Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan produktivitas sapi pesisir di Nagari Taratak - Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Montesqrit Montesqrit; Arfai Arfai; Rusdimansyah Rusdimansyah
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.1.518-526

Abstract

Pesisir cattle are local West Sumatra cattle that have the advantage of being resistant to disease and can survive by consuming foods that are not superior. Sutera Subdistrict is one of the centres of pesisir cattle farms in Pesisir Selatan District, West Sumatra. The existence of these pesisir cows began to decline because of the large number of pregnant females being cut and the number of breeders who left this cattle breeding business. One reason is that ineffective cattle maintenance with poor diet results in low performance and productivity, even if improved maintenance management such as good ration is provided, the productivity of the cow can be increased. Based on this, it is necessary to empower the community to raise livestock by providing rations that can meet the needs so that the productivity of cattle can be increased. The aim of this thematic KKN-PPM is how students are able to motivate and empower the community there. The method used in this achievement was the extension method and continued with demonstrations and going directly to the field. The activity carried out was technology transfer in the provision of rations for pesisir cattle, making a formulation of pesisir cattle rations as needed. The results obtained open the public's insight to maintain semi-intensive livestock by means of being grounded and their rations provided in accordance with the formulation of pesisir cattle rations made. The ration provided for pesisir cattle is in the form of a complete silage ration by utilizing a source of feed raw materials that are widely available there namely field grass, rice straw, rice bran and other feed sources. With complete silage, the ration helps farmers to be more effective in providing rations and can increase the productivity of pesisir cattle.
THE EFFECT OF FERMENTATION TIME INOCULUM LEVELS OF Bacillus amyloliquefaciens ON NUTRITIONAL LEVELS OF PAITAN (TITHONIA DIVERSIFOLIA) - Montesqrit; - Mirzah; Shafira Pratiwi
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 11 No 2 (2022): Pastura Vol. 11 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/Pastura.2022.v11.i02.p04

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara lama fermentasi dengan dosis inokulumBacillus amyloliquefaciens terhadap kandungan nutrisi daun paitan (Tithonia diversifolia). Metode yangdigunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 3 × 3 dengan 3ulangan. Faktor A (dosis inokulum) terdiri dari A1 = 1%, A2 = 2% dan A3 = 3%. Faktor B (lama fermentasi)terdiri dari B1 = 1 hari, B2 = hari dan B3 = 3 hari. Peubah yang diamati adalah kandungan bahan kering(%), serat kasar (%), dan protein kasar (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara dosis inokulum dan lama fermentasi terhadap semua parameter yang diamati akan tetapi dosis inokulum dan lama fermentasi berpengaruh terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar daun paitan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah lama fermentasi 1 hari dengan dosis inokulum 3% menghasilkan kandungan bahan kering 46,73%, protein kasar 26,40%, dan serat kasar 7,88%. Kata kunci: Bacillus amyloliquefaciens, daun paitan, dosis inokulum, kandungan nutrisi, lama fermentasi
PENGEMBANGAN USAHA ITIK PETELUR “REGRA HATCHERY”DI LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG Montesqrit Montesqrit; Suryamen H; Aprizal Aprizal
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.6.1.152-157.2022

