Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

EMPOWERMENT OF PELANGI GUNUNG SULING WOMAN FARMERS GOUP (KWT) IN PROCESSING COFFEE SKIN WASTE INTO CASCARA panglima, Linar Humaira; Jannah, Asmanur; Srikandi, Srikandi
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1132.139 KB) | DOI: 10.30997/qh.v7i1.3541

Abstract

Bogor Regency in one of the coffee producers in west Java, including  coffee from Barengkok Village, Leuwiliang District, Bogor Regency.  So far, farmers in post-harvest processing of coffee cherries only process coffee beans, while the skin is removed so that it becomes waste that is not utilized. Whereas from the coffee skin, there are many ingredients that are very beneficial for health, including rich in antioxidants, but the knowledge and skills of farmers in processing coffee bean waste are still low, so there is a need for education for the people of Barengkok Village. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of the Women Farmers Group (KWT) through education and training in processing coffee bean waste into Cascara as a health drink, so that it has economic value.  The method of implementing this activity uses counseling, demonstrations and training on Cascara production, production management and product marketing strategies.  Partners in this activity were the Pelangi Gunung Suling Women Farmer Group (KWT), totaling 18 people. To see the success of the program, it was carried out through the pretest and posttest analyzed by quantitative descriptive.  The results of the activity showed that there was an increase in partner knowledge in processing coffee skin waste from unknowing to 94.4% knowing and understanding, the participants were very enthusiastic about participating in this empowerment activity as seen from the number of attendees who were 100% present from beginning to end. Coffee skin waste can be of economic value through processing health drinks, thus making it a new business opportunity. 
Identifikasi Benih Beberapa Varietas Melon (Cucumis Melo L.) Menggunakan Pengolahan Citra Digital Irwan, Anggi Saryadi Maulana; Arifien, Yunus; Jannah, Asmanur; Masnang, Andi
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 3 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/agrisintech.v3i2.356

Abstract

As technology advances, digital images can be used to identify the morphology of various agricultural commodities. Identification of varieties through seeds can be an alternative identification technique in studying varietal diversity. The purpose of this study was to identify the seed shape of several melon varieties using a digital image analysis approach. Six melon varieties were used in this study, namely Gracia, Japonika, Roxy, Golden Aroma, Red Aroma, and Cantaloupe. Digital images were obtained using scanning techniques and processed using ImageJ V1 47q software. Geometry analysis and shape analysis were carried out on the resulting images. The results showed that digital image analysis was more sensitive, precise, and accurate in identifying seed shape characteristics compared to visual observation by naked eye, especially seeds that were outside the range of the specified numbers. The variables or parameters selected to differentiate melon seed varieties were area, circularity, feret angle, and aspect ratio. Seiring berkembangnya teknologi, citra digital dapat digunakan untuk mengidentifikasi morfologi berbagai komoditas pertanian. Identifikasi varietas melalui biji dapat menjadi teknik identifikasi alternatif dalam hal mempelajari keragaman varietas. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk benih dari beberapa varietas melon dengan pendekatan analisis citra digital. Enam varietas melon digunakan dalam penelitian ini yaitu Gracia, Japonika, Roxy, Golden Aroma, Red Aroma, dan Cantaloupe. Citra digital didapatkan dengan teknik scanning dan diolah melalui software ImageJ V1 47q. Analisis geometri dan analisis bentuk dilakukan terhadap citra yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis citra digital lebih sensitif, teliti, dan akurat untuk mengidentifikasi karakter bentuk benih dibandingkan dengan pengamatan secara visual secara kasat mata, khususnya benih yang berada pada luar kisaran angka yang ditetapkan. Variable atau parameter terpilih sebagai pembeda varietas benih melon ialah area, circular, feret angle, dan aspect ratio
PENGUJIAN AKURASI GEOMETRI DAN MORFOLOGI BENIH SEMANGKA (Citrullus vulgaris) MENGGUNAKAN CITRA DIGITAL Saputra, Nurdiansyah Hadi; Masnang, Andi; Jannah, Asmanur; Rosyad, Astryani
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i3.5843

