Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN ALAM: INTEGRASI PERSPEKTIF ISLAM DAN BARAT Nabila, Aura; Nurdiansyah, Nana Meily; Arief, Armai; Khofifah, Fadhiati; Rahmawati, Evi Kurnia
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 23 No 2 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v23i2.4820

Abstract

Artikel ini membahas klasifikasi dan perkembangan rumpun ilmu pengetahuan alam (IPA) dari perspektif Islam dan Barat, dengan tujuan menjelaskan sejarah, ruang lingkup, hakikat, serta landasan filosofis dari masing-masing pendekatan. Permasalahan yang diangkat mencerminkan kesenjangan epistemologis antara sains Islam dan Barat, khususnya dalam upaya integrasi nilai spiritual ke dalam sains modern. Islamisasi ilmu dipandang sebagai solusi atas sekularisasi pengetahuan yang telah mengabaikan dimensi sakral dalam memahami alam dan manusia. Penelitian ini bertujuan menjembatani pemahaman tersebut dengan mengkaji jenis, ciri-ciri, dan tokoh-tokoh kunci dalam perkembangan ilmu alam dari kedua paradigma. Metode yang digunakan adalah studi pustaka (library research) dengan pendekatan Systematic Literature Review (SLR). Data dikumpulkan melalui penelusuran berbagai sumber ilmiah daring, seperti jurnal, buku elektronik, dan artikel akademik yang relevan dengan topik epistemologi IPA dalam pandangan Islam dan Barat. Hasil kajian menunjukkan bahwa paradigma IPA dalam Islam menekankan keterpaduan ilmu dengan nilai wahyu dan etika, sementara paradigma Barat berfokus pada rasionalitas dan objektivitas empiris. Integrasi keduanya dapat memperkaya kurikulum IPA agar lebih humanis, etis, dan spiritual. Temuan ini relevan untuk mendukung rancangan pendidikan sains yang holistik dan transformatif. Kata Kunci: Islam, Barat, epistemologi, ilmu alam, integrasi ilmu
KONTRIBUSI TOKOH MUSLIM DALAM PENGEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI: PERSPEKTIF HISTORIS DARI MASA NABI MUHAMMAD HINGGA ABBASIYAH Janiary, Annisa Claudia; Nurlailiyah, Eva; Cahyanti, Alya Dwi; Arief, Armai; Nurdiansyah, Nana Meily
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 23 No 2 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v23i2.4884

Abstract

Kajian ini menelaah peran dan sumbangsih para cendekiawan Muslim terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sejak era Rasulullah Muhammad SAW hingga pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Studi ini bertujuan menganalisis evolusi historis perkembangan pengetahuan dalam peradaban Islam, dengan perhatian khusus pada kontribusi para tokoh Muslim yang memiliki pengaruh signifikan. Metodologi yang diterapkan adalah riset literatur dengan pendekatan kualitatif, menghimpun informasi dari literatur sejarah, publikasi ilmiah, dan referensi terpercaya. Temuan mengindikasikan bahwa fondasi pengembangan ilmu dalam Islam bermula dari ajaran Rasulullah Muhammad SAW yang memotivasi masyarakat untuk mengembangkan pemikiran dan menuntut ilmu. Era Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah, dan Abbasiyah merupakan periode krusial dalam perkembangan sains, ditandai dengan pembentukan institusi pendidikan dan adaptasi karya-karya ilmiah. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa kemajuan sains dan teknologi dalam peradaban Islam tidak semata bersumber dari ajaran keagamaan, tetapi juga diperkaya melalui interaksi dengan peradaban lain.
Perspektif Islam dan Barat dalam Metodologi Keilmuan: Analisis Eksperimen Hanifah, Ulil Kawaki Bullaili; Qolbi, Rahayu Zahrotun; Balqis, Putri; Tasya, Afiziya Ufi; Arief, Armai; Nurdiansyah, Nana Meily
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 6 (2025): July 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.16417185

