Claim Missing Document
Check
Articles

Corporate Social Responsibility and Services for People with Disabilities Raharjo, Santoso Tri; Apsari, Nurliana Cipta; Santoso, Meilanny Budiarti; Humaedi, Sahadi
Asean Social Work Journal Vol. 12 No. 1, June 2024
Publisher : Indonesian Social Work Consortium (ISWC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58671/aswj.v12i1.72

Abstract

Besides making profits, companies have an important duty toward society and the environment. This obligation is manifested in the corporate social responsibility (CSR) program, governed in Indonesia by Law Number 40/2007 on limited liability companies and Law Number 25/2007 on capital investment. By targeting individuals with disabilities, CSR programs can have a significant impact on the lives of those who often face significant challenges. Supporting and empowering individuals with disabilities benefits these individuals and creates a more inclusive and diverse society. By investing in these programs, companies can demonstrate their commitment to social responsibility, improve their reputation, and ultimately contribute to a better world. This article discusses CSR services in Indonesia for people with disabilities using the literature review research. The research found that CSR programs for people with disabilities in Indonesia focus on community services and community empowerment programs. With this program, companies not only provide financial assistance to people with disabilities but also enable people with disabilities through education, training, and empowerment programs. This study found that CSR services for people with disabilities in Indonesia positively impact socioeconomic conditions and contribute to a more inclusive and sustainable development. This study advocates the increasing collaboration with various stakeholders, including the government, NGOs, academics, and the community to ensure the sustainability of the program. The CSR programs are expanded to encompass more rights of people with disabilities.  
Potensi Implementasi Pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Kampung Wisata Cigadung: Potensi Implementasi Pendekatan Asset Based Community Development (Abcd) Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Di Kampung Wisata Cigadung Rahmawati, Aulia; Peachilia, Ifally Pramesia Putri; Hanifah, Diva Salma; Humaedi, Sahadi
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 23 No 1 (2024): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v23i1.1109

Abstract

Village was identified as a potential tourist destination for implementing this ABCD approachThis article aims to explain the implementation of the Asset-Based Community Development approach in the Cigadung Creative Village. This research uses a qualitative data analysis method, which involves describing and describing the data collected without intending to make general conclusions. The Cigadung Creative Tourism Village was found to have great potential in the aspects of human capital and social capital. Apart from that, this village has adequate physical capital, reflected in infrastructure and easy access, supported by good environmental capital. Financially, the Cigadung Creative Tourism Village also has sufficient resources to support its development. The Asset-Based Community Development (ABCD) approach is described as an alternative strategy for community development, challenging top-down needs-based approaches and aimed at helping underserved communities. Cigadung Creative Tourism.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pengolahan Kopi Di Dusun Banjaran, Desa Banyuresmi, Kelurahan Sukasari, Kabupaten Sumedang Humaedi, Sahadi; Santoso, Meilanny Budiarti; Apsari, Nurliana Cipta; Raharjo, Santoso Tri
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 3 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat memiliki berbagai potensi dan sumberdaya yang dapat dikembangkan. Seringkali, masyarakat belum sadar akan hal tersebut. Pengembangan masyarakat berbasis aset dapat menjadi pilihan untuk memperkuat aset komunitas dan membangun kapasitas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Desa Banjaran, Dusun Banyuresmi memiliki potensi komoditas kopi yang melimpah. Namun, masih terdapat peluang pengembangan potensi kopi di wilayah tersebut. Petani kopi belum memiliki keterampilan dan pengetahuan terkait pengolahan kopi. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada pengembangan potensi kopi melalui pelatihan pengolahan kopi dan pengemasan bagi masyarakat khususnya para petani kopi di Dusun Banjaran, Desa Banyuresmi. Kelompok sasaran program adalah para petani yang berhimpun dalam kelompok tani Banjarsari 1 dan Banjarsari 2 di Dusun Banjaran, Desa Banyuresmi. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani dalam mengolah hingga mengemas produk olahan kopi untuk meningkatkan nilai jual sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka. Narasumber kegiatan tersebut merupakan orang yang telah ahli dan berhasil dalam mengolah dan menjual produk olahan kopi. Kegiatan pengabdian dilakasanakan dengan metode kaji tindak melalui pelatihan pengolahan kopi. Hasilnya menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan peserta pelatihan terkait pengolahan kopi hinggan pengemasan produk olahan kopi.
KOMUNIKASI VERTIKAL DAN HORIZONTAL MASYARAKAT DALAM MITIGASI GEMPA BUMI DESA BANDORASAKULON, KECAMATAN CILIMUS, KABUPATEN KUNINGAN Adiningrat, Rahadean Karunia; Gutama, Arie Surya; Humaedi, Sahadi
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 2 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i2.52931

