Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search
Journal : Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia

PENGARUH PANJANG TUNGKAI, PANJANG LANGKAH, FREKUENSI LANGKAH, DAN KEBUGARAN FISIK TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN BASKET DI SMA NEGERI DENPASAR Trisna Damayanti; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; I Wayan Sugiritama; I Made Muliarta
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 9 No 1 (2021): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2021.v09.i01.p02

Abstract

Kecepatan sangat diperlukan oleh pemain basket karena dalam permainannya sebuah tim harus bisa menyerang dengan cepat dan harus siap untuk kembali bertahan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan lari diantaranya panjang tungkai, panjang langkah, frekuensi langkah, dan kebugaran fisik. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh panjang tungkai, panjang langkah, frekuensi langkah, dan kebugaran fisik dengan kecepatan lari pada pemain basket di SMA Negeri Denpasar. Penelitian ini ialah penelitian analitik cross sectional yang dilakukan pada bulan Juli 2019 Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Jumlah sampel ialah 74 orang dengan usia 16-19 tahun. Variabel dependen penelitian ini ialah kecepatan lari. Variabel independen penelitian ini ialah kebugaran fisik, panjang langkah, frekuensi langkah dan panjang tungkai. Panjang tungkai diukur dengan meteran, panjang langkah dan kecepatan lari diukur dengan tes lari 60 meter, frekuensi langkah diukur dari video saat responden melakukan lari 60 meter, dan kebugaran diukur dengan cooper test. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linier berganda dan didapatkan nilai F hitung sebesar 704,822 dan sig 0,00. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa maka kebugaran fisik, panjang tungkai, frekuensi langkah, panjang langkah berpengaruh secara simultan/bersama-sama terhadap kecepatan lari pada pemain basket di SMA Negeri di Denpasar. Kata kunci: panjang tungkai, panjang langkah, frekuensi langkah, kebugaran fisik, kecepatan lari
PELATIHAN HATHA YOGA DALAM MENINGKATKAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA SISWI USIA 16 – 18 TAHUN DI SMA NEGERI 3 DENPASAR I Gusti Ayu Dwita Wahyu Laksmi; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; I Wayan Sugiritama
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 2 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.226 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2018.v06.i02.p05

Abstract

ABSTRACTCardiovascular endurance is the ability to perform an activity with a long time without experiencing fatigue. Thepurpose of this research is to know the effect of the increase in the hatha yoga exercise in improving cardiovascularendurance. This research is experimental research using the design of One Group Pre Test and Post Test Design.Sampling techniques in this research is consecutive sampling. Sample research totalling sixteen people given hathayoga exercise. The exercises were done for 12 weeks with frequency of three times a week in SMA Negeri 3 Denpasar.Data collection is done by measuring cardiovascular endurance by using the cooper 2,4 kilometers test before and afterthe training.The result using Paired Sample T-test obtainable results showed p = 0,000 < 0,05, so it can be concluded thathatha yoga exercises in increasing cardiovascular endurance.Keyword: Cardiovascular Endurance, Hatha Yoga Exercises, Female Student
PENGARUH SENAM ZUMBA TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PERUT PADA WANITA YANG PERNAH MELAHIRKAN DI DUSUN SANGLAH UTARA I Gusti Ayu Rea Vera Wijaya; A.A Nyoman Trisna Narta Dewi; Susy Purnawati
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 3 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.524 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2018.v06.i03.p03

Abstract

ABSTRACT Abdominal muscle strength decreasing could happen in women who has been giving birth. Zumba exercise is a modification of aerobic exercise with latin music and dance that could be used for muscle strengthening exercise. The purpose of the experiment is for knowing the effect of zumba exercise to increase the abdominal muscles strength in women who has been giving birth. The research is a pre-experimental with a pre-test and post-test one group design. The research has been done in North Sanglah Village with total of 18 samples that was chosen by the Curl Up test score and inclusion and exclusion criteria. Data analyzed using Saphiro Wilk test and Wilcoxon Test. The results shown there are significant increasing of abdominal muscles strength after given the zumba exercise, p=0,000 (p<0,05). Zumba exercise could increase the abdominal muscles strength in samples with a 26,7% increasing percentage. Keywords: zumba exercise, abdominal mucles strength decreasing.
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER QUICK DISABILITIES OF THE ARM, SHOULDER AND HAND VERSI INDONESIA PADA PASIEN CARPAL TUNNEL SYNDROME Tirza Nanda Kristanti; Made Hendra Satria Nugraha; I Made Niko Winaya; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 9 No 2 (2021): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2021.v09.i02.p09

