Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Bawal : Widya Riset Perikanan Tangkap

NISBAH KELAMIN DAN UKURAN PERTAMA KALI MATANG GONAD KEPITING BAKAU, Scylla serrata (Forskal, 1775) DI PERAIRAN SUNGAI SANRANGANG KABUPATEN TAKALAR I Wayan Kantun; Sri Wulandari Wulandari; Husni Angreni Angreni
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 14, No 2 (2022): (Agustus) 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.14.2.2022.57-67

Abstract

Aktifitas pemanfaatan kepiting bakau di perairan sungai Sanrangang Kabupaten Takalar telah dilakukan secara intensif sehingga dikhawatirkan sudah terjadi penangkapan berlebih dan penurunan ukuran secara reproduksi. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG) dan ukuran pertama kali matang gonad kepiting bakau (Scylla serata). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus tahun 2020 di Sungai Sanrangang, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode experimental fishing untuk membandingkan efisiensi dan efektivitas tiga jenis bubu yakni bubu lipat, rakkang dan bubu velg, dengan menggunakan umpan ikan mujair. Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan uji non parametrik Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah hasil tangkapan kepiting bakau untuk bubu lipat, rakkang dan bubu velg secara berturut-turut adalah 120; 107; dan 110 ekor. Nisbah kelamin kepiting bakau jantan dan betina untuk bubu lipat, rakkang dan velg masing-masing sebesar 1,67:1,00; 1,81:1,00 dan 1,50:1,00. Tingkat kematangan gonad yang ditemukan mulai tingkat I hinggaV yang didominasi fase matang gonad untuk bubu lipat sebesar 47,50%, rakkang 68,22% dan bubu velg 51,82%). Ukuran kali pertama matang gonad kepiting bakau jantan untuk bubu lipat, rakang dan velg masing-masing pada lebar karapas sebesar 80,13 mm, 77,15 mm dan 77,52 mm sedangkan untuk betina berturut-turut pada lebar karapas 82,54 mm, 76,10 mm dan 85,16 mm. Nisbah kelamin dalam keadaan seimbang dengan kondisi kepiting bakau jantan lebih awal mengalami matang gonad. Ukuran lebar karapaks kepiting bakau yang diperoleh pada penelitian ini di bawah 12 cm dan tidak memenuhi syarat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16/PERMEN-KP/2022.Mud crab utilization activities in the Sanrangang river waters, Takalar Regency have been carried out intensively so that it  tends that overfishing has occurred and  decrease in reproductive size. This study aimed to  analyse sex ratio, gonads maturity  stage ( GMS) and the width of first maturity of mud crab (Scylla Serata). This research was conducted from June to August 2020 in the Sanrangang River, Takalar Regency, South Sulawesi Province,  used an experimental fishing method to compare the efficiency and effectiveness of three types of traps, namely folding, rakkangs and velg, using mozambique tilapia  as bait. The data obtained were processed by Chi Square non-parametric test. The results indicated that the number of mud crabs for folding trap, rakkangs and velg trapwere 120; 107; and 110 individuals, respectively. The sex ratio of male and female for folding trap, rakkangs and velg trap were 1.67:1’00; 1.81:1.00 and 1.50:1.00. The gonad maturity stage showed that was starting from stage  I-V which dominated by the mature stages for folding trap 47.50%, rakkang 68,22% and velg trap 51.82%. The width at first maturity of male for folding trap, rakkangs and velg trap respectively for carapace width were 80.13 mm, 77.15 mm and 77.52 mm, while for females were 82.54 mm, 76.10 mm and 85.16 mm. The sex ratio was in balance with the condition of the male mud crabs earlier matured.  The width of the mud crab shell obtained in this study was below 12 cm or 120 mm that  did not meet the requirements of the Minister of Maritime Affairs and Fisheries Regulation Number 16/PERMEN-KP/2022.
ANALISIS POPULASI IKAN BAWAL HITAM (Parastromateus niger Bloch, 1795) BERDASARKAN KERAGAMAN DAN JARAK GENETIK DI WPPNRI 718 Nurnaningsih Nurnaningsih; I Wayan Kantun; Sri Wulandari
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 14, No 3 (2022): (DESEMBER) 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.14.3.2022.149-159

