Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBENTUKAN SAKOLA KARAJINAN RAKYAT CIPACING Gunawan, Wahju; Humaedi, Sahadi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2018): Vol 5, No. 1 (2018): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.316 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v5i1.17264

Abstract

ABSTRACT The PPMP OKK activities entitled "The Establishment of Sakola Karajinan Rakyat in Cipacing" is located at RW 01 on Cipacing Village in Jatinangor, Sumedang. The purpose of its establishment is to overcome poverty in society if it is done in a sustainable and comprehensive manner. Besides that, it is able to regenerate the art of local people’s craft for the outsiders in a systematically, successfully, and appropriately.With the implementation of this kind of activity, it is hoped that people can see directly about the process of making their craft and at the same time they can share their knowledge with the craftsmen as well. The craftsmen themselves were hoping to teach their knowledge to the next generation, so that in the future they can maintain this craft’s culture and also pass it on to the next generation.The activities that have been done here are intended to introduce various of original crafts that comes from Cipacing in order to be able to compete to a wider market share, so it can help them to improve the economy as well, which so far their economies are still relatively low. Most of the craftsmen can sell their craft directly to consumers through the learning process that is carried out at an affordable price. Based on these activities, they are able to achieve a good profit. ABSTRAK PPMP OKK ini berjudul “Pembentukan Sakola Karajinan Rakyat Cipacing” di RW 01 Desa Cipacing, Kec, Jatinangor, Kab, Sumedang. Adapun tujuan dari Sakola Karajinan Rakyat yang secara berkelanjutan dan menyeluruh dapat mengatasi kemiskinan di masyarakat serta dapat meregenasikan seni kerajinan masyarakat lokal ke masyarakat luar dengan sistematis dan berhasil guna serta tepat guna.Dengan adanya kegiatan “Sakola Karajinan Rakyat” ini diharapkan masyarakat bisa langsung datang melihat proses pembuatan kerajinan, dan berbagi ilmu dengan para pengrajin. Masyarakat pengrajin itu sendiri diharapkan mampu menjadi ‘guru’ atau mengajarkan ilmunya, sehingga dapat mempertahankan budaya dan mewariskannya kepada generasi selanjutnya.Kegiatan Sakola Karajinan Rakyat ini bertujuan untuk memperkenalkan kerajinan Cipacing ke mangsa pasar yang lebih luas, sehingga membantu mengangkat perekonomian para pengarajin yang selama ini masih tergolong rendah. Sehingga, mayoritas para pengrajin dapat menjual kerajinannya langsung kepada konsumen melalui proses pembelajaran di sakola tersebut dengan harga yang terjangkau konsumen, sehingga keuntungannya banyak diambil oleh para pengrajin.
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA (ADOLESCENT SUBSTANCE ABUSE) AMANDA, MAUDY PRITHA; HUMAEDI, SAHADI; SANTOSO, MEILANNY BUDIARTI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.937 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14392

Abstract

Permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang bersifat urgent dan kompleks. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasalahan ini menjadi marak. Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan, seiring meningkatnya pengungkapan kasus tindak kejahatan narkoba yang semakin beragam polanya dan semakin masif pula jaringan sindikatnya. Masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dunia, pada umumnya saat ini sedang dihadapkan pada keadaan yang sangat mengkhawatirkan akibat maraknya pemakaian bermacam-macam jenis narkoba secara ilegal. Kekhawatiran ini semakin di pertajam akibat maraknya peredaran gelap narkotika yang telah merebak di segala lapisan masyarakat, termasuk di kalangan generasi muda. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara pada masa mendatang. Perilaku sebagian remaja yang secara nyata telah jauh mengabaikan nilai-nilai kaidah dan norma serta hukum yang berlaku di tengah kehidupan masyarakat menjadi salah satu penyebab maraknya penggunaan narkoba di kalangan generasi muda. Dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat masih banyak dijumpai remaja yang masih melakukan penyalahgunaan narkoba.
PELAYANAN LANJUT USIA TERLANTAR DALAM PANTI Sulastri, Sri; Humaedi, Sahadi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1268.26 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i1.14225