Abstract

Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat adanya penekanan pada nervus medianus didalam terowongan karpal yang terletak di regio wrist. Salah satu alat ukur untuk kasus CTS adalah kuesioner Quick Disabilities of the Arm, Shoulder and Hand (Quick DASH) dimana kuesioner ini digunakan untuk mengukur gejala dan fungsi fisik dengan gangguan pada ekstremitas atas. Alat ukur yang baik yaitu alat ukur yang memiliki validitas dan reliabilitas yang baik, maka perlu dilakukan uji valilditas dan reliabilitas pada kuesioner untuk membuktikannya sehingga kuesioner dapat digunakan dalam pengukuran pada kasus CTS dan dapat membantu pasien dalam menggambarkan kondisi atau keluhan yang dialami pasien tersebut. Validitas adalah ketepatan suatu alat ukur dalam memberikan hasil, sedangkan reliabilitas adalah sejauh mana alat ukur dapat dipercaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasioal analitik dengan menggunakan teori rules of thumb dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 55 subjek. Analisis data uji validitas dengan menggunakan pearson product moment untuk menilai construct validity didapatkan nilai p<0,05 dengan rhitung>rtabel pada seluruh item pertanyaan kuesioner Quick DASH versi Indonesia, sehingga hasil construct validity untuk kuesioner Quick DASH versi Indonesia menunjukkan nilai validitas yang tinggi (0,60<r<0,80) hingga sangat tinggi (0,80<r<1.00). Uji reliabilitas dengan menggunakan cronbach alpha untuk mengukur internal consistency didapatkan hasil 0,946 dan menunjukkan nilai reliabilitas yang sangat tinggi (0,800<r<1.000) serta menggunakan interclass correlation coeficient (spearman’s correlation coeficient) untuk mengukur test-retest reliability didapatkan nilai reliabilitas 0,676, dimana hasil test-retest reliability menunjukkan nilai reliabilitas yang tinggi (0,600<r<0,799). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner Quick DASH memilliki nilai validiitas dan reliabilitas yang baik. Kata Kunci : uji validitas dan reliabilitas, kuesioner Quick Disabilities of the Arm, Shoulder and Hand, Carpal Tunnel Syndrome
PERBEDAAN KECEPATAN LARI 40 METER PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 10-12 TAHUN DENGAN NORMAL FOOT DAN FLAT FOOT DI SEKOLAH DASAR NEGERI 8 DAUH PURI Ni Made Maya Risna Ayu; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; Agung Wiwiek Indrayani
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 1 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.138 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i01.p01

Abstract

Kemampuan lokomotor yang penting dimiliki oleh anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari adalah kecepatan lari. Kecepatan lari dipengaruhi oleh berbagai kondisi, salah satunya yaitu kondisi flat foot. Kondisi flat foot mengakibatkan terjadinya hiperpronasi forefoot yang akan mengurangi kecepatan lari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kecepatan lari 40 meter pada anak laki-laki usia 10-12 tahun dengan normal foot dan flat foot. Rancangan penelitian menggunakan cross sectional analitik dengan total sampel 48 orang dan dilakukan pada bulan Maret 2019. Penelitian dilakukan dengan memeriksa bentuk arkus pedis normal foot dan flat foot menggunakan Staheli Arch Index dan mengukur kecepatan lari menggunakan lintasan lari sepanjang 40 meter. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk Test dan uji hipotesis Independent T Test untuk mengetahui perbedaan nilai kecepatan lari pada kelompok normal foot dan flat foot. Hasil Independent T Test mendapatkan nilai p=0,003 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan kecepatan lari 40 meter yang signifikan pada kelompok normal foot dan flat foot. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai rerata kecepatan lari pada kelompok normal foot dan flat foot masing masing 8,18 ± 0,61 dan 8,87 ± 0,88. Simpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan kecepatan lari 40 meter pada anak laki-laki usia 10-12 tahun dengan normal foot dan flat foot, dimana kelompok normal foot memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok flat foot Kata Kunci: Flat Foot, Normal Foot, Kecepatan Lari 40 meter, Usia 10-12 Tahun, Staheli Arch Index
KOMBINASI INFRARED DAN CONTRACT RELAX STRETCHING SAMA BAIK DENGAN KOMBINASI INFRARED DAN DEEP TRANSVERSE FRICTION TERHADAP PENURUNAN DISABILITAS LEHER KONDISI TENSION-TYPE HEADACHE PADA APARATUR SIPIL NEGARA DI KANTOR GUBERNUR BALI Komang Sri Mirawati; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; I Wayan Gede Sutadarma
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 2 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.596 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2017.v05.i02.p03