Abstract

Adanya risiko gempa bumi di sekitar wilayah Gunung Ciremai dan sesar Baribis segmen Ciremai mengakibatkan Desa Bandorasakulon memiliki risiko terhadap bencana gempa bumi. Oleh karena itu, artikel ini membahas pentingnya komunikasi vertikal dan horizontal sebagai inti dari penyampaian informasi dan koordinasi antara masyarakat dengan pemerintah desa dalam mitigasi bencana gempa bumi di Desa Bandorasakulon. Metode dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif yang menggunakan purposive sampling dengan jumlah 30 responden dari total 5 dusun berbentuk sajian data distribusi frekuensi jenis crosstabulation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas tanggapan responden adalah sangat setuju bahwa terbukanya akses komunikasi vertikal dan horizontal adalah hal yang penting untuk dijaga oleh seluruh masyarakat di Desa Bandorasakulon. Simpulan dari penelitian ini adalah terbukanya komunikasi vertikal dan horizontal masyarakat dibutuhkan untuk dapat membantu dalam berbagi informasi terkait bencana di sekitar, menghubungkan desa dengan pihak luar sebagai sumber pendukung mitigasi bencana, dan menumbuhkan kewaspadaan masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan aktivitas diskusi secara rutin sebagai bentuk menjaga komunikasi vertikal dan horizontal antara pemerintah desa dengan masyarakat. The risk of earthquakes around the Mount Ciremai and Baribis fault segment of Ciremai resulted in Bandorasakulon Village having a high risk of earthquakes. Therefore, this article discusses the importance of vertical and horizontal communication as the core of information delivery and coordination between the community and the village government in mitigating earthquake disasters at Bandorasacillon Village. The method in this study is descriptive quantitative approach that uses purposive sampling with a total of 30 respondents from 5 hamlets in the form of crosstabulation type frequency distribution data. The results of the study showed that the majority  of respondents' responses strongly agreed that open access to vertical and horizontal communication is important to be maintained by all communities in Bandorasakulon Village. The conclusion of this study is that vertical and horizontal communication of the community can help in sharing information related to disasters, connecting villages with outside parties as a source of disaster mitigation support, and fostering community awareness. Therefore, regular discussion activities are needed as a form of maintaining vertical and horizontal communication between the village government and the community.
Penguatan Potensi Ekonomi melalui Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Santoso, Meilanny Budiarti; Apsari, Nurliana Cipta; Raharjo, Santoso Tri; Humaedi, Sahadi
JE (Journal of Empowerment) Vol 5, No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v5i2.4700

Abstract

Abstrak Potensi ekonomi suatu daerah perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan ekonomi. Dusun Patenggeng, yang terletak di Desa Sukasari, memiliki berbagai potensi ekonomi, meliputi pertanian, peternakan, pengolahan sampah, dan perdagangan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan menguatkan potensi ekonomi Dusun Patenggeng melalui program-program yang dirancang oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Metode yang digunakan adalah kaji tindak, menggabungkan penelitian dan tindakan. Hasil menunjukkan bahwa program penguatan potensi ekonomi berjalan dengan baik, mencakup Program Penguatan Unit Usaha SukaMart, Program Sosialisasi Pemilahan Sampah, Program Sosialisasi Pemanfaatan Sampah dan Praktik Daur Ulang Sampah Plastik, serta Program Penguatan Kelompok Produksi Paving Block. Program ini meningkatkan pengetahuan peserta: 10%-30% dalam pemilahan sampah, 30%-50% dalam pemanfaatan sampah, dan 20%-40% dalam produksi paving block, mendukung penguatan ekonomi Dusun Patenggeng. Abstract The economic potential of a region needs to be optimally utilised to support economic growth and development. Patenggeng Hamlet, located in Sukasari Village, has various economic potentials, including agriculture, animal husbandry, waste processing, and trade. This community service activity aims to strengthen the economic potential of Patenggeng Hamlet through programmes designed by the Community Service Team (PKM). The method used is action review, combining research and action. The results show that the programme strengthening economic potential went well, including the SukaMart Business Unit Strengthening Program, Waste Sorting Socialisation Program, Waste Utilisation Socialisation Program and Plastic Waste Recycling Practice, and Paving Block Production Group Strengthening Program. The programme increased participants' knowledge: 10%-30% in waste sorting, 30%-50% in waste utilisation, and 20%-40% in paving block production, supporting the economic strengthening of Patenggeng Hamlet.
Analisis Potensi Desa Wisata dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Masyarakat di Desa Bangunkarya Kabupaten Pangandaran Alifa, Nazmi Nur; Humaedi, Sahadi; Gutama, Arie Surya
Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sd.v11i2.38562