Abstract

Jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun keatas) akan terus meningkat. Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia berhubungan positif dengan Ageing index dan sebaliknya berhubungan negatif dengan Potential Support Ratio. Jika pendapatan penduduk yang bekerja sebagai pendukung penduduk lansia tidak menunjukkan peningkatan berarti, maka jumlah penduduk lansia terlantar akan terus meningkat. Jumlah penduduk lansia wanita cenderung lebih banyak dan lebih rentan daripada pria karena tingkat partisipasi angkatan kerjanya rendah, lebih banyak yang berstatus lajang dan tinggal sendiri, dan berpendidikan rendah. Kebijakan perlindungan lansia saat ini lebih mengedepankan pelaksanaan kesejahteraan sosial dengan kelompok sasaran prioritas yaitu penduduk lansia terlantar. Kegiatan pelayanan lebih ditujukan untuk perlindungan dan rehabilitasi sosial, diantaranya melalui panti reguler. Dalam RPJMD 2015-2019 dikembangkan kebijakan Perawatan Jangka Panjang (Long-Term Care) yang dilaksanakan oleh 3 komponen utama yaitu pemerintah, masyarakat, dan rumah tangga. Pemerintah bertugas untuk menyediakan sistem asuransi LTC dan layanan berbasis institusi melalui panti; masyarakat menyediakan layanan berbasis komunitas, dan rumah tangga melaksanakan layanan berbasis rumah tangga. Tulisan ini ditujukan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi penduduk lanjut usia dan pelayanan lanjut usia terlantar dalam panti. Dari hasil penelusuran beberapa literatur terkait diperoleh informasi bahwa Kelompok sasaran pelayanan sosial dalam panti, termasuk yang dikelola oleh pemerintah masih memilih lansia yang mampu mandiri dan memiliki keluarga, padahal mereka dapat dilayani melalui model layanan home care dan community care. Pelayanan dalam panti seyogyanya memilih lansia yang sudah tidak memiliki kemandirian yang tidak dapat ditangani oleh model pelayanan lain. Untuk itu, diperlukan pengembangan mekanisme penjangkauan lansia tersebut, proses pelayanan yang relevan, penyediaan sumberdaya manusia dan sarana pelayanan yang memadai.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Secara Mandiri dan Pemetaan Sosial Humaedi, Sahadi; Adharani, Yulinda; Herliani, Yusshy Kurnia
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2018): Vol 5, No. 1 (2018): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.768 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v5i1.16037

Abstract

Artikel ini, berisi tentang kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah secara mandiri dan pemetaan sosial yang dilakukan di wilayah RW 01 Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Latar belakang ditulisnya karya ini karena adanya permasalahan sampah di lingkungan RW 01 Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Tujuan jangka pendek diadakannya kegiatan ini adalah mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada khalayak sasaran tersebut mengenai pengelolaan sampah secara mandiri. Sementara tujuan jangka panjangnya adalah merubah pola dan perilaku masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Pada kegiatan ini, terdapat dua kegiatan besar yaitu kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat dan kegiatan pemetaan social. Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah secara mandiri dilaksanakan dengan berbagai kegiatan pelatihan yang mendukung pengelolaan sampah secara mandiri. Kegiatan pelatihan ini dipandu oleh narasumber (tenaga ahli) sebagai fasilitator dan dibantu dengan seperangkat alat untuk melakukan simulasi atau praktik secara langsung. Sementara kegiatan pemetaan sosial akan dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah kaji-tindak. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kelompok sasaran dalam mengelola sampah secara organik dan diharapkan pula dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat.Kata Kunci: Sampah, Peningkatan Kapasitas, Pemetaan Sosial
PERAN KELUARGA DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA LESTARI, ERIESKA GITA; HUMAEDI, SAHADI; SANTOSO, MELAINNY BUDIARTI; HASANAH, DESSY
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.612 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14231

