naik sekitar 300% dari kondisi eksisting. Variabel yang mempengaruhi hasil dalam penelitian ini adalah warna interior, partisi ruang, material bukaan, dimensi bukaan, jenis dan dimensi pembayang, dan layout perabot.Kata kunci: side-lighting, pencahayaan alami, Dialux, kantorABSTRACTDaylighting has potential to be developed in tropical climates where the sun shines throughout the year constantly. Daylighting system through the side-lighting commonly uses in Malang Regency’s Government Building. This research based on issues the relocation of the District Capital of Malang to Kepanjen Subdistrict, whether the new building has been considered of daylighting system that can make users building more healthy and comfortable. The purpose of this research is to know the performance of daylighting and to give recommendation about the side-lighting system at Bapenda Office of Malang Regency. The research’s method is quantitative experimental by using DiaLux 4.13. the result of this research indicates that the existing illuminance condition within the building are to low compare with standard lighting therefore the artificial lighting is used in 90% of area and used all the daytime from 08.00 to 16.00. After providing alternatives according to the independent variables the average of illuminance and daylight factor is rises about 20% while the comfort zone rises about 300%. The variables that caused the result in this research are interior color, space partition, window material, window dimension, type and dimension of shading devices, and furniture layout.Keywords: side-lighting, daylighting, DiaLux, Office
Jendela Penurun Suhu pada Gedung Baru Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang Zai Dzar Al Farisa; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Baru Teknik Pengairan adalah salah satu gedung perkuliahan di Universitas Brawijaya yang memiliki potensi dapat memaksimalkan pendinginan pasif, namun kondisi fisik bangunan ini tidak mendukung potensi tersebut, sehingga sistem pendinginan buatan lebih sering digunakan. Maka dilakukan sebuah penelitian untuk mengevaluasi gedung serta memberikan sebuah rekomendasi desain. Observasi lapangan dilakukan dengan pengamatan visual, mengukur suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Data hasil observasi lapangan kemudian disimulasikan menggunakan Ecotect Analysis dan dianalisis sehingga memunculkan suatu rekomendasi desain berupa jendela yang dapat menurunkan suhu udara. Hasil dari simulasi rekomendasi desain menunjukkan bahwa 10 mode jendela dapat menurunkan suhu udara di dalam ruang. Adanya kombinasi pengoperasian mode jendela menyebabkan suhu udara pada Ruang Kelas 2.1 dapat turu
Rekayasa Desain Selubung Bangunan untuk Menurunkan Temperatur Udara dalam Ruang pada Bangunan GOR Otista Nenobi Zahra; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.598 KB)

Abstract

Salah satu aktivitas yang sedang berkembang di kota Jakarta adalah olahraga. GOR Otista Jakarta Timur merupakan salah satu bangunan yang mewadahi aktivitas olahraga dan berbagai aktivitas lainnya sehingga kondisi temperatur udara dalam ruangnya perlu diperhatikan. Salah satu upaya untuk menurunkan temperatur udara dalam ruang yaitu membuat rekayasa desain selubung bangunan dengan fokus pada bukaan ventilasi, shading device, dan bukaan atap. Rekayasa desain selubung bangunan menerapkan sistem stack effect dengan bukaan ventilasi sebagai inlet dan bukaan atap sebagai outlet. Pada GOR Otista belum menerapkan sistem tersebut sehingga temperatur udara dalam ruang cukup tinggi (29 oC - 34 oC). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluatif dan menggunakan metode eksperimental dengan simulasi menggunakan software Ecotect Analysis 2011. Rekayasa desain selubung bangunan yang telah disimulasikan dipilih sesuai penurunan temperatur terendah dibandingkan dengan kondisi eksisting. Standar temperatur udara dalam ruang mengacu pada SNI 03-6572-2011 yakni standar yang berlaku di Indonesia. Terdapat 13 rekomendasi rekayasa desain yang telah disimulasikan yang berupa grafik temperatur sebagai penentu dalam pemilihan rekayasa desain. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model selubung bangunan dengan bukaan ventilasi tipe vertically pivoted, shading device panjang 90cm, dan bukaan atap dengan panjang kisi 15cm dapat menurunkan temperatur sebesar 3,0 oC.   Kata kunci: temperatur udara, selubung bangunan, gedung olahraga
