Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

CHARACTER’S LANGUAGE FEATURES IN ‘ILE’ BY EUGENNE O’NEIL Mulyawan, I Wayan
Lingual: Journal of Language and Culture Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Lingual: Journal of Language and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study focuses  on analyzing of the language features used by the main character  in “Ile” drama. Drama is a literary composition involving conflict, action crisis and atmosphere designed to be acted by players on a stage before an audience. This definition may be applied to motion picture drama as well as to the traditional stage. The main questions to be answered  namely what  the language features of the main character are. The analysis showed  that every character uses certain language features as a manifestation of their role, atitude or status
7 Three Dimensional Aspects of the Major Character in Oscar Wilde’s Vera Mulyawan, I Wayan
Journal of Language and Literature Vol 15, No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.816 KB) | DOI: 10.24071/joll.v15i1.368

Abstract

Drama is a portrait of a real life situation and the theme of a drama is closely related to daily life conditions experienced by the character. A Character is defined as an entity, human or animal, that is created by the author. A good character should be natural and lifelike, especialy in physiological, psychological and sociological dimensions known as three dimensional aspect of a character. These dimensions are very interesting to discuss since they are very important to determine the qualities of the characters in a drama.Physiologically, Vera is described as a beautiful young lady with beautiful eyes. Sociologically, Vera is concluded as coming from an average family in Russia, living in a poor society, and living under tyranny. She has lived in an inn with her father before she saw her brother taken away to prison for seeking for liberty as a Nihilist. Psychologically, Vera is seen as a loving person though she does not put love as priority. She loves her country and her brother. She wants to revenge on the King for being a tyrant. She is a brave woman. It is seen from how she becomes a Nihilist to revenge for her brother and to end up the tyranny in her country.Keywords: physiological dimension, psychological dimension, and sociological dimension
GLOCALIZATION OF BALINESE LANGUAGE AS OUTDOOR SIGN IN DESA ADAT KUTA BALI Mulyawan, I Wayan
International Journal of Education Vol 10, No 1 (2017): August 2017
Publisher : UPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ije.v10i1.5042

Abstract

As a tourist destination, Kuta has become an international village which forces the native to use more English than Balinese in their working life. One of the most visible media of communication in Kuta is in the form of out-door sign. Out-door sign is considered to be the most effective mass media communication and the study is known as Linguistic Landscapes. The focus of this study is to investigate the glocalization of Balinese language as a medium of communication in Kuta especially, on out-door signs. The data of this study were collected by taking pictures of all out-door signs in Kuta area, such as Raya Kuta St., Kartika Plaza St., Pantai Kuta St., and Legian St.. The data were classified into two main types: commercial signs and non-commercial signs. The analysis started with identification of the language use and followed by a combination of language use in all signs. The finding shows that Balinese language is only used in 43 signs out of 1132 signs. Furthermore, from the 43 signs, there are only 22 using pure Balinese, 19 signs using Indonesian with Balinese Letters, and 2 signs using a combination of Balinese and Indonesian. The conclusion of the study is that the glocalization of Balinese language is not yet achieved; in fact, Balinese language is marginalized in Bali as out-door signs.
The Analysis Of Verbal And Visual Sign Of Adidas Advertisement I Putu Adi Sena; I Made Netra; I Wayan Mulyawan
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.907 KB)