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi desa wisata di Desa Bangunkarya dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat. Desa Bangunkarya adalah salah satu desa di Kecamatan Langkaplancar yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata. Desa wisata adalah komunitas pedesaan yang menawarkan pengalaman wisata dengan fokus pada budaya, tradisi, alam, dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Potensi desa wisata tidak dapat berkembang secara optimal dan berkelanjutan tanpa didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan mengambil bahan bacaan sebagai informasi dari berbagai sumber tulisan ilmiah seperti jurnal dan buku tentang potensi desa wisata, peningkatan kapasitas, dan pengembangan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Bangunkarya memiliki potensi wisata yang beragam dan unik. Desa ini memiliki daya tarik wisata alam seperti Bukit Durian dan Sungai Batu Kelir, serta aktivitas wisata yang menarik misalnya “Kikiciprikan” dan eksplorasi Goa Langkob. Desa Bangunkarya juga memiliki produk UMKM dari pertanian, perkebunan, dan peternakan yang berpotensi mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan. Sumber daya manusia yang berkualitas dinilai penting untuk memastikan pengembangan desa wisata yang berkelanjutan sehingga diperlukan upaya peningkatan kapasitas masyarakat. Penerapan strategi peningkatan kapasitas yang tepat dapat menjadikan Desa Bangunkarya sebagai destinasi wisata unggulan yang menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan.Kata kunci: Desa Bangunkarya, Desa Wisata, Peningkatan KapasitasAbstract This study aims to describe the potential of tourism villages in Bangunkarya Village in an effort to increase community capacity. Bangunkarya Village is one of the villages in Langkaplancar District that has the potential to be developed as a tourist village. A tourist village is a rural community that offers a tourist experience with a focus on the culture, traditions, nature, and daily life of the local people. The potential of tourism villages cannot develop optimally and sustainably without the support of quality human resources. The research method used is a literature study by taking reading materials as information from various scientific writing sources such as journals and books about the potential of tourism villages, capacity building, and community development. The results showed that Bangunkarya Village has diverse and unique tourism potential. This village has natural attractions such as Durian Hill and Batu Kelir River, as well as interesting tourist activities such as "Kikiciprikan" and exploration of Langkob Cave. Bangunkarya Village also has MSME products from agriculture, plantations, and animal husbandry that have the potential to support sustainable tourism development. Quality human resources are considered important to ensure the sustainable development of tourism villages, so efforts to increase community capacity are needed. The implementation of the right capacity building strategy can make Bangunkarya Village a leading tourist destination that offers a unique experience for tourists.Keywords: Desa Bangunkarya, Tourism Village, Capacity Building 
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN AMANAH FUND DI KAMPUNG DADAP DESA JATIMULYA, KECAMATAN KOSAMBI, KABUPATEN TANGERANG SELATAN, BANTEN Rahmani, Sarah Azka; Humaedi, Sahadi
Share : Social Work Journal Vol 14, No 2 (2024): Share : Social Work Journal
Publisher : University of Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v14i2.56636

