Claim Missing Document
Check
Articles

Rekayasa Desain Akustik Ruang Kelas SDN Kauman 1 Malang Titi Dwita Pasamurti; Wasiska - Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1064.612 KB)

Abstract

nak usia sekolah dasar memiliki tingkat konsentrasi dan pemahaman yang berkembang, sehingga membutuhkan lingkungan dengan kualitas akustik yang sesuai. Kualitas akustik yang sesuai pada ruang kelas akan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. Kegiatan belajar mengajar di SDN Kauman 1 Malang belum kondusif karena guru masih harus berbicara lebih keras agar terdengar oleh seluruh ruang kelas. Hal ini disebabkan oleh kualitas akustik ruang kelas yang belum sesuai, yaitu tingkat kebisingan dan waktu dengung ruang kelas belum sesuai dengan standard akustik pada ruang kelas oleh SNI. Ruang kelas memiliki tingkat kebisingan 64 dB sedangkan yang dianjurkan oleh SNI adalah 35-40 dB. Waktu dengung pada ruang kelas sebesar 1,3-2,4 detik sedangkan waktu dengung pada ruang kelas menurut SNI yaitu 0,6-0,7 detik. Standar tersebut dapat dicapai melalui desain akustik ruang dengan mengatur kembali jumlah dan komposisi material penyerap, pemantul, dan penyebar suara pada material pelingkup ruang yang sesuai. Setelah dilakukan desain akustik pada ruang kelas, hasil waktu dengung sudah sesuai dengan yang dianjurkan SNI yaitu 0,6-0,7 detik dan mampu mereduksi kebisingan sebesar 30-42 dB.   Kata kunci: akustik, ruang dalam, kelas, waktu dengung
Pengaruh Penggunaan Material Alami terhadap Kenyamanan Termal Alfa Omega School, Tangerang. Putri Nawang Wulan; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Tangerang memiliki temperatur udara rata-rata tahunan sebesar 31,35°C (2018), dan selalu megalami kenaikan di tiap tahunnya. Kondisi ini membuat Kota Tangerang berada di ambang batas atas kategori kenyamanan termal. Kenyamanan termal sendiri sangat sensitif apabila dihubungkan dengan kenyamanan termal di sekolah karena berefek pada kinerja siswa dalam proses belajar belajar siswa. Alfa Omega School merupakan sekolah non-formal yang menggunakan material alami yang ber-thermal mass besar yang merupakan konsep desain bangunan Arsitektur Tropis Nusantara untuk menurunkan temperatur udara lingkungan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif-kuantitatif dengan melakukan pengukuran kondisi termal lingkungan dan penyebaran kuesioner di tiga ruang kelas Alfa Omega School. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan material alami dalam perubahan temperatur udara dan mengetahui persepsi kenyamanan termal pengguna tiga ruang kelas SMP dan SMA Alfa Omega School. Hasil penelitian menunjukkan temperatur udara ketiga ruang kelas tidak mengalami penurunan melainkan kenaikan temperatur udara luar (rata-rata temperatur udara ruang dalam ketiga kelas 32,96°C dengan rata-rata temperatur udara luar 32,70°C) tetapi dengan penggunaan material alami dapat membuat selisih temperatur udara ruang kelas tidak begitu jauh dengan temperatur udara luar (koridor). Untuk kenyamanan termal pengguna, hasil perhitungan nilai PMV (Predicted Mean Vote) dan PPD (Predicted Percentage Dissatisfed) menunjukkan 85% pengguna ketiga ruang kelas merasa tidak nyaman dengan kondisi termal ruang kelasnya.
Pengaruh Material Insulasi Dinding Terhadap Kinerja Termal Arsitektur Peti Kemas, Studi Kasus: Sekolah Master Depok Rizka Putri; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsitektur peti kemas atau yang juga dikenal dengan cargotecture adalah jenis arsitektur yang menggunakan kembali peti kemas baja sebagai elemen struktural dan selubung bangunan sebagai solusi kebutuhan hunian ruang yang praktis, juga unggul dalam segi biaya dan lingkungan. Penerapannya dalam arsitektur di wilayah tropis lembab memerlukan penanganan tambahan untuk menurunkan temperatur ruang dalam, salah satunya