Abstract

Teknologi identifikasi varietas benih penting untuk menjamin benih yang digunakan petani memiliki mutu yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji akurasi geometri dan morfologi benih semangka (Citrullus vulgaris Schrad) serta menentukan parameter dasar yang tepat dalam identifikasi varietas dengan analisis diskriminan. Penelitian dilaksanakan di Universitas Nusa Bangsa. Penelitian ini menggunakan software Minitab dalam melakukan analisis diskriminan dengan tahapan uji kolerasi, uji multikolinieritas, dan uji diskriminan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat delapan parameter geometri dan morfologi terpilih yang relatif kuat untuk membangun model analisis diskriminan. Analisis tersebut menghasilkan empat parameter terpilih sebagai acuan indentifikasi varietas benih semangka yakni area, feret angle,  aspect ratio (AR) dan round. Sedangkan parameter terbaik yang digunakan untuk melakukan uji akurasi dalam mengidentifikasi varietas benih adalah area dan AR. Uji akurasi tersebut menghasilkan persentase tingkat akurasi tertinggi mencapai 83,33% dan tingkat akurasi terendah yang mencapai 41,67%. Hasil uji akurasi tersebut menjelaskan bahwa tingkat akurasi penggunaan teknologi citra digital dalam mengidentifikasi varietas benih semangka sudah cukup baik.
Technical Guidance for Revitalizing Land Yard In the Family Welfare Empowerment Group (PKK) Pasir Mulya Village, Bogor City Masnang, Andi; Jannah, Asmanur; Yuliana Purba, Tembaten; Rosyad, Astryani
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/xxk9dx20

Abstract

Counseling and training on verticulture-based land optimization to revitalize narrow land yards for PKK groups and housewives aim to increase the ability of PKK groups in the field of verticulture-based cultivation technology. It is hoped that after this activity, they will be able to optimize themselves and their land, and there will be an increase in the income and welfare of the PKK group and housewives. The approach method used in this activity is conducting counselling and training. This activity consists of three stages, namely counseling, training in making planting media, and training in how to plant. The results of the activity showed that the participants of this activity stated that their knowledge of the technique of revitalizing narrow land yards through Verticulture was increasing, cheap, applicable and based on local resources.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN TEKNOLOGI PASCAPANEN KOPI DI DESA CINTA RAKYAT, KECAMATAN MERDEKA, KABUPATEN KARO, PROVINSI SUMATERA UTARA Jannah, Asmanur; Anggarawati , Sari; Wibaningwati, Dyah Budibruri; Suwarnata, Anak Agung Eka; Hasibuan, Ratna Sari
Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jai.v4i1.850

Abstract

Abstract Tanah Karo, at the foot of Mount Sinabung, is known as a producer of Arabica coffee. Coffee harvests can still be increased in quantity and quality through good post-harvest handling. Farmers can use to produce quality coffee by providing counseling and training in post-harvest handling of coffee so that the products produced are of high quality and can increase farmers' income. Counseling and training were attended by 20 coffee farmers from Cinta Rakyat Village, and counseling materials were provided on the stages of post-harvest activities, including selecting ripe cherry fruit, processing it with a pulper, fermentation, and drying it. Then, continued training using a pulper to peel the skin and coffee fruit, soak in water, wash, and dry in the sun until the water content is 15% -16% to be stored before being sold. The results of the evaluation of training participants who felt very satisfied were 55% stated that they were satisfied by 45% and participants were able to understand the material given by 85%. Keywords: arabica coffee, Tanah Karo, post-harvest, farmer training, counseling Abstrak Tanah Karo di kaki Gunung Sinabung dikenal sebagai penghasil kopi Arabika. Hasil panen kopi masih dapat ditingkatkan baik kuantitas dan kualitas melalui penanganan pascapanen yang baik. Cara yang dapat dilakukan oleh petani untuk menghasilkan kopi yang berkualitas, yaitu dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan dalam penanganan pascapanen kopi agar produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Penyuluhan  dan pelatihan diikuti 20 petani kopi dari Desa Cinta Rakyat dengan materi penyuluhan tentang tahapan kegiatan pascapanen meliputi pemilihan buah Cherry masak pohon, pengolahan dengan pulper, fermentasi dan pengeringan. Lalu, dilanjutkan dengan pelatihan menggunakan pulper untuk mengupas kulit dan buah kopi, merendam d alam air, mencuci dan mengeringkan di bawah sinar matahari sampai didapatkan kadar air nya sebesar 15%-16% untuk bisa disimpan sebelum dijual. Hasil evaluasi terhadap peserta pelatihan yang merasa sangat puas sebesar 55%, menyatakan puas sebesar 45% dan peserta dapat memahami materi yang diberikan sebesar 85%. Kata Kunci: kopi arabika, Tanah Karo, pascapanen, pelatihan petani, penyuluhan
PENGARUH PERLAKUAN PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG TALAS BOGOR (Colocasia esculenta L. Schott) PADA KLON YANG BERBEDA Ramdhiana, Refitria Febrian; Jannah, Asmanur; Wibaningwati, Dyah Budibruri
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 1 No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.679 KB) | DOI: 10.31938/agrisintech.v1i2.286