Abstract

Penelitian ini menganalisis perbedaan dan persamaan metodologi keilmuan antara perspektif Islam dan Barat, dengan fokus khusus pada aspek eksperimen. Metodologi keilmuan merupakan fondasi penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, yang menentukan cara manusia memperoleh, memverifikasi, dan mengembangkan pengetahuan. Dalam konteks ini, tradisi Islam dan Barat memiliki pendekatan epistemologis yang berbeda, di mana Islam mengintegrasikan wahyu dan akal dalam proses ilmiah, sedangkan Barat lebih menekankan rasionalisme dan empirisme. Melalui studi kepustakaan dan analisis deskriptif-komparatif, penelitian ini menemukan bahwa meskipun kedua tradisi mengakui pentingnya observasi dan eksperimen, Islam memperluas cakupan validitas eksperimen dengan mempertimbangkan nilai-nilai spiritual dan non-empirik, sementara Barat berfokus pada verifikasi empiris yang ketat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi antara pendekatan eksperimental yang sistematis dan nilai-nilai transendental dapat membangun fondasi keilmuan yang lebih holistik dan relevan dengan tantangan zaman. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih komprehensif tentang karakteristik unik masing-masing tradisi dan potensi integrasinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan kontemporer
PENERAPAN PENDIDIKAN SOSIAL BERWAWASAN GENDER DALAM PERAN PUBLIK DAN DOMESTIK Ediansyah, Suherman; Arief, Armai; Febriani, Nur Arfiyah
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol. 9 No. 1 (2025): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan sosial berwawasan gender dalam peran publik dan domestik yakni pendidikan yang mengedepankan pemahaman yang seimbang tentang peran laki-laki dan perempuan dalam masyarakat serta mengajarkan bahwa keduanya memiliki hak dan tanggung jawab yang setara sesuai dengan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender dalam al-Quran. Pendidikan sosial berwawasan gender dalam Al-Qur’an ditemukan dalam enam isyarat, yaitu: 1) keseimbangan peran publik dan domestik, 2) Pendidikan nilai-nilai agama dalam karakter sosial, 3) Pendidikan gerakan sosial, 4) Pendidikan gerakan masyarakat sehat, 5) pendidikan sosial dalam bidang politik, dan 6) Pendidikan sosial dalam bidang lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Sumber Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dalam disertasi ini adalah ayat-ayat al-Qur’an yang memiliki kesamaan tema tentang pendidikan sosial. Data sekunder dalam penelitian ini yakni studi literatur. Metode pengumpulan data dan pendekatan dalam penelitian ini diperoleh melalui riset kepustakaan (library research).
Perbandingan Sumber Ilmu Pengetahuan (Ontologi) dalam Perspektif Islam dan Barat Ruhhayani, Siti; Shafarina, Rizka; Amelia, Leona Firda; Arief, Armai; Nurdiansyah, Nana Meily
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ontologi sebagai salah satu cabang filsafat ilmu mengkaji hakikat realitas dan eksistensi objek Khazanah. Dalam pandangan Islam, khazanah atau ilmu pengetahuan bersumber dari wahyu, akal budi, dan pengalaman empiris, serta mencakup realitas fisik dan metafisik yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, moral, dan ketuhanan. Sementara itu, pandangan Barat modern cenderung menekankan sumber ilmu pengetahuan yang rasional dan empiris, dengan objek yang dibatasi pada hal-hal yang dapat diindera dan diuji secara ilmiah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengulas perbandingan antara sumber dan hakikat ilmu dalam perspektif Islam dan Barat, dengan harapan dapat menjadi landasan bagi integrasi keilmuan yang mencerminkan dimensi spiritual dan humanistik secara seimbang. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif yang berbasis pada studi pustaka yang dilakukan dengan memahami dan mengkaji pendekatan ilmu yang berkaitan atau relevan dengan penelitian yang dilakukan. Ontologi ilmu dalam pandangan Islam berasal dari wahyu Allah SWT, meskipun tidak didefinisikan secara eksplisit dalam Qur'an. Sebaliknya, ontologi dalam pandangan Barat dipahami sebagai hasil pengalaman, rasionalitas, dan budaya sekuler yang berkembang tanpa dasar wahyu. Perbedaan ini turut mempengaruhi arah dan tujuan ilmu pengetahuan; Islam memandang ilmu sebagai sarana pengabdian kepada Tuhan, sedangkan Barat menekankan fungsi praktis dan penguasaan terhadap alam. Dengan demikian, pemahaman terhadap ontologi dari dua tradisi ini penting untuk membangun kerangka ilmu yang lebih menyeluruh dan bermakna.
INTEGRASI PENGETAHUAN AGAMA: ANALISIS PANDANGAN ISLAM DAN BARAT TERHADAP ILMU AGAMA Suryani, Hana; Wijaya, Agung; Marlina, Seli; Arief, Armai; Nurdiansyah, Nana Meily
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 23 No 2 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v23i2.4876