Abstract

Masa remaja merupakan suatu periode yang penuh dengan perubahan serta rentan munculnya masalah terutama dalam kenakalan remaja. Perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa transisi remaja merupakan masa yang paling menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, untuk mengurangi benturan gejolak remaja dan untuk memberi kesempatan agar remaja dapat mengembangkan dirinya secara optimal, perlu diciptakan kondisi lingkungan terdekat yang sestabil mungkin, khususnya lingkungan keluarga. Keadaan keluarga yang ditandai dengan hubungan suami-istri yang harmonis akan lebih menjamin remaja bisa melewati masa transisinya dengan mulus dan tidak merasa terganggu. Adapun beberapa peran yang dapat dilakukan orang tua dalam menanggulangi kenkalan remaja meliputi; Orangt ua harus menjadi teladan sikap dan ucapan pada anaknya, motivasi anak, orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. Orang tua berusaha menciptakan keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja. serta membantu remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik remaja.
MANAJEMEN KASUS TINDAK KEKERASAN ANAK DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK P2TP2A PROVINSI DKI JAKARTA Tamimi, Sarah Farahdita; Humaedi, Sahadi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.409 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i1.14220

Abstract

Sebagai makhluk hidup dalam melalui fase-fase kehidupannya tentu tidak akan terlepas dari berbagai permasalahan. Pada fase anak ini pun dipastikan akan menghadapi masalah-masalah kehidupan. Masalah yang dialami oleh anak dapat terdapat berbagai macam mulai dari secara biologis atau fisik, psikis (mental) dan sosialnya. Banyak pula anak yang mengalami kekerasan oleh keluarganya sendiri sehingga mereka membuthkan perhatian khusus dari pihak lain untuk menangani permasalahan yang ada pada dirinya.Artikel ini membahas tentang manajemen kasus yang dilakukan pekerja sosial di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Provinsi DKI Jakarta dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Diketahui bahwa angka kasus kekerasan terhadap anak meningkat dari tahun ke tahun. Ini merupakan penanganan isu yang membutuhkan penanganan dengan tepat karena dampaknya sangat berbahaya pada pertumbuhan anak secara fisik dan mental. Salah satu cara untuk menangani kasus tersebut adalah dengan manajemen kasus dan ditangani oleh tenaga profesional. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Provinsi DKI Jakarta menangani kasus tersebut dengan pekerja sosial sebagai manajer kasus. Tujuan dari manajer kasus adalah untuk membantu klien mendapatkan kebutuhan mereka agar keberfungsian sosialnya kembali.
KENAKALAN REMAJA DAN PENANGANANNYA SUMARA, DADAN SUMARA; HUMAEDI, SAHADI; SANTOSO, MEILANNY BUDIARTI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.134 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14393

Abstract

Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Namun saat ini banyak sekali yang terjadi pada diri remaja, seperti narkoba dan genk motor. Hal ini merupakan masalah yang sudah tidak asing lagi. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Banyak sekali faktor internal dan eksternal penyebab kenakalan remaja yang perlu diperhatikan. Untuk mengatasinya maka bimbingan dari orang tua dan juga lingkungan yang baik bisa menjadi penentu bagi perkembangan remaja tersebut.
FENOMENA WARIA DAN DAMPAK JANGKA PANJANG GANGGUAN PSIKIS KORBAN KEKERASAN SEKSUAL ANAK AR-RIDHO, ALI; SANTOSO, MEILANNY BUDIARTI; HUMAEDI, SAHADI; KRISNANI, HETTY
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.593 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14226