Abstract

Penelitian laporan akhir ini yang berjudul "The Analysis of Verbal And Visual Sign of Adidas Advertisement", menjelaskan tanda-tanda verbal dan visual dalam iklan. Penelitian ini juga menganalisis tanda-tanda verbal dan visual yang mendukung iklan adidas, dan fungsi dan makna dari tanda-tanda verbal dan visual. Metode yang di gunakan di dalam pengumpulan data adalah metode purposive sampling dan data yang sudah terkumpul di analisis secara kualitatif berdasarkan teori semiotic. Ada empat teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori tersebut adalah teori tanda visual dan verbal oleh Dyer (1993), teori makna dan fungsi yang oleh Leech (1974), teori tanda yang diuraikan oleh Chandler (2001), dan teori warna oleh Chapman (2010). Data diambil dari iklan adidas yang diterbitkan dalam situs google.com/adidas-advertisement. Iklan Adidas ini memiliki tanda-tanda verbal dan visual yang mendukung satu sama lain yang bertujuan untuk menarik perhatian pembaca atau orang-orang.Tanda-tanda verbal di dalam iklan menggunakan arti afektif untuk menarik minat orang terhadap produk. Fungsi ekspresif digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan sikap pencetusnya. Makna konseptual juga digunakan untuk memberikan informasi dari pesan agar pembaca menangkap pesan dari iklan. Fungsi informasi cenderung menjadi salah satu yang paling penting, yang menyampaikan informasi dari pembicara / penulis/ pendengar / pembaca. Makna konseptual dominan menggunakan informasi dari bahasa. Tanda visual di dalam iklan adalah gambar. Gambar digunakan untuk membuat iklan terlihat keren, mengesankan, dan menarik. Mengenai hasil, makna dan fungsi dari tanda-tanda yang ditemukan dalam iklan, makna dan fungsi dari tanda-tanda dapat dideteksi dari pembuat iklan yang memberitahu informasi tentang adidas, untuk menjual atau mempromosikan produk mereka dan juga untuk menciptakan citra merek serta konsumen mampu memahami makna dari iklan adidas tersebut. Produk adidas dapat menumbuhkan dan meningkatkan semangat konsumen untuk melakukan suatu kegiatan dengan mudah ,bahwa mereka merasa nyaman dan bahagia di setiap situasi.
Analysis of Women's and Men's Language in Customer's Conversation at Warung Santai Indri Novita Sari; Ida Ayu Made Puspani; I Wayan Mulyawan
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.682 KB)

Abstract

Skripsi dengan judul "Analysis of Women's and Men's Language in Customers Conversation at Warung Santai" bertujuan untuk mengidentifikasi ciri linguistik dari wanita dan pria serta untuk fokus mencari tahu fungsi ciri linguistik wanita dalam percakapanya dengan pelanggan di Warung Santai. Lingkup skripsi ini hanya untuk menganalisis ciri bahasa antara wanita dan pria dalam percakapan antara pelanggan di Warung Santai. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah The Features of Women Language yang oleh Lakoff pada tahun 1975, The Features of Men's Language oleh Coates pada tahun 2003. Teori lain yang digunakan yaitu The Linguistic Function of Women's Language oleh Lakoff serta The Theory of Miscommunication between Women and Men oleh Coates pada tahun 1986. Hasil analisis menunjukan ciri linguistik wanita yang terdapat dalam percakapan pelanggan di Warung Santai sebagai berikut: penggunaan tanda tanya, pertanyaan intonasi dalam pernyataan deklaratif, permintaan maaf, penerimaan kata sifat, batas leksikal, dan kurangnya selera humor. Ciri linguistik pria yang terdapat di percakapan pelanggan yaitu: penggunaan topic stereotip maskulin, hanya lelaki, perhatian yang baik secara detail, satu dari percakapan pelanggan tersebut ditemukan menggunakan “theory of miscommunication between women and men”, maksudnya topik yang dibicarakan melompat dari satu topik ke topik lainnya. Yang terakhir mengenai analisis fungsi ciri linguistik wanita yang terdapat dalam beberapa percakapan pelanggan antara lain: fungsi dari batas leksikal, tanda tanya, intonasi tinggi, bentuk paling sopan, kata sifat, penekanan yang tegas, dan yang terakhir adalah fungsi dari penggunaan kata umpatan.
The Analysis of Setting in Kuroshitsuji Ni Putu Diah Antari Suwawi; Ni Made Suwari Antari; I Wayan Mulyawan
Humanis Volume 15. No.2. Mei 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.135 KB)