Abstract

Talas Bogor (Colocasia esculenta L. Schott) merupakan salah satu ikon Kota Bogor.  Hal yang kurang disukai dari talas bogor adalah adanya kristal kalsium oksalat yang menyebabkan rasa gatal pada kulit, mukosa mulut, dan kerongkongan. Salah satu cara untuk menghilangkan rasa gatal pada talas adalah dengan merendam talas selama satu malam di dalam air, namun, metode perendaman yang paling efektif dan pengaruhnya terhadap karakteristik tepung talas belum diketahui. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RAL-F) dengan dua faktor, yaitu faktor klon dan perendaman. Klon talas bogor yang digunakan klon B-1511 dan B-1023, dipanen pada umur 9 bulan, dikupas, dirajang dan diberi perlakuan perendaman. Perendaman yang dicobakan: kontrol atau tanpa perendaman (K), perendaman dalam air A), dan dalam 5% larutan garam G). Setelah direndam, ditiriskan dan dikeringkan dengan drying oven pada suhu 55o C. Chip yang sudah kering diolah menjadi tepung untuk kemudian dinilai karakteristiknya. Variabel yang diamati adalah rendemen, kadar air, densitas kamba, amilosa, amilopektin, kadar pati, dan kadar kalsium oksalat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara klon dan perlakuan perendaman terhadap kadar amilosa, kadar amilopektin dan kadar pati. Perlakuan perendaman dalam larutan garam 5% selama 30 menit dapat menurunkan kadar kalsium oksalat pada tepung talas baik klon B-1511 maupun B-1023.  Rata-rata rendemen tepung pada klon B-1511 26,53% sedangkan untuk klon B-1023 26,40%.
Respon Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Pada Beberapa Media Tumbuh Organik Imbiri, Kosmus; Jannah, Asmanur; Masnang, Andi
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.291 KB) | DOI: 10.31938/agrisintech.v2i1.310

Abstract

AbstrakMedia tanam adalah bagian dari faktor penting untuk menentukan perkembangan dan pertumbuhan tanaman.  Kualitasnya sangat menentukan produktivitas tanaman.  Penelitian ini bertujuan  mengkaji pengaruh kombinasi beberapa material organik, yaitu arang sekam, kompos, dan rabuk kandang buangan kambing sebagai media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy dan  menentukan  kombinasi material organik  terbaik.  Pelaksanaan penelitian berada di Green House Universitas Nusa Bangsa, Bogor. Waktu penelitian di bulan April sampai dengan Juni 2020.  Metode pada kajian menggunakan metode penelitian  eksperimental,  dengan tujuh perlakuan yang dirancang secara acak lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan adalah: 1) P0: tanah (kontrol), 2) P1: tanah  dan     kompos perbandingan volume 1:1, 3) P2: tanah  dan arang kulit padi perbandingan volume 1:1, 4)  P3: tanah dan rabuk kandang kotoran kambing perpaduan isi 1:1, 5) P4: tanah, kompos dan arang kulit padi dengan perpaduan volume 1:1:1, 6) P5: tanah, humus, dan rabuk  kandang kotoran kambing perbandingan volume 1:1:1, dan 7) P6: tanah, kompos, arang kulit padi dan rabuk kandang kotoran kambing volume perpaduan 1:1:1:1. Percobaan diulang 3 kali untuk setiap unit. Hasil kajian menunjukkan bahwa kombinasi material organik memberikan respon berbeda terhadap kemajuan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Pola pertumbuhan (tinggi tanaman dan kuantitas daun) pada P3, P5 dan P6 sama.  Perlakuan terbaik adalah P5  (kombinasi tanah,      humus, rabuk kandang kotoran kambing dengan pepaduan volume media 1 : 1 : 1 (P5) yang sama nyata dengan  perlakuan P3 dan P6. AbstractPlanting media is part of the important factors to determine the development and growth of plants. The quality will determine the productivity of the plant. This study aims to examine the effect of a combination of several organic materials, namely husk charcoal, compost, and goat manure as a planting medium on the growth and yield of pakcoy plants and determine the best combination of organic materials. The research was conducted at the Green House of Nusa Bangsa University, Bogor. The time of the study was from April to June 2020. The method in this study used an experimental research method, with seven treatments designed at completely randomized (CRD). The treatments were: 1) P0: soil (control), 2) P1: soil and compost volume ratio 1:1, 3) P2: soil and rice husk charcoal volume ratio 1:1, 4) P3: soil and manure goat manure a mixture of 1:1 content, 5) P4: soil, compost and rice bran charcoal with a volume combination of 1:1:1, 6) P5: soil, humus, and goat manure ratio 1:1:1, 7) P6: soil, compost, rice husk charcoal and goat manure manure mixed volume 1:1:1:1. The experiment was repeated 3 times for each unit. The results of the study showed that the combination of organic materials gave different responses to the progress and yield of pakcoy (Brassica rapa L.). The growth pattern (plant height and leaf quantity) at P3, P5 and P6 were the same. The best treatment was P5 (a combination of soil, humus, goat manure manure with a mix of 1:1:1 (P5) media volume which was as significant as P3 and P6 treatments.
The Effectiveness and Valuation of Using Silt Pit to Reduce Erosion and Nutrient Loss of Andosol Masnang, Andi; Jannah, Asmanur; Andriyanty, Reny; Haryati, Umi
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol. 27 No. 1: January 2022
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2022.v27i1.27-35