Abstract

Penelitian ini membahas tentang analisis pandangan Islam dan Barat terhadap ilmu agama dalam integrasi pengetahuan agama. Ilmu agama dalam pandangan Islam bersumber dari wahyu. Sedangkan dalam perspektif Barat, agama lebih menekankan pada pendekatan rasional dan empiris. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pandangan Islam dan Barat terhadap ilmu agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yang mendalam dengan pendekatan sistematis dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan menganalisis literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ilmu agama islam bersifat holistik dan integratif dengan menggabungkan wahyu, akal, dan intuisi sebagai sumber ilmu serta berperan dalam pembentukan akhlak, tatanan sosial, dan menjadi pedoman kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat. Implementasi dari ilmu agama menegaskan urgensinya dalam membangun generasi muda yang religius, beradab, dan kritis. Integrasi antara Islam dan Barat dalam ilmu agama dapat saling melengkapi dan memperkaya wawasan keilmuan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai teologis, etis dan sesuai perkembangan zaman.
PERBEDAAN PARADIGMA ILMU SOSIAL DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN BARAT Khairunnisa, Khairunnisa; Yaqin, Ahmad Kholil Ahya Ainul; Nisa, Afifah Zahratun; Arief, Armai; Nurdiansyah, Nana Meily
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 23 No 2 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v23i2.4955

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan epistemologis antara paradigma ilmu sosial dalam perspektif Islam dan Barat, serta mengevaluasi potensi paradigma Islam sebagai alternatif terhadap pendekatan ilmu sosial modern. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif, melalui analisis kritis terhadap literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paradigma Islam mendasarkan pengetahuan pada integrasi wahyu dan akal, sementara paradigma Barat cenderung berpijak pada rasionalisme dan empirisme. Pendekatan Islam memandang realitas sosial secara integral, melibatkan aspek material dan spiritual, berbeda dari kecenderungan sekuler dan positivistik dalam tradisi Barat. Perbedaan ini berdampak pada metodologi penelitian, di mana pendekatan Islam menekankan etika dan tujuan transendental dalam proses keilmuan. Temuan ini menunjukkan bahwa paradigma Islam tidak hanya menyuguhkan kerangka epistemologis alternatif, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan metodologi ilmu sosial yang lebih holistik dan berorientasi nilai.
INTEGRASI PSIKOLOGI ISLAM DAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGHADAPI KRISIS AKHLAK DI ERA DIGITALISASI Adzkia, Adinda Syika; Nirwani, Windi Surya; Yatima, Durrotul; Arief, Armai; Nurdiansyah, Nana Meily
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 23 No 2 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v23i2.4992

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam ranah pendidikan Islam. Digitalisasi memberikan peluang besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, namun di sisi lain juga menimbulkan tantangan psikologis yang kompleks. Artikel ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya integrasi Psikologi Islam dalam pendidikan Islam sebagai strategi untuk memperkuat karakter dan kesehatan mental peserta didik di era digital. Melalui pendekatan kualitatif dengan studi literatur, tulisan ini menyajikan urgensi nilai-nilai spiritual dalam menyeimbangkan kecanggihan teknologi dan kebutuhan psikologis manusia. Integrasi Psikologi Islam dapat menjadi solusi transformatif dalam mengatasi krisis moral, stres digital, serta degradasi spiritual di kalangan generasi muda Muslim. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi Psikologi Islam tidak hanya relevan, tetapi juga mendesak untuk diterapkan sebagai fondasi pendidikan yang mampu membangun generasi Muslim yang cerdas secara intelektual, matang secara emosional, dan kuat secara spiritual di era digital.
TINJAUAN EPISTEMOLOGIS TERHADAP METODE INTEGRASI TAUHID DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN Fatina, Ikfina Nawal; Khofifah, Siti; Arief, Armai; Nurdiansyah, Nana Meily; Hani'ah, Nabella Minhatul
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 23 No 2 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v23i2.5019