STRATEGI DESAIN RUANG LUAR UNTUK PENINGKATAN KUALITAS IKLIM MIKRO DI KAWASAN REKTORAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA Siela Mara Nabela; wasiska iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya suhu udara pada area perkotaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kualitas iklim mikro dan aktivitas manusia. Kota Malang dalam menghadapi hal tersebut mencanangkan Rencana Kota Malang menunju kota hijau (Green city). Universitas Brawijaya sebagai salah satu universitas besar di Kota Malang ikut serta dalam mendukung hal tersebut dengan cara mengeluarkan Rencana Strategis Universitas Brawijaya menuju green campus. Universitas Brawijaya ini mempunyai 74% area terbuka. Kawasan Rektorat merupakan area terbuka terbesar dan menjadi pusat aktivitas. Penelitian ini melalui proses observasi lapangan untuk mendapatkan data visual dan kuantitatif yang diolah menggunakan metode simulasi eksperimental danfdeskriptiffevaluatif. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa karakteristik elemen pembentuk ruang luar dan penataan vegetasi akan mempengaruhi iklim mikro pada suatu kawasan. Material penutup tanah yang baik, yakni yang memiliki albedo dan emisivitas yang tinggi, serta roughness yang rendah. Selain itu, kerapatanfdaun yang tinggi, warna daun yang terang juga dapat meningkatkan kualitas iklim mikro. Strategi elemen pembentukfruang luar yang disesuaikan dengan kriteriafmasing-masing elemen dan penataan vegetasi yang ditata rapat (tajuk yang saling bertumpukan) dapat menurunkan suhu udara hingga 2,60C.
Konsep Arsitektur Ekologi pada Pendidikan Pariwisata Red Island di Banyuwangi Agus Mujahid Anshori; Chairil Budiarto Amiuza; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.71 KB)

Abstract

Perkembangan perancangan bangunan di kawasan wisata pesisir Red Island di Banyuwangi belum sepenuhnya memaksimalkan aspek ekologi lingkungan terutama Terkait pemanfaatan sinar matahari dan angin yang melimpah. Potensi Red Island Dari segi pariwisata cukup baik namun harus disertai peningkatan kualitas Lingkungan hidup yang dapat terintegrasi secara fungsi dengan kawasan pariwisata Sekaligus menjadi contoh bangunan yang dapat memanfaatkan ekologi Red Island dalam proses perancangannya. Salah satu upaya mendukung untuk ditingkatkannya kualitas pelayanan dan lingkungan hidup di Red Island adalah perancangan gedung pendidikan pariwisata dimana selain dapat terintegrasi dengan aktifitas Red Island sebagai laboratorium para mahasiswa misalnya mereka dapat berpraktik di homestay, cafe dsb. Juga dapat memanfaatkan ekologi Red Island terutama aktifitas belajar dengan tugas melihat, membaca dan berdiskusi yang membutuhkan pengaturan pencahayaan alami serta penghawaan alami yang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar tersebut sehingga pada perancangan difokuskan pada pencahayaan dan penghawaan ruang. Energi surya dimanfaatkan juga sebagai pembangkit tenaga untuk menunjang operasional bangunan yang sekaligus sebagai indikator konsep arsitektur ekologi pada pendidikan pariwisata Red Island.Kata kunci: pendidikan pariwisata, cahaya alami, penghawaan alami, panel surya
The Impact of Aspect Ratio on External Heat Gain of Multi-storey Office Buildings in Jakarta Wasiska Iyati; Eryani Nurma Yulita; Jusuf Thojib; Heru Sufianto
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.403 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2018.016.01.2

Abstract

The narrow land in big cities such as Jakarta, increases the amount of high rise building, especially multi-storey office building. Office building consumes much energy to provide air conditioning to meet the thermal comfort inside the building. On the other hand, the building shape, building envelope, and building orientation to the sun's position are the main factors in building design aspects that affect the amount of cooling load. This study aims to investigate the impact of the aspect ratio or the ratio of the longer dimension of an oblong plan to the shorter, on external heat gain of multi-storey office building. Variables examined include the transparent and solid area of building envelope, the total area of the surface of the building envelope in any orientation, and the volume of the building, as well as the influence of those proportion on the external heat gain. This study uses mathematical calculations to predict the cooling load of the building, particularly external heat gain through the walls, roof and glass, as well as comparative analysis of models studied. The study also aims to generate the design criteria of building form and proportion of multi-storey office buildings envelope with lower external heat gain. In Jakarta climatic conditions, the result on rectangular building plan with aspect ratio of 1 to 4 shows that the external heat gain did not differ significantly, and the smallest heat gain is found on the aspect ratio of 1.8. Results also showed that the greater aspect ratio, the greater reduction of external heat gain obtained by changing the orientation of the longest side facing east-west into the north-south, about 2.79% up to 42.14% on the aspect ratio of 1.1 to 4. In addition, it is known that in same building volume, changing the number of floors from 10 to 50 can improve the external heat gain almost twice.