Abstract

ABSTRACT Persistent contraction of the muscles of the neck will causes neck disability so it can be tension-type headache.The purpose of this study was to compare the combination of infrared and contract relax stretching with the combination of infrared and deep transverse friction to the decrease of neck disability in tension-type headache condition. This research is experimental with pre-test and post-test group design. The sample of research are 28 people divided into two groups. Group 1 was given combination of infrared and contract relax stretching while group 2 was given combination of infrared and deep transverse friction. Measurement of neck disability is using Neck Disability Index( NDI) . Hypotension tested in each group using Paired sample t-test was obtained p = 0.000 for group 1 and p = 0.000 for group 2. The result showed that at each groups had a significant decrease in neck disability. To compare the results of the decrease of neck disability after intervention using Independent sample t-test in both groups obtained p = 0.741 (p> 0.05). The conclusion is the combination of infrared and contract relax stretching showed no significant difference as combination of infrared and deep transverse friction to the reduce of neck disability with tension-type headache conditions. A deep transverse friction can be used if the patient wants a more comfortable when given intervention and very recommended for client that loss of understanding. Keywords: infrared, contract relax strtching, deep transverse friction, neck disability index (NDI), tension type-headache.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DIBANDINGKAN AROMATHERAPY MASSAGE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR PADA PEKERJA PEREMPUAN DI RUMAH SAKIT BALI ROYAL DENPASAR Ni Made Nuari Diahputri; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 2 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.426 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2017.v05.i02.p01

Abstract

ABSTRACT Sleeping quality is someone’s satisfaction about his or her sleeping to rest their body and mind in order to reduce fatigue. The Progressive Muscle Relaxation (PMR) and Aromatherapy Massage are some of the therapy relaxation used to improve the sleeping quality. The Wilcoxon Sign Rank Test showed significant results with p value=0,007 (p<0,05) in Progressive Muscle Relaxation (PMR) group and p value=0,006 (p<0,05) in Aromatherapy Massage group, that means there was significance difference of the increase of sleeping quality before and after intervention. The result of Mann-Whitney U-test revealed there was no difference on mean of sleeping quality score improvement between Progressive Muscle Relaxation (PMR) and Aromatherapy Massage group, with p value=0.738 (p>0.05). It can be concluded that Progressive Muscle Relaxation (PMR) is as good as Aromatherapy Massage in improving sleeping quality of women employees in Bali Royal Hospital Denpasar. Keyword: Sleeping quality, Progressive Muscle Relaxation, Aromatherapy Massage, Pittsburgh Sleep Quality Index Questioner.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA REMAJA DI DENPASAR Kadek S Prima Dewi S; M. Widnyana; Nila Wahyuni; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 10 No 1 (2022): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2022.v10.i01.p08