Abstract

Bank keliling menjadi salah satu fenomena yang terjadi di Kampung Dadap, Kabupaten Tangerang. Masyarakat dengan perekonomian paling bawah dengan tingkat pendidikan yang rendah sering kali terjerat dengan penawaran pinjaman kredit dari “bank keliling”. Program Amanah Fund oleh Yayasan Bakrie Amanah hadir sebagai program pemberdayaan ekonomi yang memberikan pinjaman tanpa bunga. Dalam suatu program pemberdayaan, partisipasi masyarakat memiliki arti yang sangat penting. Dalam pelaksanaan program Amanah Fund di Kampung Dadap, kesadaran akan pentingnya partisipasi aktif dari penerima manfaat menjadi kunci utama. Program ini tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dan kontribusi masyarakat setempat. Partisipasi masyarakat menjadi fondasi kuat dalam menopang keberhasilan program ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan partisipasi masyarakat pada program Amanah Fund oleh Yayasan Bakrie Amanah di Kampung Dadap, Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan teori syarat partisipasi masyarakat Slamet (2003), yang terdiri dari syarat kesempatan, kemauan, kemampuan. Setelah partisipasi masyarakat memenuhi ketiga syarat tersebut, maka partisipasi diidentifikasi dalam 5 bentuk menurut Sastropoetro (1988). Bentuk partisipasi tersebut terdiri dari partisipasi pikiran, tenaga, keahlian, barang, dan uang. Metode yang diterapkan adalah kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus, menggabungkan studi lapangan dan studi pustaka melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Informan dipilih secara purposive, dan keabsahan data diuji menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam program Amanah Fund memenuhi seluruh syarat partisipasi dan meliputi seluruh bentuk partisipasi. The phenomenon of mobile banks has become prevalent in Kampung Dadap, Tangerang Regency. Individuals from the lowest economic strata, often with limited educational backgrounds, are frequently ensnared by credit offers from mobile banks. To address this issue, the Amanah Fund program, initiated by the Bakrie Amanah Foundation, was introduced as an economic empowerment initiative offering interest-free loans. In any empowerment program, community participation plays a pivotal role. Within the implementation of the Amanah Fund program in Kampung Dadap, awareness of the importance of active participation among beneficiaries is essential. This program cannot succeed without the support and contribution of the local community. Community participation serves as a strong foundation for the program's success. This study aims to examine the stages of community participation in the Amanah Fund program conducted by the Bakrie Amanah Foundation in Kampung Dadap, Tangerang Regency. The research employs Slamet's (2003) theory of participation prerequisites, which include opportunity, willingness, and ability. Once these prerequisites are fulfilled, participation is further analyzed through five forms as defined by Sastropoetro (1988): intellectual, physical, expertise, material, and financial contributions. The study adopts a qualitative descriptive method with a case study design, combining fieldwork and literature review through observation, interviews, and document analysis. Informants were selected purposively, and data validity was ensured using source triangulation. The findings reveal that community participation in the Amanah Fund program met all prerequisites of participation and encompassed all five forms of participation.
STRES DAN STRATEGI EMOTION-FOCUSED COPING ANAK BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI LPKA KELAS II BANDUNG 'Ashifa, Fathia Nur; Humaedi, Sahadi
Share : Social Work Journal Vol 14, No 2 (2024): Share : Social Work Journal
Publisher : University of Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v14i2.56715