Pengaruh Penggunaan Kontainer Bekas Sebagai Selubung Bagunan Terhadap Lingkungan Termal Taman Baca Amin Batu Muhammad Hanif Aqila; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan arsitektural yang kini kerap dihadapi di masa kini diantaranya adalah kelangkaan dan mahalnya harga material bangunan, Solusi dari permasalahan tersebut adalah menggunakan material alternatif seperti kontainer bekas sebagai selubung bangunan, seperti halnya pada Taman Baca Amin (TBA), Kota  Batu. Kekurangan dari kontainer adalah material dasarnya merupakan baja konduktor. Oleh karena itu, permasalahan yang timbul adalah ruang indoor di TBA terasa panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lingkungan termal TBA dan memberikan rekomendasi desain yang sesuai untuk menurunkan temperatur dalam bangunan. Data yang diukur dari TBA adalah adalah temperatur, temperatur radian, dan kelembaban yang divalidasi dengan Ecotect Analysis 2011. Hasil pengukuran dinyatakan valid dengan relative error tertinggi 8.01%. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa kondisi lingkungan termal TBA tidak nyaman menurut SNI. Hal ini dikarenakan material selubung di TBA kurang efisien menurunkan panas serta insulasi kontainer eksisting hanya menggunakan glasswool 25mm yang telah rontok sering dengan waktu. Oleh karena itu perlu diberikan rekomendasi desain yang mampu menurunkan u-value. Dengan menggunakan rekomendasi desain pendinginan pasif, yaitu mengganti insulasi eksisting dengan rockwool dan ccSPF 100mm, menambahakan air gap 75mm, mengganti lantai baja dengan dak beton dan menyesuaikan beberapa material pada selubung bangunan. Hasilnya, u-value dinding dapat diturunkan sebesar 72%, lantai 90%, atap 71%, dan u-value  jendela diturunkan hingga 50%
TATA AKUSTIK LINGKUNGAN DAN RUANG DALAM MASJID RAYA AL-AZHAR SUMMARECON BEKASI Mutyara Ayu Werdiningsih; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Masjid merupakan.tempat yangimewadahi masyarakat.umat islam melakukan.kegiatan peribadatanidan menuntut ilmuiagama serta syiariislam. Terdapat tigaiaktifitas utama yang..dilakukan dalam ruang..masjid yang dapatrberlangsung secaraibersamaanratau terpisahsyaitu ibadahsshalat, khutbah atausceramah, danspembacaanvayat suci al-qur’an. Dalamiketiga kegiatan tersebut, sangatidibutuhkan kondisiiakustik ruangiyang baik. Diperlukannkajian untuk mengetahuinkondisi tata akustiknMasjid Al-Azhar Summmareconnsuntuk melihat pengaruh-pengaruhinyang ada denganintujuan mendapatkan tata suara yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kuantitatifnsdengan perhitungannsmatematika. Pendekatannsdeskriptif-kuantitatif dilakukanidengan melakukan pengukuranslapangan dan perhitungan dengansrumus matematika. Pengukuranilapangan diperlukan untukimengukur persebaranidistribusi suaraiyang terjadi. Perhitunganidilakukan dengan formulaiSabine untuk mengetahui nilaiswaktu dengung yangsterjadi di ruangan. Setelahsitu dilakukansperbandingan dengan standar.kenyamanan akustik.yang berlaku. Hasilipenelitian menujukkan bahwa tatasakustik Masjid Raya Al-Azhar SummareconsBekasi ini masih tidaksmemenuhi standar yangidisarankan, dengan intensitas persebaranibunyi yang tidak merata, dan nilaiswaktu dengung sebesar 4.71-6.46 detiksyang masih berada di atassnilai yang direkomendasikan. Rekomendasitberupa penambahan luas permukaantbidang pantul dan penyerapisuara, serta perubahanimaterial selubung ruang dalamibangunan dapat menurunkaninilai RT yang terjadi hinggaimenjadi 1.04-1.09 