Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA MELALUI EDUKASI MENGHADAPI TANTANGAN DAN KESEMPATAN KARIER DI ERA SOCIETY 5.0 DI UNIVERSITAS ANDALAS Sri Siswati; Syafrawati Syafrawati; Muthia Khairunnisa
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol. 7 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bina.v7i3.629

Abstract

The Society 5.0 era brings significant changes through technological innovations that transform work patterns and create new challenges in securing employment. Students are required to master both hard and soft skills to remain competitive in the workforce. A tracer study conducted by Andalas University revealed that nearly one-third of the 2023 graduates had not yet secured employment, raising concerns about their readiness to face this era. Therefore, the aim of this initiative was to enhance the preparedness of Andalas University students by increasing their knowledge of how to address challenges and career opportunities in the Society 5.0 era. The method used in this activity involved educational lectures and discussions conducted online via Zoom on May 31, 2024, attended by 103 students from Andalas University. The results showed an increase in students' knowledge of how to navigate the challenges and strategies for career opportunities in the Society 5.0 era, as measured by pre-test and post- test scores. Paired sample t-test analysis indicated a significant increase in the students' average knowledge, from 7.47 (pre-test) to 8.50 (post-test), with a p-value of 0.000 < 0.05. The conclusion of this activity is that the educational intervention effectively increased students' knowledge in facing challenges and career opportunities in the Society 5.0 era. It is hoped that Andalas University will continue to implement such programs, especially for final-year students, to better prepare them for the workforce and help reduce unemployment rates.
PENCAPAIAN TUJUAN MDGs BIDANG KESEHATAN DI INDONESIA Syafrawati Syafrawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 1 No 1 (2006): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v1i1.1

Abstract

Millenium Development Goals (MDGs)yang kalau di Bahasa Indonesiakan menjadi Tujuan Pembangunan Milenium (TPM), adalah suatu rancangan pembangunan millenium yang disepakati oleh Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bulan September 2000. Konferensi ini dihadiri oleh 189 negara anggota termasuk Indonesia.MDGs mempunyai 8 tujuan yang memiliki satu atau beberapa target yang harus tercapai pada tahun 2015 dengan dasar situasi dunia pada tahun 1990.
ANALISIS PERENCANAAN TAHUNAN KESEHATAN SUB DINAS PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK TAHUN 2002 Syafrawati Syafrawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 1 No 1 (2006): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v1i1.4

Abstract

Planning is the important function of management. An ideal health planning is planning that create base on fact and condition of teritory area. The goal of this research is to analyse annuall health planning in Sub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Depok on the year of 2002. The research is descriptive study with qualitative data. Data collected with deep interview and document observation. The result is planning process need to be improve in quality ang quantity of planner, fund for making ideal planning, facilites and writing procedur. Situation analysis does not use health determination, problem priority use mathematic methode and intervention comes from central government. The form of POA (Plan of Action ) are not specific describe the need of teritory area.
JAMINAN PERSALINAN, SOLUSI MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI DI INDONESIA Syafrawati Syafrawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6 No 1 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v6i1.80

Abstract

Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan angka kematian ibu adalah dengan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih. Persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih meningkat dari 66,7 persen pada tahun 2002 menjadi 77,34 persen pada tahun 2009 (Susenas). Angka tersebut terus meningkat menjadi 82,3 persen pada tahun 2010. Tujuan yang ingin dicapai dari Program Jampersal ini adalah, meningkatnya akses terhadap pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkanAKI dan AKB melalui jaminan pembiayaan untuk pelayanan persalinan. Masyarakat yang menjadi sasaran Jampersal adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan, dan bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari).
ANALISIS BIAYA JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) (STUDI KASUS PADA SALAH SATU BIDAN PRAKTEK SWASTA KOTA PADANG) Syafrawati Syafrawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v10i1.168

Abstract

Tahun 2011 Kementerian Kesehatan RI membuat suatu kebijakan dengan meluncurkan Program Jaminan Persalinan (Jampersal) sebagai bentuk intervensi dalam penurunan AKI dan AKB. Pelaksanaan program Jampersal ini masih menemukan kendala di lapangan. Salah satunya adalah masih minimnya Bidan Praktek Swasta yang mau menerima pasien Jampersal. Tujuan penelitian adalah dilakukannya analisa biaya untuk satu kali persalinan normal pada salah satu bidan praktek swasta di Kota Padang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan data kuantitatif. Metode analisis biaya yang digunakan adalah metode activity based costing yaitu metode penghitungan biaya berdasarkan aktifitas-aktifitas yang dilakukan bidan pada persalinan normal, mulai dari pasien datang ke rumah bidan sampai pasien pulang. Berdasarkan analisa biaya yang ditimbulkan pada pelayanan persalinan normal adalah Rp. 574.452,-. Hal ini menunjukkan bahwa pengantian biaya persalinan normal oleh pemerintah kepada bidan praktek swasta masih kurang sekitar Rp. 74.452,- dari anggaran  pemerintah sebesar Rp 500.000,-. Disarankan kepada pemerintah untuk menambah alokasi dana persalinan normal agar bidan yang ingin melaksanakan pelayanan jampersal mendapatkan pembayaran sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan.Kata Kunci: Jampersal, Bidan, Activity Based Costing
Modelling Disease Risk Faktors for Covid-19 on District/City in West Sumatera Vitratul Ilahi; Masrizal Masrizal; Syafrawati Syafrawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 16 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v16i2.945