Abstract

Fenomena keterlibatan anak dalam tindakan kejahatan membuat mereka berkonflik dengan hukum semakin banyak dijumpai. Anak yang terbukti melakukan tindakan kejahatan dapat dijatuhi hukuman pidana sehingga akan ditempatkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Kehidupan di Lembaga Pembinaan ternyata berpengaruh terhadap kondisi psikologis anak binaan. Terpisahnya anak binaan dengan keluarga dan lingkungan asalnya, terbatasnya interaksi anak dengan dunia dan masyarakat luar, adanya keterbatasan ruang dan waktu untuk melakukan berbagai aktivitas dapat menimbulkan stres bagi anak yang sedang menjalani masa pembinaannya. Untuk itu, diperlukan kemampuan strategi emotion focused coping yang baik untuk dapat mengatasi stresor bagi anak yang berkonflik dengan hukum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian berjumlah 3 orang dan merupakan anak yang berkonflik dengan hukum berumur 16-20 tahun di LPKA Kelas II Bandung. Kondisi stres yang dialami oleh subjek dalam gejala fisik yaitu sulit tidur, gelisah, gugup, sulit untuk berkonsentrasi, merasa takut gagal, mudah lupa, sedih, mudah marah, kecewa, jenuh, menyesal, menarik diri dan tidak bisa rileks. Kemudian dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketiga subjek menggunakan kelima dimensi emotion focused coping yaitu distancing, escape avoidance, accepting responsibility, self control, dan positive reapraisal. The phenomenon of involvement of children in criminal acts making them conflict with the law is increasingly found. A child who is found to have committed a criminal offence can be sentenced to criminal punishment, so that he will be placed in a special child-building institution. (LPKA). Life at the Construction Institute turns out to have an influence on the psychological condition of the child. The separation of children from their families and their surroundings, the limited interaction of children with the outside world and society, the limitation of space and time for various activities can be stressful for children undergoing their construction. For that, a good emotion focused coping strategy is required to be able to cope with the stressor for children in conflict with the law. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Subjects in the study consisted of 3 people and were children in conflict with the law aged 16-20 years in LPKA Class II Bandung. Stressful conditions experienced by the subject in physical symptoms are difficulty sleeping, restlessness, nervousness, difficulty concentrating, fear of failure, forgetfulness, sadness, anger, frustration, saturation, regret, withdrawal and unable to relax. Later from this study it can be concluded that the three subjects use the five dimensions of emotion focused coping: distancing, escape avoidance, accepting responsibility, self control, and positive reapraisal.
NILAI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KOMPETENSI PENGELOLA PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT WISATA KONSERVASI PENYU Herdiana, Naufaldy Azzura; Humaedi, Sahadi
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 2 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i2.54381

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepuasan masyarakat terhadap kompetensi pengelola program PPM wisata konservasi penyu. Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang konservasi penyu sisik guna mengubah budaya konsumsi penyu. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Kompetensi pengelola program dinilai berdasarkan empat indikator utama: kemampuan menyampaikan informasi secara jelas, inovasi yang dilakukan, kejelasan identitas pengelola, dan pemahaman pengunjung tentang fungsi pengelola. Dengan metode deskriptif kuantitatif dan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, penelitian ini menemukan bahwa masyarakat memiliki persepsi positif terhadap kompetensi pengelola program PPM wisata konservasi penyu. This study aims to evaluate community satisfaction with the competence of managers in the Turtle Conservation Tourism Community Development Program (PPM). The program focuses on educating the community about hawksbill turtle conservation to shift cultural practices away from consuming turtles. The evaluation is conducted using the Community Satisfaction Index (IKM). The competence of program managers is assessed based on four key indicators: their ability to clearly communicate information, the innovations they introduce, the clarity of their identity, and visitors' understanding of their role. Using a quantitative descriptive approach and questionnaires for data collection, the study found that the community generally holds a positive perception of the competence of the program’s managers.
PROGRAM PEMERINTAH DAN DINAMIKA PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK OPTIMALISASI KEBERFUNGSIAN SOSIAL Jatnika, Dyana Chusnulitta; Humaedi, Sahadi; Firsanty, Farah Puti
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 2 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i2.60625