detik. Kata kunci: masjid, persebaran bunyi, kebisingan, waktu dengung ABSTRACT Mosque isia place to accommodateimoslems to do theirireligious activitie, studying religionialso for spreadingireligion. Thereiare three main activityithat people do insideiMosque which canitake place both simultaneouslyior separately, thoseiare shalat, khutbah, andireciting Al-quran. Thoseiactivitiesineed good spaceiacoustic condition. Asistudy is needed toiiknowing the condition ofiiMasjid Al-Azhar Summarecon'siacoustic arrangement to seeithe existing influencesito get the better soundsarrangement. This studysuses quantitative descriptive..method with math calculation. Quantitative..descriptive approach done by..doing field measurement and.icalculation with mathematicaliiformulas. Field measurementiiis needed to measure..the distriebution of theisound by the timeiit is buzzing. Calculationidone with Sabine..formula to know theibuzz time value whichihappen inside the room. Later.on, comparison is.made to the applicable.acoustic convenience standard.  The study result shows that Masjid Raya Al-Azhar Summarecon Bekasi's acoustic arrangement is not up to the reccomended standard. With the uneven sound intensity distribution, and the buzz time value in amount of 4.71 - 6.46 seconds which is above the reccommended value. Recommendation with surface area of the reflected plane adding and sheath material changing could deflate the RT value to 1.04 - 1.09 second. Key word: Mosque, sound distribution, noise, buzz time.
Co-Authors Adam Pangestu Kusmana adelia fajar islami Adhyaksa Dwipantara Adita Ronarizkia Agita Rahmawati Agung Riyadhi Agus Mujahid Anshori Ainul Hayat Andika Citraningrum annisa amelia Aprilia Prihatmi Riski Arundati, Indira Arvin Putra Pratama ASTI AINUN NABILAH Ayu Diarifa Tamara Bima Juliansyah bryantama arsyada Chairil Budiarto Amiuza Chici Nur Ayum Dawam, Muhammad Irvine Rizqullah Diah Agustina Puspitasari, Diah Agustina Edi Jamal Abdillah Erika Putri Eryani Nurma Yulita Fadhila Hasna Fariza Nur Amalina Fenesa Fidi Kirani Fernanda Ayuning Putri Fidelista, Alya Nafisa Fildza Mulia Rachma Fitriana, Dhanar Dwi Fitriani, Rika Nur Gaol, Nanda Lumban Gean Putri Cahyani Gunawan Prayitno Hagus Tarno Hamzah, Rafi Arva Putra Herry Santosa Heru Sufianto Hilmy, Ayu Nur Izzati Jenny Ernawati Jono Wardoyo Jono Wardoyo Kamila, Virda kevin xaverius putra sewi Kintan Syahla Septiani Kurnianto, Immanuel Yoshua Ladira Aprilia Tarigan Lavica Vioveta M Ramy Dhia Humam Mahda Noviantika Zulmi Mentaya Putri Muhammad Hanif Aqila Mutyara Ayu Werdiningsih Nabilah, Putri Lukky Nadia Khairarizki Nenobi Zahra Nugrahanto, Alfi Surya Purnama Nugroho, Pradipta Widyo Nur Azizah Oliver Hartanto Pandu Praja Mukti Wardhana Pramata Alvina Prameswari, Fidiya Nada Galuh Puteri Aulia Novianggi Putra, Aditya Pratama Putri Nawang Wulan Rachel Felicia Rahayu, Agustina Rahmadhana, Anitsa Rahmat Ardiansyah Ramdani, Ah Lasul Amal Rido Ramdani Ratrika Rafhaella Reza Maulana Mujahiddin Ridzky Adwiputra Nugroho Rika Nur Fitriani Riyan Firdaus Putra Anugra Rizka Putri Saraswati Putri Ayu Dewita Hapsari Sari, Mariyana Septia Hana Fauziah Shabrina Ayu Lazuardi Siela Mara Nabela Sri Wahyuni Sugiarto, Raihan Adwitiya Maulana Sumarto, Tria Are TAFIF PRANATA AKBAR Thojib, Jusuf Tita Maharani Titi Dwita Pasamurti Vania Yunike Victoria Pratiwi Suyatno Viriya Panna Peksirahardjo Viza Vicenza Wayu L Syuhaya Wulan Astrini Yunita Eka Puspitasari Yusuf Utomo Zai Dzar Al Farisa Zerita Zahrotul Makkah