Abstract

Artikel ini berjudul "Analisis Setting pada Kuroshitsuji ". Penelitian ini menganalisis intrinsik elemen dalam sebuah manga (komik Jepang). Manga dewasa ini sudah sangat terkenal di seluruh penjuru dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan urutan setting (latar) yang terjadi dalam Noah Ark Circus di Kuroshitsuji, serta menemukan detil pada setiap urutan setting dalam Noah Ark Circus. Data yang berjudul Kuroshitsuji diambil dari www.kuroshitsuji.org dalam bentuk gambar (jpg file). Penelitian ini menerapkan metode penelitian perpustakaan dan dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori yang diusulkan oleh Kenney (1966) dalam bukunya How to analyze Fiction, serta didukung oleh teori Diyanni (2001) dalam bukunya Literature: Reading Fiction, Poetry and Drama. Dalam Noah Ark Circus terdapat 9 setting yang dikunjunggi secara berurutan oleh tokoh utama, dimulai dari (1) Scotland Yard’s File Room, (2) Undertaker’s Shop, (3) The Show of the Noah Ark Circus, (4) Town House, (5) The Backstage Area of the Circus, (6) Baron Kelvin’s Mansion, (7) Train Station, (8) Workhouse, and (9) Phantomhive Mansion. Tipe setting pada semua urutan di Noah Ark Circus adalah tipe setting Neutral. Seting yang digambarkan paling detil adalah Baron Kelvin’s Mansion, sedangkan seting yang tak memiliki banyak detil adalah Phantomhive Mansion.
Verbal And Visual Signs In Shampoo And Conditioner Vivepro Loreal Paris Advertisement Ni Putu Ayu Hendri Warsiti; I Wayan Mulyawan; Ni Ketut Alit Ida Setianingsih
Humanis Vol 17 No 3 (2016)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.006 KB)

Abstract

Judul dari jurnal ini adalah “ Tanda Kalimat dan Tanda Gambar pada Iklan Kosmetik”. Media cetak merupakan salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan dalam mengenalkan produknya kepada masyarakat luas. Iklan pada media cetak merupakan bagian dari komunikasi yang akan menarik perhatian pembacanya untuk membeli atau memberi respon terhadap barang atau produk yang di promosikan. Pada suatu iklan pada umumnya terdapat dua tanda yang mempunyai peranan penting dalam menjelaskan sebuah produk. Tanda tersebut antara lain tanda kalimat dan tanda gambar.Penulisan jurnal ini bertujuan untuk mengidentifikasi tanda kalimat dan tanda gambar yang terdapat pada iklan Shampoo and Coditioner VivePro Loreal Paris. Dalam menganalisis iklan tersebut , jurnal ini menggunakan metode dokumentasi pada pengumpulan data dan metode kualitatif pada penganalisisan data. Dalam menganalisis pokok permasalahan menggunakan teori tanda kalimat dan tanda gambar yang dikemukakan oleh Dyer. Selain itu teori yang dikemukakan oleh Leech tentang kompenen media cetak yang terdiri dari headline / kepala berita, illustration/ gambar, body copy/ list berita, signature line/ cap dagang, dan standing details / informasi juga digunakan dalam menganalisis tanda kalimat dan tanda gambar pada iklan Shampoo and Conditioner VivePro Loreal Paris. Hasil dari pembahasan menunjukkan bahwa tanda kalimat dan tanda gambar terdapat pada iklan Shampoo and Conditioner Vive Pro Loreal Paris. Tanda kalimat terdapat pada beberapa komponen media cetak, seperti pada kepala berita, isi berita, cap dagang, dan informasi. Selain itu, ilustrasi / gambar sebagai tanda gambar terlihat dengan gambar produk yang ditawarkan dengan warna dan aktris untuk memberikan pesan dan menarik perhatian pembaca.
Verbal And Visual Messages In Weekly “Voice” Cover Hartanti Latief Perdanasari; I Wayan Mulyawan; Ni Luh Putu Krisnawati
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.926 KB)