Abstract

Partisipasi masyarakat dalam program pemerintah memegang peranan penting dalam mengoptimalkan potensi keberfungsian sosial masyarakat. Kajian dalam penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika partisipasi masyarakat dalam program pemerintah serta dampaknya terhadap keberfungsian sosial. Pendekatan studi kepustakaan digunakan untuk menganalisis literatur yang relevan, memanfaatkan data dari jurnal ilmiah, buku, dan dokumen kebijakan. Hasil kajian dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat bervariasi, tergantung pada konteks sosial, ekonomi, dan budaya. Partisipasi aktif dalam perencanaan program cenderung meningkatkan rasa memiliki terhadap program, sementara keterlibatan yang efektif pada tahap pelaksanaan dan evaluasi mampu memperkuat kohesi sosial, solidaritas komunitas, dan kepercayaan terhadap pemerintah. Namun, ditemukan bahwa hambatan dalam komunikasi, kurangnya transparansi, dan kapasitas masyarakat yang terbatas sering menjadi kendala dalam menciptakan partisipasi yang inklusif dan berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi peningkatan kapasitas masyarakat, transparansi informasi, dan pendekatan yang inklusif sangat penting untuk meningkatkan efektivitas partisipasi masyarakat.  Community participation in government programs plays a crucial role in optimizing the potential for social functioning within society. This study aims to explore the dynamics of community participation in government programs and its impact on social functioning. A library research approach was used to analyze relevant literature, utilizing data from scientific journals, books, and policy documents. The findings of this study indicate that the level of community participation varies depending on social, economic, and cultural contexts. Active participation in program planning tends to enhance a sense of ownership, while effective engagement in the implementation and evaluation stages strengthens social cohesion, community solidarity, and trust in the government. However, communication barriers, lack of transparency, and limited community capacity are often obstacles to creating inclusive and sustainable participation. This study concludes that strategies to enhance community capacity, ensure information transparency, and adopt inclusive approaches are crucial to improving the effectiveness of community participation.
Co-Authors 'Ashifa, Fathia Nur A. Rachim, Hadiyanto Adiansyah, Wandi Adiningrat, Rahadean Karunia Agus Wahyudi Riana Alifa, Nazmi Nur AMANDA, MAUDY PRITHA Anissa Lestari Kadiyono Antik Bintari Aprilia, Marwah Dwita AR-RIDHO, ALI Arie Surya Gutama, Arie Surya arifah, rifdah Aritonang, Johan Immanuel Asyia, Arifah Di'Faeni Nurul Aulia Rahmawati, Aulia BASAR, GIGIN G. KAMIL Binahayati Rusyidi Budhi Wibhawa, Budhi Budi M. Taftazani Budi Muhammad Taftazani, Budi Muhammad Cecep Cecep, Cecep Damayanty, Siska Darwis, Rudi S. Dessy Hasanah Siti Asiah Dessy Hasanah, Dessy Dewi, Adilla Nur Fitria Eva Nuriyah Hidayat Fauziah Hanum Firsanty, Farah Puti Gabriela Chrisnita Vani, Gabriela Chrisnita Gigin Ginanjar Kamil Basar Hadiyanto A. Rachim, Hadiyanto A. Hanifah, Diva Salma Herdiana, Naufaldy Azzura Hery Wibowo, Hery Hetty Krisnani, Hetty Islinawati Soleh, Islinawati Jatnika, Dyana Chusnulitta Kamal , Mustfa Khofiffah, Fanesha Kudus, Imaunudin Lesmana, Aditya Candra LESTARI, ERIESKA GITA Loho, Albertina N. Maulana Irfan, Maulana Meilanny Budiarti S., Meilanny Budiarti Meilanny Budiarti Santoso, Meilanny Budiarti Mirajani, Inara Muhammad Ferdryansyah, Muhammad Muhammad Rivai Nabila Thifallya Regina Nadia Uswatun Hasanah, Nadia Uswatun Nadira Putri Kowara Nandang Mulyana, Nandang NOVIANI P, UTAMI ZAHIRAH Novita Destiana, Novita Nunung Nurwati Nurliana Cipta Apsari Nurwari, R. Nunung O.G, Audina Rahayu Parhusip, Morina Caroline Peachilia, Ifally Pramesia Putri Rahakbaw, Nancy Rahayu, Wefina Rahmani, Sarah Azka Ramada, Indrihastuti Rizkia Ramadhan Pancasilawan Rezkia Maghriby Yoandra Ridwananda, Zakiyyah B. Risna Resnawaty, Risna Rudi Saprudin Darwis, Rudi Saprudin Safitri, Fani Wahyu Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo, Santoso Tri Santoso, Meilanny SANTOSO, MELAINNY BUDIARTI Saraswati Widuri Sekarsari, Resti K. Siti Nur Aisyah Soni Akhmad Nulhaqim Sri Sulastri SUMARA, DADAN SUMARA Susanto, Meilanny Budiarti Suwandi, Ariq Akmal Syammas Perdana, Syammas Tamimi, Sarah Farahdita Wahju Gunawan, Wahju Wandi Adiansah, Wandi Wulandari, Arinda Putri Yulinda Adharani, Yulinda Yuningsih, Yuyun Yusshy Kurnia Herliani, Yusshy Kurnia Yustika Tri Dewi, Yustika Tri Zahra Anindya Putri ZAKIYAH, ELA ZAIN Zulhaeni, Zulhaeni