Abstract

Pada tahun 2021 ini tim abdimas kembali turun untuk membantu pengembangan usaha RegRa Hatchery di Lubuk Tarok Sijunjung dengan menyediakan itik petelur bibit dari strain itik ratu. Mitra tersebut sangat menunggunya karena telah membangun kandang untuk itik petelur bibit tersebut dalam kegiatan pengabdian tahun 2020. Upaya yang dilakukan tim abdimas untuk mengembangkan usaha tersebut yaitu dengan memberikan bantuan berupa itik petelur bibit dan beberapa bahan penyusun ransum itik tersebut, sehingga ke depannya dapat menghasilkan telur bibit sendiri dengan tidak mendatangkan telur bibit tetas dari tempat lain seperti yang dilakukan sebelumnya. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah memberikan masukan dan demonstrasi dalam manajemen pemeliharaan itik petelur bibit, manajemen dalam pengadukan dan penyusunan ransum sesuai dengan formulasi ransum yang telah disusun oleh tim abdimas, memperkenalkan budidaya maggot BSF sebagai bahan pakan alternatif dalam ransum. Hasil dari pengabdian tersebut adalah mitra sangat antusias dalam melakukan semua masukan dan saran yang diberikan oleh tim abdimas, mitra mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan tentang manajemen beternak itik tersebut. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah mitra mampu menjalankan budidaya itik petelur bibit dengan pendampingan dari tim abdimas. Kata kunci: Itik petelur bibit, regra hatchery, Lubuk Tarok, maggot BSF, formulasi ransum ABSTRACT In 2021, the community service team returned to assist the development of the "RegRa Hatchery" business in Lubuk Tarok Sijunjung by providing breed layer ducks from the “ratu duck strain. The partner was really waiting for him because he had built a cage for the breed layer ducks in the service activity in 2020. The efforts made by the community service team to develop the business were by providing assistance in the form of breed layer ducks and some of the ingredients for the duck diet so that in the future, they can produce eggs—own seeds by not bringing in hatching eggs from other places, as was done before. The method used in this service is to provide input and demonstrations in the management of laying ducks, management in mixing and compiling rations according to the ration formulation that has been prepared by the community service team introducing BSF maggot cultivation as an alternative feed ingredient in rations. The result of this service is that partners are very enthusiastic in carrying out all the input and suggestions given by the community service team; partners ask several questions about the management of raising ducks. The conclusion of this service is that partners are able to carry out breed layer duck cultivation with assistance from the community service team. Keywords: breed layer ducks, "Regra hatchery", Lubuk Tarok, BSF maggot, ration formulation
Optimasi Budidaya dan Pemasaran Maggot Black Soldier Fly di Kelompok Peternak Labung Raya untuk Bahan Pakan Sumber Protein Eli Ratni; Montesqrit Montesqrit; Virtuous Setyaka
Warta Pengabdian Andalas Vol 28 No 4 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.28.4.540-545.2021

Abstract

The main problem of livestock farming is still providing qualified feed at lower costs. Commercial feed prices are not suitable for traditional farming, thus increasing production costs more. The Labung Raya farmer's group understood that the provision of maggot larvae of Black Soldier Fly (BSF) could meet the protein needs of the livestock, such as poultry and catfish. The problems raised so far were that the growth of maggot produced was not maximized, such as few eggs, small larval body size, maggot coming out of the bucket, and not optimal fermentation of maggot feed. The activity began with a brainstorming event about the negative impact of the Covid-19 pandemic on the community. The implementation of the activities was continued with the method of counselling, training, and continuous mentoring. This community engagement was welcomed by the general community and the Labung Raya breeder group's partners. The practice of cultivating Maggot BSF is straightforward for anyone to do. The cultivation process only requires simple technology and low cost but requires breeding skills for optimal results. Maggot as a product is expected to be used as an alternative protein-rich animal feed ingredient in soaring prices for conventional feed, especially for poultry.
Pengaruh Pemberian Produk Fermentasi Rumput Laut (Turbinaria murayana) dalam Ransum terhadap Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix coturnix japonica) Sepri Reski; Montesqrit Montesqrit; Ridho Kurniawan Rusli; Linda Suhartati; Maria Endo Mahata
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25, No 1 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.25.1.13-19.2023