adalah dengan menambahkan material insulasi dinding, seperti yang terjadi pada bangunan Sekolah Master Depok. Penelitian ini mengkaji seberapa besar pengaruh material insulasi dinding pada arsitektur peti kemas melalui studi kasus Sekolah Master Depok dengan menggunakan metode deskriptif evaluatif dengan pendekatan kuantitatif dan simulasi eksperimental. Adapun hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jenis material heavy weight berupa dinding bata pada bangunan sekolah berpengaruh dalam menurunkan temperatur ruang yang dapat mencapai nilai 1.6 ℃. Dalam penelitian juga melakukan simulasi rekomendasi material alternatif yaitu menggunakan sabut kelapa, polystyrene, dan ilalang dengan U-Value masing-masing sebesar 0.048 W/m k, 0.035 W/m k, dan 0.36 W/m k dengan hasil bahwa polystyrene memiliki kinerja penurunan temperatur udara yang paling baik dengan nilai mencapai 13.8 %.
REKAYASA BANGUNAN GEDUNG HIJAU PADA BANGUNAN GEDUNG BNI BSD TANGERANG Ridzky Adwiputra Nugroho; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak negatif seperti pemanasan global, degradasi lingkungan, krisis energi dan kekurangan air menjadi titik awal kebutuhan dari konsep arsitektur hijau atau arsitektur ramah lingkungan. Konsep dan teori mengenai bangunan hijau dapat dikuantifikasikan berdasarkan sistem rating dan skoring melalui proses evaluasi kriteria yang telah disusun oleh lembaga atau institusi rating bangunan gedung hijau, melalui proses sertifikasi bangunan gedung hijau. Bangunan gedung BNI BSD Tangerang merupakan salah satu bangunan gedung hijau yang pada saat ini berada dalam proses melakukan evaluasi dan sertifikasi terhadap konsep bangunan gedung hijau. Penelitian ini bertujuan untuk membantu proses evaluasi dan sertifikasi terhadap bangunan gedung BNI BSD Tangerang untuk mendapatkan sertifikat bangunan gedung hijau yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hasil dari evaluasi serta skor dari rating bangunan gedung BNI BSD Tangerang mendapatkan 82 poin yang sudah berada pada peringkat Hijau Utama dengan penghasil poin terbanyak berada pada aspek Pengelolaan Tapak dan aspek Efisiensi Penggunaan Energi. Kemudian dari hasil evaluasi yang dilakukan, semua aspek yang tidak memenuhi kriteria penilaian diberikan rekomendasi. Hasil rekomendasi telah menaikkan total skor dari rating sebesar 13 poin dengan total keseluruhan 95 poin.
Manajemen Penghawaan Alami dan Buatan pada Masjid Olean Situbondo Tita Maharani; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen penghawaan bangunan bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi bangunan dan kenyamanan termal. Salah satu pengembangan sistem penghawaan bangunan yaitu sistem penghawaan hybrid yang menggabungkan penghawaan alami dan buatan. Masjid Olean merupakan salah satu pusat aktivitas keagamaan di Situbondo. Masjid ini  menggunakan dua sistem penghawaan alami dan buatan sehingga untuk mencapai kenyaman termal perlu adanya manajemen penghawaan yang baik. Simulasi eksperimental dilakukan menggunakan skenario penghawaan alami dan buatan untuk menemukan rekomendasi manajemen penghawaan yang sesuai. Metode Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan metode eksperimental dengan Teknik simulasi digital menggunakan software Energy2D. hasil dari simulasi menggunakan skenario penghawaan menunjukkan saat menggunakan ventilasi alami dan kipas angin dengan kecepatan kipas angin 0.4 m/s dapat menciptakan temperatur ruang di kategori optimal nyaman. Sedangkan penggunaan AC dengan kecepatan kipas AC 0.4 m/s dan temperatur AC 26 oC dapat menciptakan temperatur ruang di kategori hangat nyaman.
Kenyamanan Termal dan Kinerja Ventilasi Alami pada Ruang Kuliah Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Pandu Praja Mukti Wardhana; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.377 KB)