Abstract

Ikan bawal hitam (Parastromateus niger) merupakan ikan demersal yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Permintaan pasar ikan bawal hitam sebagai ikan konsumsi yang terjadi secara kontinyu menyebabkan peningkatan intensitas penangkapan di alam. Kondisi ini menyebabkan jumlah dan ukuran ikan bawal hitam di alam mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur populasi, mencakup keragaman dan jarak genetic dan dugaan pohon filogeni ikan bawal hitam (Parastromateus niger) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 718. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2022. Sampel ikan bawal hitam berasal dari ikan tangkapan di Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor. Penelitian ini dilakukan melalui metode Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) untuk menganalisis keragaman dan jarak genetik ikan bawal hitam dengan menggunakan tiga primer yaitu OPA-8, OPA-9, dan OPA-10. Data di analisis menggunakan software DARwin 6.0. Hasil menunjukkan ada variasi genetik antar populasi; analisis dendogram memperlihatkan diperoleh dua sub populasi ikan bawal hitam baik berdasarkan ukuran maupun lokasi. Dapat dibedakan kelompok ukuran ikan bawal berukuran kecil yang terpisah dari kelompok berukuran sedang dan besar; sedang beradasarkan lokasi pengambilan sampel terlihat sub populasi Laut Aru terpisah dengan subpopulasi Laut Arafuru dan Laut Timor yang mengelompok.  Berdasarkan dendogram bahwa sub populasi dengan karakteristik yang sama dikelola dengan model yang sama dan yang memiliki karakteristik berbeda dikelola secara terpisah.Black pomfret fish (Parastromateus niger) is a demersal fish that has high economic value. The market demand for black pomfret fish as a consumption fish that occurs continuously causes an increase in the intensity of fishing in nature. This condition causes the number and size of black pomfret fish in nature to decrease. This study aims to determine the genetic diversity and distance of the black pomfret fish (Parastromateus niger) population in the State Fisheries Management Area of   the Republic of Indonesia (WPPNRI) 718. The time of the study was carried out from March to May 2022. The black pomfret fish sample came from the Aru Sea population, the Sea Arafuru, and the East Timor Sea which landed at the Nizam Zachman Ocean Fishing Port, North Jakarta. This study used the Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) method to analyze the genetic diversity and distance of black pomfret fish using three primers, namely OPA-8, OPA-9, and OPA-10. The data were analyzed using DARwin 6.0 software and the results showed genetic variation between populations. The results of the dendogram analysis showed that there were two sub-populations of black pomfret fish based on size, namely the small pomfret sub-population and the medium and large-sized sub-population. Likewise, two sub-populations were obtained based on the sampling location, namely the Aru Sea sub-population with the Arafuru Sea and the Timor Sea sub-population. Based on the dendogram, sub-populations with the same characteristics are managed using the same model and those with different characteristics are managed separately.
Co-Authors Achmar Mallawa Achmar Mallawa Alifia, Frida Amran Amran Andi Adam Malik Andi Yuliani Paris Angreni, Husni Anugerah Saputra Ardi Eko Mulyawan Ardianza, Reza Arnold Kabangnga Awaluddin Awaluddin Cahyono, Indra Darmawati Darmawati Demallulu, Arnold Fatahuddin Fatahuddin Fathuddin Fathuddin Firman Firman Hadijah Hadijah Hadijah Hadijah Hakim, Rusmini Hamsiah Hamsiah Harianti Harianti Harianti Harianti Harianti Harianti Hasbi, Ibnu Malkan Heriansah, Heriansah Husni Angreni Husni Angreni Angreni Ibnu Malkan Hasbi Ibrahim, Muhammad Akmal Idrus, Muhammad Ikhsan Indra Cahyono Indra Cahyono Indra Cahyono Indra Cahyono Indra Cahyono Intan Permatasari Irsandi Irsandi Irsandi, Irsandi Jamadin, Ahmad Joanna Moka, Wilma Karim, Mutemaina Karim, Mutemainna Latief, Nursidi Latif, Nursidi Loar, Laurensius Lukman Daris Mansur, Harianti Mardiana Mardiana Mauli Kasmi Moka, Wilma Joanna Muchtar, Muthahharah Muhammad Alwi Muhammad Ikhsan Idrus Muharam, Nur Hadi Murtini Murtini, Murtini Musfira, Musfira Nur, Wa Ode Nur Asma La Dia Nuraeni L Rapi Nuraeni L Rapi Nuraeni L. Rapi Nuraeni L. Rapi Nuraerni L Rapi Nuraerni L Rapi, Nuraerni L Nurbaya Nurbaya, Nurbaya Nurmiati Nurmiati Nurnaningsih Nurnaningsih Nursidi, Nursidi Nursyahran Nursyahran Rapi, Nuraeni Lewa Salim, Surya Sapa, Sri Ainun Selpiana Sri Wulandari SRI WULANDARI Sri Wulandari Sri Wulandari Sri Wulandari Wulandari Sudar, Kasmawati Suryawati Salim Syamsul Hadi Tandirerung, Chaterine Rumambo Tulak Wandi, Anis Warda Susaniati Warda Susaniati Warda Susaniati Wayan Suma Arsana Wilma Joana Moka Wilma Moka Yunita Hatmayanti Hafid Zainuddin, Zainuddin