Abstract

Fenomena waria masih merupakan masalah yang belum mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat. Permasalahan mereka belum mendapatkan urgensi intervensi baik dari kalangan akademisi maupun profesional. Fenomena ini juga masih banyak meninggalkan tanya Tanya besar di dalam masyarakat, yaitu terkait sebab dari permasalahan yang mereka hadapi. Terdapat banyak dimensi yang dapat dikaji untuk menjelaskan fenomena ini salah satunya dengan menggunakan kajian konstruksi emosional dalam ilmu psikologi yang menjelaskan tentang terbentuknya proses mental seseorang berdasarkan memori masa lalu. Dalam tulisan ini penulis menggunakan pendekatan kajian konstruksi emosional tersebut untuk mengurai sebab dan akar permasalaha waria yang kemudian dari kajian tersebut dapat ditentukan metode untuk mencegah dan mengintervensi permasalahan waria.
PERUBAHAN POLA PIKIR MASYARAKAT MENGENAI SAMPAH MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK DI DESA GENTENG, KECAMATAN SUKASARI, KAB. SUMEDANG KRISNANI, HETTY; HUMAEDI, SAHADI; Ferdryansyah, Muhammad; ASIAH, DESSY HASANAH SITI; BASAR, GIGIN G. KAMIL; SULASTRI, SRI; MULYANA, NANDANG
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.672 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14345

Abstract

Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ini dilatarbelakangi oleh pola pikir masyarakat yang masih menganggap bahwa sampah adalah sumber masalah, sehingga masyarakat umumnya menilai bahwa sampah adalah benda yang sudah tidak ada manfaatnya. Masyarakat belum terarah pada pemikiran bahwa sampah bila dikelola dan diolah dapat menjadi potensi yang menguntungkan bagi masyarakat itu sendiri. Kegiatan PPM di adakan di Desa Genteng, Kec. Sukasari, Kab. Sumedang yang memang masih memiliki masalah yang terkait dengan sampah tersebut. Desa Genteng merupakan salah satu desa yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, namun pengelolaan sumber daya alam tersebut seringkali menimbulkan dampak terhadap peningkatan jumlah sampah organic dan non-organik yang belum ditangani dengan tepat.Dalam mengatasi masalah tersebut, tim bermaksud mengadakan kegiatan berupa pelatihan mengenai pengolahan sampah organik dan non organik yang dihasilkan dari pengelolaan sumber daya alam maupun sampah rumah tangga. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat sadar bahwa sampah bukan lagi sebuah masalah, namun justru sampah adalah potensi yang menguntungkan bilamana masyarakat memahami dan memiliki keterampilan dalam mengolah sampah tersebut. Kegiatan PPM ini akan berlangsung selama 7 bulan, dan dapat ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan yang mendukung hasil pelatihan pengolahan sampah tersebut.Hasil dari kegiatan pelatihan tersebut, nampak bahwa warga lebih termotivasi untuk mulai memilah sampah organik dan non-organik dengan metode pengolahan dan pengelolaan yang bernilai ekonomis sebagai potensi usaha yang ramah lingkungan. 
PEMBERDAYAAN PETANI KOPI MELALUI PENGUATAN KAPASITAS DALAM PENGOLAHAN HASIL KOPI DI DESA GENTENG, KECAMATAN SUKASARI, KAB. SUMEDANG APSARI, NURLIANA CIPTA; GUTAMA, ARIE SURYA; NURWATI, NUNUNG; WIBOWO, HERY; RESNAWATY, RISNA; DARWIS, RUDI SAPRUDIN; SANTOSO, MEILANNY BUDIARTI; HUMAEDI, SAHADI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.565 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14346