Abstract

Pendahuluan: Remaja merupakan penduduk usia 10-19 tahun, usia remaja diasosiasikan dengan masa transisi dari anak-anak menuju tahapan dewasa. Adapun faktor yang mempengaruhi daya tahan kardiovaskuler yaitu IMT dan aktivitas fisik. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan IMT dengan daya tahan kardiovaskuler dan apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan daya tahan kardiovaskuler pada Remaja di Kota Denpasar.Metode: Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode cross-sectional yang dilkukan bulan maret 2021. Penelitian ini melibatkan 93 orang siswa dengan metode pengambilan sample non – probability sampling menggunakan teknik consecutive sampling. Variabel bebas penelitian yaitu IMT dan aktivitas fisik dengan variabel terikat yaitu daya tahan kardiovaskuler. Variabel kontrol adalah usia. Teknik analisis menggunakan uji statistika univariat dengan presentatif atau deskriptif dan analisis bivariat dengan chi-square.Hasil: Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa adanya hubungan IMT dengan daya tahan kardiovaskuler pada remaja di Denpasar dengan nilai p sebesar 0,002 yang menunjukkan bahwa nilai p<0,05. Kurangnya asupan gizi yang dimiliki seseorang dengan kategori underweight adalah proses energi senyawa ATP menjadi energi gerak membuat responden menjadi cepat lelah tentunya berpengaruh pada daya tahan kardiovaskulernya. Terdapat hubungan aktivitas fisik dengan daya tahan kardiovaskuler pada remaja di Denpasar dengan nilai p sebesar 0,005 yang menunjukkan nilai p<0,05.Simpulan: Semakin aktif seseorang melakukan aktivitas fisik maka akan semakin kuat daya tahan kardiovaskuler. Jantung berfungsi untuk pemompa darah yang menjadi traspoter bahan makanan dan oksigen harus lebih keras lagi memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara meningkatnya kekuatan otot jantung oleh karena itu kualitas pompa jantung akan meningkat. Kata Kunci: indeks massa tubuh (IMT), aktivitas fisik, daya tahan kardiovaskuler
HUBUNGAN GLENOHUMERAL INSTABILITY TERHADAP TERJADINYA SWIMMER’S SHOULDER PADA KLUB RENANG DI KABUPATEN BADUNG Dewa Ayu Diah Agung Maheswari; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati; Ni Wayan Tianing
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 9 No 3 (2021): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2021.v09.i03.p02

Abstract

Swimmer’s Shoulder menggambarkan kondisi nyeri bahu yang dialami oleh perenang, salah satu faktor resikonya yaitu glenohumeral instability yang merupakan kondisi ketidakstabilan bahu. Kondisi bahu yang tidak stabil dapat menurunkan performa atlet yang dapat meningkatkan resiko terjadinya swimmer’s shoulder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan glenohumeral instability terhadap terjadinya swimmer’s shoulder pada klub renang di Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analytic dengan pendekatan metode cross sectional study dan teknik nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling dalam. Sampel berjumlah 67 orang, yang diukur glenohumeral instability nya menggunakan tes spesifik yaitu apprehension test dan sulcus sign test dengan skala Visual Analog Scale (VAS) dan swimmer’s shoulder menggunakan kuesioner Western Ontario Rotator Cuff (WORC). Analisis data yang digunakan yaitu teknik spearman’s rho dengan nilai p=0,001, sampel dengan kondisi bahu yang stabil berjumlah 50 orang (74,6%) dan dominan berpotensi rendah terjadinya swimmer’s shoulder (74,6%) sedangkan kondisi bahu yang tidak stabil 17 orang (25,4%) dan dominan berpotensi sedang terjadinya swimmer’s shoulder (25,4%). Hasil analisis data ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara glenohumeral instability dengan swimmer’s shoulder pada klub renang di Kabupaten Badung. Kata Kunci: perenang, swimmer’s shoulder, glenohumeral instability
PERBANDINGAN AGILITY LADDER EXERCISE METODE LATERAL RUN DENGAN CIRCUIT TRAINING DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL PADA TIM GRIYA TANSA TRISNA DALUNG Gede Denny Wiradarma; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; I Gusti Ayu Artini
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 3 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.125 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2017.v05.i03.p02