Abstract

Dewasa ini telah terjadi pembagian antara tauhid dan ilmu pengetahuan yang bersifat sekuler, sehingga mengakibatkan banyak perdebatan dan penyelewengan sikap moral dan spiritual bagi umat muslim. Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai prinsip dan nilai-nilai tauhid untuk dapat diintegrasikan ke dalam pengembangan ranah ilmu pengetahuan kontemporer sehingga diperoleh konsep keilmuan yang holistik dan sarat akan nilai-nilai spiritual. Analisis ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode tinjauan pustaka. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa implikasi dari integrasi nilai-nilai tauhid dalam pengembangan ilmu pengetahuan memberikan pandangan bahwa tauhid tidak hanya bermakna teologis tapi juga mempu memberikan ruang bagi landasan lainnya secara etis, entologis, dan aksiologis. Melalui integrasi ini, ilmu pengetahuan yang didapat akan lebih terarah dan memenuhi kebutuhan manusia baik secara material dan spiritual.
Conceptualization of Marine Vocational Education from the Perspective of the Quran: A Thematic-Philosophical Analysis Hakim, Bay Amri; Arief, Armai; Hariyadi, Muhammad
Hikami : Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 6 No. 1 (2025): JUNE
Publisher : STKQ Al-Hikam Depok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59622/jiat.v6i1.154

Abstract

This article aims to examine and formulate the concept of maritime vocational education from a thematic-philosophical Qur’anic perspective. It responds to the lack of comprehensive approaches that integrate Qur’anic values with the needs of maritime vocational education. Using a qualitative method through library research, this study applies thematic exegesis and a normative-philosophical approach. The findings reveal that the Qur’an contains numerous references to the sea and its management, reflecting educational principles such as ecological responsibility, productive work, and fair, sustainable resource use. The study also formulates core philosophical values underlying maritime vocational education, including tawhid, justice, sustainability, integration of knowledge and action, and religious humanism. This conceptualization is proposed as a relevant educational model to develop maritime generations who are both technically competent and morally transformative. The findings offer a strategic alternative for developing vocational education rooted in divine revelation while being responsive to contemporary socio-ecological challenges.
Co-Authors Adzkia, Adinda Syika Agung Wijaya, Agung Ahmad Zain Sarnoto Alifia Taufika Rahmah Aman, Moh Amelia, Leona Firda Andriyani Andriyani Ardiansyah, Bima Ashabul Kahfi Assya Meidia Sari Rahayu Asy'ari, Hasyim Busahdiar, Busahdiar Cahyanti, Alya Dwi Dewi Jam'siawati Ediansyah, Suherman Fatimatul Baroroh Fatina, Ikfina Nawal Fentin Ria Agustin Firdaus, Hilman Habudin Habudin Habudin, Habudin Hakim, Bay Amri Hani'ah, Nabella Minhatul Hanif, Syauqi Hanifah, Ulil Kawaki Bullaili Hariyadi, Muhammad Hasyim Asy'ari Hasyim Asy’ari Hudriyah Hudriyah Hudriyah Hudriyah Jam'siawati, Dewi Janiary, Annisa Claudia Jannah, Yasmin Putri Karmila, Dela Silmi Khaeroni Khaeroni Khaeroni, Khaeroni Khairunnisa Khairunnisa Khofifah, Fadhiati Khofifah, Siti Kurniawan Kurniawan Kusumadinata, Husain Marlina, Seli Masyitoh Chusnan Mohamad Erihadiana, Mohamad Muassomah Muassomah Muhamad Wijaksono Muhamad Wijaksono Muhammad Hariyadi Muhammad Husni Abdulah Pakarti Nabila, Aura Nana Meily Nurdiansyah Nirwani, Windi Surya Nisa, Afifah Zahratun Novit Rizal Putra Nugroho, Bagas Nurrijal Nur Arfiyah Febriani Nur Arfiyah Febriani Nur Arfiyah Febriani Nurlailiyah, Eva Putri Balqis, Putri Qolbi, Rahayu Zahrotun Rafid Mauludi Rahmad, Saiful Rahmawati, Evi Kurnia Resnaulita, Affra Robi’atul Hadawiyah Ruhhayani, Siti Sepudin, Mohammad Fahmi Shafarina, Rizka Subur Wijaya Suryani, Hana Syah, Muhibbin Syaiful Mustofa Syamsul Aripin Tasya, Afiziya Ufi Taufik Maulana Yaqin, Ahmad Kholil Ahya Ainul Yatima, Durrotul Yusof, Nabilah binti Zukhripa, Ripal