Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kari terhadap kadar glukosa darah, malondialdehid (MDA), dan gambaran histopatologi hepar dan ginjal. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan desain kelompok kontrol posttest acak. Subjek penelitian adalah 16 tikus Wistar (Ratus novergicus). Dalam penelitian ini pembuatan ekstrak dengan proses maserasi menggunakan 96% etanol (1:3). Analisis kandungan ekstrak ekstrak daun kari seperti flavonoid menggunakan metode reduksi dengan standar quercetin, kandungan tanin dan saponin. Intervensi akan dilakukan selama 21 hari. K- 1 ml aquades / hari; Metformin K + 45mg / kgBB; P1 160 mg / kgBB ekstrak daun kari; P2 400 mg / kbBB ekstrak daun kari. Induksi DM menggunakan intraperitoneal aloksan dosis tunggal 120 mg / kgBB. Pengukuran glukosa darah pada hari ke-21 setelah induksi pengobatan menggunakan metode GOD-PAP. Hasil dari penelitian ini yaitu Flavonoid total dalam daun kari adalah 599 mg / 100 g ekstrakĀ dan mengandung tanin dan saponin. Pada uji ANOVA menunjukkan ada perbedaan kadar glukosa darah dan kadar MDA yang signifikan antara kelompok 0,00 (p <0,05). Uji post hoc menunjukkan bahwa dosis 320 mg / kgBB ekstrak daun kari dapat menurunkan kadar glukosa hingga 75 mg/dl p= 0,00(p<0,05), dan menurunkan kadar MDA hingga 31.46 nmol/ml. Mann-withney menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok p = 0,00 (p <0,05) untuk derajat kerusakan hepar dan degenerasi tubulus ginjal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pada pemberian ekstrak daun kari 320 mg/kgBB dengan kelompok kontrol negatif terhadap kadar glukosa darah, MDA, dan gambaran histopatologi hepar dan ginjal.