Abstract

The silt pit is a method of soil management that functions to accommodate and absorb surface runoff. The research aimed to determine the silt pit effectiveness for erosion reduction and nutrient loss. The research is located at 576 above sea level (asl) in Sukamantri village, Taman Sari district, Bogor Regency. The experiment used a randomized block design with three replications and a slope group. The treatments were R0 (without silt pit); R1 (silt pit); R2 (silt pit + mulch); R3 (silt pit + mulch + biopore tube), R4 (silt pit + mulch + biopore tube + vertical crop tube). The highest runoff-decreasing occurred on R4 treatment, which pressed down 29.38% runoff. The highest value of erosion-decreasing occurred on R2 as 68.74% and followed by effectiveness in reducing the loss of 71% Organic C, 76% available P, and 67% total N. The dry seeds peanut yield was around 0.54 - 0.86 Mg ha-1, dried pods was 0.96 - 1.33 Mg ha-1, and dried biomass was 5.16 - 6.23 Mg ha-1 and not significantly different between all treatments. This study recommends that farmers apply silt pit innovation technology with a combination of mulch, biopore, and mature green media because the incremental B/C ratio was 1.175. It is a good economic indicator for farmers.
Peningkatan Ketahanan Pangan Keluarga Melalui Inovasi Urban Farming Berbasis Kelompok Wanita Tani Anggarawati, Sari; Jannah, Asmanur; Putra, Mulyana Gustira; Melda; Aditya, Fahreza Nur Putra
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 3 (2025): Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v11i3.21816

Abstract

Ketahanan pangan keluarga merupakan isu penting masyarakat di tengah meningkatnya harga bahan pangan dan keterbatasan lahan pertanian di wilayah perkotaan. Urban farming menjadi solusi alternatif yang dapat diterapkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan sehat secara mandiri. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di KWT Kelurahan Kencana, Kota Bogor dengan tujuan meningkatkan keterampilan anggota KWT dalam menerapkan urban farming dan mendukung ketahanan pangan keluarga. Metode kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan teknis, pendampingan, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT dalam budidaya tanaman sayuran serta pemanfaatan lahan pekarangan. Selain itu, anggota KWT mampu memproduksi sebagian kebutuhan pangan sendiri, sehingga mengurangi pengeluaran rumah tangga dan meningkatkan kemandirian pangan keluarga. Peningkatan keterampilan anggota KWT dalam budidaya sayuran melalui teknik hidroponik sederhana. Pelatihan urban farming berhasil meningkatkan kapasitas peserta secara menyeluruh. Rata-rata pengetahuan meningkat sebesar 44,9%, keterampilan sebesar 38,3%, serta sikap dan motivasi sebesar 37,4%. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan tidak hanya memperkuat pemahaman, tetapi juga membentuk keterampilan praktis dan motivasi peserta untuk menerapkan urban farming.