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian rumput laut (Turbinaria murayana) yang telah difermentasi menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) dari limbah buah dalam ransum puyuh petelur (Coturnix-coturnix japonica). Penelitian menggunakan puyuh petelur umur 36 minggu dengan rata-rata produksi telur 65% sebanyak 200 ekor dan rumput laut (Turbinaria murayana) yang telah difermentasi menggunakan MOL buah serta bahan-bahan penyusun ransum lainnya seperti jagung giling, dedak halus, tepung ikan, bungkil kedelai, corn glutean meal (CGM), tepung batu dan top mix. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan berupa level pemberian Turbinaria murayana fermentasi MOL buah berbeda dalam ransum (0, 5, 10, 15, dan 20%). Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur harian, berat telur, massa telur, dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata (P≤0,01) terhadap konsumsi ransum, massa telur, konversi ransum dan produksi telur harian, serta berbeda tidak nyata (P≥0,05) terhadap berat telur. Turbinaria murayana fermentasi dapat dijadikan sebagai bahan pakan untuk menggantikan penggunaan dedak halus dan menurunkan penggunaan jagung giling, tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum pada level pemberian 20% dengan rata-rata konsumsi ransum 19,51 gram/ekor/hari, produksi telur harian 57,19%, berat telur 9,42 gram/butir, massa telur 4,31 gram/butir, dan konversi ransum 4,53.
Analisis Sifat Fisik Dedak Padi sebagai Pakan Ternak dari Beberapa Varietas Padi Lokal di Kabupaten Agam Sumatera Barat Yesi Chwenta Sari; Montesqrit Montesqrit; Yetti Marlida; Syafri Nanda
JURNAL TRITON Vol 14 No 1 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i1.412

Abstract

Salah satu potensi sumber daya pakan lokal di daerah Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat yaitu dedak padi. Dedak padi merupakan hasil sampingan penggilingan padi menjadi beras yang memiliki kandungan nutrisi cukup baik sebagai pakan ternak. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis sifat fisik dedak padi dari beberapa varietas padi lokal di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada bulan September 2022. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan yaitu dedak padi IR 42, dedak padi Kuriak Kusuik, dedak padi Payuang Kuniang, dedak padi Randah Putiah, dedak padi Sokan, dan dedak padi Kuriak Aluih yang diulang 4 kali. Ulangan penelitian adalah waktu pengambilan sampel yang berbeda. Parameter yang diamati meliputi berat jenis, kerapatan tumpukan dan sudut tumpukan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam ANOVA, jika terdapat pengaruh berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap nilai berat jenis dan nilai kerapatan tumpukan serta berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap nilai sudut tumpukan beberapa varietas dedak padi lokal di Kabupaten Agam. Hasil pengamatan nilai berat jenis, kerapatan tumpukan dan sudut tumpukan terbaik yaitu 1.46 kg l-1, 358.84 g l-1, dan 52.92o. Dedak padi dengan kualitas terbaik berdasarkan analisis uji sifat fisik meliputi berat jenis, kerapatan tumpukan dan sudut tumpukan terdapat pada dedak padi varietas padi lokal IR 42.
Sosialisasi Teknologi Pakan Amoniasi di Kelompok Tani Ternak Ambacang Permai Kabupaten Lima Puluh Kota Yesi Chwenta Sari; Syafri Nanda; Fatma Poni Mardiah; Roza Yunita; Montesqrit Montesqrit
Warta Pengabdian Andalas Vol 30 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.30.1.67-75.2023