Abstract

Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, termasuk dalam kategori dataran tinggi dengan ketinggian tempat 800-1200 mdpl. Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, termasuk dalam kategori dataran tinggi dengan ketinggian tempat 800-1200 mdpl. Salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Genteng adalah pada sektor perkebunan yaitu kebun kopi, yang telah menjadi menjadi roda perekonomian dalam menopang kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan hasil assessment lapangan mengenai kondisi masyarakat akan ketersediaan kegiatan pelestarian lingkungan hidup, maka dapat ditinjau bahwa masyarakat belum memiliki kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup atas dasar hasil dari kegiatan perekonomian masyarakat sehingga memungkinkan terjadinya kesinambungan antara kegiatan perekonomian masyarakat dengan pelestarian lingkungan hidup.Dalam hal ini, maka potensi untuk pengendalian stabilitas lingkungan hidup dapat ditelaah dari keadaan mayoritas mata pencaharian warga yang didominasi oleh Petani Kopi. Mitra tidak mampu memasarkan secara maksimal hasil kopi, salah satu kendala yang dirasakan oleh mitra adalah kemasan produk yang kurang memadai. Selain itu mitra juga berikeinginan untuk dapat mengolah biji kopi menjadi kopi yang siap saji dengan kualitas yang bagus. Maka dapat ditinjau bahwa perlu diadakannya program Pengabdian Kepada Masyarakat melalui kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Petani Kopi Melalui Penguatan Kapasitas Dalam Pengolahan Hasil Kopi di Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.
Co-Authors 'Ashifa, Fathia Nur A. Rachim, Hadiyanto Adiansyah, Wandi Adiningrat, Rahadean Karunia Agus Wahyudi Riana Alifa, Nazmi Nur AMANDA, MAUDY PRITHA Anissa Lestari Kadiyono Antik Bintari Aprilia, Marwah Dwita AR-RIDHO, ALI Arie Surya Gutama, Arie Surya arifah, rifdah Aritonang, Johan Immanuel Asyia, Arifah Di'Faeni Nurul Aulia Rahmawati, Aulia BASAR, GIGIN G. KAMIL Binahayati Rusyidi Budhi Wibhawa, Budhi Budi M. Taftazani Budi Muhammad Taftazani, Budi Muhammad Cecep Cecep, Cecep Damayanty, Siska Darwis, Rudi S. Dessy Hasanah Siti Asiah Dessy Hasanah, Dessy Dewi, Adilla Nur Fitria Eva Nuriyah Hidayat Fauziah Hanum Firsanty, Farah Puti Gabriela Chrisnita Vani, Gabriela Chrisnita Gigin Ginanjar Kamil Basar Hadiyanto A. Rachim, Hadiyanto A. Hanifah, Diva Salma Herdiana, Naufaldy Azzura Hery Wibowo, Hery Hetty Krisnani, Hetty Islinawati Soleh, Islinawati Jatnika, Dyana Chusnulitta Kamal , Mustfa Khofiffah, Fanesha Kudus, Imaunudin Lesmana, Aditya Candra LESTARI, ERIESKA GITA Loho, Albertina N. Maulana Irfan, Maulana Meilanny Budiarti S., Meilanny Budiarti Meilanny Budiarti Santoso, Meilanny Budiarti Mirajani, Inara Muhammad Ferdryansyah, Muhammad Muhammad Rivai Nabila Thifallya Regina Nadia Uswatun Hasanah, Nadia Uswatun Nadira Putri Kowara Nandang Mulyana, Nandang NOVIANI P, UTAMI ZAHIRAH Novita Destiana, Novita Nunung Nurwati Nurliana Cipta Apsari Nurwari, R. Nunung O.G, Audina Rahayu Parhusip, Morina Caroline Peachilia, Ifally Pramesia Putri Rahakbaw, Nancy Rahayu, Wefina Rahmani, Sarah Azka Ramada, Indrihastuti Rizkia Ramadhan Pancasilawan Rezkia Maghriby Yoandra Ridwananda, Zakiyyah B. Risna Resnawaty, Risna Rudi Saprudin Darwis, Rudi Saprudin Safitri, Fani Wahyu Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo, Santoso Tri Santoso, Meilanny SANTOSO, MELAINNY BUDIARTI Saraswati Widuri Sekarsari, Resti K. Siti Nur Aisyah Soni Akhmad Nulhaqim Sri Sulastri SUMARA, DADAN SUMARA Susanto, Meilanny Budiarti Suwandi, Ariq Akmal Syammas Perdana, Syammas Tamimi, Sarah Farahdita Wahju Gunawan, Wahju Wandi Adiansah, Wandi Wulandari, Arinda Putri Yulinda Adharani, Yulinda Yuningsih, Yuyun Yusshy Kurnia Herliani, Yusshy Kurnia Yustika Tri Dewi, Yustika Tri Zahra Anindya Putri ZAKIYAH, ELA ZAIN Zulhaeni, Zulhaeni