Abstract

Kenyamanan termal ruang dibutuhkan manusia untuk dapat menunjang aktivitas pada ruang. Faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal ruang kurang diperhatikan dan cenderung diselesaikan dengan penghawaan buatan. Ruang kuliah jurusan pengairan Universitas Brawijaya menggunakan penghawaan buatan sebagai penyelesaiannya, meskipun belum diketahui tingkat kenyamanan termal ruang dan tingkat kepuasan pengguna ruang. Identifikasi permasalahan menunjukkan jenis bukaan pada ruang tidak mampu memasukkan angin ke dalam ruang sehingga temperatur udara kering yang tinggi tidak dapat dikondisikan, sedangkan aspek ventilasi alami memiliki dampak yang besar bagi tingkat kenyamanan termal ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan penggunaan kuesioner untuk mengetahui aspek pengguna ruang dan didukung dengan simulasi digital untuk mengetahui peningkatan kinerja ventilasi alami. Hasil dari penelitian menunjukkan tingkat kenyamanan termal ruang dan tinggakt kepuasan pengguna ruang masih dapat diakomodasi dengan kinerja ventilasi alami yang baik, yaitu dengan cara merekayasa bukaan ventilasi alami.Kata kunci: kenyamanan termal, kepuasan pengguna, ventilasi alami, simulasi
Tata Cahaya Ruang Dalam Perpustakaan Proklamator Bung Karno Blitar Chici Nur Ayum; wasiska iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar memanfaatkan bukaan untuk memasukkan pencahayaan alami ke dalam bangunan. Namun beberapa bukaan menyebabkan silau dan tata perabot perpustakaan ini mengurangi kinerja bukaan sehingga beberapa ruang memiliki intensitas cahaya rendah. Hal ini menyebabkan bangunan memanfaatkan pencahayaan buatan selama jam operasional. Pada penelitian ini variabel bebas yang diteliti adalah karakteristik material interior, pembayang interior dan desain tata letak perabot. Sedangkan variabel terikatnya adalah pencahayaan alami ruang dalam dan distribusi pencahayaan alami. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan eksperimental, dimana simulasi dilakukan dengan memberikan perlakuan pada setiap ruang sesuai variabel untuk meningkatkan intensitas cahaya setiap ruang sesuai standar kenyamanan visual pengguna, simulasi ini menggunakan software DIALux 4.12. Berdasarkan hasil analisis dengan perubahan tata interior mulai dari orientasi perabot, warna perabot, penambahan pembayang internal hingga penambahan shaft cahaya dapat meningkatkan intensitas cahaya hampir 95% area sesuai standar kenyamanan visual pengguna. Hal tersebut menunjukkan bahwa Perpustakaan Proklamator Bung Karno Blitar dapat meningkatkan standar kenyamanan visual ruang menggunakan pencahayaan alami. Kata Kunci: bukaan cahaya alami, pembayang internal, perpustakaan. tata interior. 
Rekayasa Tata Cahaya Alami pada Ruang Kelas Sekolah Autis Laboratorium Universitas Negeri Malang Victoria Pratiwi Suyatno; Wulan Astrini; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1408.661 KB)