Abstract

Pembahasan dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan jenis makna dan fungsi yang ada di sampul buklet dari "VOICE",serta menganalisis pesan verbal dan visual yang disajikan di sampul buklet "VOICE". Data penelitian ini diambil dari "VOICE" buklet mingguan. Studi ini dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan studi pustaka. Data diambil dengan mengumpulkan sampul buklet dalam beberapa minggu dan pencatatan. Metode penelitian dalam penulisan ini dapat digolongkan sebagai metode kualitatif, dalam menganalisis data setiap sampel dianalisis menggunakan 2 teori, yaitu teori makna dan fungsi oleh Leech (1974) dan struktur wacana oleh Van DJik. Berdasarkan hasil analisis, dari lima data, ditemukan tiga data yang memiliki arti afektif; juga ditemukan empat data yang memiliki fungsi estetika. Tentang pesan verbal dan visual, apa yang ditulis oleh penulis dalam bentuk pesan visual sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh penulis dalam bentuk pesan verbal. Dapat disimpulkan bahwa pesan visual yang sempurna didukung oleh pesan verbal, yang membuat pembaca tertarik untuk membaca atau melihat buklet ini.
Language Style Used By Fangirls In Japanese Idol Online Community Nurul Muthiah Jawas; Ida Ayu Made Puspani; I Wayan Mulyawan
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.441 KB)

Abstract

Internet merupakan kebutuhan bagi orang yang tinggal di abad dua puluh satu. Internet digunakan untuk mencari apa yang orang butuhkan, seperti resep masakan, bisnis, dan unduhan. Untuk memenuhi kebutuhan sosialisasi, situs untuk komunitas online juga dibuat untuk membuat orang lebih mudah berkumpul dan berbagi informasi dengan orang-orang dengan minat yang sama. Karena itu, gaya bahasa baru terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan pokok bahasan komunitasnya, dalam hal ini adalah penggemar perempuan dalam komunitas online idola Jepang di www.livejournal.com. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya bahasa yang digunakan oleh penggemar perempuan di komunitas tersebut dan jargon apa saja yang sering muncul dalam komunitas tersebut. Gaya bahasa dan jargon tersebut diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan teori dari Holmes (1992), Lakoff (1975), Grosjean (1982) dan Yule(2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggemar perempuan di komunitas idola Jepang tersebut memilik igaya bahasa yang kasual, menggunakan bahasa-bahasa perempuan, menggunakan Bahasa Inggris danJepang dalam satu kalimat, serta memiliki jargon yang hanya dimengerti oleh anggota dari komunita stersebut.
PELATIHAN BAHASA PERANCIS DASAR BAGI PEKERJA WISATA TIRTA DI MUSHROOM BAY NUSA LEMBONGAN S.A Isnu Maharani; I Wayan Mulyawan; P. Lirishati Soethama; I Nyoman Tri Ediwan; IGN Parthama
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 4 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.2 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i04.p04

Abstract

Pelatihan bahasa Perancis dasar bertujuan untuk memperkenalkan bahasa Perancis kepada masyarakat di Nusa Lembongan khususnya pekerja wisata tirta di Mushroom Bay. Adapun pelatihan ini dilakukan berangkat dari fenomena meningkatnya kunjungan wisatawan Perancis ke Bali di tahun 2016 yang mencapai kenaikan sebesar 27,6 % dibandingkan tahun sebelumnya. Nusa Lembongan yang menjadi salah satu destinasi wisata mau tidak mau harus bersiap diri dengan sumber daya manusianya. Pekerja wisata tirta yang merupakan profesi dominan di Nusa Lembongan adalah mereka yang berinteraksi langsung dengan wisatawan mancanegara. Interaksi dimaksud adalah interaksi komunikasi menggunakan bahasa asing. Penguasaan bahasa asing lainnya selain bahasa Inggris tentunya sudah menjadi keharusan bagi mereka untuk meningkatkan pelayanan terhadap para wisatawan. Pelatihan bahasa Perancis dasar ini menggunakan pendekatan fungsional yaitu pendekatan yang dalam mempelajari bahasa dengan melakukan kontak langsung dengan masyarakat atau orang yang menggunakan bahasa tersebut. Adapun metode yang digunakan adalah metode drill dengan teknik permainan. Orientasi pelatihan ini adalah berfokus pada peserta pelatihan untuk bisa memaksimalkan kemampuan interaksi dan komunikasi mereka. Dari kegiatan tersebut, peserta pelatihan diharapkan akan mendapatkan pengalaman belajar bahasa Perancis dasar yang menyenangkan.