Abstract

The main feed for ruminants is forage, and its supply fluctuates greatly depending on the season. During the rainy season, the forage will thrive and be abundant, but the opposite condition, i.e. dry season, where farmers will have difficulty getting fresh forage. Meanwhile, animal feed must be continuously available. The solution is to use agricultural waste as an animal feed with limiting factors, namely high lignin content, low digestibility, low protein content, and anti-nutrients. Therefore, a feed processing technology known as Ammoniation is needed. Ammoniation is a chemical treatment of agricultural and plantation waste feed ingredients by adding chemicals like NaOH, KOH, or Urea. Ammoniation can reduce lignin and silica and increase protein content. Socializing ammoniation technology in the Ambacang Permai livestock farmer group, Lima Puluh Kota District, was necessary. The method included lectures, demonstrations of making rice straw ammoniation, discussions, and consultations on animal feed. This activity was expected to help group members to overcome the problem of providing ruminants' feed from crop residues and plantation waste, so it was expected to reduce feed costs and increase group business.
Performa Ayam KUB Umur 6 Sampai 12 Minggu yang diberi Maggot BSF (Black Soldier Fly) dalam Ransum Robi Amizar; Ikhsan Agustri Andi; Montesqrit Montesqrit; Harnentis Harnentis; Wizna Wizna
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25, No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.25.2.255-263.2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa ayam KUB umur 6 sampai 12 minggu yang diberi maggot BSF (Black Soldier Fly) dalam ransum. Ayam KUB umur 6 minggu digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 ekor. Pemberian perlakuan berupa tepung maggot dalam ransum dilakukan sampai ayam umur 12 minggu. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P1 (0% maggot), P2 (7% maggot), P3 (14% maggot), P4 (21% maggot), dan P5 (28% maggot). Ransum disusun dengan iso protein dan energi yaitu protein 17,5% dan energi 2800kkal/kg. Parameter performa yang diamati yaitu konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Dari penelitian yang dilakuakan menunjukkan hasil bahwa pemberian maggot BSF dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan konversi ransum. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung maggot BSF sebanyak 14% dalam ransum dapat memberikan performa yang baik pada ayam KUB.
Potensi fitokimia daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) dengan pengeringan berbeda sebagai kandidat antibiotik alami broiler Yoga Siregar; Montesqrit; Harnentis
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 11 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v11i1.5746

Abstract

This study aimed to determine the phytochemical potential of belimbing wuluh leaves (Averrhoa bilimbi L.) as natural antibiotic candidates for broilers. Belimbing wuluh leaves were processed by drying them in direct sunlight, indirect sunlight, and an oven at 60 °C. The obtained data were descriptively analyzed. The parameters measured were the phytochemical screening test and the Escherichia coli antibacterial test. The results of the phytochemical screening test for starfruit leaves, indirect sunlight drying method, direct sunlight method, and 60 °C oven drying, positively contained phenolic compounds, alkaloids, flavonoids, and steroids; however, the three drying methods did not contain triterpenoid compounds. The results of the activity test for the inhibition of starfruit leaf bacteria in the three drying methods showed positive inhibition of Escherichia coli bacteria, with the largest diameter of the inhibition zone produced in the 60 °C oven drying process. It can be concluded that drying starfruit leaves using an oven at 60℃ produces phenolic compounds, flavonoids, saponins, alkaloids, and steroids, can inhibit Escherichia coli bacteria with an inhibition zone diameter of 4.30 mm and starfruit leaves have the potential to be used as a candidate broiler natural antibiotics.
MEDIA TUMBUH LARVA BLACK SOLDIER FLY DENGAN PENAMBAHAN SUMBER OMEGA 3 DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI MAGGOT, KANDUNGAN NUTRISI, DAN BILANGAN IOD TEPUNG MAGGOT montesqrit, montesqrit
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v5i3.50155

Abstract

Studi ini mengevaluasi dampak penambahan bahan sumber omega 3 pada media pertumbuhan larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens) terhadap produksi larva BSF, kandungan nutrisi dan bilangan iod tepung maggot. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan sumber omega 3 pada media pertumbuhan larva BSF memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap produksi larva BSF, kandungan lemak kasar dan bilangan iod tepung maggot, namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kandungan bahan kering dan protein kasar tepung maggot. Kandungan lemak kasar tepung maggot lebih tinggi pada media pertumbuhan dengan tambahan krokot dan minyak ikan, namun bilangan iod sangat signifikan tinggi pada tepung maggot yang dihasilkan dengan media pertumbuhan dengan penambahan tanaman krokot. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan tanaman krokot sebagai sumber omega 3 pada media pertumbuhan larva BSF memberikan pengaruh terbaik terhadap produksi dan kandungan nutrisi maggot BSF.