Abstract

Ruang kelas merupakan tempat berlangsungnya proses belajar di mana mengajar antara guru dan murid saling berinteraksi dan berkomunikasi. Ruang kelas akan berfungsi maksimal apabila pengguna mendapat kenyamanan visual dengan tingkat pencahayaan alami sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pengguna. Standar nyaman pencahayaan alami pada ruang kelas Indonesia 250 lux. Anak penyandang autis merupakan anak yang mengalami disfungsi sensori, salah satunya pada sensori penglihatan. Terdapat klasifikasi anak penyandang autis disfungsi sensori, salah satunya hipersensori. Hipersensori merupakan anak autis sensitif terhadap cahaya terang, silau. Selain itu, anak penyandang autis sulit untuk berkonsentrasi dan mudah terdistraksi perhatiannya. Bukaan jendela dan pembayang matahari sangat mempengaruhi tingkat pencahayaan alami pada suatu ruang. Ruang kelas pada Sekolah Autis Laboratorium Universitas Negeri Malang setelah diukur menunjukkan beberapa kelas tidak mencapai standar atau terlalu gelap dan beberapa kelas melebihi standar atau terlalu terang. Posisi bukaan jendela yang sejajar dengan ketinggian anak menyebabkan pandangan anak mudah terdistraksi dan sulit berkonsentrasi. Hasil yang diharapkan rekomendasi desain untuk bukaan jendela dan pembayang matahari untuk mengatasi masalah pencahayaan alami pada ruang kelas sekolah tersebut. Metode yang digunakan untuk menghasilkan rekomendasi desain adalah metode simulasi eksperimental menggunakan software DIAlux 4.12 dengan analisis komparatif untuk meningkatkan kenyamanan visual.Kata Kunci: pencahayaan alami, autis, hipersensori, bukaan jendela, pembayang matahari
Rekayasa Ventilasi Alami Pada Ventilasi Alami Pada Gedung Islamic Center Pamekasan TAFIF PRANATA AKBAR; wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamic Center Pamekasan merupakan gedung serbaguna yang mewadahi segala macam aktivitas yang membutuhkan kenyamanan termal dengan baik. Pada kondisi eksisting temperatur ruang dalam lebih tinggi dari ruang luar. Dalam upaya meningkatkan kenyamanan termal, perlu memperhatikan dua faktor yaitu temperatur ruang luar dan ruang dalam. Kondisi termal ruang dalam salah satunya dipengaruhi oleh desain bukaan ventilasi. Tidak adanya ventilasi atap dan akibat bangunan yang tebal menyebabkan aliran udara tidak dapat keluar sehingga temperatur ruang dalam menjadi tinggi (28°C-33°C). Bukaan ventilasi berperan penting dalam mengalirkan udara, dengan kombinasi ventilasi atap dan ventilasi dinding pada sudut kemiringan tertentu dapat menurunkan temperatur panas dalam ruang melalui stack effect. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-evaluatif dan simulasi eksperimental dengan menggunakan software Ecotect Analisys 2011. SNI 03-6572-2001 menjadi acuan dalam menentukan rekomendasi desain yang memiliki kemampuan dalam menurunkan temperatur udara. Hasil#penelitian#ini berupa#rekomendasi desain ventilasi dinding dengan sudut kemiringan bukaan 90° serta bukaan dinding dengan sudut kemiringan 45° dapati menurunkani temperaturi sebesar 3,1°C dari 29.8°C menjadi 26,7°C.
Konsep Desain Ruko Ramah Lingkungan Di Kota Malang (Studi Kasus di Jalan Soekarno Hatta, Malang) Viriya Panna Peksirahardjo; Jenny Ernawati; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.573 KB)