Abstract

The chain of transmission of COVID-19 cases has been increased from day to day. Based on data from the Ministry of Health, the province of West Sumatra is ranked 3rd in Indonesia. This research is aimed to find out the modelling of risk factor of COVID-19 disease in district/city in West Sumatera. This research is an observational analytic study using secondary data in 2020 and multivariate analysis includes a cluster analysis, biplot analysis and discriminant analysis. The unit of analysis in this study are all districts / cities in West Sumatra and uses 6 factors that cause COVID-19 in West Sumatra. Grouping process yielded  three  clusters  of  districts  /  cities  based  on factors  causes  COVID-19. The different variable between clusters based on the result of discriminant analysis, namely; the number of elderly, the percentage of poor people and the population density. To that end, it is advisable to  West Sumatra Provincial Health Office in the implementation of eradication programs and disease prevention COVID-19 to implement disease management based on the characteristics of each region of each district / city.
Manajemen Pendidikan Pra-Nikah dalam Membina Kesiapan Calon Pengantin: Pre-Marital Education Management in Fostering the Readiness of Prospective Brides and Grooms Syafrawati
Journal of Educational Management and Islamic Leadership (JEMIL) Vol. 4 No. 1: Februari 2025
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jemil.v4i1.7306

Abstract

Bimbingan perkawinan pranikah yang awalnya disebut kursus calon pengantin (suscatin) adalah pemberian bekal pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan penumbuhan kesadaran kepada remaja usia nikah tentang kehidupan rumah tangga dan keluarga. Adapun tujuan bimbingan perkawinan adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang kehidupan rumah tangga/keluarga dalam mewujudkan keluarga sak?nah mawaddah warahmah serta mengurangi angka perselisihan, perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga.Tujuan penelitian ini Untuk mengkaji manajemen pendidikan pelaksanaan bimbingan pra-nikah di Kecamatan Baolan dalam membina kesiapan calon pengantin, dan Untuk mendeskripsikan teknis pelaksanaan bimbingan pra-nikah di Kecamatan Baolan, serta untuk mengidentifikasi dampak dari pelaksanaan bimbingan pra-nikah terhadap kesiapan calon pengantin.Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Proses pengumpulan data peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan Dokumentasi.Hasil penelitian tentang pengorganisasian manajemen pendidikan pelaksanaan bimbingan pra-nikah di Kecamatan Baolan menunjukkan pentingnya penyelenggaraan program ini sebagai bagian dari upaya membina kesiapan calon pengantin.Kesimpulan dari hasil penelitian ini, bahwa pelaksanaan bimbingan perkawinan pranikah bagi calon pengantin di Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli sudah berjalan lancar.Banyak materi yang disampaikan oleh pihak KUA mulai dari materi tentang perkawinan, fiqih munakahat, keluarga berencana dan kesehatan.Berdasarkan hasil angket dan wawancara mendalam dengan peserta bimbingan perkawinan bahwasanya bimbingan perkawinan ini sangat berdampak positif terhadap kesiapan menikah calon pengantin, karena adanya bimbingan perkawinan ini dapat dirasakan manfaatnya oleh para peserta bimbingan perkawinan di Kecamatan Baolan. Meskipun dianggap cukup baik namun terdapat beberapa hal yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan bimbingan perkawinan seperti kurangnya kesadaran peserta bimbingan akan pentingnya mengikuti bimbingan perkawinan pranikah ini
Penilaian Implementasi Rekam Medis Elektronik Dengan Metode HOT-FIT di Puskesmas Kota Padang Siswati, Sri; Syafrawati; Khairunnisa, Muthia
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol11.Iss1.2140

Abstract

The implementation of Electronic Medical Records (EMR) in public health centers by December 31, 2023, as mandated by the Ministry of Health Regulation No. 24 of 2022, faces challenges in human, organizational, and technological aspects. This study evaluates the EMR system in public health centers in Padang using the HOT-FIT method through a mixed-method approach conducted from April to June 2024. Quantitative data were collected through a cross-sectional survey of 72 respondents (doctors, medical record staff, nurses) and qualitative data from 48 informants (heads of health centers, medical record staff). The findings indicate that in the human aspect, system usage was rated good (54.2%), but user satisfaction was low (58.3%). Organizational aspects, including structure (52.8%) and environment (54.2%), were rated good. In the technology aspect, system quality (51.4%) and information quality (56.9%) were rated poor, while service quality was rated good (62.5%). The net benefit aspect (55.6%) highlighted EMR's contribution to improving work efficiency and effectiveness. Challenges include insufficient training, low technological literacy, network disruptions, inadequate infrastructure, weak patient data security, and incomplete patient records. The study recommends the development of a mayoral regulation to address these challenges and enhance EMR implementation in Padang.