Abstract

ABSTRACTAgility is a form of exercise with fast movement and changing direction and agile. Seeing the many agility exercisestargeting the coordination of muscle nerves, reaction speed, balance, muscle strength alone but did not increaseflexibility significantly. This study aims to determine the comparison of agility ladder exercise lateral run method withcircuit training in terms of increased agility.The research design with experimental Pre-Test and Post- Test TwoGroup Design, sample of 18 people divided into 2 groups with simple random sampling. The sample of this researchis futsal team player Griya Tansa Trisna Dalung. Group 1 was given Agility Ladder Exercise Lateral Run method andgroup 2 was given Circuit Training, research for 5 weeks with dose of exercise 3 times in one week. Illinois Agility runtest used before and after training to measure agility. Normality test using Saphiro Wilk, homogeneity using Levene'stest and hypothesis testing using Independent T-test. The data mean group 1 and group 2 were normal and homogeneousdistributed with mean increase in group 1 was 2.89 and group 2 was 4.47. Difference between group 1 andgroup 2 was obtained p = 0,000 (p <0,05) meaning statistically significant difference.This research concludes circuittraining exercises more effective are used to improve agility on the team's futsal player Griya Tansa Trisna Dalung.Keywords: agility, agility ladder exercise, lateral run method, circuit training
Co-Authors Adhitya, I Putu Gde Surya Agung Wiwiek Indrayani Alifia Dwi Lestari Alit Triwahyuni Anak Agung Gede Angga Puspa Negara Anak Agung Gede Eka Septian Utama Andi Hamid Junior Ari Wibawa Aria Wibawa Baiq Leny Suhartati Crisanty, Putu Aristya Desak Made Dwi Kesumayanti Dewa Ayu Diah Agung Maheswari Dewa Ayu Kadek Ari Purnama Dewi Dewi Hana Putri Dian Arisanti, Ni Kadek Diana Putri Maharani Gede Denny Wiradarma Govinda Vittala I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti I Dewa Gede Alit Kamayoga I Dewa Gede Alit Kamayoga I Gusti Ayu Artini I Gusti Ayu Dea Rarassanti I Gusti Ayu Dea Rarassanti I Gusti Ayu Dwita Wahyu Laksmi I Gusti Ayu Putu Armayanthi I Gusti Ayu Rea Vera Wijaya I Gusti Ayu Shanti Dewi I MADE MULIARTA . I Made Niko Winaya I Nyoman Adi Putra I Nyoman Adi Putra I Putu Adiartha Griadhi I Putu Meika Semara Putra I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Sugiritama Ida Ayu Dewi Wiryanthini Ida Ayu Eka Pradnya Paramita Dewi Paramita Dewi Ida Ayu Harnum Febry Wiguna Ika Pradipta Dewi Indah Pramita Indira Vidiari Juhanna Jovanka Rayhan Susilo Kadek S Prima Dewi S Kamayoga, I Dewa Gede Alit Komang Githa Pradnyamitha Dewi Komang Sri Mirawati Laili Nuriya Istiani Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Putu Ratna Sundari M Widnyana Made Dwipa Maha Indra Made Eva Nata Putri Made Hendra Satria Nugraha Made Sri Ambarawati Made Widnyana Made Widnyana Nacha Najabilubaba Ni Kadek Citra Patmala Ni Kadek Dian Arisanti Ni Koman Gorin Sabatini Ni Koman Gorin Sabatini Ni Komang Artini Yanti Ni Komang Ayu Juni Antar Ni Komang Ayu Juni Antari Ni Luh Nopi Andayani Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati Ni Made Ida Kristina Dewi Ni Made Maya Risna Ayu Ni Made Nuari Diahputri Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Putu Diah Asyana Putri Ni Putu Nirarya Putri Ni Wayan Bintang Mida Suputri Ni Wayan Tianing Nila Wahyuni Nila Wahyuni Pradnyadewi, Putu Premanatara Putra, Dewa Gede Gangga Kusuma Putra, I Putu Yudi Pramana Putri Miucin Putu Ayu Meka Raini Putu Ayu Sita Saraswati Putu Ayu Wulan Purnama Dewi Putu Hemma Pardana Putri Putu Mulya Kharismawan Putu Rama Adhityadharma Ruma, I Made Winarsa Sabatini, Ni Koman Gorin Saraswati, Ni Luh Putu Gita Karunia Sayu Aryantari Putri Thanaya Selvi Sihabuddin Surya Adhitya P.Gd Susy Purnawati Tirza Nanda Kristanti Trisna Damayanti wahyu, I Made Wahyu Pranatha Putra Wati, Putu Erna Sintya Widyaswari, Ni Made Arindra Yudi Pramana