Abstract

Perkembangan ruko di Kota Malang mengalami peningkatan salah satunya yaitu di daerah Jalan Soekarno Hatta yang berdekatan dengan daerah. Pembangunan ruko selama ini kurang mempertimbangkan aspek iklim dan lingkungan Kota Malang yang potensial. Arsitektur ramah lingkungan dapat menjadi panduan dalam perancangan ruko yang dalam kajian ini dibatasi hanya pada 3 aspek yaitu pencahayaan, penghawaan dan drainase. Metode kanonik pragmatis digunakan untuk merumuskan desain terbaik melalui perbandingan standar yang ada dan berproses sesuai tiap jenjang analisis. Diawali dengan studi evaluasi ruko eksisting, selanjutnya dilakukan analisis sehingga menghasilkan konsep desain ruko ramah lingkungan yang terdiri dari konsep ruang, tapak dan bangunan. Konsep hirarki ruang yaitu ruang usaha, ruang transisi dan ruang privat pada paling atas. Konsep tapak berupa area dasar hijau 24%, resapan berupa 2titik sumur resapan dan 10titik biopori. Kemudian konsep bangunan yakni elevasi antar lantai minimal 3,5 meter, perbandingan tinggi bukaan 1:1,5 terhadap kedalaman ruang dan panjang lightshelves sebesar 0.5m dan 1meter pada sisi timur serta 1meter pada sisi barat.Kata kunci: ruko ramah lingkungan, konservasi energi, konservasi air
Co-Authors Adam Pangestu Kusmana adelia fajar islami Adhyaksa Dwipantara Adita Ronarizkia Agita Rahmawati Agung Riyadhi Agus Mujahid Anshori Ainul Hayat Andika Citraningrum annisa amelia Aprilia Prihatmi Riski Arundati, Indira Arvin Putra Pratama ASTI AINUN NABILAH Ayu Diarifa Tamara Bima Juliansyah bryantama arsyada Chairil Budiarto Amiuza Chici Nur Ayum Dawam, Muhammad Irvine Rizqullah Diah Agustina Puspitasari, Diah Agustina Edi Jamal Abdillah Erika Putri Eryani Nurma Yulita Fadhila Hasna Fariza Nur Amalina Fenesa Fidi Kirani Fernanda Ayuning Putri Fidelista, Alya Nafisa Fildza Mulia Rachma Fitriana, Dhanar Dwi Fitriani, Rika Nur Gaol, Nanda Lumban Gean Putri Cahyani Gunawan Prayitno Hagus Tarno Hamzah, Rafi Arva Putra Herry Santosa Heru Sufianto Hilmy, Ayu Nur Izzati Jenny Ernawati Jono Wardoyo Jono Wardoyo Kamila, Virda kevin xaverius putra sewi Kintan Syahla Septiani Kurnianto, Immanuel Yoshua Ladira Aprilia Tarigan Lavica Vioveta M Ramy Dhia Humam Mahda Noviantika Zulmi Mentaya Putri Muhammad Hanif Aqila Mutyara Ayu Werdiningsih Nabilah, Putri Lukky Nadia Khairarizki Nenobi Zahra Nugrahanto, Alfi Surya Purnama Nugroho, Pradipta Widyo Nur Azizah Oliver Hartanto Pandu Praja Mukti Wardhana Pramata Alvina Prameswari, Fidiya Nada Galuh Puteri Aulia Novianggi Putra, Aditya Pratama Putri Nawang Wulan Rachel Felicia Rahayu, Agustina Rahmadhana, Anitsa Rahmat Ardiansyah Ramdani, Ah Lasul Amal Rido Ramdani Ratrika Rafhaella Reza Maulana Mujahiddin Ridzky Adwiputra Nugroho Rika Nur Fitriani Riyan Firdaus Putra Anugra Rizka Putri Saraswati Putri Ayu Dewita Hapsari Sari, Mariyana Septia Hana Fauziah Shabrina Ayu Lazuardi Siela Mara Nabela Sri Wahyuni Sugiarto, Raihan Adwitiya Maulana Sumarto, Tria Are TAFIF PRANATA AKBAR Thojib, Jusuf Tita Maharani Titi Dwita Pasamurti Vania Yunike Victoria Pratiwi Suyatno Viriya Panna Peksirahardjo Viza Vicenza Wayu L Syuhaya Wulan Astrini Yunita Eka Puspitasari Yusuf Utomo Zai Dzar Al Farisa Zerita Zahrotul Makkah